Bahan – Bahan. Alat – alat Kesimpulan

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Bahan – Bahan.

No. Nama Alat Merek 1. Pasir Silika 2. Resin Phenol Foseco 3. katalis Metil Ester Foseco 4. Resin Poliester Yukalac 157 BTQN-EX Komersial 5. Katalis Mepoxe 100cc

3.2 Alat – alat

No. Nama Alat Merek 1. Cawan keramik Infusil 2. Cawan kaleng 2. Oven Kirin 3. Furnace Vulcan A-550 4. Mixer 5. Neraca Analitis Quattro Universitas Sumatera Utara 6. Universal Sand Strength Machine Dieter Detroit Products 7. Permeability Tester Electric Permmeter Dieter Detroit Products 8. Vibrator Screen Tester Ro - Tap Dieter Detroit Products 9. Ember 10. Gelas Beaker 250 ml pyrex 11. Pipet Tetes 12. Seperangkat Alat Kempa 13. Cetakan Baja Stainless 7,5cm x 4,1cm x 2,5cm

3.3 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian karakteristik fisik dari pasir silika yang diukur meliputi : uji sifat fisik yaitu dengan uji kadar air moisture, uji kadar lempung clay dan uji distribusi besar butir G.NGrain Number. Karakteristik dari pasir cetak yang diukur meliputi : uji sifat fisik dan mekanik yaitu dengan uji permeabilitas dan uji kekuatan uji geser tensile of strength.

3.3.1 Prosedur Pengujian Kadar Air Moisture

Ditimbang 100 gram pasir silika dalam cawan kaleng, kemudian dimasukkan dalam oven pada temperatur 250 C, setelahnya didiamkan hingga pasir kering selama ± 1 jam. Kemudian ditimbang berat pasir kedalam cawan kaleng yang lain didalam neraca analitis dan dihitung kadar airnya moisture dengan menggunakan persamaan 2.1.

3.3.2 Prosedur Pengujian Kadar Lempung Clay

Universitas Sumatera Utara Ditimbang 50 gram pasir silika dalam cawan kaleng, kemudian ditambahkan lalu dicuci diaduk dengan mixer sampai bersih dengan menggunakan air, air yang kotor dibuang hingga yang tersisa pasir silika, lalu dimasukkan kedalam oven pada temperatur 250 C. Didiamkan hingga pasir kering ± 1 jam, kemudian ditimbang berat pasir kedalam cawan yang lain didalam neraca analitis dan dihitung kadar lempungnya clay dengan menggunakan persamaan 2.2.

3.3.3 Prosedur Pengujian Kadar Abu LOI Loss on ignition

Ditimbang 30 gram pasir silika dalam cawan keramik, kemudian dimasukkan kedalam furnace pada temperatur 850 C. Didiamkan selama 30 menit, lalu ditimbang berat pasir didalam neraca analitis dan dihitung kadar abu LOI dengan menggunakan persamaan 2.3.

3.3.4 Prosedur Pengujian Distribusi Ukuran Butir Pasir

G.NGrain size Ditimbang 100 gram pasir silica, lalu dituang dari bagian atas alat Vibrator Screen Tester Ro - Tap. Didiamkan selama 10 menit lalu ditimbang berat pasir didalam neraca analitis per sieve nomor saringan dan dihitung distribusi ukuran butir pasir G.NGrain size dengan menggunakan persamaan 2.4.

3.3.5 Perlakuan pada Pasir Silika

Pasir silika yang telah dilakukan uji karakterisasi fisik seperti uji kadar air moisture, uji kadar lempung clay, uji kadar abu LOILoss In Ignition dan uji distribusi ukuran butir pasir G.NGrain Number telah memenuhi standar AFS American Foundry society atau PT. Growth Asia Foundry Sumatera Utara-Medan. Selanjutnya pasir Universitas Sumatera Utara dipanaskan didalam oven secukupnya hingga mengering untuk pembuatan pasir cetak dan didinginkan selama ± 20 menit dalam suhu kamar.

