Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
                                                                                b. Kualifikasi Khusus Kepala SekolahMadrasah meliputi :
1.  Kepala  Sekolah  Menengah  KejuruanMadrasah  Aliyah  Kejuruan SMKMAK adalah sebagai berikut :
2.    Berstatus sebagai guru SMKMAK ; 3.    Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMKMAK ; dan
4.   Memiliki sertifikat kepala SMKMAK yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
1
Summer  yang  dikutip  oleh  Massie  mengemukakan  bahwa  manajer  yang diinginkan ialah manajer yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.  Memiliki  dan  mengembangkan  sikap  positif  terhadap  lembaga pendidikan dan pekerjaan manajer.
b.  Memiliki dan  mengembangkan pengetahuan  termasuk  beberapa ilmu pendukung pekerjaan manajer.
c.  Memiliki dan mengembangkan ketrampilan konsep. d.  Memiliki dan mengembangkan ketrampilan manusiawi.
e.  Memiliki dan mengembangkan ketrampilan teknik. f.  Memiliki dan mengembangkan seni art.
2
Sedangkan menurut Wahjosumidjo bahwa efektivitas sekolah tercapai, apabila kepala sekolah selalu memperhatikan dan melaksanakan :
1.1.  Sekolah  harus  secara  terus-menerus  menyesuaikan  dengan kondisi internal dan eksternal yang mutakhir ;
1.2. Mampu  mengkoordinasikan dan  mempersatukan usaha seluruh sumber daya manusia ke arah pencapaian tujuan ;
1.3. Perilaku sumber daya manusia ke arah pencapaian tujuan dapat dipengaruhi  secara  positif  apabila  kepala  sekolah  mampu
melakukan pendekatan secara manusiawi ; 1.4.  Sumber  daya  manusia  merupakan  satu  komponen  penting  dari
keseluruhan perencanaan organisasi ;
1
Permendiknas RI, No. 13, Tahun 2007, Tentang Standar Kepala Sekolah  Madrasah
2
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta : PT. RINEKA CIPTA, 2004, Anggota IKAPI, Cet. II, h. 239
1.5.  Dalam  rangka  pengelolaan  kepala  sekolah  harus  mampu menegakkan  hubungan  yang  serasi  antara  tujuan  sekolah
dengan perilaku sumber daya manusia yang ada ; 1.6.  Dalam  meningkatkan  efektivitas  dan  efisiensi  sekolah,  fungsi
sumber  daya  manusia  harus  ditumbuhkan  sebagai  satu kekuatan utama.
3
2.  Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah a.
Kompetensi Manajerial Manajemen  adalah  proses  merencanakan,  mengorganisasikan,
memimpin  dan  mengendalikan  usaha  anggota-anggota  organisasi  serta pendayagunaan  seluruh  sumber  daya  organisasi  dalam  rangka  mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Untuk  mencapai  tujuan  yang  diharapkan,    kepala  sekolah  harus
mampu  memanaje  sekolahnya  dengan  baik.  Kepala  sekolah  harus memiliki beberapa kompetensi.
Dalam  PERMENDIKNAS  RI  No.13  tahun  2007  tentang  standar kepala sekolah  madrasah dijelaskan ada beberapa kompetensi yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah, diantaranya adalah : kompetensi kepribadian, kompetensi  manajerial,  kompetensi  kewirausahaan,  kompetensi  supervisi
dan kompetensi sosial. Berkaitan  dengan  kepala  sekolah  sebagai  manajer,  kompetensi
yang harus dimiliki adalah kompetensi manajerial. Kompetensi  manajerial  adalah  kemampuan  atau  keahlian  kepala
sekolah  dalam  merencanakan,  mengelola,  memimpin,  mengembangkan sumber  daya  sekolah  dan  melakukan  monitoring,  mengevaluasi  serta
melakukan  pelaporan  pelaksanaan  program  kegiatan  sekolah  dengan prosedur yang tepat.
4
3
Wahjosumidjo, KepemimpinanKepala Sekolah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Cet. III, h. 272
4
Permendiknas RI, No. 13, Tahun 2007, Tentang Standar Kepala SekolahMadrasah
Berdasarkan  uraian  tersebut  diatas,  seorang  manajer  atau  seorang kepala  sekolah  pada  hakikatnya  adalah  seorang  perencana,  organisator,
pemimpin dan seorang pengendali.
