Analisis kebijakan redaksi TV One dalam memublikasikan berita dari TV ke Online di WWW.TVONE.CO.ID

(1)

MEMUBLIKASIKAN BERITA DARI TV KE ONLINE

DI WWW.TVONE.CO.ID

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam(S. Kom.I)

Semeru Gesta Nutrotalla NIM: 106051101767

Konsenterasi Jurnalistik

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta


(2)

Allah SWT, Sang pemberi karunia bagi semesta alam, yang juga telah memberikan karunia kesehatan, ketabahan dan kemudahan dalam perjuangan menyusun skripsi ini, sehingga dalam proses penyusunannya tidak terdapat hambatan yang besar selain hambatan psikologis dari penulis sendiri. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang membawa cahaya surga bagi kehidupan manusia, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang Insya Allah hingga akhir zaman.

Merupakan kebahagiaan dan rasa syukur yang teramat besar yang penulis rasakan saat penyusunan skripsi ini berlangsung, hampir selesai dan selesai pada akhirnya. Proses panjang yang tidak mudah tapi menyenangkan didalamnya pun terlewati sudah. Namun, penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak partisipasi berupa ilmu pengetahuan, tenaga, waktu, masukan serta dorongan semangat dan yang terpenting adalah doa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis haturkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Beserta para Pembantu Dekan.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik Bpk. Drs Suhaimi M.Si dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Ibu. Rubiyanah M.A. Dosen Penasehat Akademik Konsentrasi Jurnalistik Bpk. Gun Gun Hermanto. Terima kasih atas bimbingan serta arahan selama massa perkuliahan penulis.

3. Bapak Rulli Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen yang pernah mengajari ilmu pengetahuan kepada penulis serta staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi terimakasih atas jasa-jasa yang kalian berikan kepada penulis.

5. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa dan semangat yang sangat besar baik dalam menempuh pendidikan dan di banyak hal berharga lainnya. Drs. Soetiyastoko, papahku, semoga kita bisa keliling Jakarta dengan motor Harley Davidson-ku ya pah (my own Harley), Dethy Bonnita, Bsc, ibuku, semoga aku bisa


(3)

iii

6. Bapak Aries selaku website manager tvone.co.id yang telah bersedia memberikan waktu dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

7. Mba Ovi selaku Creative Design Tv One yang telah membantu mengarahkan dan memberikan arsip-arsip Tv One.

8. Teman-teman Jurnalistik Angkatan 2006-2007

9. Teman sebimbingan, Irham Maulana, Nina Rahayu dan Yikki Arstania, semoga sukses.

10. Kekasih hatiku yang selalu setia mendampingiku di saat mengerjakan skripsi ini dari awal hingga akhir penulisan. Manusia yang hampir ku anggap sempurna di kehidupanku, Terima kasih sayang. Kamu adalah maikat bumiku dan peri kecilku yang kecil.

Tangerang, Juni 2010

Penulis


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia informasi yang terjadi saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi. Dalam proses penyebaran serta pengaksesan informasi pada era informasi, teknologi komunikasi pun menjadi bagian penting pada proses penyebaran informasi itu sendiri. Telah kita kenal media-media informasi yang menggunakan teknologi komunikasi seperti radio dan televisi. Kedua media tersebut merupakan perangkat pendukung penyebaran informasi yang bisa dikatakan cepat jika dibandingkan dengan proses penyebaran informasi tanpa menggunakan teknologi sama sekali.

Setelah produk teknologi komunikasi seperti radio dan televisi, sekarang setelah berkembanganya teknologi informasi yang pesat, muncul sebuah produk teknologi komunikasi yang lebih cepat dan murah yaitu ”Internet”. Teknologi internet pada awalnya dikembangkan untuk keperluan militer di Amerika Serikat. Teknologi ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. Teknologi internet yang pertama kali ini digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan jaringan.

Dengan adanya teknologi internet ini, berdampak terhadap eksistensi media konvensional seperti radio dan televisi. Dalam perkembangannya, saat ini banyak media konvensional yang melakukan konvergensi media ke media online. Secara harfiah, konvergensi media adalah bergabungnya fungsi-fungsi beberapa media kedalam satu media.


(5)

Perubahan bentuk jurnalisme konvensional menjadi online bisa disebut sebagai mediamorfosis, media massa terus melakukan perubahan dari abad ke abad sesuai dengan hasil replikasi dari realitas sosial masyarakat. Sampai saat ini teknologi baru dapat secara akrab dengan realitas masyarakat secara time and space dengan real time.

Esensi mediamorfosis adalah pemikiran bahwa media adalah “sistem adaptif, kompleks”. Yaitu media, sebagaimana sistem-sistem lain, merespons tekanan eksternal dengan proses reorganisasi-diri yang spontan. Media berevolusi menuju daya tahan hidup yang lebih tinggi dalam sebuah lingkungan yang selalu berubah.

Konvergensi media tersebutlah yang dilakukan oleh stasiun televisi Tv One. Tv One yang berdiri pada tanggal 14 Februari 2008 ini melakukan konvergensi ke media online pada bulan Juni 2008 namun secara resmi diperkenalkan kepada publik pada tanggal 14 Agustus 2008. perambahan media dengan cara konvergensi ini dilakukan Tv One untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sebuah suguhan informasi yang disajikan dengan cepat. Melalui media online lah Tv One memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pengaksesan informasi yang cepat. Selain itu juga bertujuan untuk menjangkau warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Dengan melakukan konvergensi, Tv One yang mengkhususkan dirinya sebagai stasiun televisi news and sport (Berita dan olahraga) tentu memberitakan beritanya tidak hanya di televisinya saja, tetapi juga melakukan pemberitaan juga di media online yaitu, www.tvone.co.id. Pemberitaan di media online tersebut tentu juga berkaitan dengan pemberitaan Tv One di stasiun televisinya.


(6)

Di dalam proses konvergensi dari televisi ke online yang dilakukan oleh Tv One tentu memiliki dasar-dasar kebijakan tertentu, seperti kebijakan untuk menyiarkan atau menampilkan ulang berita-berita yang telah disiarkan di televisi Tv One kedalam website ”www.tvone.co.id” maka berdasarkan latar belakang masalah tersebutlah, peneliti memberi judul pada penelitian ini dengan judul “Analisis Kebijakan Redaksi Tv One Dalam Memublikasikan Berita dari Tv ke Online di Tvone.Co.Id.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada pencarian data dan semua informasi yang menunjang untuk penelitian ini yaitu tentang kebijakan redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online di www.tvone.co.id.

2. Perumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah:

Bagaimana kebijakan redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online di tvone.co.id?

Dari fokus utama penelitian tersebut muncul pertanyaan:

a) Bagaimana proses Tv One melakukan konvergensi media dari tv ke

online?

b) Bagaimana penerapan kebijakan umum redaksi Tv One dalam redaksi pemberitaan online www.tvone.co.id?


(7)

c) Bagaimana kebijakan redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online? Studi kasus pada pemberitaan Sri Mulyani ke Bank Dunia.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana proses Tv One melakukan konvergensi media dari tv ke online.

b) Untuk mengetahui bagaimana penerapan kebijakan umum redaksi Tv One dalam redaksi pemberitaan online.

c) Bagaimana kebijakan redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online pada pemberitaan Sri Mulyani ke Bank Dunia.

2. Manfaat Penelitian

a) Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, tentang kebijakan suatu media elektronik khususnya televisi dalam pengembangan usaha medianya ke media online dan bagaimana lika-liku proses kebijakannya. Serta diharapkan dapat menjadi referensi di UIN Syarif Hidayatullah tentang ilmu komunikasi, khususnya mengenai penyiaran.


(8)

b) Manfaat Praktis

Menambah wawasan bagi para pembaca yang ingin terjun ke dunia penyiaran televisi maupun dunia pemberitaan online nantinya tentang bagaimana kebijakan redaksi sebuah media televisi yang melakukan konvergensi ke online. Serta diharapkan dapat memberi masukan bagi stasiun televisi untuk mengatur kebijakan redaksinya di media online

yang dimilikinya.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode analisis deskriptif. Peneliti berusaha untuk menggambarkan secara jelas yang terjadi di lapangan dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan hasil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Pendekatan kualitatif ini menitikberatkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan melalui pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi.

Penelitian kualitatif umumnya mengacu pada penelitian naturalistik dan etnografi. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: memiliki minat teoritis pada proses interpretasi manusia, memfokuskan perhatian pada studi tindakan manusia dan artefak yang bersituasikan secara sosial, menggunakan manusia sebagai instrument penelitian utama.1

1

Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet.4, hal. 158.


(9)

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah melakukan tanya-jawab secara langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam redaksi pemberitaan penyiaran program berita di Tv One. Teknik yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur (menggunakan daftar pertanyaan) dan tidak terstruktur (tidak menggunakan daftar pertanyaan). Hal ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada penulis untuk bertanya dan menggali informasi secara mendalam, namun tetap terfokuskan pada masalah penelitian yang diangkat.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung. Observasi memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subyek penelitian, menangkap arti fenomena dari pengertian subyek dan memungkinkan peneliti merasakan pengetahuan yang diketahui bersama. Baik dari pihak peneliti maupun dari pihak yang diteliti (subyek) itu.2

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan dan pengambilan data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan, buku, naskah, dokumen ataupun arsip-arsip redaksi pemberitaan Tv One. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal, dokumen

2

Dr. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hal. 126.


(10)

sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.3

3. Analisis Data

Pada tahapan teknik menganalisis data ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisisnya adalah metode analisis deduktif. Dari data yang diperoleh selama penelitian, yaitu hasil dari wawancara akan dideskripsikan secara konkrit dengan didukung oleh data yang diperoleh berdasarkan data, studi observasi, hasil wawancara dan dokumen atau arsip yang konkrit berupa arsip redaksional Tv One dalam pemberitaan di www.tvone.co.id. Pada analisis data tersebut digunakan teori konvergensi sebagai alat pengolahan data.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Selama menyusun penelitian ini, penulis melakukan pencarian data (observasi) kebeberapa tempat, diantaranya:

• Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

• Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

• Perpustakaan Nasional R.I yang beralamat di Jl. Salemba Raya.

