Penyitaan Lelang Prosedur Pelaksanaan Penagihan

3. Penyitaan

Dasar hukum; a. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 561KMK.042000 tentang Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan Surat Paksa c. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang Penanggun Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku. Penyitaan dilakukan apabila utang pajak tidak dilunasi Penanggung Pajakdalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diterbitkan. Penyitaan dilaksanakan dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 orang saksi dengan syarat; a. Telah dewasa b. Penduduk Indonesia c. Dikenal Jurusita Pajak d. Dapat dipercaya Universitas Sumatera Utara Dalam setiap melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita BAPS yang ditandatangani Jurusita Pajak, Penanggung Pajak dan saksi-saksi. BAPS sekurang-kurangnya memuat; a. Hari, tanggal, nomor b. Nama Jurusita Pajak, Penanggung Pajak, para saksi c. Nama dan jenis barang yang disita d. Tempat penyitaan

4. Lelang

Lelang adalah setiap penjualan barang dimuka umum dengan cara penawaran harga secara lisan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli. Dasara hukum; a. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa b. Peraturan Pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Penjualan Barang Sitaan Yang Dikecualikan Dari Penjualan Secara Lelang Dalam Rangka Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Syarat pelaksanaan lelang yaitu; Universitas Sumatera Utara 1. Penjualan lelang dilakukan melalui Kantor Lelang dan dilaksanakan pelaing cepat setelah jangka waktu 14 hari terhitung sejak pengumpulan lelang 2. Pengumuman lelang dilaksanakan paling cepat setelah jangka waktu 14 hari terhitung sejak penyitaan 3. Pejabat bertindak sebagai penjual atas barang yang disita mengajukan permintaan lelang kepada Kantor Lelang sebelum lelang dilaksanakan 4. Pejabat atau yang mewakilinya menghadiri pelaksanaan lelang untuk menentukan dilepas atau tidaknya barang yang dilelang dan menandatangani asli risalah lelang 5. Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang diajukan oelh Wajib Pajak belum memperoleh keputusan keberatan 6. Lelang tetap dapat dilaksanakan tanpa dihadiri Penanggung Pajak 7. Bila hasil lelang sudah mencapai jumlah yang cukup untuk melunasi biaya penagihan dan utang pajak, pelaksanaan lelang dihentikan walaupun barang yang akan dilelang masih ada 8. Pejabat dan Jurusita Pajak termasuk istri, kelaurga sedarah dan semenda dalam keturunan garis lurus, dan anak angkatnya tidak diperbolehkan membeli barang sitaan yang dilelang 9. Hak Penanggung Pajak atas barang yang telah dilelang berpindah kepada pembeli dan kepadanya diberikan Risalah lelang yang merupakan bukti otentik sebagai dasar pendaftaran dan pengalihan hak Universitas Sumatera Utara Barang – barang yang dikecualikan dari penjualan secara lelang, yaitu; 1. Uang 2. Kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan di Bank 3. Obligasi 4. Saham 5. Piutang 6. Penyertaan modal dan Surat Berharga lainnya 7. Barang yang mudah rusak atau cepat busuk Bila penjualan barang secara lelang biaya penagihan pajak ditambah 1 dari pokok lelang. Sisa barang dan kelebihan uang hasil lelang dikembalikan oleh Pejabat kepada Penanggung Pajak paling lambat 3 hari setelah pelaksanaan lelang.

5. Pemblokiran