terhadap cahaya panas. Dinding sel lapisan luar terbentuk dari bahan pektin sedangkan lapisan dalam dari selulosa Bachtiar, 2007.
2.2.2. Habitat dan Reproduksi Scenedesmus sp.
Bold dan Wynne 1985 menyatakan bahwa Scenedesmus merupakan alga hijau yang terdistribusi secara luas. Terdapat pada hampir semua tipe perairan dan
tanah. Reproduksi aseksual Scenedesmus sp. terjadi melalui pembentukan
autokoloni. Sel induk membelah membentuk koloni anakan. Pembelahan akan dilakukan sampai terbentuk empat sel anakan. Pelepasan autokoloni dilakukan
dengan cara memecah dinding sel induk, tiap koloni yang dihasilkan mempunyai kemampuan untuk memproduksi autokoloni Graham dan Wilcox, 2000.
Beberapa spesies Scenedesmus sp. Dapat melakukan reproduksi seksual dengan pembentukan zoospore biflagel dan isogami, menurut Pickett-Heaps 1975
dalam Damayanti, 2006 reproduksi seksual diawali dengan pembentukan sel gamet pada masing-masing sel induk. Dua buah sel gamet akan melebur dan
membentuk zigot. Zigot kemudian akan tumbuh menjadi koloni anak dan akhirnya menjadi sel induk.
Gambar 3. Reproduksi Scenedesmus obliquus Sumber: Hori 1993 dalam Damayanti, 2006
Keterangan Gambar: 1.Koloni Sel induk a.Kloroplas 2.Autospora
b.Pirenoid 3.Koloni sel anak
c.Flagela 4.Gamet
d.Dinding Sel 5.Zigot
2.2.3. Fisiologi Scenedesmus sp.
Mikroalga merupakan makhluk bersel tunggal yang hidup di lingkungan yang mengandung air, tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis serta dapat memanfaatkan nutrien anorganik sederhana seperti CO
2
serta komponen N, P, K dan komponen lainnya Setiawan dkk, 2008. Namun dalam kondisi
tanpa cahaya, mikroalga menggunakan bahan organik sama halnya seperti organisme non-fotosintetik. Jadi, mikroalga dapat melakukan metabolismenya
dengan menggunakan energi kimia dari degradasi simpanan pati atau minyak, atau dari konsumsi protoplasma alga itu sendiri Saeni, 1989.
Menurut Muslimin, 1995 Mikroalga bersifat fotoautotrof yang akan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi dan CO
2
sebagai sumber karbonnya. Pada proses ini CO
2
akan diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis.
2.3. Kultur Mikroalga