Konsep Berita Televisi a

2. Konsep Berita Televisi a

Definisi Berita Televisi Berita televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat manusia, maupun kedua-duanya yang disertai gambar visual, aktual,menarik, berguna, dan disiarkan melaui media massa televisi secara periodik. 14 Sudirman Tebba dalam Jurnalistik Baru mengatakan: Berita televisi terdiri atas: 1 Gambar 2 Naskah 3 AudioSuara Gabungan ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi dengan berita radio dan media cetak, seperti surat kabar dan majalah. Berita radio hanya berupa naskah dan audio atau suara tanpa gambar. Sedangkan berita media cetak boleh dikata hanya berupa naskah tanpa gambar dan audio. Berita media cetak memang kadang disertai dengan foto atau gambar, tetapi foto itu hanya menggambarkan satu momen suatu peristiwa dan tidak memperlihatkan seluruh kejadian, seperti dalam berita televisi. Berita televisi terdiri atas: 15 1 Gambar Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Gambar itulah yang menjadi kekuatan berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang lebih berbicara daripada naskah dan audio. 14 Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita Televisi Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005. Hal. 4. 15 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, Jakarta: Kalam Indonesia, 2002, hal. 67. 19 Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik. Sejumlah unsur tersebut adalah: • Aktualitas Gambar televisi harusmengandung unsur aktual, maksudnya gambar yang ditampilkan dalam beritaharus aktual atau paling baru. • Sinkronisasi Gambar berita televisi harus singkron dengan peristiwa agn diinformasikan agar sesuai antara dengan gambarnya. Misalnya kalau naskah berita menceritakan bahwa dalam unjuk rasa mahasiswa saling dorong dengan aparat keamanan, maka gambarnya ialah gambar yang memperlihatkan aksi saling dorong itu, bukan gambar mahasiswa yang sedang berjalan melakukan long march atau mahasiswa yang sedang mengobrol atau lainnya. • Simbolis Gambar simbolis berarti bukan gambar yang sesungguhnya, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan. Ini terjadi karena gambar yang sesunguhnya sulit didapat. Sedangkan kalau berita itu sangat penting, maka harus diusahakan untuk tayang, walaupun gambar yang singkron dan aktual tidak tersedia. • Ilustrasi 20 Ilustrasi adalah gambar berita yagn dibuat atau direkayasa berdasarkan suatu peristiwa yagn memang terjadi, tetapi gambarnya yang aktual, singkron dan simbolis tidak tersedia. Ilustrasi itu bisa berupa gambar hidup, animasi atau grafik. • Dokumentasi Dokumentasi gambar adakalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan simbolis. • Estetika Gambar berita televisi harus bersifat estetis supaya enak dipandang mata. 2 Naskah Unsur kedua dalam berita televisi ialah naskah. Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya juga harus memenuhi unsur berita 5 W + 1 H what, who, where, when, why, dan how. Dilihat dari bentuk penyajiannya naskah berita televisi terbagi dua, yaitu naskah reading dan naskah voice over. Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam penyajian ini lead berita enyatu dengan tubuhnya. Sementara voice over ialah naskah berita yang lead-nya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di-dubbing, yaitu dibaca 21 dengan direkam oleh orang lain, biasanya reporter atau siapapun yang suaranya cukup baik. 3 Audio atau Suara Unsur terakhir dalam berita televisi adalah audio atau suara. Audio tidak kalah pentingnya dibanding dengan naskah dan gambar. Walaupun suatu berita ada naskah dan gambarnya, namun jika tidak ada bunyi on, maka bisa jadi berita tersebut tidak jelas maksudnya. Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu atmosfir dan narasi. • Atmosfir Atmosfi adalah suatu suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan. • Narasi Narasi audio adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan suara nara sumber yang diwawancarai. b Format Berita Televisi Menurut Morissan dalam Jurnalistik Televisi Mutakhir format berita televisi dibagi menjadi: 16 1 Reader 16 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005, hal. 128. 22 Yakni adalah format berita televisi yang paling sederhana. Reporter cukup menuliskan lead in atau teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar sama sekali. 2 Voice Over Yakni format berita televisi yang yang lead in. dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambarpun menyertainya sesuai konsep naskah. 3 Sound On tape Yakni format berita televisi yang hanya berisi lead in dan statement nara sumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita yang kemudian diikuti pernyataan oleh nara sumber. 4 Voice Over- Sound On Tape Yakni format berita televisi yang memadukan voice over dan sound on tape. Lead in dan isi tubuh berita dibacakan penyiar. Pada akhir berita dimunculkan SOT nara sumber sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan. 5 Package Format berita Paket Adalah format berita ygn bersifat komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter 6 Live Event Lapopran Langsung Yakni format berita televisi yang laporannya langsung dari lapangan dan tempat peristiwa dan langsung digunakan untuk suatu peristiwa 23 penting yang sudah terjadwal, seperti sidang MPR atau DPR, pelantikan presiden, sidang pengadilan tokoh penting dan sebagainya. 7 Breaking News Yakni berita yang sangat penting dan harus segera dsiarkan, bila memungkinkan bersamaan dengan kejadian peristiwa tersebut. Breaking news merupakan berita tidak terjadual karena dapat terjadi kapan saja, seperti berita kecelakaan besar, bencana alam, kerusuhan massa dan sebagainya. 8 Laporan Khusus Adalah berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan nara sumber biasanya merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai beristiwa seperti politik, hukum kriminal dan bencana.

3. Konsep Media Online Internet