BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa. Penelitian dilakukan dari bulan Desember 2009 sampai dengan Pebruari 2010.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu pendekatan survey dan pendekatan sensus. Pendekatan survey digunakan untuk
hipotesis pertama, sedangkan pendekatan sensus digunakan untuk hipotesis kedua. Menurut Arikunto 2005, “Pendekatan survey adalah kegiatan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status dan gejala”. Singarimbun dan
Effendi 1995 menyatakan bahwa, “Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok”. Menurut Sugiyono 2006 “pendekatan sensus digunakan karena populasi berukuran kecil, sehingga seluruh populasi dijadikan
sebagai sampel”. Sifat penelitian ini adalah explanatory. Menurut Sugiyono 2006,
“Explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel- variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Menurut Singarimbun dan Effendi 1995 bahwa “Penelitian penjelasan menyoroti 45
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya”.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui dan menganalisis krisis finansial dan pemutusan hubungan kerja dan pengaruhnya klaim
jaminan hari tua pada PT. Jamsostek. Menurut Sugiyono 2006, penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen.
III.3. Populasi dan Sampel
III.3.1. Populasi dan Sampel Hipotesis Pertama
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan peserta Jamsostek yang melakukan klaim Jaminan Hari Tua pada PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung
Morawa pada bulan September 2009 sebanyak 253 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin
Umar, 2005, yaitu:
2
Ne 1
N n
+ =
Dimana : n = jumlah sampel
N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel, dalam penelitian ini ditentukan
sebesar 10. Dari rumus tersebut di atas, maka dapat dihitung jumlah sampel sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
2
0,1 253
1 253
+ =
n n = 71,67 dibulatkan menjadi 72 orang
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang karyawan peserta Jamsostek yang mengklaim Jaminan Hari Tua pada PT. Jamsostek
Persero Cabang Tanjung Morawa. Sampel ditentukan secara purposive sampling.
III.3.2. Populasi dan Sampel Hipotesis Kedua
Populasi dalam hal ini adalah seluruh pegawai PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa sebanyak 32 orang. Prosedur penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, karena populasi kecil Sugiyono, 2006. Dengan demikian maka
sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 32 orang.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Wawancara langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang untuk memberikan informasi dan data yang mendukung penelitian.
2. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada karyawan peserta
Jamsostek yang mengklaim Jaminan Hari Tua yang menjadi responden di pada PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa.
Universitas Sumatera Utara
3. Studi dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini berupa sejarah singkat, struktur organisasi, jumlah pembayaran jaminan hari tua, jumlah karyawan.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari wawancara dan daftar
pertanyaan questionaire. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama
Variabel penelitian pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen X adalah krisis finansial X
1
, dan pemutusan hubungan kerja X
2
. 2. Variabel dependen Y adalah klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek
Persero Cabang Tanjung Morawa.
III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Definisi operasional variabel pada hipotesis pertama adalah sebagai berikut: 1.
Krisis finansial X
1
Krisis finansial adalah
suatu situasi dimana aset keuangan kehilangan sebagian besar nilainya
. Indikator krisis finansial dalam penelitian ini adalah kenaikan
Universitas Sumatera Utara
harga, daya beli, dan kepercayaan terhadap intitusi keuangan. Untuk mengukur variabel krisis finansial digunakan skala Likert.
2. Pemutusan hubungan kerja X
2
Pemutusan hubungan kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu
. Indikator pemutusan hubungan kerja dalam penelitian ini adalah pemutusan hubungan kerja karena purna tugas, pengurangan tenaga kerja, dan
ketidakmampuan karyawan. Untuk mengukur variabel pemutusan hubungan kerja digunakan skala Likert.
3. Klaim jaminan hari tua Y
Klaim jaminan hari tua adalah pembayaran hak karyawan karena karyawan di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. Indikator jaminan hari tua adalah
kesesuaian JHT dengan lama kerja, dan lama waktu pencairan JHT. Untuk mengukur variabel rancangan pekerjaan digunakan skala Likert.
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1 Krisis finansial
X
1
Suatu situasi dimana aset keuangan kehilangan
sebagian besar nilainya a. Kenaikan harga,
b. Daya beli, c. Kepercayaan
terhadap institusi keuangan
Skala Likert
2 Pemutusan
hubungan kerja X
2
Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu. a.
Purna tugas b.
Pengurangan tenaga kerja
c. Ketidakmampuan
karyawan Skala Likert
3 Klaim jaminan
hari tua Y Pembayaran hak karyawan
karena karyawan di PHK dari perusahaan tempatnya
bekerja a.
Kesesuaian jumlah JHT dengan lama
kerja b.