• Kantor Tv One yang beralamat di Jl.Rawa Terate II No.2 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur.

3

Ibid, hal. 161.


(11)

E. Tinjauan Pustaka

Perbedaan mendasar dari penelitian ini dengan penelitian lain adalah objek penelitiannya, yaitu Tv One.

Sedangkan penelitian lainnya seperti:

1. Diah Yuliana, NIM: 104051101938, Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI), Konsentrasi Jurnalistik, lulus tahun 2008. Judul Skripsi:

”Kebijakan Redaksional Metro Tv dan Penyajian Program Snapshot.”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Stasiun Televisi Metro Tv melakukan kebijakan redaksional-nya dalam penyajian program Snapshot. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ’studi kasus’ dimana ’Metro Tv’ sebagai unit analisis dan ’kebijakan redaksional Snapshot sebagai proposisi.

Hasil penelitian dari skripsi ini adalah, (1) mengetahui kebijakan Metro Tv untuk setiap programnya, (2) mengetahui implementasi kebijakan Metro Tv pada program Snapshot.

2. Oke Wintaro, NIM: 104051101952, Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI), Konsentrasi Jurnalistik, lulus tahun 2008. Judul Skripsi:

”Kebijakan Redaksional Koran Seputar Indonesia Dalam Opini Suara Mahasiswa.”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana redaksi Koran Seputar Indonesia menerapkan kebijakannya dalam Rubrik Opini Suara Mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.


(12)

Hasil penelitian dari skripsi ini adalah: (1) mengetahui kebijakan Koran Seputar Indonesia dalam mengelola rubrik Opini Suara Mahasiswa.

3. Siti Nurul Aini Solihin, NIM: 106051001887, Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI), Konsentrasi Jurnalistik, lulus tahun 2009. Judul Skripsi:

”Dakwah Melalui Internet (Analisis Deskriptif Metode Dakwah Pada situs www.layananquran.com”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode dakwah dan penerapannya pada situs www.layananquran.com. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Kualitatif dimana didalamnya mendeskripsikan hasil temuan penelitian mengenai bentuk metode dakwah dan penerapannya pada situs www.layananquran.com.

Hasil penelitian dari skripsi ini adalah: (1) Bahwa situs Layanan Quran.com merupakan salah satu situs islam yang berkonsenterasi kepada alqur’an dan berupaya mensosialisasikan alquran kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (2) metode dakwah dan penerapannya pada situs www.layananquran.com ini adalah metode dakwah mauizatil hasanah (nasihat yang baik)


(13)

BAB II

LANDASAN KONSEPTUAL

A. Konsep Kebijakan

1. Pengertian Kebijakan

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan dan cara bertindak; pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha untuk mencapai sasaran.4

Kebijakan secara umum diartikan sebagai kearifan mengelola. Dalam ilmu-ilmu sosial, kebijakan diartikan sebagai dasar-dasar haluan untuk menentukan langkah-langkah atau tindakan-tindakan dalam mencapai suatu tujuan.5

2. Pemahaman Tentang Latar Kebijakan

Ada tiga kategori latar pembuatan kebijakan, yaitu:6

a) Isu-isu kebijakan pokok dihubungkan dengan masalah sosial masa kini, masa lalu, lecenderungan masalah itu dimasa yang akan datang.

b) Proses bagaimana pembuatan kebijakan dilakukan terutama yang berkenaan dengan identifikasi isu-isu kebijakan. Proses pembuatan kebijakan melibatkan beberapa elemen, yaitu:

4

Lukman Ali, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hal.640.

5

Gunawan Wirardi, Ensiklopedia Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1990), hal. 263.

6

Sudirman Danim, Pengantar Penerbitan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 72.


(14)

1) Proses saluran komunikasi dalam proses penyampaian informasi mengenai isu-isu kebijakan, baik vertikal, horizontal, maupun diagonal.

2) Gerbang-gerbang kritis dan titik pusat keputusan dimana isu-isu berproses.

3) Mekasisme kebijakan secara tipikal dalam hubungannya dengan isu kebijakan.

4) Sifat-sifat isu kebijakan.

5) Kecenderungan-kecenderungan kontinuasi dan dekontinuasi produk kebijakan yang menjadi isu utama.

c. Bahwa dalam merealisasikan kebijakan diperlukan seperangkat factor kunci atau stakeholders.

3. Proses Perumusan Kebijakan

Dalam proses perumusan kebijakan ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu:

a) Identifikasi dan formulasi kebijakan

b) Penentuan alternatif kebijakan untuk pemecahan masalah

c) Pengkajian atas analisis kelayakan masing-masing alternatif kebijakan

d) Pelaksanaan kebijakan dengan menentukan standar kinerja minimal

e) Evaluasi keberhasilan dengan ukuran-ukuran kuantitatif seperti: keefisienan, keuntungan dan lain-lain.


(15)

B. Konsep Redaksi 1. Pengertian Redaksi

Kata redaksi atau redaksional ‘memiliki suatu pengertian ‘sesuatu bagian terpenting dalam organisasi media komunikasi massa yang tugas pokoknya mengelola isi atau acara media massa cetak atau elektronik. Secara umum, redaksi mempunyai tugas untuk pengawasan, pengelolaan, penampilan, dan komposisi naskah. Menurut Maskun Iskandar dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia secara garis besar, keredaksian dibagi menjadi empat jenjang jabatan, yaitu:

a) Pemimpin Redaksi, yang bertanggungjawab pada kebijakan isi media. b) Redaktur Pelaksana, yang dibebani tanggung jawab pelaksanaan

keredaksian sehari-hari.

c) Editor atau Redaktur, yang bertugas menyunting naskah.

d) Wartawan atau Reporter, yang bertugas mencari dan membuat berita Berbeda dengan Maskun, Totok Djuroto dalam bukunya Pengantar Studi Kebijakan membagi keredaksian menjadi:7

a) Top Manager (Pemimpin Umum)

Adalah orang pertama yang bertanggungjawab terhadap semua isi penerbitan pers.Ia adalah orang pertama dalam perusahaan penerbitan pers. Ia mempunyai tanggung jawab untuk mengendalikan perusahaan itu sendiri atau dipegang orang lain yang di percayai olehnya.

Pemimpin redaksi bertanggung jawab atas maju dan mundurnya perusahaan yang dipimpinnya. Ia mempunyai kekuasaan yang luas, mengambil

7

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 18-24.


(16)

kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan penerbitannya dan memperhitungkan rugi/untung dari perusahaannya.

Dalam mengembangkan perusahaannya, pemimpin umum memegang banyak kendali berupa Bidang Redaksi, Bidang Percetakan atau Produksi dan Bidang Usaha. Untuk itu ia dapat mengangkat tiga pejabat yang ditugasi melaksanakan tetiga kegiatan tersebut.

b) Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap semua isi pemberitaan pers. Sesuai dengan Undang-Undang Pers, pemimpin redaksi bertangung jawab terhadap semua tuntutan hukum yang disebabkan oleh kesalahan penulisan redaksi atau hal-hal yang dinilai melanggar hukum.

c) Sekretaris Redaksi

Sekretaris Redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalan hal administrasi keredaksionalan. Misalnya, menerima surat-surat dari luar yang menyangkut keredaksionalan, membuatkan surat-surat yang diperlukan oleh pemimpin redaksi.

d) Redaktur Pelaksana

Redaktur pelaksana adalah jabatan yagn dibentuk pemimpin redaksi untuk membantu dalam melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya.

e) Redaktur

Redaktur adalah jabatan yang bertanggung jawab terhadap suatu bidang pemberitaan. Tugas redaktur adalah menerima bahan beita, baik dari kantor berita, wartawan, koresponden, atau bahkan press realese dari lembaga, organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Bahan berita itu kemudian diseleksi


(17)

untuk dipilih mana yang layak dimuat segera dan mana yang bias ditunda pemuatannya.

f) Wartawan

Wartawan atau reporter adalah seseoang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita untuk disiarkan di media massa.

g) Koresponden

Koresponden atau yang lebih dikenal dengan sebutan wartawan pembantu adalah seseorang yang berdomisili di suatu daerah, yang di angkat atau di tunjuk oleh suatu perusahaan media massa di luar daerah atau di luar negeri, untuk memberikan laporan secara kontinu tentang suatu kejadian.

Jika digambarkan, menurut Djuroto pada Manajemen Penerbitan Pers

sederhana organisasi perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan perss adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Struktur Sederhana Penerbitan Pers

Bidang Redaksi Bidang Produksi Bidang Usaha Pemimpin Umum

TOP MANAGER OWNER

Sumber: Totok Djuroto, ”Manajemen Penerbitan Pers” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2004), h.15


(18)

3. Definisi Kebijakan Redaksi

Berdasarkan kedua pemaparan di atas mengenai kebijakan dan redaksi, dapat di artikan kebijakan adalah kegiatan mengelola rangkaian konsep dan sejumlah peraturan yang di bakukan kedalam sebuah norma yang dimana keberadaannya merupakan keputusan yang mutlak untuk di patuhi. Keberadaannya bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan dalam pelaksanaan suatu kegiatan kepemimpinan.

Sedangkan redaksi adalah suatu susunan kelompok kerja pada sebuah organisasi penerbitan pers dan komunikasi massa yang keberadaannya menjadi sangat penting bagi organisasi pers tersebut. Redaksi pada sebuah penerbitan pers adalah penggerak motor yang utama dalam rangkaian operasional kinerja perusahaan tersebut.

Dari kedua pengertian tersebut dapat terdeskripsikan dan memberikan landasan berpikir untuk kemudian mengetahui apa itu yang dimaksud dengan kebijakan redaksi. Kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga penerbitan pers untuk melakukan segala aktifitas keredaksiannya seperti, memberitakan atau menyiarkan suatu berita kepada khalayak. Kebijakan redaksi juga merupakan sikap redaksi suatu lembaga media massa terhadap masalah actual yang sedang berkembang.

Kebijakan redaksi ini penting untuk menyikapi suatu peristiwa, karena dalam dunia pemberitaan yang terpenting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa itu sendiri. Apabila sebuah media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dapat dipastikan beritanya tidak akan konsisten.

