1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme merupakan penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat. Menurut laporan WHO
penyakit infeksi merupakan penyebab kematian terbesar pada anak-anak dan orang dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun, serta menempati
urutan kedua 25 setelah kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular 31 dari 53,9 juta kasus penyebab kematian di dunia dan menjadi penyebab
kematian utama pada anak dibawah umur 4 tahun WHO 1999. Di Indonesia, penyakit infeksi merupakan penyebab penyakit kematian yang
mempunyai angka cukup tinggi dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia Ramadhaniati, 2006. Beberapa penyakit infeksi yang sering dialami
oleh masyarakat antara lain infeksi akut pernafasan atas, penyakit infeksi kulit dan diare Dinkes DKI, 2010. Penyakit infeksi saluran pernafasan dan penyakit kulit
antara lain dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus Lowy, 2010, sedangkan diare dapat disebabkan oleh Escherichia coli Mims, 2008. Dalam rangka
penanggulangan infeksi oleh mikroorganisme, diperlukan obat-obat yang mempunyai daya kerja optimal dan efek samping kecil. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan
obat dan pencarian sumber senyawa antiinfeksi dari bahan alam untuk menunjang peningkatan taraf kesehatan masyarakat.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya yang sangat besar, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai
macam suku bangsa. Pemanfaatan tanaman sebagai obat merupakan bagian dari keanekaragaman tersebut Thamrin et al., 2006. Tumbuhan secara fungsional tidak
lagi dipandang sebagai bahan untuk konsumsi maupun penghias saja, tetapi juga sebagai tanaman obat yang multifungsi. Tumbuhan sebagai penyedia senyawa
metabolit sekunder dapat menghasilkan senyawa yang berkhasiat obat. Sejak zaman
UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai tumbuhan berkhasiat obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan.
Kegunaan tumbuhan obat secara umum disebabkan oleh kandungan metabolit sekunder yang dimilikinya. Namun, tidak seluruh kandungan kimia diketahui secara
lengkap karena pemeriksaan kandungan kimia dari suatu tumbuhan memerlukan biaya yang besar. Meskipun tidak diketahui secara rinci, pendekatan secara
farmakologis dapat menghasilkan informasi tentang kegunaan tumbuhan obat Hariana, 2004.
Durian Durio zibethinus L, lengkeng Dimocarpus longan Lour, dan rambutan Nephelium lappaceum L merupakan tanaman buah yang sangat mudah
ditemukan di Indonesia. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa ekstrak metanol biji rambutan Nephelium lappaceum L yang tumbuh di India telah diketahui
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis Solanki, 2010, ekstrak metanol kulit dan biji rambutan Nephelium lappaceum L yang
tumbuh di Thailand juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis
Thitilerdecha et al., 2008. Ekstrak etanol
daun lengkeng Dimocarpus longan Lour yang tumbuh di Tangail Bangladesh, telah diketahui memiliki aktivitas sitotoksik, antioksidan dan antibakteri
terhadap bakteri Sarcina lutea, Salmonella typhi, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Ripa, et al., 2010. Pada penelitian ini akan dilakukan uji
aktivitas antibakteri ekstrak daun durian Durio zibethinus L, daun lengkeng Dimocarpus longan Lour dan daun rambutan Nephelium lappaceum L terhadap
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ekstrak etanol daun durian, daun rambutan dan daun lengkeng mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli?
UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun durian terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
2. Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun rambutan terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. 3.
Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun lengkeng terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.4 Hipotesa
1. Ekstrak etanol daun durian mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. 2.
Ekstrak etanol daun rambutan mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. 3.
Ekstrak etanol daun lengkeng mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi aktivitas antibakteri yang poten dari daun durian,
daun rambutan dan daun lengkeng yang tumbuh di Indonesia terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
2. Menjadi dasar penelitian lebih lanjut untuk mencari senyawa aktif antibakteri
dari daun durian, rambutan dan lengkeng.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA