Biaya Modal Cost of Capital

Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. Jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas PT, modal sendiri dapat berupa saham biasa, saham preferen, cadangan-cadangan dan laba ditahan. Perusahaan yang menjual sahamnya untuk menambah modal sendiri akan mendapatkan uang kas sebagai sumber dana. f. Bertambahnya keuntungan Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan merupakan sumber dana yang akan menambah kas. Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah keuntungan yang ditahan atau keuntungan yang tidak dibagi kepada pemilik perusahaan para pemegang saham. Oleh karena itu, apabila ada kenaikan laba ditahan maka di dalamnya terdapat tambahan kas yang merupakan sumber dana. g. Adanya pembayaran dividen kas Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dapat berupa saham, properti maupun kas. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas akan mengurangi kas perusahaan. Oleh karena itu, dividen kas ini merupakan penggunaan dana Martono, 2001:319.

H. Biaya Modal Cost of Capital

Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Sebagai contoh, pada umumnya orang menganggap bahwa Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. biaya modal yang berasal dari hutang yang dipinjam dari bank hanya berupa tingkat bunga yang ditetapkan oleh bak dalam kontrak perjanjian hutang. Hal ini benar apabila jumlah uang yang diterima sama besarnya dengan jumlah nominal hutangnya. Tetapi, dalam kenyataannya seringkali dijumpai bahwa penerima kredit harus membayar biaya administrasi, biaya asuransi dan sebagainya. Biaya- biaya tersebut sering tidak dicantumkan dalam perjanjian kredit. Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri biaya ekuitas atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas cost of equity dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara eksternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba yang ditahan tersebut kemudian digunakan untuk investasi reinvestasi di dalam perusahaan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya Martono, 2001:207.

I. Earning Per Share EPS

Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah laba per lembar saham atau lebih dikenal sebagai Earning Per Share EPS. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya EPS suatu perusahaan bisa kita hitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut: EPS = Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah saham beredar Di samping rumus di atas, kita juga bisa menghitung EPS perusahaan dengan menggunakan rumus berikut ini: EPS = ROE X Nilai buku per lembar saham = Laba bersih setelah bunga dan pajak X Jumlah modal sendiri Jumlah modal sendiri Jumlah saham beredar Nilai intrinsik saham dalam analisis perusahaan bisa dilakukan dengan memanfaatkan dua komponen informasi penting dalam analisis perusahaan, yaitu EPS dan PER earning multiplier. Dengan kata lain, nilai instrinsik suatu saham merupakan fungsi dari EPS yang diharapkan dan besarnya PER saham bersangkutan Tandelilin, 2001:241. Laba per saham earnings per share = EPS disebut “bottom line”, menunjukkan bahwa di antara semua akun pada laporan laba-rugi, EPS adalah yang paling penting, yaitu: EPS adalah hasil dari laba bersih perusahaan dibagi dengan saham biasa yang beredar Brigham, 2001:42. Suhery P. Simatupang : Pengaruh Right Issue Terhadap Earning Per Share Emiten Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2008, 2009.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Earning Per Share Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

9 66 110

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 35 127

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

ANALISIS PENGARUH CASH FLOW PER SHARE DAN EARNING PER Analisis Pengaruh Cash Flow Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Dividend Per Share (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2008-2011 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 0 18

PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004 – 2007.

0 0 9

PENGARUH EARNING PER SHARE DEVIDEN PER SHARE DAN HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PENJUALAN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2004 – 2007).

0 1 8

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008.

0 1 6