BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian IV.1.1. Gambaran Umum PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada
masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan
sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek Persero mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.331947 jo UU No.21951 tentang kecelakaan kerja,
Peraturan Menteri Perburuhan PMP No.481952 jo PMP No.81956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.151957
tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.51964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya UU No.141969 tentang
Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977
diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah 60
Universitas Sumatera Utara
PP No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja Astek, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta dan BUMN untuk
mengikuti program Astek. Terbit pula PP No.341977 tentang pembentukan wadah penyelenggara Astek yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek. Dan melalui PP No.361995 ditetapkannya
PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi
tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya
penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial. Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor
40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis
Permusyawaratan Rakyat MPR telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada
pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.
Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek Persero
Universitas Sumatera Utara
memberikan perlindungan 4 empat program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya
bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan
perkembangan masa depan bangsa. PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa didirikan pada bulan
Agustus 1999, merupakan pemekaran dari Kantor Cabang Medan. Kepesertaan PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa terdiri dari beberapa perusahaan yang
berdomisili di sekitar Tanjung Morawa, Sei Rampah, Lubuk Pakam, Serdang Bedagai hingga Tebing Tinggi. Dibukanya kantor PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung
Morawa karena alasan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada peserta Jamsostek, khususnya di wilayah yang telah disebutkan di atas
Pada tahun 2005, kepesertaan perusahaan di PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa sekitar 668 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak
280.223 orang. Selanjutnya pada tahun 2009, jumlah perusahaan menjadi 1.017 dengan jumlah tenaga kerja 311.421 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.1. Jumlah Kepesertaan Perusahaan di PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa, Tahun 2005 – 2009
Tahun Jumlah Perusahaan
Jumlah Tenaga Kerja
2005 668
280.223 2006
732 287.825
2007 857
292.349 2008
941 297.607
2009 1.017
311.421 Sumber: PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa, 2010
Pada tahun 2005, jumlah kepesertaan perusahaan adalah 668 perusahaan dan meningkat setiap tahun, dan pada tahun 2009 menjadi 1.017 perusahaan, atau
meningkat sebesar 52,24. Seiring dengan peningkatan kepesertaan perusahaan, maka jumlah kepesertaan karyawan juga meningkat, yaitu dari 280.223 orang pada
tahun 2005 menjadi 311.421 orang pada tahun 2009, atau meningkat sebesar 11,13.
IV.1.2. Visi dan Misi PT. Jamsostek Persero Visi
Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja
terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.
Misi
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;
Universitas Sumatera Utara
1. Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan
keluarga 2.
Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas
3. Negara: Berperan serta dalam pembangunan
Filosofi Jamsostek
a. Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi
resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun
keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.
b. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program Jamsostek
dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu
yang berpenghasilan rendah.
IV.1.3. Struktur Organisasi PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa
Struktur organisasi PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa adalah sebagai berikut Gambar IV.1
Universitas Sumatera Utara
Sumber: PT. Jamsostek Persero Cabang Tanjung Morawa
Gambar IV.1. Struktur Organisasi PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa
Keterangan: Kakacab : Kepala Kantor Cabang
Kabid : Kepala
Bidang TI :
Teknologi Informatika
SDM : Sumber Daya Manusia
JHT : Jaminan Hari Tua
JKK : Jaminan Kecelakaan Kerja
JKM : Jaminan
Kematian JPK
: Jaminan Pelayanan Kesehatan VJ :
Verifikator Jaminan
VK : Verifikator
Keuangan CSO
: Customer Service Officer PSO
: Provider Service Officer AO :
Account Officer
KAKACAB
KABID KEUANGAN
KABID TI
KABID UMUM SDM
KABID PEMASARAN
KABID PELAYANAN
JHT JKK, JKM
KABID JPK
VK KASIR
STAFF STAFF AO
STAFF VJ STAFF CS
STAFF PSO STAFF VJK
SEKRETARIS
Universitas Sumatera Utara
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan pada struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. Kepala Kantor Cabang Merencanakan mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
pemasaran, pelayanan peserta,administrasi kepesertaan dan iuran,akuntansi,umum dan SDM yang didukung teknologi informasi guna memastikan tercapainya target
kantor cabang. 2. Sekretaris
Melaksanakan kegiatan kesekretariatan guna membantu kelancaran tugas Kepala Kantor Cabang.
