Penyiapan Reagensia 1. Reagensia Nelson

Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 tersebut, kemudian media kultur diinkubasi selama 7 dan 14 hari. Pada setiap masa inkubasi media kultur diambil sebanyak 10 mL dan disentrifugasi kemudian diambil supernatannya untuk dianalisis gula reduksinya secara kuantitatif dengan metode Nelson-Somogyi. Untuk menentukan kadar gula reduksi secara kuantitatif terlebih dahulu kita persiapkan Regensia Nelson, Larutan Arsenomolybdat dan larutan Pb-Asetat.

I. Penyiapan Reagensia 1. Reagensia Nelson

Reagensia Nelson A Ditimbang 12,5 gr Natrium karbonat anhidrat; 12,5 gr garam Rochelle K- Na tetrat; 10 gr Natrium bikarbonat dan 100 gr Natrium Sulfat anhidrat dilarutkan dalam 350 mL air suling dan diencerken sampai 500 mL. Reagensia Nelson B Ditimbang 7,5 gr CuSO 4 5H 2 O dilarutkan dalam 50 mL air suling dan ditambahkan 1 tetes asam sulfat pekat. Reagensia Nelson dibuat dengan mencampurkan 25 bagian reagensia Nelson A dan 1 bagian Nelson B. Pencampuran dilakukan pada hari akan digunakan.

2. Larutan Arsenomolybdat

Ditimbang 25 gr Amonium molybdat dilarutkan dalam 450 mL air suling dan ditambahkan 25 mL asam sulfat pekat. Pada tempat yang lain dilarutkan 3 gr Na 2 H 2 SO 4 7H 2 O dalam 25 mL air suling, kemudian larutan ini dituang kedalam larutan yang pertama. Disimpan dalam botol yang Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 berwarna coklat dan diinkubasi selama 24 jam. Reagensia ini baru dapat digunakan setelah masa inkubasi tersebut, reagensia ini berwarna kuning.

3. Larutan Pb-asetat

Ditimbang 10 gr Pb-asetat anhidrat, dilarutkan dalam 100 mL aquades, kemudian dinetralkan dengan NaOH. Untuk menghilangkan kelebihan Pb yang digunakan dalam penjernihan, tambahkan kedalam filtrat K atau Na- oksalat anhidrat secukupnya. Kemudian dibuat larutan glukosa standart dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 mg100 mL sehingga diperoleh Tabel seperti berikut : Tabel 1. Pengenceran Larutan Glukosa Standart Tabung Reaksi mL larutan 0,2 mg glukosamL mL aquadest mL glukosamL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,20 Masing-masing larutan dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL reagensia Nelson, dipanaskan semua tabung pada air mendidih selama 20 menit. Kemudian didinginkan, setelah dingin tambahkan 7 mL reagensia Arsenomolybdat dan diguncang hingga larut. Kemudian ditambahkan 7 mL aquadest diguncang hingga homogen. Nilai absorbansi diukur dengan mengukur larutan standart tersebut pada panjang Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 gelombang 541 nm. Dari perlakuan diatas diperoleh data kalibrasi seperti pada Tabel berikut ini : Tabel 2. Data Kalibrasi Larutan Glukosa Standar NO Xi Yi Xi 2 Yi 2 XiYi 1 0,02 0,165 0,0004 0,027225 0,00330 2 0,04 0,233 0,0016 0,054289 0,00932 3 0,06 0,302 0,0036 0,091204 0,01812 4 0,08 0,363 0,0064 0,131769 0,02904 5 0,10 0,421 0,0100 0,177241 0,04210 6 0,12 0,480 0,0144 0,230400 0,05760 7 0,14 0,547 0,0186 0,293764 0,07580 8 0,16 0,605 0,0256 0,366025 0,09680 9 0,18 0,661 0,0324 0,436921 0,11898 10 0,20 0,720 0,04003 0,518400 0,14400 4,492 0,1540 2,327238 0,59514 Keterangan : Xi : konsentrasi glukosa standart Yi : Absorbansi pada panjang gelombang = 541 dan n = 10 Dibuat persamaan regresi dengan memakai data-data tersebut : Y = a + bx, sehingga diperoleh Y = 0,1125 + 3,061x, dengan r = 0,997 dimana : Y = Absorbansi, x = konsentrasi gula reduksi mgmL. Setelah diketahui nilai x, kemudian disubsitusikan pada persamaan : Kadar gula reduksi = A x FP x 100 S Dengan : A = Konsentrasi gula reduksi dari perhitungan persamaan regresi mgmL FP = Faktor pengenceran S = Berat sampel kering mg Untuk mengukur media kultur sama prosedurnya dengan pelaksanaan pembuatan larutan standar. Untuk menghitung kadar gula reduksi dari media kultur harus diketahui persamaan regresi dengan menggunakan data larutan standar. Kadar gula reduksi dapat diketahui melalui persamaan : Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 Kadar gula reduksi : A x FP x 100 S A = K onsentrasi gula reduksi dan perhitungan persamaan regresi mgmL FP = Faktor pengencer S = Berat sampel kering mg Metode Penelitian Hasil uji pada media cair Selulosa Agar secara kualitatif dari 38 mikroorganisme selulolitik tidak ada yang tidak menghasilkan endapan merah bata. Sehingga semua isolat mikroorganisme tersebut perlu diuji lagi pada media cair secara kuantitatif. Percobaan pada media cair ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL Non Faktorial dengan satu faktor Mikroorganisme Selulolitik yang terdiri dari 39 perlakuan dan 2 ulangan dengan menggunakan uji beda rataan Duncan Multiple Range Test : 1. SUKJ 1 : Kayu yang mengandung jamur 1 pada media SA 2. SUKJ 2 : Kayu yang mengandung jamur 2 pada media SA 3. SUKJ 4 : Kayu yang mengandung jamur 4 pada media SA 4. SUKJ 5 : Kayu yang mengandung jamur 5 pada media SA 5. SUKJ 7 : Kayu yang mengandung jamur 7 pada media SA 6. SUKJ 8 : Kayu yang mengandung jamur 8 pada media SA 7. SUKJ 9 : Kayu yang mengandung jamur 9 pada media SA 8. SUKJ 10 : Kayu yang mengandung jamur 10 pada media SA 9. SUKJ 11 : Kayu yang mengandung jamur 11 pada media SA 10. SUKJ 12 : Kayu yang mengandung jamur 12 pada media SA 11. MUKJ 1 : Kayu yang mengandung jamur 1 pada media MYA Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 12. MUKJ 2 : Kayu yang mengandung jamur 2 pada media MYA 13. MUKJ 3 : Kayu yang mengandung jamur 3 pada media MYA 14. MUKJ 5 : Kayu yang mengandung jamur 5 pada media MYA 15. MUKJ 6 : Kayu yang mengandung jamur 6 pada media MYA 16. MUKJ 7 : Kayu yang mengandung jamur 7 pada media MYA 17. MUKJ 8 : Kayu yang mengandung jamur 8 pada media MYA 18. MUKJ 9 : Kayu yang mengandung jamur 9 pada media MYA 19. MUKJ 10 : Kayu yang mengandung jamur 10 pada media MYA 20. SAGJ 1 : Gambut yang mengandung jamur 1 pada media SA 21. SAGJ 2 : Gambut yang mengandung jamur 2 pada media SA 22. MAGJ 1 : Gambut yang mengandung jamur 1 pada media MYA 23. MAGJ 2 : Gambut yang mengandung jamur 2 pada media MYA 24. SUKA 1 : Kayu yang mengandung aktinomicetes 1 pada media SA 25. SUKA 2 : Kayu yang mengandung aktinomicetes 2 pada media SA 26. SUKA 3 : Kayu yang mengandung aktinomicetes 3 pada media SA 27. SUKB 1 : Kayu yang mengandung bakteri 1 pada media SA 28. SUKB 2 : Kayu yang mengandung bakteri 2 pada media SA 29. SUKB 3 : Kayu yang mengandung bakteri 3 pada media SA 30. MUKB 1 : Kayu yang mengandung bakteri 1 pada media MYA 31. MAGB 1 : Gambut yang mengandung bakteri 1 pada media MYA 32. MAGB 2 : Gambut yang mengandung bakteri 2 pada media MYA 33. SAGA 1 : Gambut yang mengandung aktinomicetes pada media SA 34. H 34 : Aktinomicetes Koleksi laboratorium 35. BB 31 : Bakteri Koleksi laboratorium Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 36. PH 12 : Bakteri Koleksi laboratorium 37. H 27 : Bakteri Koleksi laboratorium 38. TA 5 : Aktinomicetes Koleksi laboratorium 39. KONTROL Sehingga total unit percobaan adalah 78 unit. Adapun model linier dari rancangan percobaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Y ij = µ + i + ij Dengan : Y ij : nilai pengamatan hasil penelitian pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : nilai rerata mean harapan i : pengaruh faktor perlakuan jenis isolat ij : pengaruh galat