5
Sedangkan  menurut  Wahjosumidjo,  agar  seorang  kepala  sekolah secara  efektif  dapat  melaksanakan  fungsinya  sebagai  manajer,  kepala
sekolah harus memahami dan mampu mewujudkannya ke dalam tindakan atau perilaku nilai-nilai yang terkandung di dalam ketiga kompetensi atau
ketrampilan sebagai berikut : 1. Technical Skills
a. Menguasai  pengetahuan  tentang  metode,  proses,  prosedur  dan
teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus. b.
Kemampuan  untuk  memanfaatkan  serta  mendayagunakan  sarana, peralatan  yang  diperlukan  dalam  mendukung  kegiatan  yang
bersifat khusus tersebut. 2. Human Skills
a. Kemampuan  untuk  memahami  perilaku  manusia  dan  proses
kerjasama. b.
Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku.
c. Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif.
d. Kemampuan  menciptakan  kerjasama  yang  efektif,  kooperatif,
praktis dan diplomatis. e.
Mampu berprilaku yang dapat diterima. 3. Conceptual Skills
a.   Kemampuan analisis. b.   Kemampuan berfikir rasional.
c.   Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi. d.    Mampu  menganalisis  berbagai  kejadian,  serta  mampu  memahami
berbagai kecenderungan. e.   Mampu mengantisipasi perintah.
5 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah…….., hal. 96
f.  Mampu  mengenali  macam-macam  kesempatan  dan  problem- problem sosial.
6
b. Dimensi Kompetensi Manajerial
Dibawah ini adalah salah satu dimensi kompetensi manajerial yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, sebagai berikut :
1.  Mengelola  guru  dan  staf  dalam  rangka  pendayagunaan  sumber  daya manusia secara optimal.
Dalam  arti  yang  tradisional,  konsep  pengelolaan  tenaga  pendidik dan  kependidikan  terbatas  pada  urusan-urusan  manajemen  operatif,
seperti  mengelola  data  tenaga  pendidik  dan  kependidikan  record keeping, penilaian kinerja  yang  bersifat  mekanistik mechanichal  job
evaluation,  kenaikan  pangkat  dan  gaji  secara  otomatis  automatic merit  increase.  Perhatian  terhadap  SDM  pada  masa  kini  mencakup
aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan tenaga pendidik  dan  kependidikan  fisik,  emosional  dan  social,  yang  akan
berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bertugas, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.
MSDM pada
masa kini
memfasilitasi aktualisasi
dan pengembangan  kompetensi  para  tenaga  pendidik  dan  kependidikan
melalui  program-program  pengembangan  dan  pemberdayaan  yang dilakukan  secara  sistematik.  Pengembangan  dan  pemberdayaan  SDM
merupakan  bagian  dari  MSDM  yang  memiliki  fungsi  untuk memperbaiki  kompetensi,  adaptabilitas  dan  komitmen  para  tenaga
pendidik  dan  kependidikan.  Dengan  cara  demikian  sekolah  memiliki kekuatan  bukan  saja  sekedar  bertahan  survival,  melainkan  tumbuh
growth,  produktif  productive  dan  kompetitif  competitive.  Dan dalam proses demikian, dukungan SDM yang kuat melahirkan sekolah
yang  memiliki  adaptibilitas  dan  kapasitas  memperbaharui  dirinya adaptability and self-renewal capacity.
6
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah……, hal. 101
Manajemen  tenaga  kependidikan  atau  pengelolaan  sumber  daya guru  bertujuan  untuk  mendayagunakan  tenaga  kependidikan  secara
efektif  dan  efisian  untuk  mencapai  hasil  yang  optimal,  namun  tetap dalam  kondisi  yang  menyenangkan.  Sehubungan  dengan  itu,  fungsi
personalia  yang  harus  dilakukan  pimpinan,  adalah  melakukan perencanaan, pengadaan, pengorganisasian, pengarahan, pelatihan dan
pengembangan, kompensasi, penilaian dan pemberhentian. Semua  itu  perlu  dilakukan  dengan  baik  dan  benar  agar  apa  yang
diharapkan  tercapai,  yakni  tersedianya  tenaga  kependidikan  yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.
a. Perencanaan Menurut  Sondang  P.  Siagian,  bahwa  perencanaan  pada  dasarnya
merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan  dimasa  depan.  Berarti  bahwa  apabila  berbicara  tentang
perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi fokus perhatian ialah langkah-langkah  tertentu  yang  diambil  oleh  manajemen  guna  lebih
menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada
waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapapaian tujuan dan berbagai  sasaran  yang  telah  dan  akan  di  tetapkan.
