Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Rivai 2007 dengan judul ”Analisis Pengaruh Right Issue Terhadap Dividen dan Capital Gain pada Perusahaan yang Go Publik di BEJ 1995-2005”
Penelitian ini menguji apakah terdapat perbedaan dividen per lembar saham DPS dan capital gain yang akan diterima dan didapat para pemegang saham antara
sebelum dan sesudah peristiwa right issue. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dividen per lembar saham
sebelum dan sesudah right issue. Hal ini disebabkan karena persentase kenaikan laba bersih perusahaan setelah right issue lebih besar atau sama dengan persentase
kenaikan jumlah lembar saham dan dividen pay out ratio mengalami kenaikan atau penurunan tetapi tidak signifikan.
Rosdiana 2007 dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Jakarta” Penelitian ini
dilakukan berdasarkan variabel - variabel kinerja keuangan, dan harga saham. Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa variabel Return On Assets
ROA yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel bebas lainnya, yaitu Capital Adequacy Ratio CAR dan
Loan to Deposit Ratio LDR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009.
B. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal capital market adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang
yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat berharga yang diperjual belikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari
satu tahun dan ada yang tidak memilki jatuh tempo. Dana jangka panjang berupa hutang yang diperdagangkan biasanya obligasi bond, sedangkan dana jangka
panjang yang merupakan modal sendiri berupa saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu
tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi di mana surat berharga efek- efek diperdagangkan, yang kemudian disebut bursa efek stock exchange
Martono, 2001:359. Pasar modal terdiri dari pasar primerperdana primary market dan pasar
sekunder secondary market. Pasar primer adalah pasar untuk surat-surat berharga yang baru diterbitkan. Pada pasar ini dana berasal dari arus penjualan
surat berharga atau sekuritas security baru dari pembeli sekuritas disebut investor kepada perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut disebut emiten.
Sedangkan pasar sekunder adalah pasar perdagangan surat berharga yang sudah ada sekuritas lama di bursa efek. Uang yang mengalir dari transaksi ini tidak lagi
mengalir ke perusahaan penerbit efek tetapi hanya mengalir dari pemegang sekuritas yang satu kepada pemegang sekuritas yang lain.
Menurut pasal 1 Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa Efek didefenisikan sebagai berikut: ”Bursa Efek adalah Pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem danatau sarana untuk
Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009.
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka”. Apa yang dimaksudkan dengan Pihak
di sini adalah orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Dengan demikian, pengertian mengenai pasar
kedua, pasar ketiga, dan pasar keempat termasuk dalam kategori Bursa Efek, karena ke-3 jenis pasar tersebut merupakan pihak yang memperdagangkan efek,
tetapi melakukan penawaran umum efek. Beberapa istilah yang digunakan untuk mengekspresikan pasar pertama
first market, yaitu pasar perdana primary market dan Initial Public Offering IPO. Pasar kedua secondary market biasa disebut dengan Bursa Efek,
sedangkan pasar ketiga third market biasa disebut Over The Counter atau disingkat OTC atau Bursa Paralel.
Dalam pengertian umum, Bursa Efek disamakan dengan pasar sekunder atau pasar kedua karena dilihat dari sudut mekanisme perdagangan yang berbeda
dengan pasar ketiga ataupun pasar keempat. Dalam praktek pasar ketiga sering disebut juga Over The Counter Market OTC market.
C. Saham