Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI KREDIT INDONESIA (ASKRINDO)

CABANG MEDAN

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

M. SYAWALUDDIN NUR 060502043

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

M. Syawaluddin Nur (2010): Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan. Dra. Komariah Pandia, MSi (Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dr. Prihatin Lumban Raja SE, MSi (Penguji I), Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan. Hipotesis dari penelitian ini adalah Ada Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.

. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik regresi linier sederhana. Sebelum melakukan analisis statistik regresi linier sederhana, peneliti melakukan uji asumsi klasik dan selain itu peneliti juga melakukan uji Validitas dan Reliabilitas istrumen dengan bantuan program SPSS versi 15,00 for windows. Populasi penelitian adalah karyawan PT. ASKRINDO dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sensus.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan sebesar 55.4% dan sisanya 44.6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji t menunjukkan variabel Kebijakn Promosi Jabatan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.

Skripsi ini mengambil judul penelitian: Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan. Penelitian ini sekiranya dapat berguna bagi kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan khususnya dalam bidang Sumber Daya Manusia, karena disadari bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui kebijakan promosi yang dilakukan. Namun dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada kebijakan yang dilakukan perusahaan itu sehingga karyawan dapat bekerja dengan lebih baik.

Penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas Ekonomi ke arah yang lebih baik.


(4)

2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Komaria Pandia, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. Penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dengan penuh sabar dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Primahatin Lumban Raja, MSi, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran, petunjuk, masukan dan nasehat untuk perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran, petunjuk, masukan dan nasehat untuk perbaikan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Yulinda, MSi selaku Dosen Wali penulis yang telah membantu dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar tiap semester selama penulis aktif kuliah.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan. 9. Seluruh Staff dan Pegawai di Fakulatas Ekonomi Sumatara Utara yang


(5)

10.Seluruh Staff dan Pegawai PT. ASKRINDO Cabang Medan yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

11.Orangtua penulis, Ramli Manday (Bapak) dan Zetinah (Mama) yang telah memberikan kasih sayang dan cinta yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan dalam segala hal bagi penulis selama pengerjaan skripsi ini.

12.Keluargaku yang tersayang, Abangku Rahman, Rahim, Rasyid, Rasyad, Rifai dan kakakku Indah, Vina, Nur, Miftah terima kasih atas segala dukungan dan doanya.

13.Sahabat-sahabatku Mikral, Dolay, Joko, Febri, Riko, Rudi, Gugun, Arif, Erfin, serta untuk someone special (Yusmaniar Siregar) yang telah memberi doa, dukungan, bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. 14.Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-teman semua.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pencipta Langit dan Bumi, atas berkat dan karunia yang luar biasa yang penulis terima selama ini dan sepanjang masa.

Medan, Agustus 2010 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 6

D. Hipotesis ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

1.Batasan Operasional ... 8

2.Definisi Operasional ... 8

3.Sekala Pengukuran Variabel ... 9

4.Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

5.Populasi dan Sampel ... 10

6.Jenis dan Sumber Data ... 11

7.Teknik Pengumpulan Data ... 11

8.Uji Validitas dan reliabilitas... 12

9.Teknik Pengolahan Data ... 13

BAB II URAIAN TEORETIS ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Promosi Jabatan ... 17

1. Tujuan-tujuan Promosi ... 17

2. Azas-azas Promosi Karyawan ... 19

3. Dasar-dasar Promosi... 20

4. Syarat-syarat Promosi ... 21

5. Prosedur Pelaksanaan Promosi Jabatan ... 23

C. Kinerja Karyawan ... 24

1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 24

2. Pengukuran Kinerja Karyawan ... 24

3. Aspek-aspek Kinerja ... 25

4. Fktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja ... 26

5. Peningkatan kinerja Karyawan ... 27

6. Indikator Kinerja ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30


(7)

C. Struktur Organisasi PT. ASKRINDO ... 36

1. ... T ugas Kepala Kantor Cabang ... 38

2. ... T ugas-tugas kepala Seksi Pertanggungan Kredit ... 39

3. ... T ugas-tugas Kepala seksi Klaim dan Subrogasi ... 41

4. ... T ugas-tugas kepala seksi Keuangan dan Akuntansi ... 42

D. Operasional Perusahaan ... 44

1. ... S urety Bond ... 45

2. ... C ustoms Bond ... 46

3. ... A suransi Kredit perdagangan ... 48

4. ... P enjaminan kredit Bank ... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 51

B. Pengolahan Analisis Data ... 52

1. Analisis Deskriptif ... 52

2. Analisis Deskriptif variabel ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 : Jumlah Promosi Jabatan Karyawan PT. ASKRINDO ... 3

Tabel 1.2 : Target Laba dan Realisasi ... 5

Tabel 1.3 : Operasional Variabel ... 9

Tabel 1.4 : Instrumen Skala Likert ... 10

Tabel 4.1 : Item-Total Statistics ... 51

Tabel 4.2 : Cronbach’s Alpha if Item Deleted ... 52

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ... 53

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 54

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan masa Kerja ... 54

Tabel 4.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 4.7 : Tabulasi Jawaban Responden Tentang Kebijakan Promosi Jabatan .. ... 55

Tabel 4.8 : Tabulasi Jawaban Responden Tentang Kinerja Karyawan ... 57

Tabel 4.9 : Coefficients ... 60

Tabel 4.10 : Model Summary ... 61


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual ... 6 Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. ASKRINDO ... 37


(10)

ABSTRAK

M. Syawaluddin Nur (2010): Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan. Dra. Komariah Pandia, MSi (Pembimbing), Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dr. Prihatin Lumban Raja SE, MSi (Penguji I), Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan. Hipotesis dari penelitian ini adalah Ada Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.

. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik regresi linier sederhana. Sebelum melakukan analisis statistik regresi linier sederhana, peneliti melakukan uji asumsi klasik dan selain itu peneliti juga melakukan uji Validitas dan Reliabilitas istrumen dengan bantuan program SPSS versi 15,00 for windows. Populasi penelitian adalah karyawan PT. ASKRINDO dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sensus.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan sebesar 55.4% dan sisanya 44.6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji t menunjukkan variabel Kebijakn Promosi Jabatan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Disisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus diperhatikan.

Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, disiplin, dan kemampuan profesional sangat mungkin mempunyai prestasi kerja dalam melaksanakan tugas sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna. Karyawan yang profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu perpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya.


(12)

tanpa didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasional perusahaan tidak akan mampu menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sudah ada sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah bersama dalam mencapai suatu tujuan.

Sumber daya manusia sering disebut sebagai modal intelektual (intellectual capital ) yang terdiri dari orang-orang yang ada dalam organisasi yang mempunyai kemampuan, bakat, dan semangat untuk bekerja dan itu semua mereka gunakan dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Dan untuk mengetahui sampai sejauh mana seorang karyawan telah mendayagunakan kemampuan dirinya itu untuk memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan. Kinerja menurut Mangkunegara (2000:67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Karyawan yang ada dalam suatu perusahaan memiliki perbedaan dalam latar belakang seperti pendidikan, pengalaman, ekonomi, status, kebutuhan, harapan dan lain sebagainya. Seorang karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi tetapi masa kerjanya belum mencukupi (belum waktunya untuk naik pangkat) maka tidak dapat dipromosikan. Dan sebaliknya, seorang karyawan yang masa kerjanya sudah mencukupi untuk dapat dipromosikan tetapi hasil prestasi kerjanya tidak memenuhi standar yang sudah ditentukan maka ia pun tidak dapat dipromosikan. Menurut Manullang (2001:96) promosi jabatan berarti penaikkan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari


(13)

kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya dalam struktur organisasi sesuatu badan usaha.

Manusia sebagai mahluk sosial juga mempunyai pemikiran dan keinginan yang berbeda-beda, sedangkan perusahaan mengharapkan karyawannya dapat bekerja dengan baik dan memiliki semangat kerja yang tinggi, serta mampu menjabarkan visi dan misi yang telah disepakati bersama dalam rangka pencapian tujuan perusahaan. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh manajemen adalah dengan promosi jabatan bagi mereka yang mampu memberikan prestasi kerja lebih di satu pihak dan memberikan tindakan disiplin sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai dengan tanggung jawabnya dilain pihak.

