Metode Penentuan Sampel METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini responden sulit dipantau atau diketahui secara umum dan responden hanya sebagai sumber informasi serta kurangnya informasi yang jelas yang dapat dijadikan dasar pelacakan sampel responden, sehingga penentuan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama menjadi semakin besar Teguh, 1999. Di mana responden yang akan dijadikan sebagai sampel meliputi masyarakat pengumpul, pedagang perantara, dan pengolah atau dengan kata lain para stakeholders yang terlibat dalam pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK yang ada di daerah penelitian. Metode penentuan sampel responden dengan snowball sampling dapat dilakukan dengan tahapan – tahapan sebagai berikut : 1. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode LQ untuk mengetahui komoditas HHBK yang menjadi komoditas basis di Kabupaten Humbang Hasundutan. 2. Berdasarkan hasil perhitungan LQ, maka diketahui bahwa hanya kemenyan yang menjadi komoditas basis HHBK di Kabupaten Humbang Hasundutan dengan nilai LQ sebesar 28. 3. Penerapan teknik snowball sampling untuk menentukan jumlah sampel responden yang terdiri dari masyarakat pengumpul, pedagang perantara, dan pengolah. Universitas Sumatera Utara 4. Dalam penerapan teknik snowball sampling pertama sekali dicari informasi mengenai jumlah populasi pedagang besar pengolah kemenyan didapatkan dari data sekunder mengenai jumlah produksi kemenyan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2009 yang berasal dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi seperti yang tertera pada Lampiran 8. Setelah mengetahui jumlah populasi pedagang besar pengolah kemenyan tersebut, maka diadakan survei untuk mencari lokasi tempat tinggal salah seorang pedagang besar tersebut. 5. Kemudian setelah diketahui lokasi tempat tinggal salah seorang pedagang besar yang berada di Doloksanggul dan melakukan wawancara, maka didapatkan informasi mengenai lokasi tempat tinggal pedagang besar lainnya dan lokasi jual beli kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Di mana setelah mewawancarai tiga orang pedagang besar sebagai sampel, maka diketahui bahwa mereka pada umumnya membeli kemenyan dari para pedagang kecil pengumpul yang dapat dijumpai di pasar kemenyan pada hari pekan kabupaten setiap hari Jumat. 6. Mengadakan survei ke pasar kemenyan pada hari pekan kabupaten dijumpai para pedagang kecil pengumpul kemenyan dengan jumlah yang banyak dan diambil sampel sebanyak tujuh orang. Kemudian diadakan wawancara terhadap sampel para pedagang kecil pengumpul tersebut untuk mengetahui lokasi terdekat para petani pengumpul kemenyan dapat dijumpai. Akhirnya diketahui bahwa lokasi petani pengumpul kemenyan yang paling dekat dengan Doloksanggu l adalah Desa Matiti II. Kemudian diadakan survei ke desa tersebut untuk mewawancarai petani pengumpul kemenyan lainnya, sehingga diperoleh total sampel petani pengumpul sebanyak sepuluh orang. Universitas Sumatera Utara Adapun rincian mengenai jumlah sampel responden yang didapatkan berdasarkan tahapan – tahapan di atas seperti yang tertera pada tabel 3. Tabel 3. Jumlah populasi dan sampel stakeholders kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan no. tipe stakeholders populasi sampel 1. Pedagang besar pengolah 7 3 2. Pedagang kecil pengumpul 7 3. Petani pengumpul 10 total 20

3.3 Metode Pengumpulan Data