Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
bagian penjualan bertugas menjual produk tersebut ke apotek-apotek dan bertanggung jawab kepada kantor cabang masing-masing. Dalam skripsi ini
penulis hanya membahas mengenai pusat pendapatan bagian penjualan.
2. Penyusunan Anggaran
Agar dapat memudahkan pengawasan terhadap tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan, diperlukan suatu perencanaan yang dinyatakan dalam suatu
anggaran. Dengan menggunakan anggaran, perusahaan dapat melakukan suatu penilaian kinerja atau prestasi dari tiap pimpinan pusat pertanggungjawaban
dimana anggaran merupakan dasar bagi perusahaan untuk menilai kinerja para manajer.
PT. Rajawali Nusindo cabang Medan menyusun anggaran penjualan setahun sekali, biasanya pada bulan Juli tiap tahunnya. Dalam menyusun anggaran
penjualan untuk tahun berikutnya pada PT. Rajawali Nusindo biasanya dengan cara memperhatikan realisasi penjualan semester pertama pada tahun berjalan.
Misalnya, anggaran untuk tahun 2008 maka anggaran disusun pada bulan juli 2007, dengan cara melihat realisasi penjualan januari – juni 2007.
Anggaran penjualan disusun dengan mengunakan metode Top Down dimana anggaran penjualan disusun oleh kepala cabang bersama-sama dengan
kepala operasional sedangkan manajer penjualan hanya melaksanakan anggaran tersebut. PT. Rajawali Nusindo biasanya mengadakan pertemuan antar seluruh
kepala kantor cabang di Indonesia tiap tahunnya dikantor pusat, salah satu kegiatannya adalah penyampaian anggaran penjualan untuk kemudian meminta
persetujuan, setelah disetujui baru anggaran penjualan tersebut dapat disahkan.
Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Untuk memudahkan pengawasan dan perencanaan, anggaran untuk satu periode atau satu tahun dibagi kedalam 12 bulan. Pada tiap bulannya PT. Rajawali
Nusindo cabang Medan mengadakan pertemuan untuk me-review dan memperbaiki anggaran untuk tiap bulan yang berjalan ataupun untuk bulan yang
akan datang bila diperlukan. Review terhadap anggaran dilakukan oleh pimpinan perusahaan bersama kepala operasional.
Seperti yang telah dikemukakan sebelum anggaran penjualan disusun, terlebih dahulu dibuat ramalan penjualan. PT. Rajawali Nusindo membuat
ramalan penjualan tahun yang akan datang dengan cara membandingkan anggaran penjualan tahun lalu dengan anggaran tahun berjalan. Anggaran penjualan untuk
tahun yang akan datang biasanya 10 – 20 dari anggaran tahun berjalan tergantung pada situasi pasar. Anggaran penjualan PT. Rajawali Nusindo dapat
dilihat pada laporan laba-rugi
3. Penilaian Kinerja
Secara teoritis pengukuran prestasi pusat pertanggungjawaban pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi suatu pusat
pertanggungjawaban. Efisiensi biasanya dilakukan dengan cara membandingkan suatu ukuran tertentu, misalnya membandingkan suatu pusat pertanggungjawaban
dengan pusat pertanggungjawaban lainnya, membandingkan prestasi
sesungguhnya aktual dengan yang dianggarkan ataupun membandingkan kinerja pusat pertanggungjawaban masa sekarang dengan kinerja di masa lalu.
Sedangkan efektifitas biasanya berhubungan dengan output yang dihasilkan suatu pusat pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Jika output yang dihasilkan suatu pusat pertanggungjawaban tidak dapat memberikan kontribusi yang memadai dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka
pusat pertanggungjawaban tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Penilaian kinerja manajer pusat pendapatan pada PT. Rajawali Nusindo
cabang Medan dilakukan dengan cara menggunakan indikator anggaran sebagai alat untuk mengevaluasi yaitu dengan cara membandingkan angka pendapatan
yang sebenarnya dengan pendapatan yang dianggarkan, dan dari hasil perbandingan tersebut akan diperoleh selisih atau deviasi yang terjadi dalam
perusahaan. Selisih antara anggaran dengan realisasinya dapat berupa selisih laba atau selisih menguntungkan favorable maupun selisih merugikan unfavorable
yang selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya selisihdeviasi tersebut kemudian diambil tindakan-tindakan perbaikan.
