2.8. Resin Phenol alkali dan Ester
Resin phenol yang bersifat basa diperkenalkan kepada industri pengecoran 20-30 tahun yang lalu sebagai lebih ramah lingkungan proses untuk yang digunakan pada
saat itu. Penerimaan dan teknis kemajuan selama tahun-tahun berikutnya telah mengakibatkan penggunaannya yang luas dan memiliki perbaikan kondisi kerja bagi
operasi pengecoran di kedua pencampuran dan casting stasiun. Perbaikan dalam teknologi resin dan teknik reklamasi selama ini periode juga telah signifikan untuk
pengikat phenoli basa sehingga proses yang paling dapat diterima untuk berbagai jenis casting dan ukuran. Mekanisme phenol ester dengan basa dimulai oleh ester bereaksi
dengan alkali dalam resin phenoli, untuk membentuk alkali garam logam dari komponen asam dari ester, yang melepaskan komponen alkohol.
Untuk mengubah waktu reaksi dan kecepatan kelas ester dapat diubah dan ester yang digunakan dapat dicampurkan pada rasio yang berbeda untuk memberikan
yang diinginkan. Dibandingkan dengan sistem furan mana jumlah katalis asam yang digunakan akan menentukan waktu strip, katalis ester adalah tambahan tetap 20
sampai 25 berdasarkan berat bahan pengikat. Pengecoran menggunakan ester sistem phenoli basa sering menggabungkan
blender katalis, di mana ester cepat dan lambat yang dicampur dengan menggunakan dua pompa di mixer untuk memberikan waktu yang diinginkan set. Tergantung pada
gaya unit blender ini dapat dilakukan otomatis DUOMIX system, dimana pasir dan ambien suhu diperhitungkan ketika menentukan rasio cepat dan ester lambat untuk
memberikan waktu jalur yang diinginkan, atau sistem manual, di mana operator mixer menyesuaikan campuran.
Keuntungan dari sistem ini adalah untuk mempertahankan produktivitas cetakan sebagai ukuran kotak dan perubahan suhu. Selama 10 tahun terakhir resin
fenolik alkali telah membaik sangat dengan penurunan viskositas resin, yang membantu segi pasir dan obligasi kekuatan. Hal ini memungkinkan penambahan resin
yang lebih rendah untuk digunakan dengan lebih tinggi tingkat reklamasi. Yang
Universitas Sumatera Utara
ditingkatkan melalui tingkat kesembuhan berarti sistem ini dapat digunakan untuk garis cetakan otomatis dengan relatif strip cetakan kali cepat.
Gambar 2.4 Reaksi resin phenol alkali dengan ester pada suhu kamar
Prinsipnya yaitu pengikat adalah viskositas rendah, sangat alkali fenolik resol pengeras resin, ester adalah organik cair. Pasir dicampur dengan pengeras dan resin,
biasanya dalam mixer terus menerus. Kecepatan pengaturan dikendalikan oleh thetype ester yang digunakan. Pasir: Dapat digunakan dengan berbagai pasir termasuk zirkon,
chromite dan asam pasir permintaan tinggi seperti olivin. Resin Selain itu: 1,2-1,7 tergantung pada kualitas pasir, pengeras 18-25 didasarkan pada resin. Brown,
1994
Tabel 2.4. Sifat dan Wujud dari Resin Phenol alkali FOSECO
No Sifat dan wujud
Keterangan 1
Jenis Modifikasi resin phenol alkali
2 Wujud dan bau
Cairan merah dan sedikit bau
KNaOH
2
C NaK
CH
2
ONaK CH
2
ONaK
NakOCH
2
CH
2
ONaK
+
H
2
C - O - C - CH
3
R NakOCH
2
RCOONaK
H
2
C H
2
C ALKOHOL
Universitas Sumatera Utara
100 .
1
x W
W W
air K
3 Viskositas
100 sentipoise 4
Berat jenis 1,255
5 pH
13,0-13,5 6
Phenol yang lepas Max 0.2
7 Formadehid yang lepas
Max 0.2 Proses ester phenol ini adalah teknik kotak dingin dengan didasarkan pada
katalis basa resin phenol yang kemudian mengeras oleh uap dari ester volatil yaitu metil format. Keuntungan dari sistem ini adalah toksisitas yang rendah, bau yang
rendah dan permukaan akhir yang sangat baik dalam pengecoran akhir. Proses ini terdiri dari jenis resin phenol basa dengan penambahan ester organic yang di
formulasikan khusus. Lingkungan proses dengan emisi asap rendah yang dapat diterima pada proses pencampuran dan pengecoran. Sistem ini digunakan secara luas
terutama pada pengecoran baja, dimana permukaan sangat baik setelah selesai produksi Burn, 1986.
2.9. Karakterisasi Pasir Silika Dan Pasir Cetak