Dasar pertimbangan suatu lembaga media massa untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan peristiwa pertama-tama ditentukan oleh sifat media massa yang


(19)

bersangkutan. Ada media massa yang bersifat umum, dan ada media massa yang bersifat khusus. Yang khusus misalnya memberitakan masalah ekonomi atau satu hal tertentu saja. Berbagai macam pertimbangan tersebutlah yang pada akhirnya disebut dengan kebijakan redaksi. Lebih jelasnya Ana Nadhya mengungkapkan (Abrar):

Sesungguhnya kebijakan media massa termasuk kebijakan komunikasi, yaitu kebijakan komunikasi yang menggunakan media massa. Sebagai kebijakan komunikasi, kebijakan media massa merupakan kebijakan publik. Itulah sebabnya kebijakan media massa harus memiliki paling tidak lima kriteria, yaitu: (1) memiliki tujuan tertentu; (2) berisi tindakan pejabat pemerintah; (3) memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah; (4) bisa bersifat positif atau negatif; (5) besifat memaksa (otoritatif).

Jika kebijakan media massa tidak mengandung kelima kriteria tersebut, maka kebijakan tersebut tidaklah lengkap dan akan menimbulkan masalah di belakang hari. Kebijakan seperti ini harus diubah. Proses perubahan kebijakan inilah yang kemudian disebut sebagai advokasi kebijakan media massa.

C. Konsep Berita

1. Definisi Berita

Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".

News (berita) dalam bahasa Inggris mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan kepada khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang


(20)

para penyiar beberkan. Menurut Dean M. Lyle Spencer: Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karya W J S Poerwodarminta, ”berita” berarti kabar atau warta, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, pengertian berita diperjelas menjadi ”laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat”. Jadi berita dapat dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi.8 Pada Leksikon Komunikasi, berita didefinisikan sebagai berikut:9

a) Fakta atau gagasan yang dapat menarik perhatian orang banyak dan tepat waktunya disiarkan.

b) Pernyataan yang bertujuan memberitahu.

c) Laporan tentang peristiwa atau pendapat yang disiarkan atau untuk diketahui umum.

Kustandi Suhendang memandang ”berita yaitu laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak”.10 Dean M lyle Spencer mendefinisikan ”berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian besar pembaca”. Eric Chepwood mengatakan ”berita” adalah laporan pertama dari kejadian yang penting

Dalam buku Reporting, Mitchell V. Charney ada beberapa definisi berita, antara lain definisi menurut Williard Grosvenor Bleyer,

8

Ibid, hal. 46.

9

Harimukti Kridalaksana, Leksikon Komunikasi, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1984), hal. 20.

10

Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik, (Bandung: Nuansa, 2004), hal. 103.


(21)

menyebutkan bahwa “…berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal-hal yang paling menarik sebanyak mungkin orang (untuk membasanya).11

Masih dalam Osolihin, menurut Chilton R. Bush dalam Osolihin, berita adalah informasi yang ’merangsang’ dengan informasi itu orang bisa dapat merasa puas dan bergairah, sementara Charney mengatakan bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau pendapat orang yang terkait oleh waktu yang menarik atau penting bagi sejumlah orang tertentu.

Goerge Fox Mott dalam bukunya New Survey Journalism mengutip Dean M. Lyle Spencer (News Writings) mengatakan bahwa, “…berita dapat didefinisikan sebagai fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca.12

New is information about a break from the normal flow of events, an interuption in the expected, a deviation from the norm. News is information people can use to help them make soud decisions about their lives. 13

11

Osolihin, “Sekilas Tentang Jurnalistik”, artikel ini di akses pada 17 Feb 2010, http://friac.multiply.com/jour-nal/item/14/Humas_Media_dan_Press_Realese_Makalah

12

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi, Menjadi ReporterProfesiona, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 21.

13

Melvin Mencher’s, News Reporting and Writing, (America: Mc Graw-Hill, 2006), hal. 58.


(22)

2. Konsep Berita Televisi a) Definisi Berita Televisi

Berita televisi adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat manusia, maupun kedua-duanya yang disertai gambar (visual), aktual,menarik, berguna, dan disiarkan melaui media massa televisi secara periodik.14

Sudirman Tebba dalam Jurnalistik Baru mengatakan: Berita televisi terdiri atas:

(1) Gambar (2) Naskah (3) Audio/Suara

Gabungan ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi dengan berita radio dan media cetak, seperti surat kabar dan majalah. Berita radio hanya berupa naskah dan audio atau suara tanpa gambar. Sedangkan berita media cetak boleh dikata hanya berupa naskah tanpa gambar dan audio. Berita media cetak memang kadang disertai dengan foto atau gambar, tetapi foto itu hanya menggambarkan satu momen suatu peristiwa dan tidak memperlihatkan seluruh kejadian, seperti dalam berita televisi.

Berita televisi terdiri atas:15

(1) Gambar

Gambar merupakan unsur pertama dalam berita televisi. Gambar itulah yang menjadi kekuatan berita televisi, karena gambar ikut berbicara, bahkan kadang lebih berbicara daripada naskah dan audio.

14

Arifin S Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita Televisi (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005). Hal. 4.

15

Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta: Kalam Indonesia, 2002), hal. 67.


(23)

Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik. Sejumlah unsur tersebut adalah:

• Aktualitas

Gambar televisi harusmengandung unsur aktual, maksudnya gambar yang ditampilkan dalam beritaharus aktual atau paling baru.

• Sinkronisasi

Gambar berita televisi harus singkron dengan peristiwa agn diinformasikan agar sesuai antara dengan gambarnya. Misalnya kalau naskah berita menceritakan bahwa dalam unjuk rasa mahasiswa saling dorong dengan aparat keamanan, maka gambarnya ialah gambar yang memperlihatkan aksi saling dorong itu, bukan gambar mahasiswa yang sedang berjalan melakukan long march

atau mahasiswa yang sedang mengobrol atau lainnya.

• Simbolis

Gambar simbolis berarti bukan gambar yang sesungguhnya, tetapi hanya menggambarkan kejadian yang diberitakan. Ini terjadi karena gambar yang sesunguhnya sulit didapat. Sedangkan kalau berita itu sangat penting, maka harus diusahakan untuk tayang, walaupun gambar yang singkron dan aktual tidak tersedia.

• Ilustrasi


(24)

Ilustrasi adalah gambar berita yagn dibuat atau direkayasa berdasarkan suatu peristiwa yagn memang terjadi, tetapi gambarnya yang aktual, singkron dan simbolis tidak tersedia. Ilustrasi itu bisa berupa gambar hidup, animasi atau grafik.

• Dokumentasi

Dokumentasi gambar adakalanya diperlukan kalau peristiwa itu sangat penting, sementara tidak tersedia gambar yang aktual, sinkron dan simbolis.

• Estetika

Gambar berita televisi harus bersifat estetis supaya enak dipandang mata.

(2) Naskah

Unsur kedua dalam berita televisi ialah naskah. Naskah berita televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya juga harus memenuhi unsur berita 5 W + 1 H (what, who, where, when, why,

dan how). Dilihat dari bentuk penyajiannya naskah berita televisi terbagi dua, yaitu naskah reading dan naskah voice over. Naskah

reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam penyajian ini lead berita enyatu dengan tubuhnya.

Sementara voice over ialah naskah berita yang lead-nya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di-dubbing, yaitu dibaca


(25)

dengan direkam oleh orang lain, biasanya reporter atau siapapun yang suaranya cukup baik.

(3) Audio atau Suara

Unsur terakhir dalam berita televisi adalah audio atau suara. Audio tidak kalah pentingnya dibanding dengan naskah dan gambar. Walaupun suatu berita ada naskah dan gambarnya, namun jika tidak ada bunyi (on), maka bisa jadi berita tersebut tidak jelas maksudnya. Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu atmosfir dan narasi.

• Atmosfir

Atmosfi adalah suatu suasana dari suatu peristiwa yang gambarnya diberitakan.

• Narasi

Narasi audio adalah suara reporter, baik berdasarkan naskah yang dibaca maupun melaporkan tanpa naskah dan suara nara sumber yang diwawancarai.

b) Format Berita Televisi

Menurut Morissan dalam Jurnalistik Televisi Mutakhir format berita televisi dibagi menjadi:16

1) Reader

16

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), hal. 128.


(26)

Yakni adalah format berita televisi yang paling sederhana. Reporter cukup menuliskan lead in atau teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar sama sekali.

2) Voice Over

Yakni format berita televisi yang yang lead in. dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambarpun menyertainya sesuai konsep naskah.

3) Sound On tape

Yakni format berita televisi yang hanya berisi lead in dan statement nara sumber. Penyiar hanya membacakan lead in berita yang kemudian diikuti pernyataan oleh nara sumber.

4) Voice Over- Sound On Tape

Yakni format berita televisi yang memadukan voice over dan sound on tape. Lead in dan isi tubuh berita dibacakan penyiar. Pada akhir berita dimunculkan SOT nara sumber sebagai pelengkap berita yang telah dibacakan.

5) Package (Format berita Paket)

Adalah format berita ygn bersifat komprehensif dengan intro dibacakan presenter sedangkan naskah paket dibacakan atau dinarasikan sendiri oleh reporter

6) Live Event (Lapopran Langsung)

Yakni format berita televisi yang laporannya langsung dari lapangan dan tempat peristiwa dan langsung digunakan untuk suatu peristiwa


(27)

penting yang sudah terjadwal, seperti sidang MPR atau DPR, pelantikan presiden, sidang pengadilan tokoh penting dan sebagainya.

7) Breaking News

Yakni berita yang sangat penting dan harus segera dsiarkan, bila memungkinkan bersamaan dengan kejadian peristiwa tersebut. Breaking news merupakan berita tidak terjadual karena dapat terjadi kapan saja, seperti berita kecelakaan besar, bencana alam, kerusuhan massa dan sebagainya.

8) Laporan Khusus

Adalah berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan nara sumber biasanya merupakan laporan panjang yang komprehensif mengenai berbagai beristiwa seperti politik, hukum kriminal dan bencana.

3. Konsep Media Online (Internet)

a) Definisi Media Online

Internet (dengan huruf ”I” besar) merupakan gabungan jaringan komputer di seluruh dunia (lima benua), sedangkan istilah internet (dengan huruf ”i” kecil) merujuk kepada gabungan beberapa jaringan komputer (tidak harus meliputi seluruh dunia). Secara fisik, internet dibentuk oleh jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terhubung. Setiap jaringan mungkin menghubungkan ratusan,


(28)

bahkan ribuan komputer yang memungkinkan berbagi informasi dan sumber daya sehingga membentuk sistem informasi global.17

Pavlik (2000) menyebutkan tipe baru jurnalisme ini sebagai ”contextualized journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik, seperti kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif komunikasi-komunikasi online dan fitur-fitur yang ditatanya (customize features).

Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama yang ada diantara jurnalisme online dan media massa tradisional: 1) kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media, 2) kurangnya tirani penulis atas pembaca, 3) tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak, 4) internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung dan 5) interaktif web(dikutip dari Baron,2001) tambahan untuk ini semua, karakteristik yang paling luar biasa dari media baru ini adalah kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan.18

Jelas, internet adalah jurnalisme yang berubah. Perubahan-perubahan yang dibawa oleh kemungkinan-kemungkinan teknologis mengartikulasikan kembali peranan-peranan dan fungsi-fungsi profesi ini. Misalnya, sebuah studi oleh Singer(2001) mengidentifikasikan bahwa ketika surat kabar menjadi online, peran penjaga gerbang (gate keeper) mereka menghilang. Ini menyarankan

17

Pavlik J, Journalism and New Media, (New York: Columbia University Press, 2000)

18

Weir. D, Web Journalism Crosses Many Traditional Lines, (Nieman Reports, 2000) hal. 35.


(29)

agar surat kabar tradisional sebaiknya menyerahkan peran ini dengan menyediakan link-link ke situs-situs berita yang terhubungkan, bukannya memutuskan kisah mana yang semestinya disertakan.

Jurnalisme online ini juga semakin memperketat deadline

(tengat waktu) penulisan berita. Kalau media cetak harian misalnya

deadline jam 12 malam, jurnalisme online setiap saat bisa menjadi

deadline. Sebab, begitu berita didapatkan, berita harus segera ditulis atau dilaporkan via telepon ke kantor pusatnya.

Yayan Sopyan, seorang peneliti muda dari majalah Pantau Jakarta, dalam sebuah workshop media online pernah melihat karakteristik media online sebagai berikut:19

1. Kemudahan bagi penerbit atau pengakses untuk mengalihkan waktu pengakses. Artinya penerbit media online misalnya bisa menentukan bahwa akses medianya bisa dimulai jam berapa pun.

b) Sejarah Media Online (Internet)

Sejarah perkembangan internet dimulai pada tahun 1969 dengan beroperasinya jaringan ARPAnet (Advance Reseach Project Agency Network) pada jaringan komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang menghubungkan empat buah komputer, masing-masing di UCLA, di Standford Research Institute (SRI), di Univeritas California Santa Barbara (UCSB) dan di Universitas Utah

19

Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Malang: Rajawali Pers, PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 17.


(30)

Charley Kline, dengan bandwith sebesar 50 kbps, yang disediakan perusahaan AT&T (American Telephone and Telegraph). Istilah internet sendiri muncul pada tahun 1983 dengan detemukannya protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) untuk sistem backbone yang menghubungkan jaringan-jaringan.20

Semula internet dibiayai oleh Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan penggunanya dibatasi hanya untuk kepentingan akademik dan militer. Pembatasan itu kemudian dicabut di awal dekade 90-an dan internet mulai digunakan secara komersial serta dapat diakses oleh masyarakat umum. Pencabutan atas pembatasan tersebut dimulai pada tahun 1983, National Science Foundation, yang diberi tugas mempromosikan sains, mengambil alih proyek pengembangan internet ini.

Jaringan National Science Foundation ini menarik lebih banyak pengguna, banyak di antaranya yang punya jaringan internal sendiri. Misalnya, kebanyakan universitas yang bergabung dengan jaringan NSF punya jaringan komputer intrakampus. Jaringan NSF kemudian menjadi konektor untuk ribuan jaringan lainnya. Untuk sistem

backbone yang menghubungkan jaringan-jaringan, internet adalah nama yang tepat.

20

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 266.


(31)

Pada tahun1995 muncul teknologi World Wide Web (www) menggantikan fungsi FTP21 (FTP atau File Transfer Protocol adalah protocol standar untuk kegiatan lalu-lintas file {up-load maupun

down load} antara dua komputer yang terhubung ke jaringan komputer berbasis TCP/IP) untuk sebagian besar lalu-lintas di internet. Dengan teknologi pendukung berupa ”www” atau lebih dikenal dengan nama ”web” ini, internet mampu menyediakan informasi dalam bentuk multimedia.

c) Berita Media Online

Jenis berita di dalam media online dalam buku Jurnalisme Kontemporer karya Septiawan Santana (2005) dijelaskan dan dibagi menjadi:

1) Piramida Terbalik dalam Cyberspace22

Dalam web, piramida terbalik menjadi lebih penting. Para penggunanya kerap hanya membaca bagian atas sebuah tulisan. Mereka tidak meneruskan bacaannya. ”Mereka tidak menggulung layar”, tulis Nielsen’s dalam Inverted Pyramids in Cyberspace Frame.23 Gulungan layar adalah istilah dari proses internat meneruskan jaringan informasinya. Menghubungkan pengguna web dengan situs-situs yang telah dirancang jaringan link-nya. Tetapi, pada

21

File Transfer Protocol, protokol standar untuk kegiatan lalu-lintas file (upload maupun download) antara 2 komputer yang terhubung ke jaringan komputer berbasis TCP/IP.

22

Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), hal. 138.

23

Jacob Nielsen’s Alertbox for June 1996: Invented Pyramids in Cyberspase Frame: Just Say No!. www.useit.com


(32)

beberapa pengguna lain, terjadi kebalikannya. Dan, di sinilah kegunaan teknologi internet dimanfaatkan jurnalisme online. Pembaca yang tertarik akan menggulung layar, akan meneruskan bacaannya pada materi-materi yang terkaitdengan topik yang tengah dibacanya.

Penulis web memisahkan artikelnya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil.ini dalam kaitan untuk menghindari halaman panjang yang mesti digulung. Tiap halaman dibangun dengan bentuk piramida terbalik. Walau, dalam kelihatannya keseluruhannya terlihat seperti piramida yang mengapung di dunia cyber, jika dibangingkan dengan artikel tradisional.

Dalam format media majalah, koran atau televisi sekalipun, tidak ada sajian halaman indek yang menuntun khalayak untuk mengakses beragam artikel di dalamnya. Dalam web, setiap halaman bisa saja

di-link-kan dengan gambar video atau ke berbagai terbitan lain dan terbitan lama yang terkait dengan topik yang hendak didalami atau di baca, bahkan bisa dihubungakan dengan alamat pribadi sang penulis.

d) Process on the Web (Proses dalam Web)

Salah satu persoalan utama mengelola situs berita internet, menurut Biggs adalah kepentingan penanamanmodal yang menginginkan kepastian uangnya kembali. Oleh karena itu, mereka membutuhkan orang-orang terbaik dengan prestasi teruji untuk disewa. Di awal-awal perkembangannya, mereka kesulitan untuk menemukannya. Karena itulah, pengelolaan media penerbitan online


(33)

diawali dengan minjiplak cara kerja jurnalisme lama. Mereka mengadopsi berbagai keberhasilan dari pengalaman pengelolaan redaksi majalah atau surat kabar.

Didunia online, pekerja jurnalisme harus membayangkan dunia dengan dimensi tanpa batas, di mana suara, gambar dan teks dapat berdampingan harmonis. Di dalam pengerjaan media online, para pengelolanya harus memahami kompnen-komponen kunci dari penerbitan jaringan, seperti: hyperteks, interaktivitas dan multimedia.

Dimensi online memiliki keluasan lain, pengelola ditantang untuk menciptakan sarana yang lebih jauh dan lebih inovatif untuk mengirimkan berita. Menurut Edward Tufte, bahwa ”dunia online

bersifat komleks, dinamis dan multidimensi, sementara surat kabar bersifat statis dan datar.” media internet membuka perluasan informasi berdasarkan ”jaringan” yang multidimensi.

e) Newsroom

Ruang pemberitaan online, di sebuah media yang memiliki berbagai divisi penerbitan. Para reporter dan redaktur (editor) melayani pemberitaan yang berbeda dengan orang-orang media cetak. Mereka melayani pemberitaan online. Bahkan pemberitaanya kerap dimanfaatkan untuk kepentingan media cetak. Tetapi, dari proses pencarian dan penyajiannya, kerja jurnalisme online meliputi seperti wartawan lain. Alatnya sama, mencatat fakta dan melaporkannya dalam berita-berita yang bersifat spot, featre, atau depth. Mereka


(34)

berkoordinasi dengan wartawan lain, yang berbeda divisi. Akan tetapi, ketika pemberitaan mereka dimasukan ke dalam ruang pemberitaan

online, ada staf produk online menunggu me-remark-nya. Para anggotastaf ini juga wartawan. Dibawah koordinasi seorang redaktur, mereka bekerja menambal, memoles, menghungkan satu berita dengan berita lain atau informasi lain.

Para staf produk online ini menjadi penjaga gawang(gate keeper) redaksional. Mereka menjalin hubungan erat dengan para wartawan yang pergi ke lapangan.

f) Proses Editorial

1) Produser Eksekutif (executive producer) menangani seluruh operasi harian website dan memberikan saran pada berbagai situasi yang sulit, in tough situations.

2) Yang memimpin proses editorial adalah kepala editor (the editor in chief) yang bertanggung jawab atas keseluruhan visi editorial dan mengarahkan keseluruhan departemen.

Jabatan dan tugas secara umum pada redaksi web:

a) Producer

Tugas keseluruhannya: memimpin peliputan harian dan mengawasi proses pembuatan berita dari awal sampai akhir. Selain itu producer web memiliki tugas rutin:


(35)

2) Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia, di berbagai jaringan maupun berbagai situs.

3) Menyimpannya ke dalam rangkuman, sebagai kerangka kerja peliputan harian.

4) Mengadakan rapat editorial.

5) Menuliskan berbagai item berita pada papan tulis.

6) Mencari dan mengerahkan berbagai informasi ”latar belakang” untuk perancangan multimedia (multimedia designer) dan asisten editor (editorial assistant)

7) Memastikan seluruh bagian berita tersusun berurutan.

8) Mengecek keseluruhan berita, memastikan kesesuaiannya dengan standar editorial dan teknis.

b) Produser Senior

Tugas keseluruhan: mengarahkan isi website, menjaganya agar tetap mengalir dan menarik dengan memanfaatkan berbagai potensi staf yang beragam. Selain itu produser senior memiliki tugas rutin seperti:

1) Menghadiri rapat editorial.

2) Memastikan staf memahami kebijakan jaringan,


(36)

3) Membaca berbagai kejadiankejadian dunia lewat jaringan dan situs.

4) Mengurutkan berita.

5) Berkonsultasi dengan editor web untuk proyek-proyek khusus.

6) Memilih berita yang cocok untuk disiarkan di web.

7) Memonior berita-berita hangat dan perkembangan berita.

8) Mengkomunikasikan penugasan ke dalam jaringan.

9) Mengatasi persoalan editorial.

c) Rapat Editorial

Setiap produser mengadakan rapat editorial harian. Produser:

1) Mendiskusikan ikhtisar harian, memberitahu staf akan tiap berita yang hendak digarap.

2) Menanyakan pada tiap kelompok akan usulan yang hendak ditambahkan.

3) Menugaskan perancang multimedia (multimedia designer) untuk membuat grafis pada setiap berita.

4) Menyarankan kemungkinan berbagai link kepada editor web.


(37)

Berita diangkat dari tim writer-associate producer. Kesiapan tim mensyaratkan keahlian di segala bidang.

d) Associate Producer

Tugas keseluruhan dari associate producer adalah: mengumpulkan seluruh elemen multimedia untuk menghasilkan berita tampak lebih

real(nyata). Lebih dari sekedar gambar di surat kabar. Ia memahami apa yang namanya berita, sumber berita dan integritas jurnalistik. Selain itu associate producer memiliki tugas rutin seperti:

1) Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia, di berbagai jaringan maupun berbagai sutus.

2) Melacak lewat jaringan untuk memperoleh bagian video dan suara terbaik untuk setiap berita.

3) Mengumpulkannya dan memonitor rekaman untuk kegiatan

updating.

4) Berkonsultasi dengan penulis untuk menjaga keutuhan berita.

5) Menulis keterangan gambar.

6) Mencari catatan kaki file-file di perpustakaan

7) Meminta gambar-gambar grafs dan meberi saran kepada perancang multimedia.

e) Perancang Multimedia


(38)

Tugas keseluruhan dari perancang multimedia adalah: menciptakan grafis yang netral sekaligus menarik untuk sebuah website. Kenetralannya terfokus pada keberadaan media tersebut sebagai medium jurnalistik yang harus memuat fakta-fakta. Segala bentukan grafis harus sesuai dan terkait dengan kenetralan fakta-fakta. Selain itu perancang multimedia memiliki tugas rutin seperti:

1) Menghasilkan grafis untuk berita, termasuk peta, lukisan dan kerja pustaka.

2) Membuat dokumen Shockwave.

3) Bekerja dalam proyek jangka panjang untuk sajian khusus.

f) Produser Terkait/Editor Video (Associate Producer/Video Editor)

Tugas keseluruhan dari associate producer adalah: menyisipkan setiap video action ke dalam berita. Selain itu associate producer

memiliki tugas rutin seperti:

1) Membaca segala kejadian yang terjadi di dunia, lewat jaringan dan situs.

2) Mengubah hard copy rekaman video dan mentransfernya ke dalam standar Beta.

3) Memasukan rekaman Beta ke komputer, menyimpan di hard disk dan memadatkannya (compresses), mengedit dan membuatnya menjadi QuickTime Video.


(39)

4) Menciptakan efek-efek tertent dalam peberitaan.

g) Editor Web

Tugas keseluruhan dari editor web adalah: Menambahkan berbagai teks tag (HTML) ke dalam berita sehingga program browsing bisa membukanya serta tetap konsisten, fluid dan continuity. Selain itu editor web memiliki tugas rutin seperti:

1) Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia di berbagai jaringan maupun berbagai situs.

2) Melengkapi setiap berita yang berasal dari shift sebelumnya.

3) Meminta gambar-gambar grafis dan memberi saran kepada perancang multimedia.

4) Mencari link pada web untuk topik-topik yang ditugaskan.

5) Membeti tag-tag kode HTML secara kreatif dan pedoman teknis dan artistik.

6) Membantu proyek khusus.

h) Asisten Editor

Tugas keseluruhan dari asisten editor adalah: menjadi filler-inner pada tiap terjadinya a hole pops up. Selain itu asisten editor memiliki tugas rutin seperti:


(40)

1) Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia di berbagai jaringan maupun berbagai situs.

2) Menjaga alur kompetisi.

3) Menulis jika diperlukan.

4) Menyusuri unsur-unsur multimedia jika diharuskan.

5) Turun tangan di segala lini jika dibutuhkan.

i) Editor Naskah (Copy Editor)

Tugas keseluruhan dari copy editor adalah: memperbaiki salinan, menguji keakuratan, membetulkan jika perlu dan membuat headline yang bagus. Selain itu copy editor memiliki tugas rutin seperti:

1) Membaca berbagai peristiwa yang terjadi di dunia di berbagai jaringan maupun berbagai situs.

2) Mengecek dan mengedit berita dari segi pelafalan dan tata bahasa.

3) Mengecek koherensi susunan fakta dari setiap berita dan mengecek susunan informasinya, apakah penulisnya menekankan informasi yang penting pada pundak berita. 4) Mengawasi perkembangan berita-berita hangat.

5) Membantu produser menempatkan berita-berita dan memonitor kemajuannya.


(41)

j) Webmaster

Tugas keseluruhan dari webmaster adalah: sebagai petugas yang paling akhir yang memungkinkan berita keluar dari server. Jadi webmaster

memiliki otoritas yang besar terhadap naiknya sebuah berita pada media

online. Selain itu webmaster memiliki tugas rutin seperti:

1) Menerima berita utuh dari editor web (web editor).

2) Memastikan setiap berita sebelum dikeluarkan, menecek kontinuitas gaya, persyaratan teknis dan kesesuaian dengan beragam browser.

3) Berkomunikasi dengan bagian pemasangan iklan.

4) Membuat berita di web.

k) Koordinator Online

Tugas utama dari seorang koordinator online adalah memastikan keragaman perspektif telah terwakili pada sebuah berita. Selain itu, seorang koordinator online memiliki tugas:

1) Menjawab 50-60% pesan e-mail paling penting.

2) Berkomunikasi dengan bagian pemasangan iklan.

3) Mengkooordinasikan kerja kelompok editorial dengan kelompok teknis.

4) Memberikan arahan bagi umpan balik khalayak.


(42)

5) Menghadiri rapat dengan staf editorial, staf teknis, departemen jaringan media online, proyek-proyek khusus dan rekan bisnis.

6) Mengusulkan saran bagi pemberitaan dan peliputan

l) Kepala Editor (Editor In Chief)

Tugas keseluruhan dari kepala editor adalah: menjaga kelangsungan kerja sehari-hari. Selain itu, seorang kepala editor memiliki tugas:

1) Membuat rencana strategis untuk departemen.

2) Mewakili sisi editorial dalam perencanan teknis.

3) Mengeksplorasi berbagai pekerjaan dan tantangan yang baru untuk peningkatan mutu produk interaktif.

4) Meluaskan brand name dari perusahaan website-nya.

5) Memeberi pandangan pada isu internal seperti soal staf dan upah.

6) Memberi saran editorial pada situasi yang sulit.

4. Teori Konvergensi

Teori konvergensi bukanlah sekedar teori sebagai cara berpikir terpadu tentang evolusi teknologi media komunikasi. Selain mempelajari


(43)

setiap bentuk secara terpisah, konvergensi mendorong kita untuk memahami semua bentuk sebagai bagian dari sebuah sistem yang saling terkait, dan mencatat berbagai kesamaan dan hubungan yang ada antara bentuk-bentuk yang muncul dimasa lalu, masa sekarang dan yang sedang dalam proses kemunculannya. Dengan mempelajari sistem komunikasi secara menyeluruh, kita akan menemukan bahwa media baru tidak muncul begitu lama. Dan ketika bentuk-bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk yang terdahulu biasanya tidak mati terus berkembang beradaptasi. Seperti website tvone.co.id yang memang bukan satu-satunya media berita online pertama yang ada, banyak yang serupa dengan hal tersebut. Namun tvone.co,id membuat diferensiasi dengan memuat video live streamning yang dapat diakses dalam waktu bersamaan dengan berita yang sedang tayang di tv melalui jaringan internet.

Menurut Roger Fidler konvergensi artinya transformasi media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik serta berbagai inovasi sosial dan teknologi (Roger Fidler : 2003).

Adapun prinsip-prinsip implementasi teknologi-teknologi media baru yang digunakan tahap lanjut transformasi media mainstream dan kemunculan komunikasi melalui media komputer. Enam prinsip dasar konvergensi media adalah sebagai berikut:

a. Koevolusi dan Koeksistensi : semua bentuk media komunikasi hadir dan berkembang bersama dalam sistem yang adaptif dan kompleks, yang terus meluas. Begitu muncul dan berkembang, setiap bentuk baru, dalam


(44)

beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka ragam, memengaruhi perkembangan setiap bentuk yang lain.

b. Metamorfosis : media baru tidak muncul begitu saja dan terlepas dari yang lain, semuanya muncul secara bertahap dari metamorfosis media terdahulu. Ketika bentuk-bentuk yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk terdahulu cenderung beradaptasi dan terus berkembang, bukan mati.

c. Pewarisan : bentuk-bentuk media komunikasi yang bermunculan mewarisi sifat-sifat dominan dari bentuk-bentuk sebelumnya. Sifat-sifat ini terus berlanjut dan menyebar melalui kode-kode komunikator yang disebut bahasa.

d. Kemampuan bertahan : semua bentuk media komunikasi dan perusahaan media dipaksa untuk beradaptasi dan berkembang agar tetap dapat bertahan dalam lingkungan yang berubah. Satu-satunya pilihan lain adalah mati.

e. Peluang dan kebutuhan : media baru tidak diadopsi secara luas lantaran keterbatasan-keterbatasan teknologi itu sendiri. Pasti selalu ada kesempatan dan alasan-alasan sosial, politik dan atau ekonomi yang mendorong teknologi media baru untuk berkembang.

f. Pengadopsian yang tertunda : teknologi-teknologi media baru selalu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada yang diperkirakan untuk mencapai kesuksesan bisnis.

Teknologi-teknologi itu cenderung membutuhkan sedikitnya satu generasi manusia (20-30 tahun) untuk bergerak maju dari rancangan konsep hingga perluasannya pengadopsian atasnya (Roger Fidler : 2003)


(45)

Mediamorfosis memiliki prinsip-prinsip yang berasal dari tiga konsep yaitu koevolusi, kompleksitas dan konvergensi. Koevolusi adalah berkelindan dengan susunan sistem komunikasi manusia dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam kebudayaan kita. Begitu muncul dan berkembang, setiap bentuk baru, dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka ragam, memengaruhi perkembangan setiap bentuk lain yang ada. Koevolusi dan koeksistensi, bukan rangkaian evolusi dan penggantian. Kekayaan teknologi-teknologi komunikasi yang sekarang kita terima begitu saja tidak akan mungkin terwujud jika kelahiran setiap medium baru terjadi bersamaan dengan kematian medium terdahulu.

Tekanan eksternal media salah satu faktor terjadinya konvergensi media dalam sistem politik dan ekonomi yang muncul dari berbagai lini. Perubahan teknologi yang sangat masif terjadi satu dasawarsa terakhir, misalnya memaksa media massa di negeri ini mengubah segenap format industrinya, baik ditataran isi, kemasan, maupun organisasi media. Sebagai gambaran, tak ada satu media cetak nasional pun yang tidak mengubah bentuk dan kemasannya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Tidak sedikit pula yang berkali-kali mengubah bentuk dan kemasannya dengan tujuan pencarian format yang sesuai dengan keinginan konsumen. Pada level-level organisasi media, pola-pola adaptasi pun terjadi. Konvergensi media yang melanggengkan pola integrasi secara horizontal kini menjadi pilihan, baik dalam industri pertelevisian maupun surat kabar.

Konvergensi Menurut Boorstin dalam The Republic of Technology (1987), menggunakannya dalam pengertian yang umum, kecenderungan


(46)

segala sesuatu untuk lebih menjadi seperti yang lain, dengan menambahkan pertama bahwa teknologi mencairkan dan melebur ideologi. Dan kedua, bahwa pada saat komunikasi dahulu merupakan pengganti yang lebih rendah kualitasnya bagi transportasi, maka sekarang ia telah menjadi alternatif yang disukai.

Ada pendapat lain dari the American Markle Foundation tahun 1989 bahwa konvergensi media telah mengubah komunikasi, pada saat layanan baru yang semakin luas dapat dicapai, maka semuanya itu telah mengubah cara kita hidup dan bekerja, mengubah persepsi, keyakinan, dan lembaga-lembaga kita. Penting sekali kita memahami semua dampak ini untuk mengembangkan sumber daya elektronika kita untuk kepentingan masyarakat.

Teori konvergensi menyatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa terus merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media terbaru tersebut cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi dari model-model terdahulu. Dalam konteks ini internet bukanlah pengecualian.


(47)

Tabel 2. Skema Konvergensi dari Televisi ke Online

Berita

Online

Berita

Televisi

Audience

Peristiwa

Tabel skema konvergensi dari televisi ke online di atas menjelaskan bahwa peristiwa di olah oleh televisi menjadi sebuah berita yang ditayangkan melalui program-program berita di Tv One yang kemudian di kovergensikan ke dalam media online yaitu, ”www.tvone.co.id”. Di dalam media online juga disajikan dalam bentuk berita yang bisa di akses oleh khalayak (audience)


(48)

BAB III

GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI TV ONE DAN WEBSITE TVONE.CO.ID

A. Stasiun Televisi Tv One

1. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Tv One

Tv One adalah stasiun televisi yang dimana mengkhususkan dirinya sebagai televisi berita dan olah raga (News and Sport). Tv One mulai mengudara pertama kali pada tanggal 14 Februari 2008, pukul 19.30 WIB yang diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. tvOne menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. Tvone secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat sekitar melalui program News and Sports yang dimilikinya.(Dokumen company profile Tv One)

Sebelum diluncurkan secara resmi, pada mulanya stasiun televisi yang bernama Tv One ini bernama ”Lativi”. Perubahan nama ”Lativi” disebabkan oleh perubahan kepemilikan dan perubahan strategi PT. Lativi Media Karya. Pemilik lama yakni bekas Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief melepas kepemilikannya karena akan fokus pada bisnis inti keluarga yakni Pasaraya. Kepemilikan pun jatuh ke tangan Erick (Grup Mahaka) dalam konsorsium bersama dua pengusaha muda, Anindya Bakrie (Grup Bakrie) dan Rosan Perkasa Roeslani (Presiden Direktur Recapital).

Sebagai pendatang baru dalam dunia News, Tv One telah mempersiapkan bentuk berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari


(49)

studio luar tvOne. Program berita hardnews Tv One dikemas dengan judul : Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah ( Medan, Surabaya, Makassar ) dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro. Program ini meraih penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu Layar”. Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis.

Tayangan Sport Tv One akan meliputi pertandingan-pertandingan unggulan yang disiarkan langsung, mulai dari Sepak Bola Eropa (Liga Inggris dan Liga Spanyol), Bola Voli Nasional (Pro Liga), MotoCross, A1, Tinju Dunia, dan masih banyak lagi. tvOne juga menayangkan program-program Selected Entertainment yang mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur membodohi. Melalui segala perkembangan yang miliki, diharapkan penyebaran semangat tvOne untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik.

Tv One dapat ditangkap secara teresterial di 32 kota besar dan sekitarnya yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 32 transmisi. Transmisi tersebut berada pada:


(50)

Tabel 3. Transmisi yang dimiliki oleh Tv One Jakarta 53 uhf Semarang 39 uhf Bandung 48 uhf Yogya 38 uhf Garut 32 uhf Solo 38 uhf Cirebon 52 uhf Purwokerto 51 uhf Tegal 49 uhf Malang 54 uhf Semarang 39 uhf Kediri 47 uhf Yogya 38 uhf Denpasar 41 uhf Solo 38 uhf Medan 37 uhf Purwokerto 51 uhf Palembang 40 uhf Malang 54 uhf Banjarmasin 26 uhf Samarinda 39 uhf Sumedang 27 uhf Makassar 47uhf Batam 27 uhf Surabaya 52 uhf Palu 23 uhf Samarinda 39uhf Lampung 52 uhf Makassar 47 uhf Padang 29 uhf Sukabumi 29 uhf Ambon 22 uhf Mataram 56 uhf Jayapura 42 uhf Palangkaraya 23 uhf Pekanbaru 38 uhf Lombok 56 uhf

Tv One juga memiliki 60 buah mobile satelit untuk dapat menayangkan secara langsung (live) kejadian-kejadian yang terjadi di seluruh Indonesia. Satelit tersebut terbagi menjadi;


(51)

• Empat puluh delapan mobil SNG (Satelite News Gathering) dan

• Dua Belas mobil ENG (Electronic News Gathering)

2. Visi dan Misi Tv One

Visi dan misi Tv One adalah untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan dan menjadi stasiun televisi Berita & Olahraga nomor satu. Dimana kami mengharapkan jika masyarakat ditanya mengenai stasiun televisi berita apa yang mereka ingat, maka mereka menjawab ”...Tv One.” (Wawancara, Aries: no)

Seperti yang menjadi mottonya dalam visi dan misi Tv One dalam dokumen Profilenya, visi misi Tv One adalah:

VISI :

• Untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan Bangsa

MISI:

• Menjadi stasiun Tv Berita & Olahraga nomor satu

• Menayangkan program News & Sports yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas.

• Memilih program News & Sports yang informatif dan inovatif dalam penyajian kemasan.


(52)

Arti dari simbol Tv One:

• Warna Merah dan Putih melambangkan Bendera Bangsa Indonesia • Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan • Sedangkan penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan

kesiapan tvOne dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja tvOne yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimisme kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju

3. Konsep Program Tv One

Perencanan program Tv One tentu didasari oleh target konsuen serta hasil riset. Kegunaannya adalah untuk mendapatkan audience

sebanyak mungkin pada setiap krun waktu tertentu agar dapat menarik memasang iklan. Hal ini penting karena penerimaan keuangan terbesar pada sebuah industri media adalah dari sektor iklan.

Pembagian banyaknya program muatan berita (news) dan muatan non-berita (entertaintment) adalah sebanyak 70% untuk informasi dan 30% untuk olahraga dan hiburan.

Dalam mengklasifikasikan programnya, Tv One membaginya kedalam kategori, yaitu: (1) News One, (2) Sport One, (3) Info One dan (4) Reality One. Tv One membuktikan keseriusannya dalam menerapkan


(53)

strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. .

Pada umumnya setiap stasiun televisi memiliki program acara yang menjadi program unggulan. Begitu juga dengan Tv One sebagai stasiun televisi yang menyatakan dirinya sebagai stasiun yang terdepan dalam mengabarkan, juga memiliki program unggulan yang hampir seluruh acara unggulannya berupa program berita.hal ini dikarenakan memang Tv One adalah stasiun televisi berita. Di antara program unggulan Tv One diantaranya:

a) Kabar Pagi

Kabar Pagi merupakan program acara berita Tv One yang ditayangkan pada pukul 04:30 pagi. Format penyajian dalam Kabar Pagi adalah Hard News. Berita-berita yang disampaikan diulas dan dibahas secara formal sebagaimana penayangan berita pada umumnya.

b) Apa Kabar Indonesia (Pagi)

Apa Kabar Indonesia adalah program berita Tv One yang ditayangkan pada pukul 06:30 setiap harinya. Apa Kabar Indonesia ini menayangkan berita-berita yang dalam bentuk penyajiannya oleh Tv One di desain seperti Talk Show yang ringan, namun sebenarnya isi pemberitaannya pun sama.

c) Kabar Siang

Kabar Siang adalah program berita Tv One yang ditayangkan pukul 12:00. kabar siang mengemas penyajian beritanya dengan format baku pada umumnya. Pada kabar siang ini, didalamnya terdapat sesi pemberitaan yang langsung dari berbagai biro Tv One di daerah.

d) Kabar Keadilan

Kabar keadilan menayangkan berita-berita yang terkait dengan kasus hukum, HAM dan semua berita yang berkaitan dengan proses penegakan keadilan di Indonesia

.

e) Kabar 15

Program ini menyajikan berita-berita terkini pada pukul 15:00. isi dari konten program ini sama seperti halnya berita pada umumnya.


(54)

f) Kabar Pasar

Program berita ini, mengkhususkan dirinya untuk memberitakan dan mengulas topik-topik yang berkaitan dengan perekonomian, keuangan dan pasar modal, baik dari dalam maupun luar negeri. Kabar pasar ditayangkan pada pukul 15:30.

g) Kabar Hari Ini

Program ini menyajikan berita-berita yagn didapatkan selama hari tersebut dari pagi hingga siang hari.

h) Kabar Petang

Program ini ditayangkan pada pukul 17:30. Kabar Petang format penyajiannya tidak berbeda dengan penyajian program Kabar Siang.

i) Apa Kabar Indonesia Malam

Program berita Apa Kabar Indonesia Malam disuguhkan dan dikemas dengan pola yang sama dengan Apa Kabar Indonesia Pagi. Namun pada program ini, pembawaan acaranya lebih bersifat santai lagi dan lebih ringan.

j) Kabar Arena

Kabar Arena adalah program berita Tv One yang didalamnya hanya memberitakan berita-berita yang berkenaan dengan berita olahraga dan sejenisnya yang terkait dengan olah raga baik di dalam maupun di luar negeri.

4. Target Audience Tv One

Setiap hasil produksi apapun, tak terkecuali pada produk media massa tidak dapat terlepas dari nilai industrialisnya untuk mendapatkan keuntungan di samping nilai-nilai idealismenya sebagai suatu organisasi industri. Produk pers atau media massa pun harus bersaing pada persaingan bisnis pers.

Untuk bersaing dalam perindustrian media tersebut, sebuah organisasi media harus mempunyai target pasar atau target audience. Seperti halnya organisasi media pada umumnya,. Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus


(55)

kegiatan-kegiatan pemasaran program dan iklan. Kadang-kadang targeting disebut juga dengan selecting karena audien harus diseleksi. Pengelola media penyiaran harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.(Morissan: 2005)

Tv One juga memiliki target audience, berikut target audience Tv One:

Tabel 4. Target audience Tv One

Stasiun Televisi Lain Stasiun Televisi Tv One

Produk: 90% entertainment dan 10%

news

Berita/informasi: 70% news (soft and hard), 30% entertainment (olahraga dan hiburan)

Sign on – sign off (siaran – tidak siaran) 24 hours (siaran 24 jam) Target audience: all segmen (semua

kalangan)

Target audience: segmented (1) 15+ ABC1 15-35, (2)Profesional muda usia 20-35 tahun dinamis, progresif,

sourceful, mover dan shaker dalam lingkungannya

dan (3) remaja dan ibu rumah tangga Sumber: Dokumen “Company Profile Tv One”

Keterangan:

15+ : Umur diatas 15 tahun


(56)

Segment : Segmentasi dari pmirsa yang bisa dipilih berdasarkan berbagai katagori seperti jenis kelamin, umur, domisili dan expenditure.

Expenditure: Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh setiap individu utuk memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.

Expenditure atau besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh setiap individu untuk memenuhi kebtuhannya dan tidak termasuk tabungan ini, terbagi dalam kelas-kelas sebagai berikut:

A : di atas 1 juta per bulan B : 700.000 – 1.000.000 /bulan C1 : 500.000 – 700.000 /bulan

B. Website tvone.co.id

1. Sejarah singkat berdirinya Website tvone.co.id

Latar belakang berdirinya website tvone, tvone.co.id pada saat itu adalah, Tv One ingin memberikan juga informasi kepada masyarakat Indonesia yang sedang bekerja atau yang sedang berada di luar negeri. Dan tentunya juga Tv One melihat adanya potensi untuk itu, baik dipandang dari segi bisnisnya sendiri dan juga kebutuhan akan berita bagi para pekerja yang mungkin tidak sempat menonton berita secara langsung di televisi, maka dengan adanya website kami kereka yang tidak sempat untuk melihat berita secara langsung di televisi bisa untuk tetap


(57)

mengetahui berita yang terjadi pada hari tersebut pada jam yang lain pada saat mereka memiliki waktu yang luang.

Namun secara resmi tvone.co.id baru dipublikasikan secara besar pada tanggal 14 Agustus 2008. Pada saat itu tv one berusia sudah 6 bulan di udara.

2. Visi dan Misi Website tvone.co.id

Visi dan misi dari tvone.co.id tidaklah terlepas dari visi dan misi Tv One itu sendiri.

3. Tampilan Website tvone.co.id

Yang ditampilkan Pada Website TvOne.co.id Susunan: Dari Atas ke bawah

Dari kiri ke kanan

a) Running Teks. Running teks adalah berita berupa kalimat-kalimat teks yang berjalan. Running teks ini terletak pada bagian paling atas dari halaman website tvone.co.id.

b) Pilihan Tools: Di bawah Running teks terdapat pilihan-pilihan pengaksesas, seperti:

Beranda, Politik, Ekonomi, Hukum, Nasional, Internasional, Jabodetabek, Olahraga, Nusantara, Sosial Budaya, IPTEK dan Video.

Pilihan tersebut digolongkan dalam jenis-jenis konten berita. c) Baris Pilihan Kedua:

Jadwal Acara, tvOne, Anchor tvOne, Siaran Pers, RSS Feed, Surat tvOne, Live Streaming dan Indeks Berita.


(58)

d) Search. Adalah tools untuk mencari berita berdasarkan kata kunci yang kita masukan.

e) Judul Berita.Kolom ini menampilkan foto dan lead berita serta beberapa judul berita. Berita yang masuk didalam kolom ini adalah merupakan berita yang paling hangat pada waktu pengaksesan website ini.

f)Live Streaming

Ini adalah bagian untuk mengakses live streaming tvone. Kita dapat menonton siaran tvone sama persis seperti yang ditampilkan di televisi pada saat yang bersamaan. Kolom ini terletak pada sebelah kanan judul berita(no.5).

g) Pilihan Berita

Pada kolom ini terdapat pilihan berita dari kiri ke kanan: kabar 9, kabar pagi, kabar petang dan kabar malam berupa foto, judul berita serta lead dari berita tersebut yagn dapat dipilih dengan menekan tools panah ke kanan dan ke kiri untuk memilih berita. Bagian ini terletak di bawah live streaming(no.6).

h) Katagori Berita Video

Pada kolom ini terdapat video-video yang dikelompokan kedalam empat katagori berita, yaitu: News One, Info One, Reality One dan Talkshow One. Kemudian di sebelah kanan bagian ini terdapat pilihan berita sesuai jenis konten berita seperti: Politik, Ekonomi, Nasional, Internasional dan sebagainya (sama seperti pada no.2). Pilihan ini dilengkapi oleh dua judul


(59)

berita disetiap katagorinya. Pilihan katagori berita ini terletak dibawah pilihan berita(no.7).

i)Link Blog

Pada bagian ini terdapat dua gambar, yakni: disebelah kiri terdapat gambar foto Pimpinan Redaksi tvone yaitu Karni Ilyas dan disebelah kanannya terdapat foto-foto dari para penyiar atau anchor di tvone. Kedua dari kolom tersebut, jika di klik maka akan diteruskan ke Blogspot.com para tokoh-tokoh tersebut. Baik blog pimpinan redaksi maupun blog-blog para penyiar tvone. Bagian ini letaknya di bawah katagori berita video(no.8).

j) Pilihan Berita

Pada bagian ini trerdapat kolom berita seperti: Valas, Pra Kiraan Cuaca, Kabar Terkini Populer, Video Populer, Komentar Populer, Di Balik Kabar tvOne, Opini Anda, Kabar Dari Anda, Surat untuk tvOne, Kabar Yang Telah Anda Baca, Liga Spanyol, Liga Inggris dan Liga Indonesia.

k) Kabar Pojok

Ini merupakan bagian untuk mailing list pembaca website tvone.co.id yang menggunakan jejaring telekomunikasi Facebook.

l) Follow @tvoneNews on Twitter

Merupakan mailing list pembaca website tvone.co.id yang menggunakan jejaring telekomunikasi Twitter.

m) CCTV Trafic


(60)

Merupakan layanan yang bekerja sama dengan website Macetlagi.com. yang mana kita dapat melihat kondisi keadaan jalanan di berbagai tempat di Jakarta dengan menggunakan cctv yang terpasang dijalan-jalan tertentu di Jakarta.

Keterangan dari bagian-bagian yang terdapat di atas: 1) Siaran Pers

Pada bagian ini berisikan mengenai penjelasan ataupun pengenalan program-program yang terbaru yang dimiliki oleh stasiun televisi tv one. Seperti pada judul tulisan, ”Liga Spanyol telah hadir di Tv one”. Tulisan ini bersifat untuk menginformasikan kepada pengakses website tv one bahwa tv one memiliki program tayangan olahraga yakni Liga Spanyol yang ditayangkan di tv one. Begitu juga tulisan yang berjudul, ”Siaran langsung Tinju Dunia di Tv One”, ”The Emirates Cup” dan lain sebagainya. Semua tulisan yang berada disini merupakan seperti bentuk promosi tayangan atau program-program baru tv one.

2) Indeks Berita

Bagian ini berisikan susunan berita yang disusun berdasarkan tangal berita itu di kabarkan ditelevisi. Pada indeks berita ini, berita di klasifikasikan berdasarkan jenis konten berita, seperti: Kabar Sosial Budaya, Kabar Ekonomi, Kabar Internasional, Kabar Nusantara, Kabar Hukum, Kabar Jabodetabek, Kabar Nasional, Kabar Politik, Breaking News, Kabar Olahraga, Kabar


(61)

Iptek dan Kabar 9. contoh: pada tanggal 5 Mei 2010 pada pukul 14:14Wib, ”Kemenkeu Sambut Gembira Sekaligus Sedih Penunjukan Sri Mulyani”. Berita ini dimasukan kedalam katagori Kabar Ekonomi.

3) RSS Feed

RSS (Really Simple Syndication) adalah istilah dalam teknologi internet yagn merujuk pada cara men-sindikasi-kan konten sebuah situs web. Layanan ini memudahkan bagi para pengguna internet agar selalu dapat mengetahui ringkasan konten terbaru dari situs tertentu tanpa harus terlebih dahulu mengunjungi situs tersebut. Jadi konten ini menyediakan layanan untuk mengakses berita online Tv One tanpa harus membuka website Tv One terlebih dahulu. Layanan RSS tvone.co.id dapat diakses pada URL-URL: rss Kabar Terkini, rss Kabar Pagi dan rss Kabar Siang dan lain sebagainya.

4) Surat Untuk tvOne

Pada bagian ini pengunjung website tvone.co.id dapatmengirimkan surat elektronik atau yang biasa disebut dengan email untuk Pemimpin Redaksi Tv One dan untuk program-program berita Tv One seperti Kabar Pagi, Kabar Siang dan lainnya.

5) Anchor tvOne

Pada bagian ini terdapat foto-foto dan profil-profil singkat para anchor Tv One.


(62)

6) TvOne

Pada bagian ini berisikan mengenai sejarah tvone dan foto-foto para direksi di Tv One seperti Erick Thohir selaku Direktur Utama Tv One, Ardiansyah Bakri selaku Wakil Direktur Utama, Karni Ilyas selaku Direktur Pemberitaan, Olahraga dan Produksi, Otis Hadijary selaku Direktur Programming dan Marketing dan Charlie Kasim selaku Direktur Keuangan.

7) Jadwal Acara

Pada bagian ini ditampilkan daftar acara aygn akan ditayangkan Tv One selama sepekan.

8) Live Streaming

Pada bagian ini, jika di klik kita dapat melihat siaran televisi Tv One secara live di saluran internet.

4. Susunan Redaksi

Susunan redaksi di sini adalah susunan redaksi pada tvone.co.id. susunan redaksi pada tvone.co.id tidaklah terlalu besar, dikarenakan redaksi peberitaan online berada dibawah Tim Redaksi News Tv One. Oleh karena itu, susunan redaksi pada tvone.co.id hanya terdiri dari: a) Manager website

b) Web Programmer

c) Web designer

d) Web reporter

e) Web admin


(63)

Sedangkan untuk jumlah orang yang menempati posisi tersebut tidak bisa dipublikasikan.(kebijakan Creative-Reseacrh-Development)


(64)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA KEBIJAKAN TV ONE DALAM MEMPUBLIKASIKAN BERITA DI TVONE.CO.ID

A. Konvergensi Tv One ke Media Online (tvone.co.id)

Perubahan bentuk jurnalisme konvensional menjadi online hampir selalu dilakukan oleh setiap media yang ada saat ini, salah satu media yang melakukan hal tersebut dengan baik adalah TV One melalui munculnya media online tvone.co.id, media massa terus melakukan perubahan dari abad ke abad sesuai dengan hasil replikasi dari realitas sosial masyarakat. Sampai saat ini teknologi baru dapat secara akrab dengan realitas masyarakat secara time and space dengan

real time.

Teori konvergensi bukanlah sekedar teori sebagai cara berpikir terpadu tentang evolusi teknologi media komunikasi. Selain mempelajari setiap bentuk secara terpisah, konvergensi mendorong kita untuk memahami semua bentuk sebagai bagian dari sebuah sistem yang saling terkait, dan mencatat berbagai kesamaan dan hubungan yang ada antara bentuk-bentuk yang muncul dimasa lalu, masa sekarang dan yang sedang dalam proses kemunculannya. Dengan mempelajari sistem komunikasi secara menyeluruh, kita akan menemukan bahwa media baru tidak muncul begitu lama. Dan ketika bentuk-bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk yang terdahulu biasanya tidak mati terus berkembang beradaptasi. Seperti website tvone.co.id yang memang bukan satu-satunya media berita online pertama yang ada, banyak yang serupa dengan hal tersebut. Namun tvone.co,id membuat diferensiasi dengan memuat


(65)

video live streamning yang dapat diakses dalam waktu bersamaan dengan berita yang sedang tayang di TV melalui jaringan internet.

Menurut Roger Fidler konvergensi artinya transformasi media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik serta berbagai inovasi sosial dan teknologi (Roger Fidler : 2003).

Adapun prinsip-prinsip implementasi teknologi-teknologi media baru yang digunakan tahap lanjut transformasi media mainstream dan kemunculan komunikasi melalui media komputer. Enam prinsip dasar konvergensi media adalah sebagai berikut:

a. Koevolusi dan Koeksistensi : semua bentuk media komunikasi hadir dan berkembang bersama dalam sistem yang adaptif dan kompleks, yang terus meluas. Begitu muncul dan berkembang, setiap bentuk baru, dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka ragam, memengaruhi perkembangan setiap bentuk yang lain.

b. Metamorfosis : media baru tidak muncul begitu saja dan terlepas dari yang lain, semuanya muncul secara bertahap dari metamorfosis media terdahulu. Ketika bentuk-bentuk yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk terdahulu cenderung beradaptasi dan terus berkembang, bukan mati.

c. Pewarisan : bentuk-bentuk media komunikasi yang bermunculan mewarisi sifat-sifat dominan dari bentuk-bentuk sebelumnya. Sifat-sifat ini terus berlanjut dan menyebar melalui kode-kode komunikator yang disebut bahasa.


(1)

Tabel 7. Konstelasi kebijakan redaksional Tv One dengan kebijakan redaksional tvone.co.id

Kebijakan Umum TV One

Untuk Semua Program TV One

Kebijakan Umum TV One

Untuk tvone.co.id

Kebijakan Umum Redaksional tvone.co.id

1. Website TV berita pertama yang menyuguhkan siaran live streaming

2. Menyediakan wadah untuk masyarakat agar berpartisipasi dalam menanggapi berita yang ada melalui komentar on-line

2. Olahraga, untuk menjadi TV olahraga nomor 1. Menyajikan prtandingan-pertandingan dan informasi berkualitas

Menyajikan TV One kedalam bentuk online agar dapat diakses dengan mudah kapanpun,

dimanapun

1. Pemberitaan, untuk menjadi TV nomor 1 sebagai sumber berita utama. Berita yang actual, cepat, dan factual.

Kebijakan Redaksional tvone.co.id Untuk setiap kali tayang


(2)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari analisa mengenai kebijakan redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online di www.tvone.co.id, yang dijkaji dan dianalisa pada penelitian ini, maka dapat tergambarkan dalam setiap kebijakan yang diambil oleh redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari tv ke online. Sehingga dari analisa tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses konvergensi media yang dilakukan oleh Tv One adalah dengan cara melakukan transformasi pemberitaan dari berita televisi yang kemudian di beritakan kembali pada website online Tv One. Tujuan dari konvergensi media dari televisi ke online yang dilakukan oleh Tv One ini adalah untuk menyediakan berita yang lebih dapat cepat diperoleh oleh masyarakat luas dan juga untuk mengembangkan perusahaan Tv One itu sendiri.

2. Kebijakan yang dilakukan oleh redaksi Tv One dalam mempublikasikan berita dari televisi ke online adalah dengan memberitakan ulang secara keseluruhan berita yang telah tayang di televisi di media online-nya tvone.co.id. Kebijakan Tv One dalam mempublikasikan berita dari televisi

ke online tersebutpun mengacu kepada kebijakan redaksi Tv One secara

umum di dalam melakukan proses pemberitaan.

3. Kebijakan yang dilkukan Tv One dalam mempublikasikan berita dari televisi ke media onlinenya mengenai Sri Mulyani adalah dengan


(3)

82

memberitakan ulang seluruh berita mengenai Sri Mulyani yang ditayangkan di televisi ke onlinenya.

B. Saran

1. Kepada stasiun Tv One agar tetap konsisten menjadi stasiun televisi yang mengkhususkan diri sebagai televisi berita, yang sesuai dengan

tagline Tv One yaitu “Terdepan Dalam Mengabarkan”

2. Kepada situs online Tv One, www.tvone.co.id agar selalu menjadi media online yang cepat dalam menberitakan berita-berita teraktual yang terjadi.

3. Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi agar selalu berinovasi dalam mengembangkan program studi yang disediakan untuk mahasiswa.

4. Kepada teman-teman se-jurusan agar dapat terus berjuang di dalam menempuh pendidikan sampai kapan pun.

5. Kepada pembaca, agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dengan sebaik-baiknya, semoga penelitian ini dapat menambah pengetahuan kita semua.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Dedi, Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet ke-4

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997

Ali, Lukman, Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994

Wirardi, Gunawan, Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1990

Danim, Sudirman, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Jakarta: Bumi Aksara, 2000

Djuroto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004

Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru, Jakarta: Kalam Indonesia, 2002

Fajri, Em Zul, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Difa Publisher


(5)

Suhandang, Kustandi, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik, Bandung: Nuansa, 2004

Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005

Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Menjadi Reporter Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005

Mencher’s, Melvin, News Reporting and Writing, America: McGraw-Hill, 2006

Santana, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005

Harahap, Arifin S, Jurnalistik Televisi, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005

Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005

Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005

Sahid, Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA Kelas XII, Yogyakarta: Yudhistira, 2006


(6)

D, Weir, Web Journalism Crosses Many Traditional Lines, 2000

J, Singer, Internet Publishers Challenge ‘The Mainstream’ Media, Harken Back to 19th, Century Democracy, 2000

Nurudin, Jurnalisme Massa Kini, Malang: PT. Raja Grafindo Persada, 2009