Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana investor dan pihak yang memerlukan dana issuer. Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan return sedangkan pihak issuer dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih Darmadji, 2006:2. Peningkatan volatiliti pasar internasional telah mendorong penggunaan instrumen derivatif di dalam pengendalian risiko keuangan. Risk Management manajemen risiko sesungguhnya adalah merupakan fokus utama kegiatan- kegiatan di pasar derivatif, yang dapat digunakan oleh para pelaku para partisipan untuk mengurangi berbagai macam risiko. Risiko yang dihadapi tidak terbatas pada risiko kurs, tetapi juga meliputi risiko pergerakan harga komoditi, tingkat suku bunga, harga saham, serta risiko saling hubungan antarberbagai Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. risiko tersebut satu sama lain. Berbagai instrumen derivatif bermunculan seperti kontrak berjangka untuk faktor produksi pertanian, misalnya derivatif untuk pupuk dan untuk pencegahan kerusakan lingkungan hidup Siahaan, 2008:8. Instrumen derivatif memungkinkan berbagai partisipan untuk melindungi nilai aktiva yang dimilikinya dari risiko kerugian akibat kemerosotan nilai hanya sampai pada batas toleransi yang diinginkannya atau direncanakannya Siahaan, 2008:9. Instrumen derivatif memungkinkan para investor atau hedger memilah- milah risiko. Jika sanggup, dia akan menanggung sendiri risiko yang dapat ditahankannya, dan jika tidak sanggup dia akan memindahkannya kepada pihak lain yang bersedia menanggung risiko. Perusahaan-perusahaan multinational corporations sangat menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjalankan usahanya dengan baik tanpa perlindungan dari risiko tingkat suku bunga, tanpa membentengi dirinya dari risiko perubahan kurs, dan tanpa melindungi dirinya dari risiko perubahan harga bahan-bahan baku usahanya. Adanya instrumen derivatif memungkinkan perusahaan multinational melindungi dirinya dari berbagai macam risiko volatility harga-harga, dan dapat lebih memusatkan perhatiannya hanya pada core business atau usaha yang utama Siahaan, 2008:9. Efek Derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama”, baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek “utama” maupun efek turunan selanjutnya atau turunan kedua. Termasuk ke dalam jenis ini antara lain right, waran, opsi dan lain-lain Darmadji, 2006:4. Right atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkannya Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. exercise menjadi saham biasa. HMETD diberikan kepada para pemegang saham sehubungan dengan proses pengeluaran saham baru atau yang dikenal dengan istilah right issue. Ketika terjadi right issue, maka pemegang saham lama existing shareholder memiliki hak lebih utama preemptive right atas saham baru yang dikeluarkan perusahaan. Skema ini bertujuan menjaga agar pemegang saham lama tidak mengalami penurunan persentase kepemilikan dilusi sehubungan dengan penerbitan saham baru. Komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham atau lebih dikenal sebagai Earning Per Share EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan Tandelilin, 2001:241. Perusahaan menerbitkan right seringkali adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di bursa akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut istilahnya adalah meningkatkan likuiditas saham Sjahrial, 2007:367. Pertimbangan yang dihadapi seorang manajer keuangan dalam menawarkan suatu right dari perusahaan, yaitu laba per lembar saham, penjualan, harga pasar dari tiap lembar. Perusahaan dapat meningkatkan dana ekuitas baru Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. dengan penawaran right Sjahrial, 2007:281. Para pemegang saham sebaiknya menganalisis right dalam meningkatkan laba per lembar saham terkait peningkatan dana ekuitas. Berikut ini adalah data mengenai right issue dan Earning Per Share EPS dari tahun 2004-2008. Tabel 1.1 Perkembangan Right Issue Dalam Ratusan Milyar Rupiah dan Earning Per Share EPS Dalam Rupiah Periode 2004–2008 No. Variabel Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 1 Right Issue 68 1.171 48 314 4.023 2 EPS 753,17 382,34 1013,59 217,57 122,29 Sumber : www.idx.co.idMainMenuEmitenCompanyProfileSubmitted offline, 2009, diolah Right Issue Da la m Ra tusa n Milya r Rupia h 1000 2000 3000 4000 5000 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Right Issue EPS Dalam Rupiah 200 400 600 800 1000 1200 2004 2005 2006 2007 2008 Ta hun Gambar 1.2. Grafik Perkembangan Earning Per Share EPS Pada Tabel 1.1 right issue diperoleh dari total dari jumlah saham baru dari right issue dikalikan dengan nilai nominal masing-masing perusahaan yang mengeluarkan right issue. Dapat dilihat perkembangan masing-masing tahun dibandingkan tahun sebelumnya pada right issue dan EPS di tahun 2004 hingga Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. tahun 2008. Trend untuk right issue meningkat di tahun 2005 1.622,05 , lalu menurun di tahun 2006 -95,90 , dan meningkat di tahun 2007 554,16 hingga tahun 2008 1.181,21 . Trend EPS menurun di tahun 2005 -49,24 , lalu meningkat di tahun 2006 165,10 , dan menurun di tahun 2007 -78,53 hingga tahun 2008 -43,79 . Trend Right Issue yang meningkat terjadi pada tahun 2005, 2007, dan 2008. EPS menunjukkan trend meningkat hanya di tahun 2006. Trend menurun Right Issue hanya di tahun 2006. EPS menunjukkan Trend menurun di tahun 2005, 2007 dan tahun 2008. Trend yang menurun merupakan fenomena yang tidak bagus. Pada tahun 2008 merupakan yang terbanyak jumlah saham baru melalui right issue. Ini dikarenakan PT. Bakrie and Brothers Tbk mengeluarkan 80.236.578.240 saham baru melalui right issue. Sedangkan harga nominal PT.Bakrie and Brothers Tbk adalah Rp.5.000,- per lembar saham. Smith menghitung biaya penerbitan dari tiga metode alternatif suatu penerbitan ekuitas dengan penjaminan, suatu penerbitan rights dengan penjaminan siaga, dan rights issue murni. Hasil studinya, menyarankan bahwa suatu right issue murni merupakan yang termurah dari ketiga alternatif. Total biaya sebagai suatu persentase dari pendapatan menunjukkan persentase terkecil dibandingkan alternatif lain Sjahrial, 2007:285. Hal ini menunjukkan bahwa dengan biaya penerbitan yang murah akan mempengaruhi laba bersih berpengaruh terhadap EPS perusahaan. Namun right issue juga memperbesar jumlah saham beredar berpengaruh terhadap EPS. Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian : ”Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 127

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

ANALISIS PENGARUH CASH FLOW PER SHARE DAN EARNING PER Analisis Pengaruh Cash Flow Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Dividend Per Share (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2011 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 0 18

PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2007.

0 0 9

PENGARUH EARNING PER SHARE DEVIDEN PER SHARE DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2004 – 2007).

0 1 8

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008.

0 1 6