Uji Potensi Pada Media Kayu

Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 mempunyai tingkat pertumbuhan cepat. Hal ini didukung oleh Dwijoseputro 1998 yang menyatakan bahwa pada tingkat pertumbuhan cepat ini isolasi tersebut saat dibiakkan mempunyai daya adaptasi yang cukup tinggi dan isolat- isolat tersebut menghasilkan enzim selulosa secara lengkap. Pada masa inkubasi 14 hari, isolat menunjukkan peningkatan gula reduksi. Isolat-isolat yang menunjukkan peningkatan gula reduksi disebabkan karena sel- sel isolate memasuki pertumbuhan yang konstan. Hal tersebut yang disebabkan karena isolate-isolat tersebut memiliki sel-sel yang telah aktif membelah dan menyesuaikan diri terhadap kondisi pertumbuhan yang baru. Dari semua inkubasi yang dilakukan tampak bahwa isolate-isolat jamur menghasilkan gula reduksi yang rata-rata lebih besar dari isolate bakteri dan aktinomicetes. Hal ini dapat disebabkan karena system enzim selulase pada jamur tidak sama dengan bakteri. Sistem enzim selulase pada jamur merupakan system enzim ekstra seluler yang terbentuk secara genetic, sedang pada bakteri merupakan system enzim periplamik yang terbentuk jika terdapat selulosa, sehingga aktivitas selulolitik dari isolate-isolat jamur lebih tinggi dari isolat bakteri.

III. Uji Potensi Pada Media Kayu

Inkubasi isolat-isolat diuji pada kayu yaitu dengan proses penguraian selama masa inkubasi yang telah ditentukan menunjukkan adanya penurunan CN kayu yang nyata. Hal ini dikarenakan pemecahan polimer anhidroglukosa menjadi molekul sederhana yang menghasilkan oligosakarida, disakarida maupun monomer glukosa atau produk degradasi asam-asam organik ataupun alkohol atau terjadinya pemecahan rantai-rantai karbon dan senyawa-senyawa sederhana yang Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 diperlukan oleh sel-sel isolat yang diuji sebagai sumber karbon dan energinya. Hal ini dijelaskan oleh Lay dan Hastowo 1992 yang menyatakan bahwa sintesis asam nukleat penting untuk pembentukan komponen sel atau untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan sel. Dengan adanya dekomposisi selulosa menjadi glukosa sebagai sumber energi dan karbon untuk perumbuhan komponen- komponen sel menyebabkan terjadinya pertambahan sel-sel isolat yang diuji dimana pada akhirnya pertambahan pada sel-sel ini menyebabkan peningkatan kadar nitrogen pada pengukuran kadar nitrogen pada sampel kayu setelah beberapa masa inkubasi yang telah ditentukan. Pada masa inkubasi 5 hari, nilai ratio CN kayu yang diinokulasikan dengan isolat-isolat uji menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena kecepatan atau tingkat aktivitas metabolisme selulosa masing-masing isolat tidak sama. Kecepatan metabolisme ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya yaitu faktor lingkungan, kondisi bahan metabolisme atau organisme itu sendiri. Menurut Team Redaksi Trubus 1981 proses pengomposan dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti ukuran bahan, kadar air, aerasi, pH, suhu dan perbandingan C dengan N. Pada masa inkubasi 10 hari menunjukkan peningkatan CN dari inkubasi 5 hari. Hal ini disebabkan karena kelembaban kompos yang lebih dari 60 sehingga terjadi proses denitrifikasi. Karena itu kadar N kompos menurun dan menyebabkan ratio CN kayu 10 hari masa inkubasi lebih tinggi dari ratio CN kayu 5 hari masa inkubasi. Pada masa inkubasi 15 hari isolat uji menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena pada hari ke Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 15 aktivitas mikroorganisme telah berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata. Hal ini berarti mengindikasikan tingkat dekomposisi kayu sudah sempurna. Berarti dalam hal ini kadar C organik kayu tersebut rendah dan N total kayu tinggi sehingga ratio CN rendah. Hal ini didukung oleh literatur Lay dan Hastowo 1992 yang menyatakan bahwa dekomposisi selulosa dapat ditentukan berdasarkan perubahan nilai ratio CN. Bahan organik tanaman segar pada umumnya memiliki nilai ratio CN tinggi dan sebaliknya menjadi rendah setelah mengalami dekomposisi. Perubahan nilai ratio CN suatu bahan organik dapat disebabkan karena adanya penurunan karbon C dan peningkatan kadar nitrogen N. Pada masa inkubasi 20 hari isolat uji menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena pada hari ke 20 aktivitas mikroorganisme masih berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata. Pada masa inkubasi 25 dan 30 hari isolat uji masih menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena pada hari ke 25 dan 30 aktivitas mikroorganisme masih berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata.

IV. Bobot Kayu