Keputusan promosi dibutuhkan berbagai pertimbangan, apabila terdapat keputusan yang salah dalam melaksanakan promosi jabatan, maka akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi karyawan dan perusahaan, yang semuanya akan mengakibatkan motivasi kerja menurun sehingga harapan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas tidak akan tercapai. Untuk tidak terjadinya efek negatif diatas pimpinan perusahaan hendaknya dalam melakukan penilaian terhadap karyawan yang akan dipromosikan.

Berikut ini dapat dilihat Tabel 1.1 yang menunjukkan jumlah promosi karyawan tahun 2007-2009 pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.

Tabel 1.1

Jumlah Promosi Jabatan Karyawan PT. ASKRINDO Cabang Medan Tahun 2007-2009


(14)

3 2009 -

Sumber : PT. ASKRINDO Cabang Medan

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa, pada tahun 2007 tidak ada karyawan yang dipromosikan, pada tahun 2008 terdapat 4 orang karyawan yang dipromosikan, dan pada tahun 2009 tidak ada karyawan yang dipromosikan. Hal ini terjadi karena banyak hal, salah satunya karena tidak adanya posisi jabatan yang kosong pada PT. ASKRINDO Cabang Medan.

PT. ASKRINDO sudah melaksanaan promosi jabatan pada tahun 2008 sebanyak 4 orang, namun target pencapaian laba tidak mencapai 100%, hal ini yang menjadi permasalahan perusahaan, apakah kebijakan promosi yang dilakukan PT. ASKRINDO sudah tepat. Promosi jabatan dapat memotivasi karyawan untuk giat bekerja, promosi jabatan juga dapat memicu semangat kerja karyawan karena pada dasarnya promosi jabatan merupakan salah satu bentuk pengakuan yang diberikan kepada karyawan yang menunjukkan prestasi atau produktivitas yang tinggi.

Pergantian posisi atau jabatan karyawan PT. ASKRINDO sering kali terjadi, seperti perpindahan jabatan karyawan yang bekerja dibagian Klaim dipindahkan kebagian penangguhan atau kebagian keuangan, begitu juga sebaliknya. Ada juga karyawan yang dipindahkan kekantor cabang lain dengan memberikan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya kebijakan promosi jabatan yang diberlakukan pimpinan perusahaan kepada para karyawannya.

Sejak didirikan pada tahun 1971 sampai dengan tahun 2006 PT. ASKRIDO telah memberikan pertanggungan kepada lebih dari 7,2juta UMKM


(15)

(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dari berbagai sektor usaha dengan kredit yang dijaminkan secara keseluruhan mencapai Rp.107,5Triliun dan jumlah klaim yang telah dibayarkan mencapai Rp.2Triliun, sedangkan selama tahun 2008, PT. ASKRINDO telah memberikan penjaminan kepada lebih dari 225 ribu UMKM dengan plafon kredit sebesar Rp.16,58Triliun.

Berikut ini dapat dilihat Table 1.2 yang menunjukkan target laba dan realisasinya tahun 2007-2009 PT. ASKRINDO cabang Medan

Tabel 1.2

Target laba dan realisasi Tahun 2007 - 2009

No Tahun Target Realisasi Persentase 1 2007 Rp71.380.000.000 Rp44.840.000.000 62,82% 2 2008 Rp88.810.000.000 Rp44.280.000.000 49,86% 3 2009 Rp87.530.000.000 Rp43.250.000.000 49,41% Sumber:PT. ASKRINDO Cabang Medan

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, dapat dilihat bahwa pencapaian target tahun 2007 sebesar Rp71,38milyar namun yang terealisasi sebesar Rp44,84milyar, pencapaian target tahun 2008 sebesar Rp.88,81 milyar, namun yang terealisasi sebesar Rp.44,28 milyar atau 49,86% dari target laba, dan pencapaian target pada tahun 2009 sebesar Rp87,53 milyar, namun yang terealisasi sebesar Rp.43,25 milyar atau 49,41% dari target laba.

Berdasarkan latar belakang masalah ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan”.


(16)

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Apakah Ada Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan?”.

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Hasibuan (2002:107), promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahakan menjadi idaman yang selalu dinanti-natikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan keryawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan status social, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang semakin basar bagi karyawan.

Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan keadilan dan objektifitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai.

Dasar-dasar yang dipakai untuk melaksanakan promosi jabatan yaitu: a. Atas dasar jasa/Merit dan

b. Atas dasar masa kerja (senioritas).

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu variabel promosi jabatan secara langsung mempengaruhi kinerja kerja karyawan yang dapat ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:


(17)

Sumber : Hasibuan (2002), Data diolah Gambar 1.1 : Kerangka konseptual

D. HIPOTESIS

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan maka, hipotesis dari penelitian ini adalah: “Ada Pengaruh Kebijakan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. ASKRINDO Cabang Medan”.

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kebijakan promosi jabatan terhadap kinerja karyawan pada PT. ASKRINDO Cabang Madan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi PT. ASKRINDO Cabang Medan dalam menerapkan dan melaksanakan kebijakan promosi jabatan.

b. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis dalam melakukan penlitian.


(18)

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang obyek yang sama dimasa mendatang.

F. METODE PENELITIAN

1. Batasan Operasionaal Variabel

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen (X), yaitu veriabel yang nilainya tidak tergantung

pada variabel lain, yaitu: X = Promosi Jabatan

b. Variabel Dependent (Y), variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, Y = Kinerja karyawan.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut

a. “Variabel bebas (X) adalah veriabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat” (Sugiyono 2005:33)


(19)

Promosi Jabatan (X) adalah Perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

b. “Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2005:33).

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah:

Kinerja Karyawan (Y) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya Berikut ini dapat dilihat Tabel 1.3 yang menunjukkan defenisi operasional variabel.

Table 1.3 Operasional Variabel

VARIABEL DEFENISI INDIKATOR SKALA UKUR

Promosi Jabatan (X)

Perpindahan dari suatu jabatan kejabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi

1. Adanya jabatan yang tersedia

2. Adanya perpindahan jabatan.

3. Dasar Promosi

Skala Likert

Kinerja Karyawan (Y)

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai

1. Jumlah Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Pengetahuan

Pekerjaan 4. Kreativitas 5. Kerjasama


(20)

yang diberikan oleh atasan kepadanya.

7. Inisiatif

8. Integritas pribadi

Sumber : Hasibuan (2002), Data diolah 3. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternative jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada Table 1.4 berikut ini:

Tabel 1.4

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Netral (N) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008:133)

4. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. ASKRINDO Cabang Medan Jalan Iskandar Muda No.2 Medan. Penelitian dilakukan dari Mei 2010 hingga Juni 2010.

5. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada PT. ASKRINDO Cabang Medan yang berjumlah 33 orang. Penarikan sampel dengan menggunakan metode sampel jenuh yaitu penentuan sampel apabila semua


(21)

anggota populasi digunakan sebagai sampel atau disebut juga dengan sensus (Sugiyono, 2004:78).

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu: a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan data di perusahaan untuk mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 (Tiga) cara yaitu:

a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian penulis dapat lebih terstruktur.


(22)

Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada objek responden.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, artikel, yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik pula, oleh karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat yang digunakan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, supaya data yang diperoleh valid dan reliabel.

a. Uji Validitas

1. Menurut Arikunto (2000:219), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, oleh karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner


(23)

tersebut. Uji validitas dilakukan di JAMKRINDO (Jaminan Kredit Indonesia) di jalan Abdullah Lubis No.77 Medan.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan dinyatakan valid

b. Jika r hitung < r table, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha>0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282).

9. Teknik Pengolahan Data

Teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono (2004:181), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (Associative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:


(24)

Metode analisis deskriptif merupakan cara untuk merumuskan dan menafsirkan data sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

b.Metode Analisis Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka, di dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai metode regresi linear sederhana. Dalam regresi, diteliti apakah dua variabel itu berpengaruh.