3. Kepala Bidang Keuangan Merencanakan,melaksanakan,melakukan koordinasi dan mengendalikan kegiatan
di bidang keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Keuangan dibantu oleh Verifikator dan Kasir.
Verifikator bertugas: a.
Melaksanakan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar guna penerbitan neraca percobaan.
b. Memonitor penggunaan anggaran dan melaksanakan administrasi
perpajakan. c.
Membukukan,merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian. Kasir bertugas melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai secara
benar dan akurat.
Universitas Sumatera Utara
4. Kepala Bidang Teknologi Informasi Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
penggunaan hardware, software dan jejaring untuk mengoptimalkan dan menjamin tetap beroperasinya perangkat komputer,serta mengelola database dan
aplikasi untuk memastikan pelayanan kepada peserta. 5. Kepala Bidang Umum dan SDM
Melakukan pembinaan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi karyawan, pengarsipan, pengadaan,
pemeliharaan saranaprasarana kerja serta kerumahtanggaan guna memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional. Dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya, Kepala Bidang Umum dan SDM dibantu oleh staff yang terdiri dari petugas umum, petugas pengadaan dan arsiparis.
Petugas Umum, bertugas menata dan melaksanakan administrasi karyawan, rumah tanggapemeliharaan serta keprotokolan.
Petugas Pengadaan, bertugas melaksanakan kegiatan pengadaan serta menata administrasi aktiva tetap.
Arsiparis, bertugas mengelola dan memelihara arsip aktif dan in-aktif secara baik dan benar sesuai ketentuan pangarsipan.
Selain itu, Kepala Bidang Umum dan SDM juga membawahi pengemudi, Satpam, dan pesuruh. Pengemudi bertugas mengemudi dan memelihara kendaraan dinas
dalam rangka kepentingan dinas.
Universitas Sumatera Utara
Satpam bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan,pemeriksaan dan menjaga keamanan gedung kantor, rumah dinas, sarana dan prasarana kerja serta
lingkungan kerja. Pesuruh, bertugas melaksanakan tugas merawat, membersihkan dan menyiapkan
keperluan kerumahtanggaan perusahaan 6. Kepala Bidang Pemasaran
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pemasaran dan melakukan implementasi kebijakan pemasaran guna memastikan
tercapainya target kepesertaan dan iuran. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pemasaran dibantu oleh Staff Account Officer.
Account Officer bertugas melakukan perluasan kepesertaan dan pemrosesan datainformasi dari perusahaan binaan guna tercapainya target kepesertaan dan
tertib administrasi kepesertaan. 7. Kepala Bidang Pelayanan
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Hari Tua JHT, Jaminan Kematian
JKM guna memastikan kelancaran pelayanan jaminan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pelayanan dibantu oleh Verifikator Jaminan dan
Customer Service. Verifikator Jaminan, bertugas melakukan verifikasi, meneliti kasus dan
menetapkan klaim Jaminan Hari Tua JHT, Jaminan Kematian JKM, dan Jaminan Kecelakaan Kerja JKK.
Universitas Sumatera Utara
Customer Service Officer, bertugas melakukan verifikasi dokumen kepesertaan,iuran,pengajuan jaminan serta memberikan informasi dan menangani
keluhan peserta. 8. Kepala Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan JPK
Merencanakan, melaksanakan, menkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan JPK berdasarkan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Jaminan Pelayanan Kesehatan dibantu oleh Staff Provider Service Officer PSO dan Staff Verifikator Jaminan VJ.
Provider Services Officer, bertugas melakukan perhitungan biaya perkapita, pembinaan dan koordinasi dengan Verifikator Jaminan VJ dalam memberikan
pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan JPK. Verifikator Jaminan VJ, bertugas melakukan verifikasi, meneliti kasus dan
menetapkan klaim Jaminan Pelayanan Kesehatan JPK.
IV.1.4. Karakteristik Responden
IV.1.4.1. Karakteristik responden hipotesis pertama Karakteristik responden dalam penelitian terdiri dari jenis kelamin, umur,
dan pendidikan terakhir. Gambaran umum responden karyawan peserta jaminan hari tua di PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa berdasarkan jenis kelamin
disajikan pada Tabel IV.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.2. Karakteristik Responden Peserta Jaminan Hari Tua Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Pria 24
33,3 Wanita
48 66,7
Jumlah 72
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel IV.2. di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar responden dari karyawan peserta jaminan hari tua adalah wanita. Hal ini sejalan dengan jumlah
karyawan wanita yang lebih banyak pada sebagian besar industri yang ada di Tanjung Morawa.
Tabel IV.3. Karakteristik Responden Peserta Jaminan Hari Tua Berdasarkan Umur
Umur Jumlah orang
30 tahun 14
19,4 31 – 40 tahun
28 38,9
41 – 50 tahun 21
29,2 50 tahun
9 12,5
Jumlah 72
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel IV.3. memperlihatkan usia responden yang menjadi karyawan yang di PHK lebih banyak pada kisaran usia 31 – 50 tahun. Hal ini berarti bahwa karyawan
yang pada umumnya hampir mendekati puncak karier lebih banyak di PHK, terutama karena berhubungan dengan tuntutan peningkatan upah. Selanjutnya karakteristik
Universitas Sumatera Utara
responden karyawan peserta jaminan hari tua berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel IV.4. Karakteristik Responden Peserta Jaminan Hari Tua Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah orang
SMA Sederajat 11
15,3 Diploma
27 37,5
Sarjana S1 34
47,2 Pascasarjana S2
- Jumlah
72 100,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Tabel IV.4. memperlihatkan bahwa responden di dominasi oleh pendidikan
sarjana S-1 dan diploma. Untuk karyawan yang di PHK sebanyak 15,3 dengan pendidikan SMASederajat, namun yang berpendidikan S-2 tidak ada. Karyawan
dengan pendidikan sarjana lebih banyak di PHK berhubungan dengan upah mereka yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan dengan pendidikan
SLTA. Sehingga pengurangan karyawan sarjana akan menghemat pengeluaran perusahaan.
Tabel IV.5. Karakteristik Responden Peserta Jaminan Hari Tua Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah orang
5 tahun 11
15,3 5 – 10 tahun
23 31,9
11 – 15 tahun 30
41,7 15 tahun
8 11,1
Jumlah 72
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.5. memperlihatkan bahwa masa kerja responden yang di PHK paling banyak adalah dengan masa kerja 11 – 15 tahun sebanyak 41,7,
kemudian dengan masa kerja 5 – 10 tahun sebanyak 31,9. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang hampir mencapai puncak karier dalam perusahaan lebih
banyak di PHK, yang berhubungan dengan peningkatan upah jika karier meningkat.
IV.1.4.2. Karakteristik responden hipotesis kedua
Gambaran umum responden pegawai PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa
berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel IV.6.
Tabel IV.6. Karakteristik Responden Jamsostek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah orang
Pria 20
62,5 Wanita
12 37,5
Jumlah 32
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan pria lebih banyak dibandingkan dengan jumlah karyawan wanita di PT. Jamsostek Cabang Tanjung
Morawa. Hal ini sebanding dengan jumlah karyawan PT. Jamsostek Cabang Tanjung Morawa yang lebih banyak pria.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.7. Karakteristik Responden Jamsostek Berdasarkan Umur Umur
Jumlah orang
30 tahun 6
18,8 31 – 40 tahun
15 46,9
41 – 50 tahun 10
31,2 50 tahun
1 3,1
Jumlah 32
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel IV.7. memperlihatkan usia responden yang menjadi karyawan yang di PHK lebih banyak pada kisaran usia 31 – 50 tahun sebanyak 15 orang 46,9
kemudian karyawan dengan umum 41 – 50 tahun sebanyak 10 orang 31,2. Hal ini sehubungan dengan usia produktif karyawan, dimana seluruh karyawan masih dalam
golongan usia produktif. Selanjutnya karakteristik responen karyawan peserta jaminan hari tua berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebagai berikut.
Tabel IV.8. Karakteristik Responden PT. Jamsostek Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah orang
SMA Sederajat 0,0
Diploma 5
15,6 Sarjana S1
24 75,0
Pascasarjana S2 3
9,4 Jumlah
32 100,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel IV.8. memperlihatkan bahwa responden di dominasi oleh pendidikan sarjana S-1 sebanyak 24 orang 75, kemudian diploma sebanyak 5 orang
Universitas Sumatera Utara
15,6, dan pendidikan setingkat S-2 sebanyak 3 orang 9,4. Hal ini berhubungan dengan penerimaan karyawan yang lebih banyak dari tingkat sarjana
S1 sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Tabel IV.9. Karakteristik Responden PT. Jamsostek Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja
Jumlah orang
5 tahun 6
18,8 5 – 10 tahun
18 56,2
11 – 15 tahun 8
25,0 15 tahun
- Jumlah
32 100,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Tabel IV.9. memperlihatkan bahwa karyawan yang paling banyak adalah dengan masa kerja 5 – 10 tahun sebanyak 18 orang 56,2, kemudian karyawan
dengan masa kerja 11 – 15 tahun sebanyak 8 orang 25. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada umumnya sudah cukup lama bergabung dengan PT.
Jamsostek.
IV.1.5. Penjelasan Responden
1 Penjelasan Responden Atas Variabel Krisis Finansial
Penjelasan responden atas variabel krisis finansial terlihat sebagaimana disajikan pada Tabel IV.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.10. Penjelasan Responden Atas Variabel Krisis Finansial
Skor No
Indikator 5
4 3
2 1
Total
1. Kenaikan harga kebutuhan pokok 51,4
48,6 100,0
2. Kenaikan harga kebutuhan lainnya 4,2
75,0 20,8
100,0 3. Kebutuhan biaya hidup pada saat ini
13,9 75,0
11,1 100,0
4. Daya beli masyarakat saat ini 22,2
63,9 13,9
100,0 5. Kemampuan karyawan memenuhi
kebutuhan sehari-hari 70,8
29,2 100,0
6. Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan
2,8 69,4
27,8 100,0
7. Ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok
5,6 79,2
15,3 100,0
8. Kemampuan pemerintah mengatasi krisis yang terjadi
1,4 59,7
27,8 11,1
100,0 9. Kepercayaan atas lembaga keuangan
saat ini 5,6
59,7 34,7
100,0 10. Kepercayaan atas lembaga Jamsostek
saat ini 11,1
70,8 18,1
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Sebagian besar responden 51,4 menyatakan bahwa kenaikan harga kebutuhan bahan pokok sangat tinggi, dan sebanyak 48,6 menyatakan tinggi. Hal
ini sejalan dengan kondisi riil di masyarakat bahwa harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang tinggi.
Selain kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan harga kebutuhan lainnya juga sangat tinggi menurut 75 responden dan sangat tinggi sekali menurut 4,2
responden. Dalam kondisi saat ini, bahwa selain harga kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan, hampir semua barang dan jasa kebutuhan masyarakat juga
mengalami kenaikan.
Universitas Sumatera Utara
Disebabkan kenaikan harga kebutuhan tersebut, maka kebutuhan hidup pada saat ini menurut sebagian besar responden 75 adalah sangat tinggi, dan sangat
tinggi sekali 13,9. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat menjadi rendah sebagaimana dinyatakan sebagian besar responden 63,9 dan sangat rendah sekali
13,9. Sebagai bagian dari masyarakat, kemampuan karyawan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menurut sebagian besar responden 70,8 masih cukup
mampu, namun sebanyak 29,2 menyatakan bahwa karyawan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini berhubungan dengan kenaikan harga
kebutuhan namun dengan upah atau pendapatan yang tidak mengalami kenaikan secara signifikan.
Dalam hal kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan bekerja saat ini, sebagian besar responden 69,4 menyatakan kurang mampu, dan sebanyak
27,8 responden menyatakan tidak mampu. Hal ini berhubungan dengan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, dimana bahan baku mengalami kenaikan
yang menyebabkan biaya produksi semakin meningkat yang pada akhirnya harga jual meningkat. Sebaliknya daya beli masyarakat semakin rendah, menyebabkan
penjualan perusahaan mengalami penurunan, sehingga salah satu upaya untuk mengurangi biaya adalah mengurangi jumlah karyawan.
Dalam hal ketersediaan bahan-bahan kebutuhan pokok, menurut sebagian besar responden 79,2 sangat tersedia. Namun permasalahannya adalah daya beli
masyarakat yang rendah sehingga walaupun bahan-bahan kebutuhan pokok cukup tersedia tetapi dengan harga mahal.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar responden menilai bahwa pemerintah saat ini sangat mampu mengatasi krisis yang terjadi, namun sebanyak 27,8 responden menyatakan bahwa
pemerintah kurang mampu. Selanjutnya sebanyak 11,1 menyatakan bahwa pemerintah tidak mampu. Dalam hal ini, sebagian responden juga berpendapat
bahwa pemerintah kurang cepat dan kurang tanggap untuk mengatasi krisis yang ada. Dalam hal kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan yang ada
termasuk lembaga Jamsostek, sebagian besar responden menyatakan masih sangat percaya.
2 Penjelasan Responden Atas Variabel Pemutusan Hubungan Kerja
Penjelasan responden atas variabel pemutusan hubungan kerja adalah sebagaimana disajikan pada Tabel IV.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.11. Penjelasan Responden Atas Variabel Pemutusan Hubungan Kerja
Skor No
Indikator 5
4 3
2 1
Total
1. Pelaksanaan PHK sehubungan dengan purna tugas
5,6 65,3
29,2 100,0
2. Pemenuhan hak-hak karyawan yang di PHK karena purna tugas
69,4 30,6
100,0 3. Kondisi pengurangan tenaga kerja
pada perusahaan tempat bapakibu bekerja
11,1 72,2
16,7 100,0
4. Keresahan pengurangan tenaga kerja 4,2
66,7 29,2
100,0 5. Perusahaan dalam memberikan hak
karyawan karena pengurangan tenaga kerja
13,9 43,1
43,1 100,0
6. Kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang
menjadi tanggungjawabnya pada perusahaan
69,4 30,6
100,0
7. Pelaksanaan PHK karena ketidakmampuan karyawan
1,4 68,1
30,6 100,0
8. Jumlah karyawan kontrak di perusahaan tempat bapakibu bekerja
11,1 72,2
16,7 100,0
9. Pelaksanaan PHK karena berakhirnya masa kontrak karyawan
9,7 86,1
4,2 100,0
10. Pengaturan hak-hak karyawan yang di PHK karena berakhirnya masa
kontrak 5,6
76,4 18,1
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Dalam hal pelaksanaan PHK sehubungan dengan purna tugas, sebagian besar responden 65,3 menyatakan sangat baik, dan sebanyak 29,2 menyatakan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PHK karena purna tugas telah dilakukan dengan baik oleh perusahaan. Pelaksanaan PHK tersebut sudah diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Sehubungan pelaksanaan PHK ini, maka hak-hak
Universitas Sumatera Utara
karyawan juga sudah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam perusahaan dan ketentuan perundang-undangan. Oleh karena itu, menurut sebagian
besar responden 69,4 bahwa pemenuhan hak-hak karyawan yang di PHK karena purna tugas sudah dilakukan dengan sangat baik oleh perusahaan.
Kondisi pengurangan tenaga kerja di perusahaan tempat mereka bekerja, menurut sebagian besar responden 72,2 tergolong sangat tinggi. Hal ini
menyebabkan keresahan yang sangat tingi juga bagi karyawan, dimana sebanyak 66,7 responden menyatakan sangat meresahkan.
Dalam hal bagaimana perusahaan dalam memberikan hak karyawan karena pengurangan tenaga kerja, menurut sebagian besar responden adalah sangat baik dan
baik, masing-masing 43,1. Hal ini berhubungan dengan sudah jelasnya aturan atau regulasi tentang hak-hak karyawan dalam perusahaan.
Kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya pada perusahaan, menurut sebagian besar responden adalah sangat
mampu 69,4 dan mampu 30,6. Kemampuan tersebut karena pada umumnya para karyawan sudah berpengalaman dalam pekerjaannya.
Dalam hal pelaksanaan pemutusan hubungan kerja karena ketidakmampuan karyawan bekerja sudah berlangsung dengan sangat baik dan baik. Dalam hal ini,
perusahaan menentukan kualifikasi tertentu untuk seorang karyawan, dan jika memang karyawan tidak sanggup melakukan tugas dan tanggungjawabnya sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan, maka karyawan akan di PHK.
Universitas Sumatera Utara
Dalam sistem penerimaan karyawan pada saat ini, pada umumnya perusahaan melakukan dengan sistem kontrak. Kondisi mengakibatkan jumlah karyawan kontrak
dalam perusahaan menjadi sangat banyak. Dengan sistem kontrak, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk memperpanjang kontrak kerja dengan karyawan yang
sudah habis kontrak. Setelah kontrak berakhir, maka secara langsung hubungan kerja berakhir yang berarti karyawan di PHK. Namun demikian, terdapat pengaturan hak-
hak karyawan dengan sisten kontrak tersebut, dan menurut sebagian besar responden sudah terlaksana dengan sangat baik.
3 Penjelasan Responden Atas Variabel Klaim Jaminan Hari Tua
Penjelasan responden atas variabel klaim jaminan hari tua, disajikan pada Tabel IV.12.
Tabel IV.12. Penjelasan Responden Atas Variabel Klaim Jaminan Hari Tua
Skor No
Indikator 5
4 3
2 1
Total
1. Pelaksanaan jaminan hari tua yang dilakukan perusahaan tempat bekerja
5,6 70,8
23,6 100,0
2. Kesesuaian antara jumlah jaminan hari tua dengan lama kerja
8,3 54,2
37,5 100,0
3. Banyaknya jumlah jaminan hari tua yang diperoleh
4,2 37,5
58,3 100,0
4. Kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua
5,6 70,8
23,6 100,0
5. Waktu pencairan jaminan hari tua oleh Jamsostek
1,4 72,2
26,4 100,0
6. Manfaat jaminan hari tua 4,2
56,9 38,9
100,0 7. Keberadaan program jamina hari tua
5,6 51,4
43,1 100,0
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel IV.12 dapat diketahui bahwa pelaksanaan klaim jaminan hari tua yang dilakukan perusahaan tempat bekerja sudah dilakukan dengan sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban respoden untuk setiap indikator. Dalam hal pelaksanaan jaminan hari tua yang dilakukan perusahaan tempat bekerja,
sebagian besar responden 70,8 menyatakan sangat baik. Dalam hal kesesuaian antara jumlah jaminan hari tua dengan lama kerja, sebagian besar responden
menyatakan sangat sesuai. Jumlah jaminan hari tua yang diperoleh menurut sebagian besar responden
58,3 sudah tergolong banyak. Selanjutnya sebanyak 37, 5 menyatakan sangat banyak dan selebihnya sebanya 4,2 menyatakan sangat banyak sekali. Dalam hal
kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua, sebanyak 70,8 responden menyatakan sangat mudah. Demikian juga dalam hal waktu pencairan jaminan hari
tua oleh Jamsostek menurut sebagian besar responden 72,2 adalah sangat cepat. Dalam hal manfaat jaminan hari tua, sebagian besar responden 56,9
menyatakan sangat bermanfaat. Menurut responden hal ini karena dengan adanya jaminan hari tua tersebut, maka responden sudah memiliki sejumlah dana yang dapat
dipergunakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka menurut sebagian besar responden 51,4 bahwa keberadaan program jaminan hari tua adalah sangat
menolong bagi karyawan.
Universitas Sumatera Utara
4 Penjelasan Responden Atas Variabel Klaim Jaminan Hari Tua
Penjelasan responden atas variabel klaim jaminan hari tua, disajikan pada Tabel IV.13.
Tabel IV.13. Penjelasan Responden Atas Variabel Klaim Jaminan Hari Tua
Skor No
Indikator 5
4 3
2 1
Total
1. Jumlah karyawan yang mengajukan klaim jaminan hari tua
6,2 84,4
9,4 100,0
2. Jumlah jaminan hari tua yang dicairkan Jamsostek pada saat ini
6,2 46,9
46,9 100,0
3. Frekwensi pengajuan klaim jaminan hari tua di Jamsostek
3,1 43,8
53,1 100,0
4. Kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua
6,3 84,4
9,4 100,0
5. Kecapatan waktu pencairan jaminan hari tua oleh Jamsostek
68,8 31,2
100,0 6. Manfaat jaminan hari tua
3,1 53,1
43,8 100,0
7. Keberadaan program jamina hari tua 3,1
53,1 43,8
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.13 dapat diketahui bahwa pelaksanaan klaim jaminan hari tua yang dilakukan perusahaan tempat bekerja sudah dilakukan dengan sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban respoden untuk setiap indikator. Dalam hal jumlah karyawan yang mengajukan klaim jaminan hari tua, sebagian besar
responden 84,4 menyatakan sangat banyak. Dalam hal jumlah jaminan hari tua yang dicairkan Jamsostek pada saat ini, sebagian besar responden menyatakan sangat
banyak dan banyak.
Universitas Sumatera Utara
Frekwensi pengajuan klaim jaminan hari tua di Jamsostek menurut sebagian besar responden 53,1 sudah tergolong tinggi. Selanjutnya sebanyak 43,8
menyatakan sangat tinggi dan selebihnya sebanya 3,1 menyatakan sangat tinggi sekali. Dalam hal kemudahan proses pengurusan jaminan hari tua, sebanyak 84,4
responden menyatakan sangat mudah. Demikian juga dalam hal waktu pencairan jaminan hari tua oleh Jamsostek menurut sebagian besar responden 68,8 adalah
sangat cepat. Dalam hal manfaat jaminan hari tua, sebagian besar responden 53,1
menyatakan sangat bermanfaat. Menurut responden hal ini karena dengan adanya jaminan hari tua tersebut, maka para karyawan sudah memiliki sejumlah dana yang
dapat dipergunakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka menurut sebagian besar responden 53,1 bahwa keberadaan program jaminan hari tua adalah sangat
menolong bagi karyawan.
5 Penjelasan Responden Atas Variabel Rencana Investasi
Penjelasan responden atas variabel rencana investasi terlihat dari tanggapan responden atas instrumen rencana investasi, sebagaimana disajikan pada Tabel IV.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.14. Penjelasan Responden Atas Variabel Rencana Investasi
Skor No
Indikator 5
4 3
2 1
Total
1. Ketersediaan dana invetasi perusahaan Jamsostek saat ini
6,3 78,1
15,6 100,0
2. Kemampuan perusahaan Jamsostek melakukan investasi saat ini
18,8 75,0
6,3 100,0
3. Kebijakan investasi perusahaan Jamsostek saat ini
15,6 62,5
21,9 100,0
4. Ketepatan perusahaan Jamsostek dalam melakukan investasi saat ini
6,3 87,5
6,3 100,0
5. Tingginya beban perusahaan Jamsostek saat ini
3,1 59,4
37,5 100,0
6. Pengaruh gangguan kondisi krisis saat ini terhadap rencana investasi
Jamostek 6,3
87,5 6,3
100,0
7. Peluang investasi Jamsostek saat ini 6,3
87,5 6,3
100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.14 dapat diketahui bahwa rencana investasi PT. Jamsostek adalah baik. Sesuai dengan jawaban responden, sebagian besar
menyatakan bahwa ketersediaan dana invetasi perusahaan Jamsostek saat ini adalah sangat tersedia 78,1 dan tersedia 15,6. Selanjutnya dalam hal kemampuan
perusahaan Jamsostek melakukan investasi saat ini menurut sebagian besar reponden sudah sangat mampu 75, sangat mampu sekali 18,8.
Demikian juga dalam hal kebijakan investasi perusahaan Jamsostek saat ini, sebagian besar responden menyatakan sangat baik 62,5 dan baik 21,9.
Selanjutnya, menurut sebagian besar responden 87,5 bahwa perusahaan Jamsostek sangat tepat untuk melakukan investasi saat ini. Walaupun menurut
Universitas Sumatera Utara
sebagian besar responden 59,4 bahwa beban perusahaan Jamsostek saat ini sangat tinggi. Namun menurut responden, hal tersebut tidak dapat menjadi alasan untuk
berinvestasi, karena dengan investasi, beban tersebut akan dapat dibiayai. Menurut sebagian besar responden, bahwa gangguan kondisi krisis saat ini
sangat berpengaruh terhadap rencana investasi Jamostek. Namun demikian, bahwa peluang investasi Jamsostek saat ini juga sangat besar.
IV.2. Uji Asumsi Klasik