2.2 Kondisi lidah pada perokok
Di dalam rongga mulut, lidah dianggap cermin kesehatan umum seseorang. Hal ini disebabkan lidah merupakan organ yang paling peka terhadap perubahan yang
terjadi di dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah yang paling banyak terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari-hari seperti makan dan
minum.
11
2.2.1 Anatomi Lidah Normal
Lidah merupakan organ muskular yang kompleks yang melekat pada tulang hyoid, processus styloideus dan tuberkel genial mandibula pada daerah insersio tiga
otot ekstrinsik lidah yaitu hyoglossus, styloglosus dan genyoglosus. Lidah melekat longgar pada struktur di dekatnya melalui dua otot ekstrinsik lainnya yaitu pada
palatoglosus dan glosofaringeus serta ekstensi membran mukosa mulut dan membran mukosa pharyngeal yang menutupi lidah.
12
Permukaan superior dan posterior lidah ditutupi membran mukosa khusus, dimana pada membran tersebut terdapat berbagai macam tonjolan papilla yang
berbeda. Mukosa permukaan dorsal anterior lidah ditandai dengan dua jenis papilla dengan fungsi yang tertentu yaitu papila filiformis dan papila fungiformis. Papila
filiformis merupakan papila yang terkecil dan terbanyak yang dijumpai diatas permukaan dorsal anterior lidah dalam arah antero-posterior. Bentuknya panjang dan
runcing konus, menyerupai rambut serta diliputi oleh lapisan keratin. Panjang papila filiformis kira-kira 2-3 mm. Secara struktur histologis papila ini terdiri dari ujung
yang berkeratin, sel yang transaparan, sel yang bergranula dan lapisan sel-sel yang terletak di bawahnya tidak mengandung granula. Pada keadaan infeksi pada papilla
Universitas Sumatera Utara
ini terdapat timbunan bakteri dan sel-sel epitel mati sehingga warna abu-abu akan tampak lebih jelas meliputi permukaan dorsum.
12
Papila fungiformis kemungkinan hanya dijumpai pada dua pertiga anterior lidah dan jumlahnya kira-kira 29cm
2
pada daerah ujung dan 7-8cm
2
di bagian tengah-tengah lidah. Struktur yang berbentuk seperti jamur ini mempunyai kapiler
darah yang banyak sehingga dengan ukurannya yang besar dan kapiler darah yang banyak menyebabkan papila fungiformis ini akan terlihat seperti bintik-bintik merah
pada hamparan papila filiformis.
12
Gambar 1. Anatomi Lidah Dorsal
13
2.2.2 Perubahan Lidah pada Perokok
Perubahan pada mukosa mulut yang terdapat pada perokok berasal dari iritasi, racun dan bahan karsinogenik yang dihasilkan pembakaran tembakau, temperatur
Universitas Sumatera Utara
yang tinggi, perubahan pH rongga mulut, penurunan sistem imun tubuh dan infeksi jamur dan bakteri pada rongga mulut.
14
Temperatur rokok pada bibir adalah 30 ˚C, s
edangkan ujung rokok yang terbakar bersuhu 900
˚C. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan
mengurangi pengeluaran air ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob sehingga memberikan lingkungan yang sesuai bagi tumbuhnya bakteri.
Pengaruh asap rokok secara langsung merupakan iritasi terhadap gusi dan lidah dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin dapat masuk ke
dalam aliran darah dan ludah, sehingga jaringan pada rongga mulut yang sehat menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
3
Pada perokok terjadi penurunan zat kekebalan tubuh antibody Ig A yang terdapat di dalam air ludah sehingga keseimbangan rongga mulut terganggu.
3,15
Akibatnya, keseimbangan pertumbuhan keratin pada permukaan lidah menjadi terganggu dan terjadi hiperkeratosis papila filiformis. Warna hitam yang ditemukan
umumnya pada lidah perokok berasal dari flora normal dan bakteri rongga mulut yang terperangkap di dalam papila lidah yang telah mengalami hyperkeratosis.
13
2.3 Hairy Tongue 2.3.1 Definisi