36 Menurut [5], kesetimbangan karbon dan nitrogen dalam bahan yang
digunakan sebagai substrat perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, jika terlalu banyak nitrogen pertumbuhan bakteri akan terhambat, dalam hal ini terutama bahan
yang kandungan amonianya sangat tinggi. Berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh, agar pertumbuhan bakteri anaerob optimum, diperlukan rasio optimum
C : N berkisar antara 20 : 1 sampai 30 : 1. Dengan mengacu pada Rasio CN yang diatur di dalam SNI ataupun KepMenTan tentang kualitas kompos. Di dalam SNI
rasio CN kompos yang diijinkan adalah 10 – 20, maka rasio CN yang diperoleh dalam penelitian ini sudah mendekati batas optimum.
4.3 PENGARUH
EFFECTIVE MICROORGANISME TERHADAP KUALITAS PUPUK CAIR PADA LIMBAH SAYUR YANG DI CACAH
Pengaruh Effective Microorganisme terhadap Kualitas Pupuk Cair pada
limbah sayur yang di cacah untuk beberapa tabung dengan masing-masing komposisi sayuran ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut ini :
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8 2
2,2 2,4
2,6 2,8
3 3,2
3,4
5 10
15 20
25 C O rganik 350 10
N O rganik 350 C O rganik 250 10
N O rganik 250 C O rganik 150 10
N O rganik 150 F os for O rganik 350
K alium O rganik 350 F os for O rganik 250
K alium O rganik 250 F os for O rganik 150
K alium O rganik 150
W aktu
Gambar 4.3 Grafik hubungan Effective Microorganisme terhadap Kualitas Pupuk Cair pada limbah sayur yang dicacah
Dari Gambar 4.3 didapat nilai N, P dan K yang fluktuasi. Untuk hasil yang optimal didapat pada tabung EM4 350 ml dengan C-Organik sebesar 27,54 ,
Nitrogen 0,902 , Fosfor 2 , Kalium sebesar 0,84 dan COD 4268 mgL di hari ke 25. Penurunan COD terjadi disebabkan adanya laju pembentukan asam lemak
menguap VFA, asam laktat, etanol dan senyawa sederhana lainnya dari monomer hasil dekomposisi polimer organik dan laju konsumsi asam-asam serta senyawa
Ku al
it as P
u p
u k
C ai
r
Universitas Sumatera Utara
37 tersebut yang bervariasi. Dalam tahap hidrolisis terjadi perombakan bahan organik
yang mudah terdekomposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein yang dilanjutkan dengan perombakan bahan organik sederhana hasil dekomposisi
bahan-bahan di atas seperti gula, asam lemak dan asam amino yang terdapat pada substrat. Sedangkan penurunan C-organik, Nitrogen, Fosfor dan kenaikan Kalium
dikarenakan adanya aktifitas mikroba dalam mendekomposisi bahan organik. Menurut [8], dalam kondisi aerob, mikroba memanfaatkan oksigen bebas untuk
mendekomposisikan bahan organik dan mengasimilasi sebagian unsur karbon, nitrogen, fosfor, belerang serta unsur lain yang diperlukan untuk mensintesis
protoplasma sel mikroba tersebut. Pada penelitian terdahulu pembuatan pupuk cair dari limbah sayuran : E.
Yulistiawati 2008, menggunakan Effective Microorganisme EM4 dari limbah sayuran dengan komposisi sayuran sebanyak 500gr, waktu pengendapan 6 hari,
dan pH 4. Dari hasil yang diperoleh jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu
yang telah dilakukan oleh [22]. Pengunaan Effective Microorganisme EM4 yang cukup banyak dan fermentasi yang cukup serta ukuran sayuran yang kecil dapat
meningkatkan atau mempengaruhi kualitas dari pupuk cair yang dihasilkan. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan bahan
baku dicacah maupun dibelender tidak terlalu mengalami perbedaan hasil yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
38
4.4 PENGARUH WAKTU TERHADAP RASIO CN PADA LIMBAH SAYURAN YANG DICACAH