Menurut Sugiyono (2004:204) rumus regresi linear sederhana adalah: Y = a + b X

Dimana :

X = Promosi Jabatan Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

Alasan digunakan metode analisis linear sederhana adalah teknik analisis ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat Bantu SPSS versi 15.00. dalam penelitian ini data yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain:


(25)

1. Uji Hipotesis, dilakukan Uji t, yaitu menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

a. Ho : β1 = 0 artinya variabel bebas yaitu promosi jabatan (X) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu meningkatnya kinerja karyawan (Y).

b. H1 : β1 ≠ 0 artinya variabel bebas yaitu promosi jabatan (X) mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu meningkatnya kinerja karyawan (Y).

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % H1 diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5 %


(26)

BAB II

URAIAN TEORETIS

A. PENELITI TERDAHULU

Sitepu (2004) dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Bagian Pemasaran Pada asuransi Bumi Asih Jaya Kabanjahe, menyatakan bahwa promosi jabatan berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai bagian pemasaran pada asuransi Bumi Asih Jaya sebesar 22% dan sisanya sebesr 78% dipengaruhi oleh variable lain yaitu gaji yang cukup, perusahaan memperhatikan kebutuhan rohani pegawai, adanya perasaan aman untuk masa depan, pemberian insentif yang menyenangkan dan lain sebagainya. Proses promosi jabatan sangat dipengaruhi oleh kompetensi pegawai dalam bekerja atas jasa (merit) yang diberikan oleh pegawai pada perusahaan dalam mencapai target produksi yang telah ditetapkan bersama.

Maretha (2004) dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh Pelaksanaan Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank BNI Cabang Medan, menyatakan bahwa promosi jabatan dipengaruhi oleh prestasi kerja sebesar 26%, sedangkan sisanya 74% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Musyayyadah (2002) dengan skripsinya yang berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Terhadap Kebijakan Promosi Pada Kantor Bupati Deli Serdang, menyatakan bahwa promosi jabatan dipengaruhi oleh prestasi kerja sebesar 30,1%, sedangkan sisanya 69,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(27)

B. PROMOSI JABATAN

Menurut Manullang (2001:153) “Promosi berarti kenaikan jabatan, yakni menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya”. Sedangkan menurut Hasibuan (2003:108) “Promosi adalah perpindahan yang memperbesar Iauthorithy dan responsibility karyawan kejabatan yang lebih tinggi didalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilan semakin besar”.

Menurut Mulia (2000:141) “Promosi adalah kenaikan jabatan seseorang (karyawan) dari tingkat yang lebih rendah ketingkat yang lebih tinggi, dan disertai kenaikan gaji, wewenang dan tanggung jawab”.

Jadi kesimpulan dari definisi diatas promosi jabatan merupakan perpindahan dari satu jabatan kejabatan yang lebih tinggi, wewenang dan tanggung jawab semakin besar, status serta pendapatan yang semakin tinggi.

1. Tujuan-tujuan Promosi

Mempromosikan pegawai membutuhkan pertimbangan yang matang, terutama untuk jabatan menengah keatas. Bila langkah yang dilakukan salah, perusahaan akan terancam bahaya. Konsep utama untuk melaksanakan promosi yang tepat adalah memilih yang terbaik dari mereka yang terbaik. Dengan konsep ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil. Pelaksanaan promosi yang baik mengisyaratkan adanya usaha peningkatan kualitas dari mereka yang dipromosikan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kecakapan dan kesanggupan pegawai secara maksimal.


(28)

Menurut Hasibuan (2003:113) ada beberapa tujuan dilaksanakannya promosi jabatan yaitu :

a. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.

b. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.

c. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya.

d. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direlisasinya promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.

e. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.

f. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.

g. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya. h. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti, agar


(29)

i. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat, kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat.

j. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.

k. Promosi akan memperbaiki status keryawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaan.

2. Azas-azas Promosi Karyawan

Azas promosi harus dituangkan dalam promosi jabatan secara jelas sehingga karyawan dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan pegawainya. Azas-azas promosi itu menurut Hasibuan (2003:108) antara lain:

a. Kepercayaan

Promosi hendaknya berazaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang bersangkutan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan dipromosikan jika karyawan itu menunjukkan kejujuran, kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan.

b. Keadilan

Promosi berazaskan keadilan, terhadap penilaian kejujuran, kemampuan dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan


(30)

mempunyai peringkat terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat suku, golongan, dan keturunannya. Promosi yang berazaskan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan prestasinya.

c. Formasi

Promosi harus berdasarkan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan yang akan dilaksanakan karyawan.

3. Dasar-dasar Promosi

Pelaksanaan promosi jabatan harus berdasarkan ketentuan yang ada, yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan memberikan kepuasan kepada para karyawannya. Setiap perusahaan memiliki dasar pertimbangan tertentu dalam menentukan pegawai yang akan dipromosikan jabatannya sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan.

Dasar pertimbangan ini perlu diperhatikan karena dapat mencerminkan ketelitian dan objektivitas dalam menilai pegawai yang berhak untuk dipromosikan, karena hal ini dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

Menurut Soeprihanto (2001:83) dasar-dasar yang dipakai untuk melaksanakan promosi yaitu:


(31)

a. Atas dasar jasa/merit

Umumnya promosi yang didasarkan pada jasa/merit dianggap lebih adil dari pada promosi dengan dasar masa kerja (seniority).

Merit dapat dilakukan melalui : 1. Job Performance (hasil kerja)

2. Analisis potensi karyawan untuk maju. b. Atas dasar masa kerja (seniority)

Menentukan sistem seniority terlebih dahulu harus ditentukan: 1. Saat dimulainya perhitungan masa kerja

2. Menentukan kelompok yang akan diberi pelakuan istimewa

3. Menentukan apakah perhitungan masa kerja diperlukan untuk seluruh perusahaan atau hanya pada bagian tertentu saja.

4. Syarat-syarat Promosi

Untuk melaksanakan promosi jabatan perusahaan harus menetapkan syarat-syarat terlebih dahulu yang dapat menjamin bahwa karyawan yang akan dipromosikan akan mempunyai kemampuan untuk menjabat jabatan yang lebih tinggi, seperti yang dikemukakan oleh Nitisemito (2002:112) pada umumnya yaitu

a. Pengalaman, dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide yang lebih banyak dan sebagainya. b. Tingkat pendidikan, bahwa dengan tingkat pendidikan yang lebih


(32)

c. Loyalitas, dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab yang lebih besar.

d. Kejujuran, masalah kejujuran merupakan syarat yang penting, misalnya kasir pada umumnya syarat kejujuran merupakan syarat umum yang harus diperhatikan.

e. Tanggung jawab, kadang-kadang sering suatu perusahaan diperlukan suatu tanggung jawab yang cukup besar, sehingga masalah tanggung jawab merupakan syarat utama untuk promosi.

f. Kepandaian bergaul, untuk promosi jabatan tertentu mungkin diperlukan kepandaian bergaul, sehingga persyaratan kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dibutuhkan untuk promosi jabatan tersebut, misalnya jabatan untuk salesman penetapan syarat tersebut adalah sangat penting.

g. Prestasi kerja, pada umumnya setiap perusahaan selalu mencantumkan syarat-syarat untuk berprestasi kerjanya dan ini dapat dilihat dari catatan-catatan prestasi yang telah dikerjakan.

h. Inisiatif dan kreatif, syarat tingkat inisiatif dan kreatif merupakan syarat yang harus diperhatikan. Hal ini disebabkan karena untuk jabatan tersebut sangat diperlukan inisiatif dan kreatif, meskipun demikian tidak setiap perusahaan menentukan hal itu sebagai syaratnya.

i. Formasi pegawai mengijinkan, apabila terdapat jabatan yang kosong maka pelaksanaan promosi dapat dilaksanakan. Kekosongan ini harus


(33)

segera diisi sesuai dengan struktur organisasi yang dibutuhkan agar stabilitas kepegawaian perusahaan dapat dipertahankan.