2. Uji Potensi Pada Media Kayu

Kayu segar dicacah dengan ukuran ± 5 cm. Lalu ditimbang setiap perlakuan 100 gr, sebelumnya dilakukan analisis CN awal pada kayu tersebut. Kemudian dinokulasikan isolat jamur, bakteri dan aktinomicetes sesuai perlakuan dan dimasukkan kedalam plastik. Kemudian diaduk dan dimasukkan kedalam ember. Rasio CN diukur dan dilakukan pembalikan setiap 5, 10, 15, 20, 25, 30 hari. Metode Penelitian Pada Media Kayu Dari hasil uji potensi pada media Selulosa Agar cair secara kuantitatif masing-masing isolat jamur, bakteri, dan aktinomicetes diambil yang terbaik. Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 Percobaan pada media kayu ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL Non Faktorial dengan satu faktor Mikroorganisme Selulolitik yang terdiri dari 19 perlakuan dan 2 ulangan. Dengan menggunakan uji beda rataan Duncan Multiple Range Test : 1. SUKJ 1 : Kayu yang mengandung jamur 1 pada media SA 2. SUKJ 2 : Kayu yang mengandung jamur 2 pada media SA 3. SUKJ 5 : Kayu yang mengandung jamur 5 pada media SA 4. MUKJ 1 : Kayu yang mengandung jamur 1 pada media MYA 5. MUKJ 9 : Kayu yang mengandung jamur 9 pada media MYA 6. SAGJ 1 : Gambut yang mengandung jamur 1 pada media SA 7. SAGJ 2 : Gambut yang mengandung jamur 2 pada media SA 8. MAGJ 1 : Gambut yang mengandung jamur 1 pada media MYA 9. MAGJ 2 : Gambut yang mengandung jamur 2 pada media MYA 10. SUKA 3 : Kayu yang mengandung aktinomicetes 3 pada media SA 11. SUKB 1 : Kayu yang mengandung bakteri 1 pada media SA 12. SUKB 2 : Kayu yang mengandung bakteri 2 pada media SA 13. SAGB 1 : Gambut yang mengandung bakteri 1 pada media SA 14. H 34 : Aktinomicetes koleksi laboratorium 15. BB 31 : Bakteri koleksi laboratorium 16. PH 12 : Bakteri koleksi laboratorium 17. H 27 : Bakteri koleksi laboratorium 18. TA 5 : Aktinomicetes koleksi laboratorium 19. KONTROL Sehingga total unit percoban adalah38 unit Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 Adapun model linier dari rancangan percobaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Y ij = µ + i + ij Dengan : Y ij : nilai pengamatan hasil penelitian pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : nilai rerata mean harapan i : pengaruh faktor perlakuan jenis isolat ij : pengaruh galat Parameter yang Diamati 1. Analisis kadar gula reduksi kuantitatif metode Nelson-Somogyi 2. Analisis CN media kayu 3. Bobot kayu g 4. Serat, warna dan bau Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

I. Isolasi Mikroorganisme Selulolitik

Dari kayu dan tanah gambut yang digunakan berhasil diperoleh beberapa isolat mikroorganisme selulolitik sebagaimana yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Isolasi Mikroorganisme Selulolitik yang Diisolasi dari Kayu dan Tanah Gambut Jenis MOS Jumlah Isolat

1. Kayu

Jamur Bakteri Aktinomicetes Media SA 10 3 3 Media MYA 9 1 -

2. Tanah gambut

Jamur Bakteri Aktinomicetes 2 2 1 2 - - Dari Tabel 3 terlihat bahwa jumlah mikroorganisme terbanyak yaitu pada jamur sebanyak 19 isolat dari kayu dan 4 isolat dari tanah gambut lalu diikuti isolat bakteri sebanyak 4 isolat dari kayu dan 2 isolat dari tanah gambut sedangkan yang paling sedikit pada aktinomicetes sebanyak 3 isolat dari kayu dan 1 isolat dari tanah gambut. Dari sampel kayu dan tanah gambut yang diuji, ditemukan mikroorganisme selulolitik sebanyak 33 isolat yaitu 26 isolat dari kayu 19 jamur, 3 aktinomicetes, 4 bakteri dan 7 isolat dari tanah gambut 4 jamur, 1 aktinomicetes, 2 bakteri. Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009

II. Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik 1. Uji Potensi Pada Media Cair Selulosa Agar