7
Untuk  itu perencanaan  pegawai  juga  harus  dikelola  dengan  benar,  dalam  dunia
pendidikan  guru  juga  harus  dikelola  dan  dimanaj  dengan  benar  agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Perencanaan  pegawai  merupakan  kegiatan  untuk  menentukan kebutuhan  pegawai,  baik  secara  kuantitatif  maupun  kualitatif  untuk
sekarang dan masa depan. Penyusunan personalia yang baik dan tepat memerlukan  informasi  yang  lengkap  dan  jelas  tentang  pekerjaan  atau
7
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2000, Cet.VIII, h. 41
tugas  yang  harus dilakukan dalam organisasi  ini.  Karena  itu, sebelum menyusun  rencana,  perlu  dilakukan  analisis  pekerjaan  job  analisys
dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan gambaran tentang tugas-tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Informasi
ini  sangat  membantu  dalam  menentukan  jumlah  pegawai  yang diperlukan,  dan  juga  untuk  menghasilkan  spesifikasi  pekerjaan  job
spesification.  Spesifikasi  jabatan  ini  memberi  gambaran  tentang kualitas  minimum pegawai  yang dapat diterima dan  yang perlu untuk
melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya. Dalam  perencanaan  sumber  daya  manusia  memerlukan  sebuah
sistem,  sistem  manajemen  sumber  daya  manusia  ini  secara  terperinci terdiri dari 4 kegiatan yang saling berhubungan dan terpadu, yaitu :
1. Kegiatan inventarisasi persediaan sumber daya manusia. Kegiatan  ini  berguna  untuk  menilai  sumber  daya  manusia  yang
ada  sekarang  baik  ketrampilan,  kemampuankecakapan  dan potensi.
2. Kegiatan forecast sumber daya manusia. Kegiatan  ini  berguna  untuk  memprediksi  permintaan  dan
penawaran  karyawan  pada  waktu  yang  akan  datang  baik kuantitas maupun kualitas.
3. Penyusunan rencana-rencana sumber daya manusia. Kegiatan  ini  memadukan  permintaan  dan  penawaran  personalia
tenaga  kerja  yang  berkualitas  melalui  penarikan,  seleksi,  latihan, penempatan, transfer, promosi dan pengembangan.
4. Pengawasan dan evaluasi. Kegiatan  pemberian  umpan  balik  kepada  sistem  dan  memonitor
pencapaian tujuan dan  sasaran-sasaran perencanaan  sumber daya manusia.
b. Pengadaan Pengadaan  pegawai  merupakan  kegiatan  untuk  memenuhi
kebutuhan  pegawai  pada  suatu  lembaga,  baik  kuantitas  maupun kualitasnya.  Adapun  menurut  Heidjarachman  Ranupandojo  “fungsi
pengadaan  tenaga  kerjapegawai  ini  meliputi  penentuan  kebutuhan tenaga  kerja  baik  mengenai  mutu  maupun  jumlahnya,  mencari
sumber-sumber  tenaga  kerja  secara  efektif  dan  efisien,  mengadakan seleksi  para  pelamar,  menempatkan  tenaga  kerja  pada  posisi  yang
sesuai,  dan  memberikan  pendidikan  serta  latihan  yang  diperlukan untuk pelaksanaan tugas bagi tenaga kerja baru”.
8
Untuk  mendapatkan  pegawai  yang  sesuai  dengan  kebutuhan, dilakukan  kegiatan  recruitmentpenarikan.  Tujuan  utama  rekrutmen
dan  seleksi  adalah  untuk  mendapatkan  orang  yang  tepat  pada penempatan  yang  tepat  pula  yang  sesuai  dengan  kondisi  dan
kebutuhan  organisasi.
