Uji Aktivitas Antibakteri Dekok

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.8. Antibakteri 2.8.1. Mekanisme Kerja Antibakteri Ganiswara, S.G dkk, 1995 a. Menghambat sintesis dinding sel Antibakteri ini merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram positif maupun Gram negatif. b. Merusak membran plasma Membran plasma bersifat semipermiable dan mengendalikan transport berbagai metabolit ke dalam dan keluar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang barrier osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran. c. Menghambat sintesis protein Mekanisme penghambatannya adalah pada sintesis protein, berikatan pada subunit 30S ribosom bakteri beberapa terikat juga pada subunit 50S ribosom dan menghambat translokasi peptidil-tRNA dari situs A ke situs P, dan menyebabkan kesalahan pembacaan mRNA dan mengakibatkan bakteri tidak mampu menyintesis protein vital untuk pertumbuhannya. d. Menghambat sintesis asam nuklaeat DNA RNA Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan terhadap transkipsi dan replikasi mikroorganisme. e. Menghambat sintesis metabolit esensial Penghambatan terhadap sintesis metabolit esensial antara lain dengan adanya kopetitor berupa antimetabolit, yaitu substansi yang secara kompetitif menghambat metabolit mikroorganisme , karena memiliki struktur yang mirip dengan substrat normal bagi enzim metabolisme.

2.9. Uji Aktivitas Antibakteri

Pengujian terhadap aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1 Metode Difusi a. Cara Cakram disc Zat antibakteri dijenuhkan kedalam kertas cakram ditanam pada media perbenihan agar padat yang telah dicampur dengan bakteri yang diuji, kemudian diinkubasi pada suhu 37 selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya area zona jernih disekitar kertas cakram yang menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan bakteri. b. Cara Parit ditsh Media perbenihan agar padat yang telah dicampur dengan bakteri uji dibuat parit kemudian diisikan zat antibakteri dan diinkubasi pada suhu 37 selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya zona jernih disekitar parit yang menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan bakteri. c. Cara Sumur cup Media perbenihan agar padat yang telah dicampur dengan bakteri uji dibuat sumur kemudian diisikan zat antibakteri dan di inkubasi pada suhu 37 selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya zona jernih disekitar sumur yang menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan bakteri Pratiwi, Silvya T, 2008., Edwards, D., 1980., Bonang, G. E.S. Koeswondoro. 1982., Serta Stap Pengajar FKUI, 1994. 2 Metode Dilusi a Cara Penipisan Lempeng Agar Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran kelipatan dua zat antibakteri dalam media agar yang masih cair, kemudian dituangkan ke dalam cawan petri. Bakteri uji di inokulasikan setelah campuran media agar dan zat uji membeku dan kering, kemudian diinkubasi pada suhu 37 selama 18-24 jam. Aktivitas zat uji ditentukan sebagai KHM Konsentrasi Hambat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Minimun, yaitu konsentrasi terkecil dari zat antibakteri uji yang menghambat pertumbuhan mikroba uji. b Cara Pengenceran Tabung Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran zat antibakteri pada medium cair ditambahkan dengan bakteri uji. Larutan kemudian diinkubasi pada suhu 37ÂșC selama 18-24 jam. Aktivitas zat uji ditentukan sebagai KHM Konsentrasi Hambat Minimun, yaitu konsentrasi terkecil dari zat antibakteri uji yang menghambat pertumbuhan mikroba uji. Dengan cara melihat media cair yang tetap terlihat jernih dibandingkan dengan control setelah diinkubasi Bonang, G. E.S. Koeswondoro. 1982.

2.10. Antibakteri Pembanding Farmakope Indonesia, 1995

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 14

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Esc

1 8 15

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC.

0 5 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141