3.3.6 Prosedur Pembuatan Pasir Cetak

1. Pasir silika, katalis etil ester dan resin phenol ditimbang sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. 2. Kemudian pasir silika, katalis etil ester dan resin phenol dicampur menjadi satu didalam wadah lalu diaduk dengan menggunakan mixer dengan menggunakan mixer sampai homogen ± 1 menit. 3. Campuran yang telah homogen tersebut dituang kedalam cetakan stainless berukuran 7.5 x 4 x 2.5 cm 4. Kemudian campuran dicetak tekan dengan menggunakan alat cetak kempa press sebanyak 3 kali tanpa adanya pemanasan, kemudian cetakan dikeluarkan dari alat cetak tekan. 5. Campuran yang telah jadi proses pengkondisian proses mengerasnya pasir cetak membutuhkan waktu selama 1 jam bagi resin phenol, sedangkan untuk resin poliester waktu pengkondisiannya membutuhkan waktu selama 4 jam, lalu pasir cetak yang telah jadi dikeluarkan dari cetakan stainless untuk kemudian dilakukan uji karakterisasi pasir cetak yaitu permeabilitas dan uji kuat geser. 6. Dilakukan prosedur yang sama diatas dengan resin poliester dan katalis mepok sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan.

3.4. Karakterisasi Pasir Cetak

Universitas Sumatera Utara Hasil yang diperoleh kemudian dikarakterisasi untuk menentukan sifat-sifat fisik dan mekanik dari pembuatan Pasir Cetak yaitu dengan Pengujian Permeabilitas dan Pengujian Kuat Geser shear strength.

3.4.1. Proses Pengujian Permeabilitas

Untuk mengetahui besarnya permeabilitas oleh pasir cetak yang telah dibuat mengacu pada AFS 1119-00-S dengan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Aktifkan alat permeameter dengan mengaktifkan ke posisi “ ON “. Biarkan mesin selama setidaknya satu menit untuk mendapatkan pembacaan yang stabil. 2. Pilih kontak lubang permeameter yang diperlukan untuk sampel pasir yang akan di uji, aturan umum untuk menentukan lubang yang dibutuhkan adalah: a. Jika jumlah permeabilitas sampel adalah lebih dari 50, gunakan lubang besar yang diberi tanda “L“. b. Jika jumlah permeabilitas sampel adalah lebih dari 50, gunakan lubang besar yang diberi tanda “S“. 3. Letakkan kepala kontak lubang diatas permukaan pasir cetak yang akan di uji. 4. Kemudian tekan kepala kontak dan dibaca nilai permeabilitas langsung pada skala yang tepat sesuai dengan orifice lubang yang digunakan sampai pada jarum permeameter berada pada keadaan konstan. Dalam penelitian ini digunakan lubang “S” atau small orifice pada pembacaan skala permeameter.

3.4.2. Proses Pengujian Kuat Geser

shear strength Alat uji kuat geser Universal Sand Strength Machine, bersama dengan aksesoris yang sesuai, akan menentukan kompresi, geser, tarik, melintang dan membelah kekuatan cetakan dengan cara bobot muatan putus. Untuk mengetahui hasil dari uji Universitas Sumatera Utara kuat geser shear strength oleh pasir cetak yang telah dibuat mengacu pada AFS 3301-00-S dengan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tempatkan dengan baik kepala uji geser diposisi teratas dari mesin. 2. Perhatikan pembacaan magnetik dibagian bawah dari mesin pada posisi nol. 3. Kemudian letakkan pasir cetak yang akan di uji pada spesimen standar diposisi kepala uji geser 4. Kencangkan spesimen standar pada kepala uji geser. 5. Tekan tombol “START” lalu biarkan sampai sampel pasir cetak yang di uji runtuh, maka motor mesin akan mundur kembali ke nol secara otomatis. 6. Dicatat hasil yang diperlihatkan pada pembacaan magnetik yaitu pembacaan pada skala “DRY SHEAR” dibagian bawah mesin. Universitas Sumatera Utara

3.5. Diagram Alir Penelitian

3.5.1 Karakteristik Pasir Silika

Pasir Silika Pengujian Kadar air Moisture Pengujian Distribusi besar butir pasir G.N Pengujian Kadar abu LOI Pengujian Kadar lempung Clay Hasil Ditimbang sebanyak 200 g pasir silika dalam cawan Dimasukkan dalam oven pada temperatur 250 C Didiamkan hingga pasir kering selama ± 1 jam Ditimbang berat pasir didalam neraca analitis Ditimbang sebanyak 50 g pasir silika dalam cawan Dicuci diaduk dengan mixer sampai bersih dengan menggunakan air Dimasukkan dalam oven pada temperatur 250 C Didiamkan hingga pasir kering selama ± 1 jam Ditimbang berat pasir didalam neraca analitis Ditimbang sebanyak 30 g pasir silika dalam cawan Dimasukkan dalam furnace pada temperatur 850 C Didiamkan selama 30 menit Ditimbang berat pasir didalam neraca analitis Hasil Ditimbang sebanyak 100 g pasir silika Dimasukkan dalam alat Vibrator Screen Tester Ro-Tap Dinyalakan Ro- Tap selama 10 menit Ditimbang berat pasir didalam neraca analitis per sieve Hasil Hasil Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Pembuatan Pasir Cetak

Dimasukkan pasir silika kedalam wadah Ditambahkan katalis metil ester dan resin phenol Dimixer sampai merata Dituang kedalam cetakan stainless Dipress dengan alat kempa sebanyak 3 kali Didiamkan selama 1 jam Dikeluarkan dari cetakan Dikarakterisasi Catatan : Komposisi resin phenol dan katalis metal ester sudah ditentukan, perlakuan yang sama juga dilakukan untuk resin poliester dengan komposisi yang telah ditentukan didiamkan selama 5 jam lalu dikeluarkan dari cetakan untuk poliester. Pembuatan Pasir Cetak Campuran resin phenol – pasir silika Pasir cetak Uji permeabilitas Uji kuat geser Hasil Hasil Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Data uji Fisis Pasir Silika

Hasil penelitian dari uji fisis sampel pasir silika ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Data hasil pengujian sifat fisis pasir silika Uji Kadar air moisture Kadar lempung clay Kadar abu loi Distribusi besar butir Nilai 4 0,4 0,5 48,02

4.1.2. Data Uji Permeabilitas dan Uji kuat geser shear Strength

Hasil penelitian dari uji permeabilitas dan uji kuat ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Data hasil pengujian permeabilitas dan kuat geser pasir cetak campuran resin phenol – pasir silika. Sampel Berat Pasir gram Berat resin phenol Berat katalis Permeabilitas Shear strength Psi gram gram 1 150 1,6 2,4 23 0,55 12 4 2 150 1,7 2,55 23 0,59 14 4,5 3 150 1,8 2,7 23 0,62 14 6,5 4 150 1,9 2,85 23 0,66 15 6,5 5 150 2,0 3,0 23 0,69 15 8 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data hasil pengujian permeabilitas dan kuat geser pasir cetak campuran resin poliester – pasir silika. Sampel Berat Pasir gram Berat resin poliester : katalis Permeabilitas Shear strength Psi gram 1 150 3:1 4,5:2,5 10 2,5 2 150 4:2 6:3 10 2,5 3 150 5:2,5 7,5:3,75 9,5 4,0 4 150 6:3 9:4,5 8 7,5 5 150 7:3,5 10,5:5,25 7 12 Dari data hasil pengukuran uji permeabilitas dan kuat geser diatas dapat juga dilihat dari gambar grafik berikut untuk mempermudah dalam analisa. Gambar 4.1. Grafik shear strength Psi antara campuran resin phenol dengan pasir silika. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1.6 1.7 1.8 1.9 2 Grafik shear strength Psi Resin Phenol Kosentrasi resin phenol S h e a r s tr e n g th P si Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Grafik permeabilitas m 2 antara campuran resin phenol dengan pasir silika. Gambar 4.3. Grafik shear strength Psi antara campuran resin poliester dengan pasir silika. 2 4 6 8 10 12 14 16 1.6 1.7 1.8 1.9 2 Grafik Permeabilitas m 2 Resin Phenol Kosentrasi resin phenol P e r m e a b il ita s m 2 2 4 6 8 10 12 14 3;1 4;2 5;2.5 6;3 7;3.5 Grafik shear strength Psi Resin Poliester Kosentrasi resin Poliester S h e a r s tr e n g th P si Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4. Grafik permeabilitas m 2 antara campuran resin poliester dengan pasir silika. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Analisa Uji Permeabilitas Hasil pengukuran permeabilitas dari pasir cetak yang ditunjukkan pada tabel 4.2 terlihat bahwa dengan meningkatnya kosentrasi resin yang digunakan cenderung meningkatkan nilai permeabilitas pasir cetak. Pada gambar 4.2 terlihat dengan jelas grafik meningkatnya nilai permeabilitas dengan bertambahnya kosentasi resin yang digunakan. Berbeda dengan nilai permeabilitas yang ditunjukkan pada tabel 4.3 terlihat bahwa dengan meningkatnya kosentrasi resin yang digunakan cenderung menurunkan nilai permeabilitas pasir cetak. Pada gambar 4.4 terlihat dengan jelas grafik menurunnya nilai permeabilitas dengan bertambahnya kosentasi resin yang digunakan. Dari hasil pengukuran permeabilitas kedua resin menunjukkan hasil yang sangat berbeda, bahkan berbanding terbalik, untuk resin phenol dengan kosentrasi resin yang digunakan bertambah maka bertambah pula nilai permeabilitasnya, sedangkan untuk resin poliester adalah sebaliknya bertambahnya kosentrasi resin poliester yang digunakan senakin menurunkan nilai permeabilitas pasir cetak tersebut. 2 4 6 8 10 12 3;1 4;2 5;2.5 6;3 7;3.5 Grafik Permeabilitas m 2 Resin Poliester Kosentrasi resin Poliester P e r m e a b il ita s m 2 Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Analisa Uji Kuat Geser Shear Strength

Telah dilakukan pengujian sifat mekanik yaitu uji kuat geser terhadap semua variasi sampel dalam penelitian ini. Dari data yang diperoleh pada tabel 4.2 yang diteruskan dalam bentuk grafik pada gambar 4.1 terlihat bahwa adanya kenaikan nilai kuat geser shear strength dengan bertambahnya kosentrasi resin yang digunakan. Pada kosentrasi awal resin yang digunakan 1,6 dari berat sampel, diperoleh hasil pengukuran kuat geser shear strength yaitu 4 Psi. Dan pada kosentrasi resin yang digunakan 1.8 dari berat sampel diperoleh hasil pengukuran kuat geser shear strength yaitu 6,5 Psi. Hasil pengukuran kuat geser yang ditunjukkan pada tabel 4.3 yang diteruskan dalam bentuk grafik pada gambar 4.3 terlihat bahwa adanya kenaikan nilai kuat geser shear strength dengan bertambahnya kosentrasi resin yang digunakan. Pada kosentrasi awal resin yang digunakan 3:1, diperoleh hasil pengukuran kuat geser shear strength yaitu 2,5 Psi. Dan pada kosentrasi resin yang digunakan 6:3 diperoleh hasil pengukuran kuat geser shear strength yaitu 7,5 Psi. Ini menujukkan bahwa semakin bertambahnya kosentrasi resin yang digunakan maka kekuatan geser shear strength yang diperoleh juga memenuhi persyaratan standar AFS atau PT. Growth Asia Foundry Medan Sumatera Utara yaitu untuk resin phenol berada pada kisaran kosentrasi 1,8-2, sedangkan untuk resin poliester berada kisaran 6:3 yaitu 7,5 Psi. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan sebagai berikut: a. Dari hasil analisa permeabilitas, menunjukkan bahwa permeabilitas kedua resin masih memenuhi syarat standar PT. Growth Asia Foundry yaitu pada resin phenol memiliki nilai permeabilitas dari 12 m 2 hingga 15 m 2 , sedangkan pada resin poliester memiliki nilai permeabilitas dari 10 m 2 hingga 7 m 2 . b. Dari hasil analisa kuat geser shear strength, menunujukkan bahwa nilai kuat geser shear strength menggunakan resin phenol memenuhi syarat standar PT. Growth Asia Foundry pada kosentrasi 1,8, 1,9 dan 2 yaitu 6,5 Psi, 6,5 Psi dan 8 Psi. Sedangkan nilai kuat geser shear strength menggunakan resin poliester pada kosentrasi 6:3, 7:3,5 yaitu 7,5 Psi dan 12 Psi. c. Dari Analisa permeabilitas dan kuat geser shear strength, rein phenol masih lebih baik karena menggunakan kosentrasi mulai dari 1,8 hingga 2 sudah memenuhi standar PT. Growth Asia Foundry, namun resin poliester bisa menjadi solusi alternatif untuk pembuatan pasir cetak. 2. Dari hasil analisa kadar air Moisture, kadar lempung Clay, kadar abu Loi dan distribusi besar butir pasir G.N yaitu 4, 0,40, 0,50 dan 48,02 masih memenuhi persyaratan standar AFS American Foundry society atau PT. Growth Asia Foundry Medan-Sumatera Utara. Hasil kemurnian silika dari pasir silika silika asal desa Tanjung Pasir kecamatan Pangkalan Susu kabupaten Langkat, Medan-Sumatera Utara. yaitu 97,94 dapat sebagai bahan baku dalam pembuatan pasir cetak.

5.2. Saran