5. Prosedur Pelaksanaan Promosi Jabatan

Promosi merupakan salah satu unsur yang dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan rencana yang matang, terarah dan terpadu dengan unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan objektif.

Adapun tahap-tahapnya secara garis besar sebagai berikut :

a. Apabila ada posisi jabatan yang kosong memberitahukan kepada Sub Direktorat Sumber Daya Manusia (Sub Bid SDM).

b. Kemudian karyawan yang memenuhi syarat promosi tersebut diusulkan oleh atasan yang berwenang kepada bagian pengembangan karir.

c. Dari data yang baik mengenai prestasi, kondisi karyawan, masa kerja dan golongan serta syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh perusahaan, bagian pengembangan karir mengolah data tersebut untuk menentukan karyawan yang berhak untuk menempati jabatan tersebut.

d. Setelah menentukan karyawan yang akan menempati jabatan tersebut, maka bagian pengembangan karir memberikan rekomendasi tertulis yang digunakan untuk dasar pengangkatan jabatan.

e. Dasar rekomendasi ini maka pejabat yang berwenang akan mengeluarkan surat keputusan pengangkatan karyawan.


(34)

C. KINERJA KARYAWAN

1. Pengertian Kinerja karyawan

Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mangkunegara (2000:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.

Selanjutnya peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi kinerja karyawan menurut Bernandin dan Russell dalam Gomes (2001:135) performansi adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan uraian diatas Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya.

2. Pengukuran Kinerja Karyawan

Selanjutnya peneliti akan mengemukakan ukuran-ukuran dari Kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernandin dan Russell dalam Gomes (2001:135) yaitu

a. Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam satu periode. b. Quality of work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat


(35)

c. Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

d. Creativeness : keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

e. Cooperation : kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi

f. Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.

g. Initiative : semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya.

h. Personal Qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan dan integritas pribadi.

3. Aspek-aspek Kinerja

Adapun aspek-aspek standar kinerja menurut Mangkunegara (2005:18) terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Aspek kuantitatif meliputi:

a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan

d. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. Sedangkan aspek kualitatif meliputi:


(36)

c. Kemampuan menganlisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan

d. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen). 4. Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi menurut Mangkunegara (2005:16) adalah sebagai berikut:

a. Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.


(37)

5. Peningkatan Kinerja Karyawan

Dalam rangka peningkatan kinerja pegawai, menurut Mangkunegara (2005:22-23) terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja. b. Mengenal kekurangan dan tingkat keseriusan

c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang berhubungan dengan pegawai itu sendiri.

d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab kekurangan tersebut.

e. Melakukan rencana tindakan tersebut.

f. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum.

g. Mulai dari awal, apabila perlu.

Bila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka kinerja pegawai dapat ditingkatkan.

6. Indikator Kinerja

Kinerja karyawan (Malthis, 2002:78) adalah mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk:

b. Kesetiaan

Merupakan tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan


(38)

c. Prestasi Kerja

Merupakan kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

d. Tanggung Jawab

Merupakan kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang telah diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

e. Ketaatan

Merupakan kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.

f. Kejujuran

Merupakan ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta mampu untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.

g. Kerjasama

Merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.


(39)

h. Prakarsa

Merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dan pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen lininya.

i. Kepemimpinan

Merupakan kemampuan yang dimiliki seorang tanaga kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain) sehingga dapat dikerahkan secara maksimum untuk melaksanakan tugas pokok.


(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT. ASKRINDO sebagai pionir dalam pengembangan UMKM memiliki data keragaan kredit yang sangat kompleks dan akurat, berkomitmen untuk tetap setia mengemban tugas pembinaan dan pengembangan UMKM. Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah diakui oleh para pengamat, pemerhati dan pelaku usaha merupakan satu kekuatan ekonomi Indonesia yang cukup signifikan. Secara makro dapat dilihat bahwa potensi yang dimiliki oleh sektor ini sudah cukup besar.

Peran UMKM pada perekonomian nasional cukup besar. Pada tahun 2006, sumbangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah terhadap Produk Domestik Buto (PDB) Indonesia mencapai besaran 53,3%. Hal ini mengambarkan bahwa lebih dari setengah gerak perekonomian Indonesia kini ditopang oleh sektor tersebut (UMKM). Namun demikian, meskipun terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional, tetapi hingga kini perkembangan sektor UMKM masih belum sebagaimana diharapkan. Salah satu kendala UMKM adalah kesulitan memperoleh pembiayaan dari Bank/LKBB. Peran PT. ASKRINDO sebagai penjamin semakin diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Kendala lain adalah tingginya suku bunga kredit dan jangkauan pelayanan Bank yang terbatas.


(41)

Dengan potensi pangsa kredit UMKM yang sangat besar, yaitu mencapai 52,5% dari total outstanding kredit nasional mengingat besarnya jumlah UMKM di Indonesia yang terdiri dari jumlah usaha mikro kecil mencapai 48 juta pada tahun 2006 dan usaha menengah mencapai jumlah 106 ribu unit, namun hanya 19 juta atau 35% yang terjangkau oleh perbankan. Suatu kondisi yang sangat ironis dalam program pengembangan perekonomian yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia.

PT. Asuransi Kredit Indonesia (persero) atau PT. ASKRINDO yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 6 April 1971 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971 mengemban misi Pemeintah Indonesia dalam pemberdayaan UMKM guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Penjaminan kredit yang disediakan oleh PT. ASKRINDO diharapkan dapat membuka akses UMKM kepada sumber pembiayaan sehingga akan terjadi peningkatan struktur permodalan UMKM itu sendiri. Multiplier Effects dari menguatnya permodalan UMKM tersebut adalah mendorong tumbuhnya kegiatan usaha UMKM sehingga diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan nilai usaha. Kondisi tersebut pada nantinya bertahap dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Semenjak didirikan pada tahun 1971 sampai dengan tahun 2006 PT. ASKRINDO telah memberikan pertanggungan kepada lebih dari 7,2 juta UMKM dari berbagai sektor usaha dengan kredit yang dijaminkan secara keseluruhan


(42)

triliun. Sedangkan selama tahun 2007, PT. ASKRINDO telah memberikan penjaminan kepada lebih dari 225 ribu UMKM dengan plafon sebesar Rp16,58 triliun.

PT. ASKRINDO sebagai pionir dalam pengembangan UMKM memiliki data keragaan kredit yang sangat kompleks dan akurat, berkomitmen untuk tetap setia mengemban tugas pembinaan dan pengembangan UMKM serta konsisten untuk terus mengembangkan sinergi yang positif dengan para mitra usaha dan strategic partner guna menjamin kesinambungan usahanya. Perjalanan panjang telah dilalui, namun tuntutan dan tantangan tidak akan pernah berakhir. Dengan berbekal pada pengalaman, kompetensi, pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik serta semua keberhasilan yang telah diraih, PT. ASKRINDO tetap optimis dalam menjalani masa depan untuk mencapai dan mewujudkan visi perusahaan, PT. ASKRINDO akan terus bergerak mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai perusahaan yang semakin matang, dewasa, dan mandiri.

Dalam upaya mendukung program pemerintah sebagaimana ditetapkan Inpres Nomor 6 tahun 2007, PT. ASKRINDO telah memperoleh penambahan modal Negara sebesar Rp850 Milyar, guna memperkuat kapasitas penjaminan Kredit Usaha Rakyat. Jenis jasa yang baru ini tidak hanya memperbesar akses pengusaha terhadap sumber perkreditan, tetapi juga mendukung arus perdaganagn didalam dan luar negeri. Seluruh usaha tersebut, pada dasarnya memiliki manfaat yang hampir sama yaitu mempebesar akses sektor rill terhadap sektor financial. Oleh karena itulah, PT. ASKRINDO menyatakan diri sebagai “A Bridge to Your Financial Trust”.


(43)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1971, maksud dan tujuan pendirian PT. ASKRINDO adalah sebagai berikut :

1. Membantu kelancaran pengarahan dan pengamanan perkreditan bank-bank terutama di bidang UMKM dengan jalan:

a. Membuat dan menutup pertanggungan (asuransi) terhadap resiko atas kredit yang diberikan oleh Bank-bank.

b. Memberikan dan menerima perjanjian pertanggungan (asuransi) terhadap resiko atas kredit Bank.

2. Dapat menutup perjanjian pertanggungan (asuransi) terhadap resiko kredit lainnya diluar perbankan.

3. Dapat membuat dan menutup perjanjian ulang (reasuransi) serta melakukan usaha-usaha yang langsung dan tidak langsung yang erat hubungannya dengan ketentuan yang tercantum dalam sub I dan sub 2 diatas.

Pada tanggal 3 Maret 1980 PT. ASKRINDO Jakarta membuka cabang di Medan dan untuk pertama kalinya berlokasi di kantor Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) Jalan Iman Bonjol No.7 Medan. Kemudian pada tanggal 4 Maret 1981 PT. ASKRINDO di pindahkan ke jalan Iskandar Muda No.2 Medan dan sampai sekarang yang diresmikan oleh Sekjen Keuangan yang ada pada saat itu Bapak Salamun A.T serta Gubernur Sumatera Utara Bapak E.W.P Tambunan.


(44)

1989, PT. ASKRINDO selalu merugi, kemudian memperoleh keuntungan dalam tempo yang singkat yaitu tahun 1990 sampai dengan 1992. Lalu pada tahun 1993 dan tahun 1994, PT. ASKRINDO kembali merugi, sebagai dampak dari naiknya suku bunga perbankan secara tajam yang terjadi di sekitar tahun-tahun itu sehingga mengakibatkan banyak UMKM mengalami gagal bayar kepada perbankan. Kerugian ini demikian besar sehingga hampir membawa PT. ASKRINDO kepada kondisi gulung tikar. Namun berkat keyakinan Pemerintah bahwa lembaga semacam PT. ASKRINDO memang diperlukan oleh bangsa ini, maka eksistensinya dipertahankan.

Kesulitan demi kesulitan yang dihadapi tidaklah menyurutkan PT. ASKRINDO untuk tetap setia kepada misinya, walaupun harus menempuhnya dengan jalan lain. Pada periode 1996-2007, PT. ASKRINDO menjalankan usaha-usaha lain, selain penjaminan kredit, seperti usaha-usaha surety bond dan asuransi perdagangan kredit lainnya, yang risikonya relatif lebih rendah. Hasil dari usaha ini, sesungguhnya adalah untuk menutupi risiko yang tinggi dari usaha penjaminan kredit UMKM. Dengan cara inilah angka-angka tersebut di atas dapat dicapai oleh PT. ASKRINDO.

Pada tahun 2007 yang lalu, muncul harapan baru bagi PT. ASKRINDO untuk lebih mapan dalam menjalankan fungsi dan peranannya sebagai lembaga penjaminan kredit untuk UMKM. Tahun ini, melalui Inpres No.6 Tahun 2007, PT. ASKRINDO memperoleh kepercayaan untuk melaksanakan tugas percepatan pengembangan UMKM dengan melaksanakan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk melaksanakan tugas tersebut, tidak tanggung-tanggung Pemerintah


(45)

juga menambah modal PT. ASKRINDO sebesar Rp850 miliar yang telah masuk ke kas perusahaan pada akhir tahun 2007 itu. Tambahan modal tersebut tidak lain ditujukan untuk memperkuat kapasitas penjaminan PT. ASKRINDO sehingga dalam 3 tahun ke depan PT. ASKRINDO dapat memberikan penjaminan sampai dengan Rp22 triliun yang disalurkan kepada kira-kira 160 ribu unit UMKM dengan memberikan lapangan kerja bagi 480 ribu tenaga kerja.

Setelah itu diharapkan PT. ASKRINDO dapat secara sustain melanjutkan tugas tersebut untuk mencapai tujuan mulia menuju bangsa yang makmur dan sejahtera yang ditopang oleh UMKM yang tangguh dan berkualitas. Perlu diketahui pula, bahwa dalam melaksanakan penjaminan KUR ini, PT. ASKRINDO bekerjasama dengan 6 bank, yaitu BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bukopin, Bank BTN, dan Bank Syariah Mandiri. Di waktu yang akan datang diharapkan kerjasama ini akan semakin luas, sehingga mencakup bank-bank lainnya, termasuk Bank Pembangunan Daerah.

Hingga sekarang sekarang jumlah pegawai yang ada pada PT. ASKRINDO Cabang Medan adalah 33 orang, yaitu:

1 (satu) orang Kepala Kantor Cabang 3 (tiga) orang Kepala Seksi

20 (dua puluh) orang Pegawai Pelaksana 8 (delapan) orang Pegawai Dasar


(46)

B. VISI DAN MISI PT. ASKRINDO VISI

Menjadi Perusahaan Asuransi Nasional terpercaya dan kompetitif yang mengutamakan pelayanan prima dengan dukungan sumber daya dan lembaga keuangan yang kuat di dalam dan di luar negeri untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

MISI

Mendukung program pemerintah di bidang ekonomi dalam menciptakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tangguh melalui kegiatan usaha asuransi atau penjaminan.

C. STRUKTUR ORGANISASI PT. ASKRINDO

Setiap badan usaha atau lembaga apapun mempunyai struktur organisasiyang merupakan pencerminan dalam pelaksanaan tugas-tugas dalam perusahaan. Hal ini adalah langkah yang sangat penting demi untuk pembagian tugas dan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Dengan demikian adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik, maka personil dapat mengetahui dengan mudah apa fungsi dan tanggung jawabnya sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat diatasi serta dapat memudahkan dalam pengawasan bagi pimpinan perusahaan.

Dengan organisasi yang teratur baik, maka tujuan dari perusahaan dapat tercapai, karena organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai efisiensi serta kelancaran dan jalannya perusahaan.


(47)

Pengorrganisasian memungkinkan suatu kelompok atau bagian dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Hal tersebut merupakan dasar bagi kelompok yang terdiri dari orang-orang dari perusahaan yang membantu mempersatukan usaha-usaha mereka. Dari pimpinan sampai kepada anggotanya bukan saja merupakan kekuatan tunggal yang terkordinid kearah yang sama, tetapi juga mendayagunakan spesialisasi masing-masing anggota kearah usaha mencapai tujuan yang akan dicapai bersama.

Bagi PT. ASKRINDO sebagai lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang perasuransian menetapkan struktur organisasi berdasarkan azas efektivitas dan efisiensi dalam perusahaan. Adapun struktur oraganisasi PT. ASKRINDO Cabang Medan seperti pada gambar berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PT. ASKRINDO CABANG MEDAN

KEPALA CABANG

KEPALA SEKSI PERTANGGUNGAN

KREDIT

KEPALA SEKSI KEUANGAN DAN

AKUNTANSI KEPALA SEKSI

KLAIM DAN SUBROGASI

STAF PELAKSANA:

- PENGAWAS KREDIT

- KLAIM

- SUBROGASI

STAF PELAKSANA:

-ADM. ASS KREDIT

-KEU / PEMBUKUAN

-UMUM PERSONALIA

-HUMAS / SEKRETARIAT STAF PELAKSANA:

- AKSEPTASI - PROD. PREMI - ADMINISTRASI


(48)

Adapun tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Tugas Kepala Kantor Cabang

Secara umum kepala kantor cabnag bertugas, mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan, serta mengusahakan pengamanan, pemnfaatan dan pengembangan sumber daya manusia, alat / sarana fisik dan dana milik perusahaan di lingkungan kantor cabang.

a. Menyusun program kerja tertulis untuk kantor cabang

b. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya manusia, peralatan, dan sarana fisik untuk kebutuhan kantor cabang.

c. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan dilingkungan kantor cabang.

d. Mengamankan sumber daya manusia alat / sarana fisik di lingkungan kantor cabang.

e. Memelihara, menilai dan memberikan saran menyempurnakan terhadap system / prosedur / tata kerja di lingkungan kantor cabang.

f. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan perusahaan.

g. Membina hubungan baik dengan instansi diluar perusahaan yang berhubungan dengan kantor kegiatan kantor cabang sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan.