Lama waktu pencairan JHT
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua
Untuk memperjelas antara variabel yang satu dengan yang lain, maka variabel untuk hipotesis kedua dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas X adalah klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa.
2. Variabel terikat adalah Y adalah rencana investasi PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa.
III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Definisi operasional variabel pada hipotesis kedua adalah sebagai berikut:
1. Klaim jaminan hari tua X Klaim jaminan hari tua adalah pembayaran hak karyawan karena karyawan di
PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. Indikator jaminan hari tua adalah kesesuaian JHT dengan lama kerja, dan lama waktu pencairan JHT. Untuk
mengukur variabel rancangan pekerjaan digunakan skala Likert. 2. Rencana investasi Y
Rencana investasi adalah ketersediaan dana untuk diinvestasi oleh PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa. Indikator rencana investasi adalah
kecukupan dana investasi dan lama pengembalian dana investasi. Untuk mengukur variabel rancangan pekerjaan digunakan skala Likert.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1 Klaim jaminan
hari tua X Pembayaran saldo
tabungan pada saat timbulnya hak peserta
misalnya PHK a. Kesesuaian jumlah
JHT dengan lama kerja
b. Lama waktu pencairan JHT
Skala Likert
2 Rencana investasi
Y Ketersediaan dana untuk
diinvestasi oleh PT. Jamsostek Cabang
Tanjung Morawa. a.
Kecukupan dana investasi
b. Lama
pengembalian dana investasi
Skala Likert
III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian, sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan
reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur Azwar, 2003.
Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson Widodo, 2004, dengan rumus sebagai berikut:
r
xy
= ]
y -
y ][n.
x -
x [n.
y x
- xy
n
2 2
2 2
Σ Σ
Σ Σ
Σ Σ
Σ
Dimana : r
xy
= Koefisien
korelasi n
= Banyaknya sampel x
= Skor setiap item y
= Skor total
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk mendapatkan instrumen yang reliabel, dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu
pengukuran instrumen dapat dipercaya Widodo, 2004. Dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach.
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen adalah dengan melakukan uji coba instrumen kepada 30 orang responden yang tidak termasuk sampel
penelitian. Menurut Umar 2005, bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Uji validitas untuk karyawan PT. Jamsostek
dilakukan di PT. Jamsostek Cabang Medan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 12,
nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Menurut Ghozali 2005, uji signifikansi untuk melihat valid tidaknya data dapat dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka
instrumen quesioner dinyatakan valid. Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 30 orang, dengan demikian besarnya df adalah 30 – 2 = 28, pada tingkat signifikansi
0,05 diperoleh nilai r tabel = 0,239. Dari hasil perhitungan Tabel III.3 dan Tabel III.4 pada kolom Corrected Item-Total Correlation terlihat semua indikator variabel
menunjukkan nilai r hitung 0,239 dan semua r hitung adalah positif, maka dapat disimpulkan semua indikator adalah valid.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hipotesis Pertama
Indikator Corrected
Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Kenaikan harga kebutuhan pokok ,294
,884 Kenaikan harga kebutuhan lainnya
,257 ,886
Kebutuhan biaya hidup pada saat ini ,500
,879 Daya beli masyarakat saat ini
,289 ,887
Kemampuan karyawan memenuhi kebutuhan sehari-hari ,314
,888 Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan
bekerja ,477
,880 Ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok saat ini
,405 ,882
Kemampuan pemerintah mengatasi krisis yang terjadi saat ini ,517
,880 Kepercayaan atas lembaga keuangan
,482 ,880
Kepercayaan atas lembaga Jamsostek ,460
,880 Pelaksanaan PHK karena purna tugas
,507 ,879
Pemenuhan hak-hak karyawan yang di PHK karena purna tugas ,573
,878 Kondisi pengurangan tenaga kerja pada perusahaan
,375 ,882
Keresahan pengurangan tenaga kerja ,670
,876 Pemberian hak karyawan karena pengurangan tenaga kerja
,585 ,877
Kemampuan karyawan melaksanakan tanggungjawabnya ,573
,878 Pelaksanaan PHK karena ketidakmampuan karyawan
,532 ,879
Jumlah karyawan kontrak di perusahaan ,375
,882 Pelaksanaan PHK karena berakhirnya masa kontrak karyawan
,309 ,884
Pengaturan hak-hak karyawan yang di PHK karena masa kontrak ,465
,880 Pelaksanaan jaminan hari tua
,633 ,876
Kesesuaian antara jumlah jaminan hari tua dengan lama kerja ,165
,889 Jumlah jaminan hari tua yang diperoleh
,303 ,886
Kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua ,633
,876 Waktu pencairan jaminan hari tua oleh Jamsostek
,549 ,879
Manfaat jaminan hari tua ,562
,878 Keberadaan program jamina hari tua
,728 ,873
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel III.3 dan Tabel III.4 diperoleh nilai Alpha Cronbach pada kolom Cronbachs Alpha if Item Deleted di atas 0,80. Sekaran 2003 menyatakan
bahwa “reliabilities less 0.60 are considered to be poor, those in the 0.70 range, acceptable and those over 0.80 good”. Dengan demikian apabila dilihat dari tingkat
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas instrumen, maka instrumen penelitian dikatakan reliabel baik karena nilai alpha lebih besar dari 0,80 untuk hipotesis pertama dan lebih besar dari 0,7
untuk hipotesis kedua.
