Bobot Kayu Serat Kayu

Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 15 aktivitas mikroorganisme telah berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata. Hal ini berarti mengindikasikan tingkat dekomposisi kayu sudah sempurna. Berarti dalam hal ini kadar C organik kayu tersebut rendah dan N total kayu tinggi sehingga ratio CN rendah. Hal ini didukung oleh literatur Lay dan Hastowo 1992 yang menyatakan bahwa dekomposisi selulosa dapat ditentukan berdasarkan perubahan nilai ratio CN. Bahan organik tanaman segar pada umumnya memiliki nilai ratio CN tinggi dan sebaliknya menjadi rendah setelah mengalami dekomposisi. Perubahan nilai ratio CN suatu bahan organik dapat disebabkan karena adanya penurunan karbon C dan peningkatan kadar nitrogen N. Pada masa inkubasi 20 hari isolat uji menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena pada hari ke 20 aktivitas mikroorganisme masih berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata. Pada masa inkubasi 25 dan 30 hari isolat uji masih menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena pada hari ke 25 dan 30 aktivitas mikroorganisme masih berjalan sempurna sehingga menunjukkan penurunan CN yang sangat nyata.

IV. Bobot Kayu

Pada masa inkubasi 5 hari dekomposisi kayu menghasilkan bobot kayu yang lebih besar dari awal pengomposan. Hal ini dikarenakan mikroorganisme masih pada fase penyesuaian diri dan penambahan air mengakibatkan bobot kompos lebih berat. Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 Pada masa inkubasi 10 hari dekomposisi kayu menghasilkan bobot kayu yang lebih kecil dari masa inkubasi 5 hari. Hal ini disebabkan mikroorganisme mulai beraktivitas tetapi masih dalam fase penyesuain diri. Hal ini terlihat dari bobot kayu pada masa inkubasi 5 hari yang tidak jauh berbeda dengan bobot kayu pada masa inkubasi 10 hari. Pada masa inkubasi 15, 20, 25 dan 30 hari dekomposisi kayu menghasilkan bobot kayu yang lebih kecil dari hari sebelumnya pada masing- masing masa inkubasi. Hal ini menunjukkan aktivitas mikroorganisme sudah berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan literatur Murbandono 2006 yang menyatakan bahwa akibat perubahan hayati yang dilakukan oleh jasad-jasad renik adalah berat dan isi bahan kompos menjadi sangat berkurang.

V. Serat Kayu

Pada masa inkubasi 5 dan 10 hari dekomposisi kayu menunjukkan proses dekomposisi belum berjalan sempurna. Hal ini terlihat dari serat-serat kayu yang ukurannya masih sama dengan ukuran kayu pada awal dekomposisi. Pada masa inkubasi 15 hari dekomposisi kayu menunjukkan tingkat aktivitas mikroorganisme yang berbeda. Hal ini terlihat dari bentuk serat-serat kayu yang sangat kasar atau masih seperti ukuran semula menjadi kasar. Pada masa inkubasi 20 hari dekomposisi kayu menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan masa inkubasi 15 hari. Namun pada masa inkubasi 20 hari ini sampel yang berserat kasar semakin banyak dari masa inkubasi sebelumnya. Desi Nurmayani : Isolasi Dan Uji Potensi Mikroorganisme Selulolitik Asal Tanah Gambut Dan Kayu Sedang Melapuk Dalam Mendekomposisikan Kayu, 2007. USU Repository © 2009 Pada masa inkubasi 25 hari dekomposisi kayu menunjukkan bahwa pada masa inkubasi ini ada beberapa sampel yang seratnya menjadi agak kasar. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mikroorganisme semakin tinggi. Pada masa inkubasi 30 hari dekomposisi kayu menunjukkan hasil bahwa sampel yang berserat agak kasar semakin banyak. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mikroorganisme itu berbeda-beda pada setiap masa inkubasi. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil pada masa inkubasi 30 hari masa inkubasi

VI. Warna Kayu