2.4.2 Polimer Berdasarkan Sifat Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan Azizah U., 2004. Polimer alam yang telah kita kenal antara lain adalah sellulosa,
protein, karet alam dan sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk pembuatan perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan
hingga akhir abad 19 dan selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis.
Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu selulosa. Polimer sintetis adalah polimer
yang dibuat dari molekul sederhana monomer dalam pabrik. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan polyester, kantong plastik dan botol,
pita karet, dan lain – lain.
Plastik yang pertama kali dibuat secara komersial adalah nitroselulosa. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang
sangat penting di bidang elektronik, pertanian, tekstil, transpotasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak
– anak dan produk – produk industri lainnya.
2.5. Perekat
Dewasa ini kebanyakan dari perekat terdiri dari campuran berbagai bahan kompleks, baik organik ataupun anorganik atau gabungan keduanya. Komponen dasarnya adalah
perekatnya, yang menghasilkan kekuatan adhesif dan kohesif pada ikatannya. Ini biasanya merupakan resin organik atau dapat pula karet, senyawa anorganik atau
bahan alam lainnya.
Perekat adhesive adalah suatu substansi yang dapat menyatukan dua buah benda atau lebih melalui ikatan permukaan. Dilihat dari reaksi perekat terhadap panas,
maka perekat dapat dibedakan atas perekat termoset dan perekat termoplastik.
Universitas Sumatera Utara
a Perekat termoplastik
Ini meliputi perekat resin termoplastik dan perekat karet termoplastik. Perekat ini dapat dilebur, dilarutkan, melunak bila dipanaskan serta mengalami creep jalaran
bila dikenai beban stress. Perekat termoplastik ini tidak mengalami perubahan kimia saat terbentuknya ikatan. Perekat termoplastik adalah perekat yang dapat melunak jika
terkena panas dan mengeras kembali apabila suhunya telah rendah. Ini hanya berguna bila dipakai untuk beban ringan dalam merekatkan logam, plastik, gelas, keramik dan
bahan berpori kertas, kayu, kulit, kain sedangkan kondisi kerjanya tidak ekstrim. Untuk penggunaan bungkus dan laminasi cukup memadai. Contoh perekat yang
termasuk jenis ini adalah polyvynil adhesive, cellulose adhesive dan acrylic resin adhesive pizzi, 1983.
Dasar perekat resin termoplastik adalah bahan-bahan sintetik poliamida, polimer vinil akrilik, turunan selulosa atau bahan alam resin oleo, lilin mineral dan lainnya.
Ada pula perekat lelehan panas yang diproses dari polietilen, polimer vinil, polistiren, polikarbonat, poliamida dan sebagainya.
b Perekat termoset
Perekat ini terbentuk dari ikatan dengan bantuan panas, katalis ataupun gabungan keduanya. Sifatnya bagus, tahan creep, memadai selaku perekat struktural
berbeban berat, serta tahan kondisi ekstrim panas, dingin, radiasi, lembaban, bahan kimia. Perekat termoset dapat berasal dari alam hewan, tanaman, kasein dan juga
sintetik epoksi, fenolik, poliester, poliaromat dan lainnya. Perekat Thermosetting merupakan perekat yang dapat mengeras bila terkena panas atau reaksi kimia dengan
bantuan katalisator atau hardener dan bersifat irreversible. Perekat jenis ini jika sudah mengeras tidak dapat lagi menjadi lunak.
Perekat termoset biasanya terdapat dalam bentuk cairan, pasta, dan padatan. Yang cair dapat atau tanpa dengan pelarut. Contoh perekat yang termasuk jenis ini
adalah fenol formaldehida, urea formaldehida, melamine formaldehida, isocyanate, resorsinol formaldehida pizzi, 1983.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Poliester