Tabel III.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hipotesis Kedua
Indikator Corrected
Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Jumlah karyawan yang mengajukan klaim jaminan hari tua ,516
,798 Jumlah jaminan hari tua yang dicairkan Jamsostek
,347 ,810
Frekwensi pengajuan klaim jaminan hari tua di Jamsostek ,452
,801 Kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua
,516 ,798
Kecepatan waktu pencairan jaminan hari tua oleh Jamsostek ,492
,798 Manfaat jaminan hari tua untuk karyawan
,647 ,783
Adanya program jaminan hari tua ,626
,785 Ketersediaan dana invetasi perusahaan Jamsostek saat ini
,369 ,807
Kemampuan perusahaan Jamsostek melakukan investasi saat ini ,467
,800 Kebijakan investasi perusahaan Jamsostek saat ini
,246 ,819
Ketepatan Jamsostek dalam melakukan investasi saat ini ,431
,803 Beban perusahaan Jamsostek saat ini
,507 ,796
Pengaruh krisis saat ini terhadap rencana investasi Jamostek ,288
,811 Peluang investasi Jamsostek saat ini
,288 ,811
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Metode analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e dimana :
Y = Klaim JHT
X
1
= Krisis finansial X
2
= PHK b
= Konstanta
Universitas Sumatera Utara
b
1
,b
2
= Koefisien Regresi Variabel Independen e
= term of error a. Uji F Uji secara serentak
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak: H
: b
1
,b
2
= 0; krisis finansial dan pemutusan hubungan kerja tidak berpengaruh terhadap klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek Cabang Tanjung
Morawa. H
1
: b
1
,b
2
≠ 0, krisis finansial dan pemutusan hubungan kerja berpengaruh terhadap klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek Cabang Tanjung
Morawa. Rumus:
F = 1
k n
JKres K
reg JK
− −
Dimana: K = jumlah variabel
n = jumlah sampel JK reg
= jumlah kuadrat regresi JK res
= jumlah kuadrat residu Ketentuan: H
diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
, H ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
. b. Uji t Uji secara parsial
Kriteria hipotesis adalah :
Universitas Sumatera Utara
H : b
i
= 0; krisis finansial dan pemutusan hubungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek Cabang
Tanjung Morawa. H
1
: b
i
≠ 0, krisis finansial dan pemutusan hubungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap klaim jaminan hari tua pada PT. Jamsostek Cabang
Tanjung Morawa. Rumus:
β =
se b
t Dimana :
b = koefisien
regresi se
β = standar error koefisien regresi Ketentuan: H
di terima jika t
hitung
t
tabel
; H di tolak jika t
hitung
t
tabel
.
III.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Metode analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah regresi sederhana, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = α + β X + e
dimana : Y
= Rencana investasi X
= Klaim jaminan hari tua
Universitas Sumatera Utara
α = Konstanta
β = Koefisien regresi variabel independen
e = term of error
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis kedua adalah : H
: b = 0 klaim jaminan hari tua tidak berpengaruh terhadap rencana investasi
PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa. H
1
: b ≠ 0 klaim jaminan hari tua berpengaruh terhadap rencana investasi PT.
Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan
uji statistik t, dengan ketentuan: H di terima jika t
hitung
t
tabel
; H di tolak jika
t
hitung
t
tabel
. β
= se
b t
Dimana : b =
koefisien regresi
se β = standar error koefisien regresi.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam kaidah ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran
Universitas Sumatera Utara
asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear
berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan.
III.9.1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
III.9.2. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan
menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas.
III.9.3. Uji Heteroskedaskesitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan.
Menurut Ghozali 2005, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Secara matematis dapat dihitung dengan uji Glejser:
⏐Ut⏐ = α + β Xt + vi ⏐Ut⏐ = nilai absolut residual
Xt
= variabel bebas vi
= variabel gangguan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN