setelah intensitas cahaya meningkat melebihi batas optimum bisa menjadi faktor penghambat Darley, 1982.
d. pH
Derajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hydrogen dalam perairan. Secara umum nilai pH menggambarkan seberapa besar
tingkat keasaman atau kebasaan. Menurut Suriawiria 2005, batas pH untuk pertumbuhan mikroorganisme merupakan suatu gambaran dari batas pH bagi
kegiatan enzim. Untuk tiap mikroorganisme dikenal dengan nilai pH minimum, optimum dan maksimum. Variasi pH dapat mempengaruhi metabolisme dan
pertumbuhan mikroalga dalam beberapa hal, antara lain mengubah keseimbangan dari karbon organik, mengubah ketersediaan nutrien, dan dapat mempengaruhi
fisiologis sel.
2.3.3. Kurva Tumbuh
Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua segi, yaitu pertumbuhan secara individu dan pertumbuhan secara kelompok dalam satu populasi.
Pertumbuhan individu diartikan sebagai adanya penambahan volume sel serta bagian-bagian lainnya dan diartikan pula sebagai penambahan kuantitas isi dan
kandungan di dalam selnya. Pertumbuhan populasi merupakan akibat adanya pertumbuhan individu. Pada mikroorganisme, pertumbuhan dapat berubah
langsung menjadi pertumbuhan populasi Suriawiria, 2005.
Gambar 4. Fase Pertumbuhan Mikroalga Sumber: Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995.
Isnansetyo dan Kurniastuty 1995 dan Suriawiria 2005 menyatakan, hingga saat ini kerapatan sel digunakan secara luas untuk mengetahui
pertumbuhan fitoplankton dalam kultur pakan alami. Ada empat fase pertumbuhan yaitu fase lag, logaritmik, stasioner dan kematian gambar 4.
a Fase Lag Adaptasi Selam fase ini pertumbuhan tidak secara nyata terlihat, karena itu fase ini
juga dinamakan fase adaptasi Sesaat setelah penambahan inokulum ke dalam media kultur, populasi tidak mengalami perubahan. Ukuran sel pada saat ini pada
umumnya meningkat. Secara fisiologis fitoplankton sangat aktif dan terjadi proses sintesis protein baru. Organisme mengalami metabolism, tetapi belum terjadi
pembelahan sel hingga kepadatan sel belum meningkat. b Fase Logaritmik Eksponensial
Fase ini diawali oleh pembelahan sel dengan laju pertumbuhan tetap. Pada kondisis kultur yang optimum. Laju pertumbuhan pada fase ini mencapai
maksimal karena pada fase ini sel melakukan konsumsi nutrient dan proses fisiologis lainnya.
c Fase Stasioner Pada fase ini pertumbuhan mulai mengalami penurunan dibandingkan
dengan fase logaritmik. Pada fase ini laju reproduksi sama dengan laju kematian. Dengan demikian penambahan dan pengurangan jumlah fitoplankton relatif sama
atau seimbang sehingga kepadatan fitoplankton tetap. d Fase Kematian
Pada fase ini laju kematian lebih cepat daripada laju reproduksi. Jumlah sel menurun secara geometrik. Penurunan kepadatan mikroalga ditandai dengan
perubahan kondisi optimum yang dipengaruhi oleh suhu, cahaya, pH air, jumlah hara yang ada, dan beberapa kondisi lingkungan yang lain.
2.4. Kerangka Berfikir