Antibakteri Pembanding Farmakope Indonesia, 1995

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Minimun, yaitu konsentrasi terkecil dari zat antibakteri uji yang menghambat pertumbuhan mikroba uji. b Cara Pengenceran Tabung Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran zat antibakteri pada medium cair ditambahkan dengan bakteri uji. Larutan kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18-24 jam. Aktivitas zat uji ditentukan sebagai KHM Konsentrasi Hambat Minimun, yaitu konsentrasi terkecil dari zat antibakteri uji yang menghambat pertumbuhan mikroba uji. Dengan cara melihat media cair yang tetap terlihat jernih dibandingkan dengan control setelah diinkubasi Bonang, G. E.S. Koeswondoro. 1982.

2.10. Antibakteri Pembanding Farmakope Indonesia, 1995

Karakteristik amoksisilin yang digunakan sebagai antibakteri pembanding adalah sebagai berikut: 1. Rumus Bangun : 2. Rumus Kimia : C 16 H 19 N 3 O 5 S.3H 2 O 3. Nama Lain : 2S,5R,6R- 6-{[2R-2-amino- 2-4-hydroxyphenyl- acetyl]amino}- 3,3-dimethyl- 7-oxo- 4-thia- 1-azabicyclo[3.2.0]heptane- 2-carboxylic acid 4. Pemerian : serbuk hablur, kuning, tidak berbau. 5. Kelarutan : sukar larut dalam air; mudah larut dalam larutan asam encer dan dalam larutan alkali hidrosida; sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter. 6. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar terkendali. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram negatif Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella. Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram positif seperti : Streptococus pneumoniae, Enterecocci, nonpenicilin aseproducing, taprococcus dan staphylococcal. Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein PBPs - Protein binding penisilin’s, sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah lisis. Kadar hambat minimal KHM amoksisilin terhadap Streptococcus sp dan Salmonella sp sebesar 0,01-5 gmL sedangkan terhadap Pseudomonas aeruginosa sebesar 250gmL Blacow, W.N., 1982 24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium PMC Pharmacy Medicinal Chemistry , Laboratorium Pharmacy Drugs Development and Reseach PDR FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan November 2012. 3.2. Sampel 3.2.1. Sampel Bahan Uji Sampel bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Daun durian Durio zibethinus L sebanyak 2 kg, diperoleh dari kebun halaman depan Asrama Putra Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, diambil pada tanggal 18 April 2012 jam 08.00 WIB. 2. Daun rambutan Nephelium lappaceum L sebanyak 2 kg, diperoleh dari kebun depan Kampus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, diambil pada tanggal 12 April 2012 jam 08.00 WIB., 3. Daun lengkeng Dimocarpus longan Lour sebanyak 2 kg, diperoleh dari halaman depan Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, diambil pada tanggal 14 April 2012 jam 08.00 WIB.

3.2.2. Determinasi Tanaman

Sampel tanaman daun durian Durio zibethinus L, daun rambutan Nephelium lappaceum L dan daun lengkeng Dimocarpus longan Lour di identifikasi di Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit biologi, LIPI Cibinong lampiran 1.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 14

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 1 4

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229.

0 2 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Esc

1 8 15

PENDAHULUAN Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosela(Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC.

0 5 4

Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol Daun Petai (Parkia speciosa Hassk.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 25922.

2 18 141