Sumber Penerangan C6 Bahan Bakar C7 Jenis Makanan C8 Kemampuan Membeli Pakaian C9 Makan C10

d. Fasilitas Jamban C4

Fasilitas Jamban yang digunakan mempunyai tingkat kebersihan. Nilai subk riteria ini adalah nilai yang diambil dari tingkat kebersihan jamban yang digunakan. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.6 : Tabel 4.6 Nilai bobot subkriteria C4 Kriteria Subkriteria Bobot Subkriteria Fasilitas Jamban Ada Dimiliki Bersama Tidak Ada 1 2 3

e. Sumber air C5

Nilai sumber air diambil dari tingkat Ph nya. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen H + yang terlarut. Semakin tinggi tingkat keasaman, semakin baik air untuk di konsumsi. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.7 : Tabel 4.7 Nilai bobot subkriteria C5 Kriteria Subkriteria Nilai Sumber Air Sumurmata air Air sungaidanau Air hujan 3 2 1

f. Sumber Penerangan C6

Nilai Subkriteria yang diambil dari kriteria ini melalui resiko dari penerangan yang dipakai. Semakin besar resiko penerangan yang digunakan, semakin besar nilai subkriterianya. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.8 : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Nilai bobot kriteria C6 Kriteria Subkriteria Bobot Subkriteria Sumber Penerangan Obor Lampu sentir Lampu LEM 3 2 1

g. Bahan Bakar C7

Nilai Subkriteria yang diambil dari kriteria ini melalui resiko pemakaian. Makin besar resiko yang bahan bakar yang digunakan, semakin besar nilai subkriterianya. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.9 : Tabel 4.9 Tabel bobot Kriteria C7 Kriteria Subkriteria Bobot subkriteria Bahan Bakar Memasak Kayu bakar Arang Minyak Tanah 3 2 1

h. Jenis Makanan C8

Nilai subkriteria didapat dari persyaratan dalam seminggu tidak pernah mengonsumsi daging, susu, atau hanya sekali dalam seminggu. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.10 : Tabel 4.10 Nilai bobot Kriteria C8 Kriteria Subkriteria Bobot Subkriteria Makanan dalam Seminggu Tidak Mengkonsumsi daging maupun susu Hanya susu atau daging saja Susu dan Daging 1 2 3

i. Kemampuan Membeli Pakaian C9

Nilai subkriteria ini diambil dari kemampuan membeli pakaian dalam setahun. Nilai dari kriteria ini diambil dari jumlah stelan baju yang mampu dibeli setiap tahun. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.11 : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Bobot Kriteria C9 Kriteria Alternatif Bobot Subkriteria Kemampuan Membeli Pakaian Per Tahun 1 Pasang 2 Pasang 3 Pasang 3 2 1

j. Makan C10

Nilai subkriteria didapat dari persyaratan makan dalam sehari hanya satu kali atau dua kali. Berdasarkan jumlah banyaknya makan peserta Jamkesmas dalam sehari maka diperoleh. Nilai bobot yang diberikan pada subkriteria ini dapat dilihat pada tabel 4.12: Tabel 4.12 Nilai bobot Kriteria C10 Kriteria Subkriteria Bobot Subkriteria Banyaknya makan dalam Sehari Tidak tentu 1 Kali 2 Kali 1 2 3

k. Kemampuan membayar berobat C11

Dokumen yang terkait

Sistem Pendukung Keputusan Perangkingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)

15 131 92

Perbandingan Metode Weighted Product dan Simple Multi-Attribute Rating Tecnique Dalam Menentukan Lahan Terbaik untuk Tanaman Karet

17 139 129

Implementasi Perbandingan Metode Simple Additive Weighting Dengan Weighted Sum Model Dalam Pemilihan Siswa Berprestasi

8 109 134

PERBANDINGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA PENENTUAN BARANG KONVEKSI

0 6 6

Sistem Pendukung Keputusan Perangkingan Penerima BSM dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM)

0 2 27

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERANKINGAN PENERIMA BSM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN WEIGHTED PRODUCT MODEL (WPM) SKRIPSI FITRIA ANDHIKA 121421093

1 3 12

Perbandingan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) Dalam Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat

0 2 27

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN - Perbandingan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) Dalam Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat

0 2 14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perbandingan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product Model (WPM) Dalam Pemberian Jaminan Kesehatan Masyarakat

0 0 6

PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN WEIGHTED PRODUCT METHOD (WPM) DALAM PEMBERIAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAT SKRIPSI CHASIKA RANI PURBA 121421094

0 2 12