Bakteri Uji Morfologi dan Klasifikasi Staphylococcus aureus S. aureus

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara tidak langsung dapat dilakukan dengan sebagai berikut: a. Pengukuran kekeruhanturbidity Bakteri yang bermultiplikasi pada media cair akan menyebabkan media menjadi keruh. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah spektrofotometer atau kolorimeter dengan cara membandingkan densitas optik optical density, OD antara media tanpa pertumbuhan bakteri dan media dengan pertumbuhan bakteri Brock brock, 1973. b. Pengukuran aktivitas metabolik Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa jumlah produk metabolik tertentu, misalnya asam atau CO 2 , menunjukkan jumlah mikroorganisme yang terdapat dalam media.Misalnya pengukuran produksi asam untuk menentukan jumlah vitamin yang dihasilkan mikroorganisme. c. Pengukuran berat sel kering BSK Metode ini umum digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi berfilamen.

2.7. Bakteri Uji

Pada penelitian ini digunakan 2 spesies bakteri uji yang telah diketahui bersifat patogen terhadap manusia. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri kelompok Gram negatif yaitu Escherichia coli dan bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus aureus.

a. Morfologi dan Klasifikasi Staphylococcus aureus S. aureus

Klasifikasi dari S. aureus adalah sebagai berikut: Divisio : Protophyta Subdivisio : Schizomycetea Classis : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Familia : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Species : Staphylococcus aureus Brooks et al.,, 2005. Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti kelompok buah anggur dan coccus yang berarti bulat. Staphylococcus merupakan bakteri Gram positif, selnya berbentuk bulat dengan diameter 1 μm. Staphylococcus bersifat patogen, tidak bergerak, dan memproduksi katalase Brooks et al., 2005. Staphylococcus tumbuh baik dalam perbenihan kaldu pada suhu 37ºC. Batas suhu pertumbuhan Staphylococcus ialah 15ºC dan 40ºC, sedangkan suhu pertumbuhan optimumnya ialah 35ºC. Staphylococcus bersifat anaerob fakultatif, dapat tumbuh dalam udara yang mengandung hidrogen, dan pH optimum untuk pertumbuhannya ialah 7,4. Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang bersifat invasif, menyebabkan hemolisis, dapat membentuk koagulase, mencairkan gelatin, serta mampu membentuk pigmen kuning emas. Staphylococcus aureus dapat memfermentasi manitol dan dapat menghemolisis sel darah merah Warsa, 1994. Staphylococcus aureus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigenik. Antigen ini merupakan kompleks peptidoglikan asam teikhoat yang dapat menghambat fagositosis, dan bagian ini yang diserang bakteriofaga Warsa, 1994. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit karena kemampuannya melakukan pembelahan dan menyebar luas ke dalam jaringan. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi baik pada manusia maupun hewan. Staphylococcus aureus ditemukan sebagai bakteri flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Setiap jaringan tubuh yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda khas yaitu peradangan dan pembentukan abses Warsa, 1994. Penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus antara lain pneumonia, meningitis, endokarditis, dan infeksi kulit. Beberapa antibiotik yang dapat digunakan untuk menghambat Staphylococcus aureus antara lain UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ampisilin, penisilin, tetrasiklin, kloksasilin, sefalosporin, vankomisin, dan metisilin Jawetz et al., 1996.

b. Morfologi dan Klasifikasi Escherichia coli E. coli

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 14

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Esc

1 8 15

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC.

0 5 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141