Jenis penelitian Jenis data Teknik pengumpulan data Metode penganalisaaan data Lokasi penelitian Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan sifat-sifat dan karakteristik suatu objek penelitian

B. Jenis data

a. Data primer, yaitu data mentah yang diperoleh dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan yang kemudian diolah oleh penulis. Yang menjadi data primer yaitu wawancara. b. Data skunder, yaitu berupa data yang diperoleh perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi yang tidak perlu diolah lagi, seperti struktur organisasi,laporan keuangan, flowchart, dan lain-lain.

C. Teknik pengumpulan data

c. Teknik wawancara, dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. d. Teknik observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat investasi PT. Rajawali Nusindo cabang Medan. Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009

D. Metode penganalisaaan data

Analisa yang dilakukan dengan metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data dimana data dikumpulkan, diinterpretasikan, dianalisis, sehingga memberi keterangan bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

E. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Rajawali Nusindo cabang Medan. Jalan Raya Binjai KM. 5 No. 146. Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

o Sejarah Singkat dan Aktivitas Perusahaan Berdirinya PT Rajawali Nusantara Indonesia Nusindo berawal dari usaha Oei Tjien Sien, seorang pedagang gula di Semarang pada tahun 1863 dengan badan usaha bernama NV Handel My Kian Gwan yang kemudian diwariskan kepada putranya Oei Tiong Ham pada tahun 1885. Pada tahun 1961 perusahaan ini dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dan pada tahun 1964 namanya diubah menjadi PT Rajawali Nusantara Indonesia Nusindo. Perkembangan PT Rajawali Nusindo dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu perusahaan yang terpercaya di bidang agroindustri, farmasi alat kesehatan, dan kemudian mengembangkan usahanya pada bidang perdagangan umum dan lain-lain. Di samping itu pula PT Rajawali Nusindo juga tetap menyandang citra historisnya sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. PT Rajawali Nusindo sempat meraih sukses di bidang real estate dan property, namun kemudian usaha ini tidak lagi diprioritaskan sejak tahun 1997 karena PT Rajawali Nusindo berkonsentrasi pada bisnis unggulannya, yaitu angroindustri dan farmasi alat kesehatan. Bidang usaha yang berorientasi pada ekspor telah banyak meningkatkan pendapatan perusahaan, dan manajemen perusahaan menetapkan kebijakan baru untuk kembali mengutamakan agro industri, farmasi alat kesehatan dan perdagangan sebagai bisnis yang diunggulkan perusahaan. Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Sebagai perusahaan dinamis yang senantiasa memproyeksikan pertumbuhan, PT. Rajawali Nusindo melakukan upaya-upaya kompetitif dengan meningkatkan kualitas produk-produknya. Bidang usaha perusahaan sangat beragam, antara lain: agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan dan property. Agroindustri sendiri meliputi berbagai bidang, seperti gula, kelapa sawit, karet dan teh. Belakangan ini telah pula dikembangkan agro-medicine, yang memadukan agroindustri dengan farmasi. PT Rajawali Nusindo Cabang Medan, yang beralamat di Jl. Raya Binjai KM 5 No. 146 Medan dengan kode pos 20123, adalah salah satu dari 26 kantor cabang PT Rajawali Nusindo Persero yang berkantor pusat di Jakarta. Kegiatan usaha dilakukan oleh kantor cabang perusahaan sesuai dengan anggaran dasar masing-masing dengan bidang usaha seperti industri gula, perdagangan umum, farmasi, asuransi, budidaya karet, apotek, pergudangan, kulit, pengolahan dan pengusahaan perusahaan dan investasi. PT Rajawali Nusindo merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1974 dengan Akte Notaris No. 5 tanggal 21 Mei 1976 dengan bentuk badan hukum perusahaan perseroan persero dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman No. C 24260 – HT – 01 – 04 tahun 1983 pada tanggal 3 Juni 1983. Kebijakan umum dari kantor cabang ditentukan oleh Direksi kantor pusat, sedangkan kebijakan usaha yang memiliki otoritas operasional dan administrasi sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. PT Rajawali Nusindo ini dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP 1200.PKPWPI.024KI8111985 dan Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 surat izin dari Departemen Perdagangan SIUP 35051 – UPD.1CABIX1998 dengan bidang usaha distributor obat-obatan dan alat-alat kesehatan dengan izin operasional sebagai Perusahaan Besar Farmasi PBF No. 31.088PBFIII1991. Daerah pemasaran PT Rajawali Nusindo Cabang Medan adalah wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Obat-obat yang dipasarkan perusahaan meliputi berbagai klasifikasi obat yang ditetapkan Departemen Kesehatan, yaitu obat keras obat-obatan daftar O, obat daftar G, obat bebas terbatas, dan obat bebas. Obat daftar O merupakan obat keras yang diperjualbelikan PBF atau apotek tertentu. Obat-obatan ini hanya disalurkan ke rumah sakit atau PBF yang telah mendapat izin khusus dari Departemen Kesehatan. Obat daftar G merupakan obat yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter dan pemakaiannya sesuai dengan petunjuk dokter. Obat bebas terbatas dapat dibeli tanpa menggunakan resep dokter, yang dapat disalurkan semua PBF dan dapat diperjualbelikan ke apotek atau toko obat. Pada pembungkusannya dicantumkan ‘awas obat keras’ dan aturan pemakaiannya. Sedangkan obat bebas dapat diperjualbelikan tanpa resep dokter. Sesuai dengan peraturan yang ada bahwa PBF tidak boleh menjual produknya ke konsumen akhir, maka pelanggan perusahaan adalah PBF sebagai sub agen, apotek, toko obat, laboratorium, rumah sakit, poliklinik, klinik dan dokter. PT Rajawali Nusindo Cabang Medan sebagai distributor obat-obatan menggunakan strategi differensial marketing, dimana dalam aktivitasnya perusahaan berhadapan dengan tiga pasar, yaitu: a. Pasar Produsen, yaitu pasar dimana pembeli membeli obat untuk dioleh kembali. Yang termasuk dalam pasar ini adalah apotek, yang merupakan Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 sasaran perusahaan dalam memasarkan obat-obatan daftar G maupun obat bebas. Apotek membeli obat dari perusahaan kemudian mengolahnya sesuai dengan kebutuhan konsumen atau menurut resep dokter. Penjualan ke apotek mempunyai kegiatan rutin. Para salesman dari perusahaan selalu memeriksa daftar obat-obatan yang akan dibutuhkan atau yang sudah habis di apotek-apotek, kemudian para salesman ini akan menawarkan obat-obatan dari perusahaan. Jika disetujui maka perusahaan akan mengirimkan obat-obatan tersebut secepatnya ke apotek. Di samping itu, apotek juga melakukan pemesanan langsung ke perusahaan. b. Pasar Penjual, yaitu pasar yang membeli obat-obatan dari perusahaan kemudian menjual kepada konsumen. Yang termasuk pasar penjual ini adalah toko obat atau apotek. Penjualan ke toko obat merupakan kegiatan rutin melalui pemesanan langsung ke perusahaan. Biasanya yang dibeli oleh toko obat adalah obat-obatan yang telah dikenal oleh masyarakat dan tidak perlu resep dokter. c. Pasar Pemerintah. Yang termasuk di dalamnya adalah rumah sakit dan proyek-proyek pengadaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, yang dibiayai oleh APBN atau APBD. Perusahaan menyalurkan produknya, biasanya setelah ditunjuk sebagai pemenang tender pengadaan obat oleh kepala rumah sakit atau pemimpin proyek. Penjualan biasanya dilakukan di bawah harga pasar karena dilakukan dalam jumlah besar. Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 o Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas Setiap perusahaan, baik perusahaan negara maupun swasta, mempunyai struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka perusahaan akan mempunyai kesatuan tindakan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Tugas dan wewenang dari setiap karyawan akan jelas dan dapat mengerjakan tanggung jawabnya masing- masing demi mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan yang digunakan PT Rajawali Nusindo adalah berbentuk garis dan staff, dimana kekuasaan dan tanggung jawab mengalir dalam suatu garis bagian pada masing-masing bagian bertanggung jawab kepada bagian yang lebih tinggi. Berikut ini diuraikan mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari bagian-bagian pada PT Rajawali Nusindo Cabang Medan: a. Kepala Cabang 1. Menyusun target ataupun anggaran tahunan sesuai pengarahan dari kantor pusat dengan menginstruksikan pembentukan tim anggaran dan melaksanakan