Penilaian kinerja terhadap manajer suatu pusat pertanggungjawaban biasanya dilakukan sebulan sekali yaitu melalui laporan keuangan. Dalam menilai
kinerja terhadap pusat pendapatan, PT. Rajawali Nusindo tidak menerapkan reward dan punishment yang ketat bagi para manajer pusat pertanggungjawaban
terhadap kemampuannya dalam mencapai target anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam menilai kinerja pusat pertanggungjawaban pendapatan pada
PT. Rajawali Nusindo, jika manajer tersebut tidak dapat mencapai anggaran penjualan yang telah ditetapkan maka manajer tersebut tidak menerima
punishment begitu juga jika seorang manajer pusat pertanggungjawaban pendapatan dapat melebihi target anggaran yang telah ditetapkan, tetap tidak
mendapat balas jasa atau reward.
Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Hal ini menunjukkan ketidaktegasan PT. Rajawali Nusindo dalam melaksanakan akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat
pendapatan, karena disatu sisi terdapat penilaian kinerja yang dilaksanakan tiap bulannya namun tidak terdapat adanya reward maupun punishment terhadap
kinerja manajer penjualan. Untuk menilai kinerja manajer pusat pendapatan pada PT. Rajwali
Nusindo, penulis mengambil data anggaran penjualan dan realisasi tahun 2006 Tabel 4.1 : Daftar target dan aktual
PT. Rajawali Nusindo Periode tahun 2006
Bulan Target
Aktual Penyimpangan
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
Juli Agustus
September Oktober
November Desember
Rp. 2.062.473.000 1.855.686.000
2.074.779.000 2.089.206.000
2.533.788.000 4.552.152.000
4.334.881.000 5.151.081.000
5.341.483.000 4.960.877.000
5.937.078.000 6.297.198.000
Rp. 5.445.640.057 5.196.237.155
4.953.469.976 6.948.289.680
11.506.962.999 2.421.408.151
2.296.085.637 3.731.306.518
3.720.971.447 5.018.788.283
3.461.963.274 19.317.241.497
264,03 280,02
238,75 332,58
454,14 53,19
52,97 72,44
69,66 101,17
58,31 306,76
Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
Berdasarkan hasil perbandingan daftar target dan realisasi anggaran penjualan 2006, dapat dilihat adanya selisih untung favorable varians dan selisih rugi
unfavorable varians . 1.
Selisih untung yang terbesar terjadi pada bulan Mei dengan realisasi penjualan Rp. 11.506.962.999 atau 454,14 dari anggaran yang
ditetapkan Rp. 2.533.788.000 , sedangkan selisih rugi terbesar terjadi pada bulan Juli dengan realisasi penjualan sebesar Rp. 2.296.085.637 atau
hanya 52,97 dari anggaran penjualan yang ditetapkan Rp. 4.334.881.000 .
2. Dari data diatas dapat dilihat bahwa pusat pendapatan PT. Rajawali
Nusido tidak dapat mencapai target lima kali dalam satu tahun yaitu dari bulan Juni – September dan pada bulan November. Tidak tercapainya
target pendapatan selama empat bulan berturut-turut mungkin disebabkan karena manajer tidak melakukan analisis terhadap penyebab terjadinya
selisih tersebut.sehingga tidak dapat diambil tindakan-tindakan perbaikan yang memadai.
3. Meskipun lima dari dua belas 12 bulan, pusat pendapatan PT. Rajawali
Nusindo tidak dapat mencapai target, tetapi secara komulatif realisasi penjualan tetap melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu Rp.
74.018.364.676 atau 156,85 dari anggaran pendapatan sebesar Rp. 47.190.682.000
Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.
USU Repository © 2009
4. Pelaporan Kinerja