Metode Penentuan Daerah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Kabupaten Humbang Hasundutan. Daerah penelitian ini dipilih karena wilayah ini memiliki kawasan hutan yang masih cukup luas seperti yang tertera pada tabel 1. Tabel 1. Luas kawasan hutan berdasarkan fungsi tahun 2006 s.d. 2008 no. 1. 2. 3. 4. fungsi Hutan Lindung HL Hutan Produksi HP Hutan Produksi Terbatas HPT Hutan Reboisasi Inlyiving 2006 29.100 41.600 3.100 21.712,84 luas ha 2007 31.300 41.600 3.100 19.512,84 2008 31.300 41.600 3.100 19.512,84 jumlah total 95.512,84 95.512,84 95.512,84 Sumber : Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Humbang Hasundutan, 2009 Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa kawasan hutan lindung mengalami pertambahan luas sebesar 2.200 ha. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain masuknya Hutan Paranginan Reg.150 sebagai hutan register seluas 300 ha dan adanya pertambahan luas hutan lindung setelah perhitungan pertambahan luas kabupaten seluas 1.900 ha. Selain itu, penyebab berkurangnya luas hutan reboisasi pada tahun 2008 disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adanya hutan reboisasi yang masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, overlap luas hutan reboisasi dan hutan register seluas 300, yaitu Hutan Universitas Sumatera Utara Paranginan Reg. 150, dan diketahuinya kawasan – kawasan hutan lainnya dari daftar hutan yang belum diinventarisasi. Sementara itu, kawasan hutan yang memiliki luas paling kecil adalah hutan yang berfungsi sebagai hutan produksi terbatas 3.100 ha. Berdasarkan data luas hutan lindung dan hutan produksi yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan seperti yang tertera pada tabel 1, maka masyarakat setempat memiliki kebebasan untuk memungut dan memanfaatkan komoditas HHBK, seperti rotan, getah getah kemenyan, getah pinus, dan sebagainya, buah, jamur, dan sarang burung walet yang tumbuh di kedua hutan tersebut. Adapun alasan lain dipilihnya Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai daerah penelitian adalah karena ada beberapa hasil komoditas Hasil hutan Bukan Kayu HHBK yang dihasilkan seperti yang tertera pada tabel 2. Tabel 2. Produksi hasil hutan bukan kayu hhbk di Kabupaten Humbang Hasundutan ton tahun 2008 no. jenis hhbk produksi ton persentase 1. Kemenyan 1.305,13 55,83 2. Rotan 4,24 0,18 3. Durian 933,82 39,94 4. Aren 94,58 4,05 total 2.337,77 100 Sumber : Analisis data sekunder Tahun 2008 Lampiran 5 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa produktivitas komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan, antara lain kemenyan 0,31 tonha, rotan 0,03 tonha, durian 4,72 tonha, dan aren 0,53 tonha. Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Penentuan Sampel