Sejarah Musik Pendidikan Musik

maupun periodenya, melainkan dalam frekwensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala inggris: pitvh, yaitu tinggi nada, durasi beberapa lama suara ada, intensitas, dan timbre warna bunyi. Nada. Suara dapat dibagi-bagi kedalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut interval. Ritme. Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Notasi. Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu ritme digambarkan secara horizontal. Kedua unsur tersebut menbentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika dan sebagainya. Melodi. Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut. Harmoni. Har,oni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan berurutan. Harmoni terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.

II.2.2.2 Sejarah Musik

Perkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang dibuat oleh Ewen 1963:7-13. Sementara itu Stein 1963 berdasarkan periodesasi historis musik klasik atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sistem tersebut taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut: Era Abad Pertengahan 300-1000M, Romanesque 1000-1150, Ars Antiqua 1150-1300, Ars Nova 1300-1400M, Renaisans Awal 1400-1500M, Renaisans Tinggi 1500-1600, Barok 1600-1750M, Rococo 1725-1778, Klasikisme 1750-1827M, Universitas Sumatera Utara Romantikisme 1800-1900M, Impresionisme 1880-1918M, dan Abad ke-20 1900 hingga sekarang.

II.2.2.3 Pendidikan Musik

Pendidikan musik adalah suatu cabang pendidikan yang berkonsentrasi di pengajaran dan pembelajaran musik. Selain mengajarkan teori-teori musik, pendidikan musik diharapkan untuk dapat mengembangkan seseorang secara keseluruhan. Hal itu mencakup pada mengapresiasi musik dan kepekaan terhadap musik. Pendidikan musik mengembangkan kemampuan saraf motorik bagi siswa yang memainkan alat musik, dan pendidikan ini mengembangkan kemampuan seseorang melalui pengenalan dan interpretasi pada simbol dan notasi musik. Di Amerika, sejarah pendidikan musik formal dimulai pada abad ke 18 yaitu diterbitkannya berbagai buku musik yang bersifat pengajaran dan edukatif. Pada abad ke 19, dibentuknya Boston Academy of Music oleh Lowell Mason yang menjadi sekolah musik formal pertama didunia dan selanjutnya menjadi panutan dan standar untuk pembangunan sekolah musik lainnya. Sekolah tinggi di bidang musik juga biasa disebut dengan Conservatory. Conservatory berasal dari bahasa Perancis yakni Conservatoire adalah lembaga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan musik formal di bidang performance, teori musik, sejarah musik, memainkan alat musik dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar pendidikan musik yang umum diluar negeri adalah Bachelor of Art in Music, Bachelor of Art in Music Education, Master of Art in Music, Doctor of Music. Pendidikan musik di Indonesia dapat digolongkan menjadi pendidikan musik formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademi musik, institut musik, dan lembaga pendidikan formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik non formal berupa lembaga pendidikan kursus musik yang banyak terdapat di berbagai kota di Indonesia.

II.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik