3. Definisi Kebijakan Redaksi
Berdasarkan kedua pemaparan di atas mengenai kebijakan dan redaksi, dapat di artikan kebijakan adalah kegiatan mengelola rangkaian konsep dan sejumlah
peraturan yang di bakukan kedalam sebuah norma yang dimana keberadaannya merupakan keputusan yang mutlak untuk di patuhi. Keberadaannya bertujuan
untuk mencapai sebuah tujuan dalam pelaksanaan suatu kegiatan kepemimpinan. Sedangkan redaksi adalah suatu susunan kelompok kerja pada sebuah
organisasi penerbitan pers dan komunikasi massa yang keberadaannya menjadi sangat penting bagi organisasi pers tersebut. Redaksi pada sebuah penerbitan pers
adalah penggerak motor yang utama dalam rangkaian operasional kinerja perusahaan tersebut.
Dari kedua pengertian tersebut dapat terdeskripsikan dan memberikan landasan berpikir untuk kemudian mengetahui apa itu yang dimaksud dengan
kebijakan redaksi. Kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga penerbitan pers untuk melakukan segala aktifitas keredaksiannya seperti,
memberitakan atau menyiarkan suatu berita kepada khalayak. Kebijakan redaksi juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa terhadap masalah
actual yang sedang berkembang. Kebijakan redaksi ini penting untuk menyikapi suatu peristiwa, karena dalam
dunia pemberitaan yang terpenting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Apabila sebuah media massa tidak memiliki kebijakan
redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten. Dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk menyiarkan atau tidak
menyiarkan peristiwa pertama-tama ditentukan oleh sifat media massa yang
15
bersangkutan. Ada media massa yang bersifat umum, dan ada media massa yang bersifat khusus. Yang khusus misalnya memberitakan masalah ekonomi atau satu
hal tertentu saja. Berbagai macam pertimbangan tersebutlah yang pada akhirnya disebut dengan kebijakan redaksi. Lebih jelasnya Ana Nadhya mengungkapkan
Abrar: Sesungguhnya kebijakan media massa termasuk kebijakan
komunikasi, yaitu kebijakan komunikasi yang menggunakan media massa. Sebagai kebijakan komunikasi, kebijakan media massa
merupakan kebijakan publik. Itulah sebabnya kebijakan media massa harus memiliki paling tidak lima kriteria, yaitu: 1 memiliki tujuan
tertentu; 2 berisi tindakan pejabat pemerintah; 3 memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah; 4 bisa bersifat positif atau
negatif; 5 besifat memaksa otoritatif.
Jika kebijakan media massa tidak mengandung kelima kriteria tersebut, maka kebijakan tersebut tidaklah lengkap dan akan menimbulkan masalah di belakang
hari. Kebijakan seperti ini harus diubah. Proses perubahan kebijakan inilah yang kemudian disebut sebagai advokasi kebijakan media massa.
C. Konsep Berita