program-program keuangan dan administrasi sesuai dengan sasaran kerjanya 2. Melaksanakan pengurusan atas pekerjaan distribusi, administrasi, keuangan, personalia, dan lain-lain, serta mengorganisasikan kegiatan produksi 3. Menandatangani surat, laporan kas mutasi, bank mutasi giro, cek, dan kontrak penjualan Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 4. Memeriksa DO dan faktur, kasbon, cek, dan giro, valuta mundur, posisi stock, posisi hutang 5. Memutuskan hal-hal yang berhubungan dengan bidang administrasi, keuangan, personalia, dan yang diminta oleh Direksi 6. Menilai prestasi para karyawan cabang untuk diusulkan kepada Direksi 7. Membina hubungan baik dengan relasi b. Kepala Non Operasional 1. Membuat laporan rutin harian 2. Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran lain 3. Menguasai dan mengendalikan pelaksanaan anggaran dan rencana kerja 4. Menandatangani laporan rutin DO faktur kasbon 5. Membina hubungan baik dengan relasi c. Kepala Operasional 1. Mengembangkan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan yang dibuat pimpinan 2. Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran lain 3. Mengawasi pelaksanaan dari bagian-bagian yang bersangkutan menurut rencana masing-masing 4. Menangani dan mencari jalan keluar dari kesulitan tiap-tiap bagian 5. Menyampaikan laporan hal penting yang akan dilaksanakan atau diputuskan pimpinan Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 6. Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk diusulkan kepada Kepala Cabang d. Kepala Akuntansi dan Keuangan 1. Memberi kode bukti pembukuan 2. Memantau laporan keuangan dari bagian komputer pusat 3. Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran lain 4. Memeriksa bukti masuk dan keluar kas 5. Mengatur pengiriman bukti pembukuan dengan sistem komputerisasi 6. Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas kepada Kepala Non Operasional kemudian diusulkan kepada Kepala Cabang e. Supervisor Penjualan 1. Menyusun rencana kerja dari para salesman di bawah koordinasi Kepala Bagian Operasional 2. Membantu meningkatkan penjualan apotek 3. Membina hubungan baik dengan relasi f. Kepala Administrasi 1. Membuat laporan rutin, mingguan, bulanan 2. Membuat surat pesanan 3. Membuat evaluasi pesanan dan melakukan pesanan 4. Membuat DO 5. Membuat macam-macam urusan administrasi operasional g. Pembantu Kepala Pembukuan 1. Mengerjakan kode rekening Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 2. Mengerjakan memorial rekening antar cabang 3. Membuka pos gantungan 4. Membuat daftar kas rekonsiliasi antar cabang 5. Pemantauan buku besar 6. Operator komputer h. Personalia 1. Memeriksa absensi seluruh karyawan 2. Menyiapkan kendaraan transportasi keluar kota 3. Mengurus izin usaha perusahaan 4. Menyiapkan calon karyawan dilakukan dengan tes kesehatan dan psikotes 5. Menyiapkan dokumen secara benar dan baik 6. Bertanggung jawab atas pekerjaan kepada pimpinan perusahaan i. Salesman 1. Menjual semua produk yang dipasarkan oleh bagian impor 2. Menyelesaikan penagihan di dalam luar kota 3. Membuat laporan penjualan harian maupun mingguan sesuai petunjuk Supervisor Penjualan 4. Melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan penjualan di wilayah masing-masing j. Sekretaris 1. Mengagendakan surat masuk dan keluar 2. Mengarsipkan surat-surat keluar Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 3. Menyampaikan surat masuk yang masuk kepada setiap bagian 4. Mengarsipkan surat-surat dengan rapi dan benar k. Kepala Gudang 1. Mengkoordinir kelancaran pemasukan atau pengeluaran barang 2. Mengkoordinir kendaraan dinas 3. Mengatur kelancaran administrasi gudang 4. Mengecek barang yang akan dikirim dan diterima l. Kasir 1. Menyiapkan setoran dan kliring ke bank 2. Melayani setoran dan pengeluaran rutin atas dasar Bukti Kas Masuk BKM dan Bukti Kas Keluar BKK 3. Mengkoreksi inkaso dan cek yang akan ditagih 4. Memeriksa mutasi kas dan perubahan bank 5. Mencocokkan pembukuan di bank 6. Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas kepada Kepala Non Operasional untuk selanjutnya diusulkan kepada Kepala Cabang Struktur organisasi PT Rajawali Nusindo Cabang Medan dapat dilihat pada lampiran.

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Pusat Pertanggungjawaban