Perumusan Masalah Tujuan penelitian Manfaat Penelitian Kerangka konseptual Akuntansi Pertanggungjawaban

Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Nusindo mengenal beberapa istilah untuk kantor cabang yaitu cabang perintis, perdana, madya, dan cabang utama, dimana status dari kantor cabang ini didasarkan pada apakah cabang tersebut mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu penerapan akuntansi pertanggungjawaban menjadi penting untuk mengetahui pelaksanaan tanggung jawab manajer pusat pendapatan dalam mencapai pendapatan yang dianggarkan. PT. Rajawali Nusindo sendiri telah menerapkan suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban yaitu dengan adanya penilaian manajer pertanggungjawaban dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk memilih judul penelitian “Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo cabang Medan”

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : 1. Apakah PT. Rajawali Nusindo cabang Medan telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan ? 2. Bagaimanakah akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk menilai kinerja manajer pusat pendapatan ?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah PT. Rajawali Nusindo cabang Medan telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 2. untuk mengetahui cara penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi civitas akademika sebagai bahan acuan atau referensi bagi yang akan melakukan ataupun yang akan melanjutkan sesuai dengan judul skrisi ini. 2. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat investasi. 3. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan yang berguna untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalm pengukuran kinerja pusat investasi.

E. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual merupakan tujuan untuk memecahkan masalah penelitian. Adapun kerangka konseptual dalam penulisan skripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut. Rekomendasi Perbaikan Rajawali Nusindo cabang Medan Pusat Pendapatan Anggaran yang direncanakan Anggaran Aktual Dibandingkan Evaluasi Kinerja Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen yang berkaitan dengan pusat pertanggungjawaban dalam sebuah organisasi. Akuntansi pertanggungjawaban menelusuri biaya, pendapatan, laba, dan investasi dalam setiap unit organisasi dimana setiap unit organisasi merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang manajer. Akuntansi petanggungjawaban mendasarkan pada pemikiran bahwa seorang manajer harus bertanggung jawab terhadap kinerjanya dan kinerja bawahannya. Konsep akuntansi pertanggungjawaban menjadi pedoman bagi departemen akuntansi dalam mengumpulkan, mengukur, dan melaporkan kinerja sesungguhnya, kinerja yang diharapkan, dan selisih yang terjadi pada setiap pusat pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban menurut Hansen dan Mowen 2001 : 818 “Sebuah sistem yang disusun untuk mengukur hasil setiap pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasil-hasil tersebut dengan hasil yang diharapkan atau yang dianggarkan”. Niswonger, dkk 1999 : 353 mendefenisikan “Akuntansi Pertanggungjawaban responsibility accounting adalah proses pengukuran dan pelaporan data operasi pada pusat pertanggungjawaban” Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang mengakui Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 pusat pertanggungjawaban sebagai pelaksana kegiatan dengan memiliki tanggung jawab atas biaya dan pendapatan tertentu sehingga pengawasan dapat dilakukan pada pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. o Tujuan dan manfaat akuntansi pertanggungjawaban Tujuan akuntansi pertanggungjawaban pada dasarnya adalah memotivasi para karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan benar serta dapat bertanggungjawab atas penyimpangan biaya maupun penghasilan perusahaan yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sangat diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan besar yang kegiatan usahanya sudah sangat beragam sehingga memerlukan pembagian tugas dan tanggung jawab. Adapun manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut Sukarno 2002 : 35 adalah : 1. Mutu berbagai keputusan lebih baik, sebab dibuat oleh pimpinan yang berada ditempat terjadinya isu-isu yang relevan. 2. Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada konsep pengendalian manajemen yang lebih strategis. 3. Bagi pimpinan pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi dan kreativitasnya. o Syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Menurut Mulyadi 1993 : 348 ada kondisi yang harus dipenuhi sehingga sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat diterapkan dengan efektif yaitu : 1. Organisasi yang terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban dan terdapat desentralisasi wewenang didalamnya. 2. Anggaran biaya disusun menurut pusat pertanggungjawaban. 3. Penggolongan biaya harus dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban. 4. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi. 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab. Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Menurut Supriono 2000 : 142 ada beberapa kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan dengan baik antara lain : 1. Luas wewenang dan tanggung jawab pembuat keputusan harus ditentukan dengan baik melalui struktur organisasi. 2. Manajer pusat pertanggungjawaban harus berperan serta dalam penentuan tujuan yang digunakan untuk mengukur kinerjanya. 3. Manajer pusat pertanggungjawaban harus berusaha untuk mencapai tujuan yang ditentukan untuknya dan untuk pusat pertanggungjawabannya. 4. Manajer pusat pertanggungjawaban harus bertanggungjawab atas kegiatan pusat pertanggungjawaban yang dapat dikendalikannya. 5. Hanya biaya, pendapatan, laba, dan investasi yang terkendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang harus dimasukkan kedalam laporan kinerjanya. 6. Laporan kinerja dan umpan baliknya untk manajer pusat pertanggungjawaban harus disajikan tepat waktu. 7. Laporan kinerja harus menyajikan secara jelas selisih yang terjadi, tindakan koreksi, dan tindak lanjutnya sehingga memungkinkan diterapkannya prinsip pengecualian. 8. Harus ditentukan dengan jelas peranan kinerja manajemen terhadap struktur balas jasa atau perangsang dalam perusahaan. 9. Sistem akuntansi pertanggungjawaban hanya mengukur salah satu kinerja manajer pusat pertanggungjawaban, yaitu kinerja keuangan. Selain kinerja keuangan, seorang manajer dapat dinilai kinerjanya atas dasar tingkat kepuasan karyawan, moral, dan sebagainya. Tabel 2.1 : Perbandingan Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Pemakaiannya Tipe Informasi Akuntansi Manajemen Pemakaian Informasi Historis Masa Depan Informasi Akuntansi Penuh Peyusunan laporan Keuangan untuk pihak luar Analisis prestasi ekonomi Cost-type contracts Penyusunan program Keputusan penetapan harga jual normal Hade Hambrata : Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, 2007.