(49)

h. Mengawasi penyelenggaraan administrasi dan kearsipan kantor cabang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

i. Menyelenggarakan evaluasi terhadap sistem manajemen kantor cabang sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.

j. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan kantor cabang serta laporan lainnya secara periodik kepada direksi.

k.Menyampaikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada direksi dalam rangka pengamanan dan pengembangan kantor cabang.

l. Menghadiri rapat, undangan, seminar dan keperluan lainnya untuk kepentingan perusahaan.

m. Mengkoordinasikan / melaksanakan tugas-tugas khusus yang dibebankan oleh direksi.

2. Tugas-tugas Kepala Seksi Pertanggungan Kredit

Secara umum bertugas, mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan, serta mengusahakan pengamanan, dan pengembangan sember daya manusia, alat / sarana fisik dan dana (jika ada) milik perusahaan di lingkungan seksi pertanggungan kredit.

a. Membantu Kepala Kantor Cabang dalam menyusun program kerja tertulis seksi pertanggungan kredit.

b. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya manusia, peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan


(50)

c. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan yang ada dilingkungan seksi pertanggungan kredit.

d. Mengamankan sumber daya manausia, alat / sarana fisik yang ada di lingkungan seksi pertanggungan kredit.

e. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempuranaan terhadap sistem / prosedur / tata kerja, di lingkungan seksi pertanggungan kredit.

f. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang.

g. Membina hubungan baik dengan instansi diluar perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan seksi pertanggungan kredit sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan.

h. Melaksanakan penyelenggarakan administrasi dan kearsipan seksi pertanggungan kredit sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. i. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan seksi

pertanggungan kredit serta laporan lainnya secara periodik kepada atasan.

j. Menyampaikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada kepala kantor cabang dalam rangka pengamanan dan pengembangan operasi asuransi kredit pada umumnya dan bidang pertanggungan kredit pada khususnya.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala kantor cabang.


(51)

l. Memberikan tugas-tugas khusus kepada bawahan. 3. Tugas-tugas Kepala Seksi Klaim dan Subrogasi

Secara umum bertugas, mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan, serta mengusahakan pengamanan, dan pengembangan sumber daya manusia, alat / sarana fisik dan dana (jika ada) milik perusahaan di lingkungan seksi klaim dan subrogasi.

a. Membentu kepala kantor cabang dalam menyusun program kerja tertulis seksi klaim dan subrogasi.

b. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya manusia, peralatan, dan sarana fisik untuk kebutuhan seksi klaim dan subrogasi.

c. Memimpin , memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan yang ada di lingkungan seksi klaim dan subrogasi.

d. Mengamankan sumber daya manusia, alat / sarana fisik yang ada di lingkungan seksi klaim dan subrogasi.

e. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap sistem / prosedur / tata kerja, di lingkungan seksi klaim dan subrogasi.,

f. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang.

g. Membina hubungan baik dengan instansi diluar perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan seksi seksi klaim dan subrogasi


(52)

h. Melaksanakan penyelenggarakan administrasi dan kearsipan seksi klaim dan subrogasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. i. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan seksi klaim

dan subrogasi serta laporan lainnya secara periodik kepada atasan. j. Menyampaikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada kepala

kantor cabang dalam rangka pengamanan dan pengembangan operasi asuransi kredit pada umumnya dan bidang klaim dan subrogasi pada khususnya.

k. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh kepala kantor cabang.

l. Memberikan tugas-tugas khusus kepada bawahan. 4. Tugas-tugas Kepala Seksi Keuangan dan Akuntansi

Secara umum bertugas, mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan, serta mengusahakan pengamanan, dan pengembangan sumber daya manusia, alat / sarana fisik dan dana (jika ada) milik perusahaan di lingkungan seksi keuangan dan akuntansi.

a. Membentu kepala kantor cabang dalam menyusun program kerja tertulis seksi keuangan dan akuntansi

b. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya manusia, peralatan, dan sarana fisik untuk kebutuhan seksi keuangan dan akuntansi.

c. Memimpin , memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan yang ada di lingkungan seksi keuangan dan akuntansi.


(53)

d. Mengamankan sumber daya manusia, alat / sarana fisik yang ada di lingkungan seksi keuangan dan akuntansi.

e. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap sistem / prosedur / tata kerja, di lingkungan seksi keuangan dan akuntansi.

f. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang.

g. Membina hubungan baik dengan instansi diluar perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan seksi keuangan dan akuntansi sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan.

h. Melaksanakan penyelenggarakan administrasi dan kearsipan seksi keuangan dan akuntansi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. i. Membuat dan menyampaikan laporan tertulis kegiatan seksi

keuangan dan akuntansi serta laporan lainnya secara periodik kepada atasan.

j. Menyampaikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada kepala kantor cabang dalam rangka pengamanan dan pengembangan operasi asuransi kredit pada umumnya dan bidang keuangan dan akuntansi pada khususnya.

k. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh kepala kantor cabang.


(54)

D. OPERASIONAL PERUSAHAAN

Maksud dan tujuan pendirian PT. ASKRINDO adalah untuk turut melaksanakan dan menunjang kebiksanaan serta program pemerintah dibidang Ekonomi dan Pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang perasuransian. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas perseroan menjalankan usaha usaha sebagai berikut:

1. Dibidang asuransi kredit yaitu untuk:

a. Membantu kelancaran pengarahan dan pengamanan perkreditan bank-bank terutama dibidang-bidang usaha menengah dan kecil dengan jalan:

1. Membuat dan menutup perjanjian pertanggungan (asuransi) terdapat resiko atas kredit yang diberikan oleh bank-bank dalam arti kata yang seluas-luasnya.

2. Memberikan dan menerima perantara dalam penutupan perjanjian pertanggungan terhadap resiko atas kredit bank. b. Dapat menutup perjanjian pertanggungan (asuransi) terhadap

resiko atas kredit lainnya diluar perbangkan.

c. Dapat membuat dan menutup perjanjian pertanggungan ulang (reasuransi) serta melakukan usaha-usaha yang langsung dan tidak langsung erat hubungannya dengan ketentuan yang tercantum dalam ketentuan butir a dan butir b diatas.


(55)

2. Dibidang Reasuransi

Dapat membuat dan menutup perjanjian pertanggungan ulang (reasuransi) atas resiko-resiko asuransi dan asuransi jiwa.

3. Perseroan dapat pula mendirikan / menjalankan perusahaan dan usaha lainnya baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan-badan lain sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran perseroan.

Pada awal beroperasinya PT. ASKRINDO tahun 1971 besarnya resiko kerugian yang ditanggung (ditutup) ditetapkan 75% dari pagu kredit, akan tetapi sejak Juli 1987 besarnya resiko kerugian yang ditanggung menjadi 70% dari pagu kredit. Sedangkan sisanya menjadi tanggung jawab bank pemberi kredit. Adapun produk-produk PT. ASKRINDO Cabang Medan sebagai berikut:

1. Surety Bond

Surety Bond adalah produk PT. ASKRINDO yang memberikan Jaminan kepada Pemilik Proyek / Obligee atas risiko kerugian akibat tidak diselesaikannya kewajiban oleh Kontraktor / Principal sesuai kontrak.

a. Jenis Surety Bond PT. ASKRINDO

1. Surety Bond untuk konstruksi (Construction Bond) a. Jaminan Penawaran / Bid Bond

b. Jaminan Pelaksanaan / Performance Bond c. Jaminan Uang Muka / Advance payment Bond


(56)

2. Surety Bond untuk Non Konstruksi (Non Consturtion Bond) a. Kontra Bank Garansi adalah jaminan yang diberikan kepada

Bank yang telah menerbitkan Bank Garansi kepada Principal untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrak dengan Pemilik proyeknya.

b. Jaminan Agen Perusahaan Penerbangan adalah jaminan kepada perusahaan Penerbangan atas resiko kerugian akibat terbayarnya pembelian tiket oleh Agen Penerbangan.

b. Manfaat Surety Bond

1. Pemilik Proyek / Obligee terjamin akan pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan atau kewajibannya.

2. Kontraktor / Principal dapat memperoleh Surety Bond dengan mudah, cepat dengan biaya jasa penjaminan yang relatif murah. c. Pengguna Surety Bond

1. Principal : Kontraktor, Konsultan, Pengusaha Perdagangan Umum, Agen Penerbangan, Penyelenggara haji dan Umroh. 2. Obligee : Pemerintah, Perbankan, BUMN / BUMD termasuk

perusahaan penerbangan, Swasta termasuk perusahaan penerbangan.

