39 yang kandungan amonianya sangat tinggi. Berdasarkan beberapa informasi yang
diperoleh, agar pertumbuhan bakteri anaerob optimum, diperlukan rasio optimum C : N berkisar antara 20 : 1 sampai 30 : 1. Dengan mengacu pada Rasio CN yang
diatur di dalam SNI ataupun KepMenTan tentang kualitas kompos. Di dalam SNI rasio CN kompos yang diijinkan adalah 10 – 20, maka rasio CN yang diperoleh
dalam penelitian ini sudah mendekati batas optimum, dan dari perbedaan antara bahan baku yang dicacah dan dibelender tidak mengalami perbedaan yang cukup
signifikan.
4.5 PENGARUH WAKTU TERHADAP BIOGAS
Pengaruh waktu degradasi terhadap Biogas limbah sayuran untuk beberapa
tabung dengan masing-masing komposisi sayuran ditunjukkan pada Gambar 4.5
berikut ini :
Gambar 4.5 Grafik hubungan waktu degradasi terhadap Biogas pada limbah sayuran
Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa Biogas mengalami kenaikan setiap harinya. Produksi biogas tertinggi pada tabung III diblender hari ke 20 sebesar 13
ml, dan produksi biogas terkecil pada tabung II dicacah. Terjadinya penurunan produksi biogas pada tabung ini dikarenakan adanya kebocoran pada selang. Laju
produsi biogas berbanding terbalik dengan laju penurunan Chemical Oxygen Demand. Semakin besar penurunan nilai Chemical Oxygen Demand, maka
semakin besar pula biogas yang diproduksi. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil penurunan nilai Chemical Oxygen Demand maka semakin kecil pula produksi
biogasnya.
Universitas Sumatera Utara
40 Pada penelitian terdahulu pembuatan pupuk cair dari limbah sayuran : [22],
produksi biogas yang tertinggi yang dihasilkan sebesar 30 ml pada rasio CN 30. Tingginya nilai produksi biogas pada awal proses produksi kemungkinan
dikarenakan pada hari-hari pertama proses produksi biogas mikroba masih dalam keadaan segar sebagaimana keadaan dalam rumen, sedangkan pada hari-hari
berikutnya mikroba telah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sehingga pertumbuhannya terganggu [12]
Selain makanan dan energi, hal lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan produksi biogas oleh bakteri anaerobik adalah memperpanjang waktu
tinggal retention time. Menurut Tobing dan Loebis 1986 dalam catatan [5], dengan waktu penahanan sekitar 40 sampai 50 hari dapat dihasilkan gas methan
dalam jumlah yang cukup besar. Namun tentunya waktu penahanan yang terlalu lama akan menyebabkan proses pembentukan akan terganggu karena bakteri sudah
tidak aktif lagi dalam merombak.
4.6 PERBANDINGAN PUPUK ORGANIK CAIR YANG DIHASILKAN DENGAN STANDART NASIOLAL INDONESIA
Tabel 4.1 Standart Nasional Indonesia
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.2 Pupuk Organik Cair yang dihasilkan
No Parameter
Satuan Hasil Uji
Metode 1
2 3
4 5
6 7
8
pH Total Solid
COD C-organik
Nitrogen Fosfor P
2
O
5
Kalium K
2
O Rasio CN
-
mg L
- 5,55
34,78 2386
30,02 1,00
1,98 0,85
30 pH meter
Gravimetri Gravimetri
Gravimetri Titrimetri
Spektrofotometri AAS
- Berdasarkan dari data diatas, jika dibandingkan hasil penelitian dengan
badan standarisasi nasional pupuk organik cair masih jauh mendekati standart pupuk organik cair yang diharapkan, adapun penyebab ini terjadi disebabkan oleh
1. Kelembapan kandungan air Kelembapan kandungan air menurut [12] sekitar 40 – 60, sedangkan
kelembapan pupuk organik cair ini pada saat waktu nol kelembapanya sebesar 88,78, kelembapan yang sangat tinggi
menyebabkan bahan organik cepat membusuk yang akan menghasilkan kandungan amonia tinggi, sehingga pupuk organik
cair sangat bersifat asam, sebab itulalah bakteri anaerobikl tidak optimal untuk tumbuh mendegradasi bahan organik tersebut.
2. Kekeruhan air Kontak langsung dari matahari dan kekeruhan air berpengaruh
terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang optimum. Adanya kekeruhan air akan menghambat proses masuknya sinar matahari
dalam air, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan proses fotosintesis tanaman menjadi terhambat, padahal seperti diketahui
fotosintesis oleh tanaman akan menghasilkan oksigen yang banyak dibutuhkan oleh organisme dilingkungan air. Jika oksigen hanya
sedikit maka bakteri aerob akan cepat mati karena suplai oksigennya sedikit dan bakteri anarobik mulai tumbuh.
3. Lama waktu fermentasi
Universitas Sumatera Utara
42 Diketahui penggunaan effectife microorganisme EM-4 pada proses
fermentasi adalah diatas 25hari, hal ini menyebabkan proses pupuk organik cair pada penelitian ini masih jauh mendekati standart
nasional karena mikroorganisme pada perlakuan ini belum bekerja dengan baik sebab proses ini hanya dilakukan selama 25hari.
Universitas Sumatera Utara
43
` BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN