95
4.3. Proses Masukkan Data ke Program MEH
1. Langkah pertama dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar dari model elemen hingga. Hal ini dilakukan di jendela pengaturan global.
2. Struktur tanah yang hendak dihitung, digambar terlebih dahulu menggunakan garis geometri dengan lebar diambil sebesar 20d d =
diameter tiang dan kedalaman dan lapisan tanah yang sesuai dengan data yang di peroleh dari percobaan N-SPT.
3. Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol jepit standar maka akan terbentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vetikal.
4. Gambarkan beban permukaan, yaitu sistem beban A-beban terpusat dengan menggunakan tombol .
5. Kemudian masukkan data material dengan menggunakan tombol material set
tanah dan tiang, pilih soil . Untuk data interface pada set type. Dimana nila R inter yang di gunakan untuk tanah adalah 0,67 dan tiang 1.
Nilai ini diperoleh dari buku panduan manual program MEH.
6. Kemudian lakukan interface dengan mengklik dari ujung bawah tiang bor sampai ke ujung atas tiang. Maksud dari interface adalah untuk
membedakan kekakuan dari pada material tiang dengan tanah. Lalu akan dapat dilihat input material set pada bore hole 2 dengan 11 jenis
lapisan tanah, dimana material mode adalah mohr coloumb dan material
96 set
adalah undrained untuk pasir. Sedangkan untuk tiang bor material mode
adalah linear elastic dan material set adalah non porous.
Setelah mengisi material tanah dan tiang sesuai dengan parameter yang telah ada, langkah selanjutnya adalah melakukan Generated mesh. Tujuan dari
Generated mesh adalah membagi-bagi elemen menjadi beberapa bagian yang beraturan sehingga mempermudah dalam perhitungan.
Langkah selanjutnya adalah initial condition. kondisi awal setelah terbentuknya jaring-jaring elemen generated mesh menandakan model elemen
pada beberapa kondisi yaitu kondisi awal untuk tekanan air, yang didapat dengan memodelkan muka air tanah, dan kondisi tegangan efektif awal.
Gambar 4.2 Kondisi active pore pressure pada bore hole 2 Dari gambar di atas dapat dianalisa bahwa kondisi air pori di dalam program
MEH besar. Perubahan angka pori terjadi karena penambahan tegangan efektif
97 yaitu : pengurangan tekanan air pori yang terjadi. Dengan anggapan bahwa
penambahan tegangan efektif sebanding dengan pengurangan tekanan air pori.
Gambar 4.3 Kondisi effective stresses pada bore hole 2
Kemudian melakukan pendefinisian beban. Beban yang dimaksud di sini adalah beban izin rencana yang di peroleh dari data yaitu sebesar 150 ton
Pendefinisian beban dilakukan pada fase 1, dimana parameter dari fase 1 ini adalah staged construction, yang memodelkan sebuah konstruksi. Fase kedua
merupakan Phi reduction, yang mensimulasikan kondisi dimana berkurangnya nilai Phi sebelum konsolidasi sehingga didapatkan faktor keamanan F
s
.Fase ketiga adalah consolidation, yaitu proses konsolidasi dengan parameter minimum
pore pressure . Fase terakhir adalah Phi reduction setelah proses konsolidasi.
98
4.4. Hasil Perhitungan Daya Dukung Aksial