2. Customs Bond

Customs Bond adalah Jaminan yang diberikan PT ASKRINDO kepada Ditjen Bea Cukai atas resiko tidak diselesaikan kewajiban oleh Eksportir /


(57)

Importir atas fasilitas kepabeanan , fasilitas penangguhan / pembebasan bea masuk barang impor dan pungutan negara lainnya.

a. Jenis-jenis Customs Bond PT. ASKRINDO: 1. Jaminan Fasilitas Bea & Cukai

2. Impor sementara (OB23)

3. Penangguhan pembayaran bea masuk (vooruitslag)

4. Enterport produksi untuk tujuan ekspor dan kawasan berikut (EPTE/ KABER)

5. Reimpor (BC1.2)

6. Nota pembetulan PIB (NOTUL/ SPKBM)

7. Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) b. Manfaat Custom Bond PT. ASKRINDO

1. Ditjen Bea Cukai terjamin akan penyelesaian kewajiban Eksportir / Importir untuk mengekspor kembali atas produk yang telah mendapat fasilitas kepabeanan maupun fasilitas penangguhan / pembebasan bea masuk atau menyelesaikan kewajibannya untuk membayar bea masuk.

2. Eksportir / importir dapat memperoleh Custom Bond dengan mudah, cepat dengan biaya jasa penjaminan yang relatif murah. c. Pengguna Customs Bond

1. Principal : Produsen / Eksportir dan Importir 2. Obligee : Bapeksta dan Ditjen Bea dan Cukai.


(58)

3. Asuransi Kredit Perdagangan

Asuransi Kredit Perdagangan adalah produk PT. ASKRINDO yang memberikan proteksi kepada pabrikan atau Distributor atau Seller sebagai tertanggung atau resiko tidak terbayarnya Piutang Kredit Perdagangan dari Distributornya atau Buyer nya.

Melalui layanan produk ini pihak tertanggung akan mendapatkan Jasa Manajemen Kredit atau Credit Management Service yang sangat bermanfaat baik untuk tertanggung maupun untuk Buyer nya, yaitu meliputi Credit Advice, Credit Control dan Insurance Protection.

a. Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan

1. Membantu tertanggung dan buyer nya dalam meningkatkan Sales Turnover

2. Membantu Credit Policy tertanggung kepada Buyer nya

3. Membantu tertanggung untuk mengurangi cadangan piutang ragu-ragu

4. Membantu tertanggung untuk mendapatkan akses trade financial.

4. Penjaminan Kredit Bank

Penjaminan Kredit Bank adalah produk PT. ASKRINDO yang memberikan penjaminan kepada Bank atas resiko kemacetan dari debitur UKMnya. Fungsi Penjaminan Kredit adalah sebagai jaminan tambahan debitur UKM kepada Bank. Layanan jasa ini berperan dalam menjembatani sektor rill dan


(59)

sektor finansial serta berperan dalam meningkatkan kepercayaan Bank terhadap debitur UKMnya.

a. Manfaat Penjaminan Kredit untuk Bank dan Debitur UKM:

1. Membantu Debitur UKM dalam memenuhi persyaratan penyerahan jaminan kepada Bank.

2. Memudahkan Debitur UKM mendapatkan akses pembiayaan Bank.

3. Membantu Bank untuk lebih terdorong merealisasi kreditnya kepada Debitur UKM.

b. Jenis Kredit yang dapat dijamin oleh PT. ASKRINDO: 1. Kredit dengan plafond per debitur di atas Rp 500.000.000 2. Kredit dengan plafond per debitur di atas Rp.500.000.000

dengan persyaratan baik jumlah debitur maupun manajemen pengelolaan dikategorikan massal (berkelompok).


(60)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2005:109), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.

Pengujian validitas dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi software SPSS 15.00, maka Kriteria Pengambilan Keputusan-nya sebagai berikut:

Jika r hitung positif atau r hitung > r-tabel maka butir pertanyaan tersebut valid Jika r hitung negatif atau r hitung < r-tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 18 pertanyaan yang menyangkut variabel kebijakan promosi jabatan dan kinerja karyawan diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian. Nilai rta bel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361 yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.


(61)

Tabel 4.1

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

r tabel Keterangan

pertanyaan1 62.5333 77.016 .551 0,361 Valid

pertanyaan2 62.2333 80.875 .371 0,361 Valid

pertanyaan3 62.3000 81.872 .373 0,361 Valid

pertanyaan4 62.3000 82.010 .389 0,361 Valid

pertanyaan5 62.5000 82.052 .397 0,361 Valid

pertanyaan6 62.5333 79.844 .651 0,361 Valid

pertanyaan7 62.7333 77.513 .688 0,361 Valid

pertanyaan8 62.7000 80.907 .505 0,361 Valid

pertanyaan9 62.4000 78.593 .647 0,361 Valid

pertanyaan10 62.4333 77.633 .710 0,361 Valid

pertanyaan11 62.4000 76.731 .705 0,361 Valid

pertanyaan12 62.4000 78.110 .733 0,361 Valid

pertanyaan13 62.4667 80.120 .594 0,361 Valid

pertanyaan14 62.8333 77.040 .576 0,361 Valid

pertanyaan15 62.5000 78.121 .587 0,361 Valid

pertanyaan16 62.3667 78.240 .577 0,361 Valid

pertanyaan17 62.5667 77.426 .524 0,361 Valid

pertanyaan18 62.6333 77.895 .622 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2010)

Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah Corrected Item-Total Correlation. Apabila nilainya melebihi 0.361 maka instrumen-instrumen dalam penelitian dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Untuk melihat reliabel maka kolom yang dilihat adalah Cronbach's Alpha if Item Deleted. Apabila nilainya lebih besar dari 0.80, maka instrument-instrumen tersebut dikatakan reliabel.


(62)

Tabel 4.2

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

r alpha Keterangan

pertanyaan1 .901 0.80 Reliabel

pertanyaan2 .906 0.80 Reliabel

pertanyaan3 .905 0.80 Reliabel

pertanyaan4 .904 0.80 Reliabel

pertanyaan5 .904 0.80 Reliabel

pertanyaan6 .898 0.80 Reliabel

pertanyaan7 .896 0.80 Reliabel

pertanyaan8 .901 0.80 Reliabel

pertanyaan9 .898 0.80 Reliabel

pertanyaan10 .896 0.80 Reliabel

pertanyaan11 .895 0.80 Reliabel

pertanyaan12 .896 0.80 Reliabel

pertanyaan13 .899 0.80 Reliabel

pertanyaan14 .900 0.80 Reliabel

pertanyaan15 .899 0.80 Reliabel

pertanyaan16 .899 0.80 Reliabel

pertanyaan17 .902 0.80 Reliabel

pertanyaan18 .898 0.80 Reliabel

Sumber: Pengolahan dengan SPSS (2010)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, dapat dilihat pada 18 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa r alpha adalah sebesar 0,905. Ini berarti 0,905 > 0,8 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.

B. Pengolahan Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah pertanyaan 18butir pertanyaan, 9 butir pertanyaan untuk variabel kebijakan promosi jabatan (X) dan 9 butir pertanyaan untuk variabel kinerja


(63)

karyawan (Y). kuesioner yang disebarkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai kebijakan promosi (X) dan kinerja karyawan (Y).

Responden penelitian adalah seluruh karyawan PT. ASKRINDO Cabang Medan yang beralamat dijalan Iskandar Muda No.2 Medan, yang memiliki 33 orang karyawan. Berikut ini dapat dilihat karakteristik responden yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 33 orang responden.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berikut ini Tabel 4.3 adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkatan usia:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia

Usia Frekuensi Persentase

21-30 13 39.39%

31-40 8 24.24%

41-50 10 30.30%

51-60 2 6.06%

Total 33 100%

Sumber: Hasil Penelitian (Mei, 2009) diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa dari 33 responden Jika dilihat dari tingkatan usianya, maka responden yang berusia 21-30 tahun adalah yang paling banyak, yaitu sebanyak 39.39%, berusia 31-40 tahun sebanyak 24.24%, berusia 41-50 tahun sebanyak 30.30%, dan yang berusia 51-60 tahun sebanyak 6.06%

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut ini Tabel 4.4 adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkatan usia:


(64)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SLTA 8 24.24 %

D3 6 18.18%

S1 18 54.55%

S2 1 3.03%

Total 33 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa dari 33 responden Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka responden yang tingkat pendidikannya SLTA sebanyak 24.24%, tingkat pendidikan D3 sebanyak 18.18%, tingkat pendidikan S1 sebanyak 54.55%, dan yang tingkat pendidikannya S2 sebanyak 3.03%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja

Berikut ini Tabel 4.5 adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan masa kerja:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1-10 Tahun 19 57.58%

11-20 Tahun 9 27.27%

21-30 Tahun 5 15.15%

Total 33 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 Dapat dilihat bahwa dari 33 responden Jika dilihat dari masa kerjanya, maka responden yang masa kerja 1-10tahun sebanyak 57.58%, masa kerja 11-20tahun sebanyak 27.27%, dan yang masa kerja 21-30tahun sebanyak 15.15%.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Berikut ini Tabel 4.6 adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan masa kerja:


(65)

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 26 78.79%

Wanita 7 21.21%

Total 33 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 Dapat dilihat bahwa dari 33 responden Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka responden yang berjenis kelamin Pria sebanyak 78.79%, dan yang berjenis kelamin wanita sebanyak 21.21%.

2. Analisis Tabulasi Sederhana

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Normal (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

d. Distribusi jawaban responden atas variabel Promosi jabatan (X) Tabel 4.7

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Kebijakan Promosi Jabatan

No Kriteria Penilaian responden

SS % S % N % TS % STS %

P1 9 27.27 17 51.52 5 15.15 2 6.06 0 0 33 orang P2 10 30.30 17 51.52 4 12.12 2 6.06 0 0 33 orang P3 13 39.39 15 45.45 3 9.09 2 6.06 0 0 33 orang P4 8 24.24 16 48.48 6 18.18 3 9.09 0 0 33 orang P5 14 42.42 10 30.30 6 18.18 3 9.09 0 0 33 orang P6 10 30.30 13 39.39 8 24.24 2 6.06 0 0 33 orang P7 11 33.33 15 45.45 5 15.15 2 6.06 0 0 33 orang


(66)

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa :

1. Pernyataan 1 (Promosi jabatan terjadi karena adanya jabatan yang tersedia) sebagian responden menjawab setuju 17 orang (51.52%), sangat setuju 9 orang (27.27%), normal 5 orang (15.15%), dan yang tidak setuju 2 orang (6.06%).

2. Pernyataan 2 (perpindahan jabatan yang terjadi karena adanya promosi jabatan) sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 17 orang (51.52%), sangat setuju 10 orang (30.30%), dan normal 4 orang (12.12%), dan responden yang tidak setuju 2 orang (6.06%).

3. Pernyataan 3 (promosi jabatan memotivasi karyawan untuk berprestasi) mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 15 orang (45.45%), sangat setuju 13 orang (39.39%), responden menjawab normal 3 orang (9.09%), dan yang tidak setuju 2 orang (6.06%).

4. Pernyataan 4 (Pengalaman kerja dijadikan syarat dalam promosi jabatan) responden yang menjawab setuju 16 orang (48.48%), sangat setuju 8 orang (24.24%), responden yang menjawab normal 6 orang (18.18%), dan yang tidak setuju 3 orang (9.09%).

5. Pernyataan 5 (Pengabdian dijadikan syarat dalam promosi jabatan) responden yang menjawab sangat setuju 14 orang (42.42%), setuju 10 orang (30.30%), normal 6 orang (18.18%), dan yang tidak setuju 3 orang (9.09%).

6. Pernyataan 6 (Karyawan mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipromosikan) responden yang setuju sebanyak 13 orang (39.39%),


(1)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P 10

P 11

P 12

P 13

P 14

P 15

P 16

P 17

P 18 N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

pertanyaan1

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

normal 8 26.7 26.7 43.3

setuju 10 33.3 33.3 76.7

sangat

setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan2

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 10.0 10.0 10.0

normal 5 16.7 16.7 26.7

setuju 13 43.3 43.3 70.0

sangat

setuju 9 30.0 30.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan3

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 10.0 10.0 10.0

normal 3 10.0 10.0 20.0

setuju 19 63.3 63.3 83.3

sangat

setuju 5 16.7 16.7 100.0


(2)

pertanyaan4

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 10.0 10.0 10.0

normal 2 6.7 6.7 16.7

setuju 21 70.0 70.0 86.7

sangat

setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan5

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

normal 12 40.0 40.0 43.3

setuju 13 43.3 43.3 86.7

sangat

setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan6

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

normal 11 36.7 36.7 40.0

setuju 16 53.3 53.3 93.3

sangat

setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan7

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 5 16.7 16.7 16.7

normal 8 26.7 26.7 43.3

setuju 16 53.3 53.3 96.7

sangat

setuju 1 3.3 3.3 100.0


(3)

Valid tidak setuju 3 10.0 10.0 10.0

normal 11 36.7 36.7 46.7

setuju 15 50.0 50.0 96.7

sangat

setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan9

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

normal 7 23.3 23.3 30.0

setuju 17 56.7 56.7 86.7

sangat

setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan10

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

normal 8 26.7 26.7 33.3

setuju 16 53.3 53.3 86.7

sangat

setuju 4 13.3 13.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan11

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

normal 9 30.0 30.0 36.7

setuju 13 43.3 43.3 80.0

sangat


(4)

pertanyaan12

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 2 6.7 6.7 6.7

normal 6 20.0 20.0 26.7

setuju 19 63.3 63.3 90.0

sangat

setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan13

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 3.3 3.3 3.3

normal 10 33.3 33.3 36.7

setuju 16 53.3 53.3 90.0

sangat

setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan14

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat tidak

setuju 1 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 5 16.7 16.7 20.0

normal 10 33.3 33.3 53.3

setuju 11 36.7 36.7 90.0

sangat setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan15

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 10.0 10.0 10.0

normal 9 30.0 30.0 40.0

setuju 13 43.3 43.3 83.3

sangat

setuju 5 16.7 16.7 100.0


(5)

y Percent Percent Percent Valid sangat tidak

setuju 1 3.3 3.3 3.3

normal 9 30.0 30.0 33.3

setuju 14 46.7 46.7 80.0

sangat setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan17

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat tidak

setuju 1 3.3 3.3 3.3

tidak setuju 4 13.3 13.3 16.7

normal 6 20.0 20.0 36.7

setuju 14 46.7 46.7 83.3

sangat setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

pertanyaan18

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 4 13.3 13.3 13.3

normal 9 30.0 30.0 43.3

setuju 14 46.7 46.7 90.0

sangat

setuju 3 10.0 10.0 100.0


(6)

OUT PUT REGRESSION SEDERHANA Variables Entered/Removed(b)

Mode l

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 kebijakan

_promosi _jabatan( a)

. Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: kinerja_karyawan

Model Summary

Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .744(a) .554 .539 3.55199

a Predictors: (Constant), kebijakan_promosi_jabatan

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. B

Std.

Error Beta B

Std. Error

1 (Constant) 9.829 3.706 2.653 .012

kebijakan_pro

mosi_jabatan .629 .101 .744 6.201 .000