9
Proses  penarikan  rekrutmen  ini  penting, karena  kualitas  sumber  daya  manusia  organisasi  tergantung  pada
kualitas penarikannya. Untuk  kepentingan  tersebut  perlu  dilakukan  seleksi  melalui  ujian
lisan,  tulisan  dan  praktek.  Berkaitan  dengan  lembaga  pendidikan seleksi  guru  dapat  dilakukan  dengan  cara  terlebih  dahulu
mengidentifikasi individu-individu
yang berkualitas
secara profesional yang memiliki nilai dan unsur-unsur sikap dan kecakapan
yang  disyaratkan  untuk  mengembangkan  dan  tercapainya  tujuan organisasi.
Mengidentuifikasikan calon
guru harus
dilakukan untuk
mengumpulkan  sejumlah  informasi  tentang  kemampuan  calon  guru. Mengidentifikasikan  calon  guru  dapat  dilakukan  oleh  kepala
sekolahmadrasah  dengan  melihat  transkrip  nilai,  surat  rekomendasi,
8
Heidjarachman Ranupandojo, Manajemen Sumber Daya Manusia 1, Jakarta : Universitas Terbuka, 2000, h. 1.10
9
Suhendra, dan Murdiyah Hayati, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : UIN  Jakarta Press, 2006, Cet. I, h. 47
hal-hal  yang  berkaitan  dengan  pengalamannya,  analisis  hasil wawancara  rekrutmen,  penilaian  selama  praktek  mengajar,  umpan
balik hasil pertemuannya terhadap guru atau pimpinan bagian-bagian yang  berkaitan  dengan  pendidikan,  dan  data-data  lain  yang
bermanfaat.
10
Adakalanya,  pada  suatu  organisasi,  pengadaan  pegawai  dapat didatangkan  secara  intern  atau  dari  dalam  organisasi  saja,  apakah
melalui  promosi  atau  mutasi.  Hal  tersebut  dilakukan  apabila  formasi yang  kosong  sedikit,  sementara  pada  bagian  lain  ada  kelebihan
pegawai atau memang sudah dipersiapkan.
c. Pengorganisasian Pengorganisasian  sebagai  proses  membagi  kerja  kedalam  tugas-
tugas  yang  lebih  kecil,  membebankan  tugas-tugas  itu  kepada  orang yang sesuai dengan kemampuannya dan mengalokasikan sumber daya
serta  mengkoordinasikannya  dalam  rangka  efektivitas  pencapaian tujuan organisasi.
11
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.  Dengan  organisasi  yang  baik  akan  membantu  terwujudnya
tujuan secara efektif. Organisasi  senantiasa  menginginkan  agar  personil-personilnya
melaksanakan  tugas  secara  optimal  dan  menyumbangkan  segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi, serta bekerja lebih baik
dari  hari  ke  hari.  Di  samping  itu,  pegawai  sendiri  sebagai  manusia juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk
dalam  tugasnya.  Sehubungan  dengan  itu,  fungsi  pembinaan  dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang
mutlak perlu, untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai.  Kegiatan  pembinaan  ini  tidak  hanya  menyangkut  aspek
kemampuan, tetapi juga menyangkut karir pegawai.
10
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah….., h. 278
11
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. REMAJA ROSDA KARYA, 2009, Cet. X, h. 71
d. Pengarahan Sesudah  rencana  dibuat,  organisasi  dibentuk  dan  disusun
personalianya,  langkah  berikutnya  adalah  menugaskan  karyawan untuk  bergerak  menuju  tujuan  yang  telah  ditentukan.  Pengarahan
merupakan  kegiatan  penggerak  pengendalian  semua  sumber  dalam usaha  pencapaian  sasaran.  Merupakan  penyatuan  dari  semua  usaha
dan  penciptaan  kerjasama,  sehingga  tujuan  dapat  dicapai  dengan lancar  dan  lebih  efisien.
12
Pengarahan  dilakukan  pimpinan  dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
Fungsi  pengarahan  secara  sederhana,  adalah  untuk  membuat  atau mendapatkan  para  karyawan  melakukan  apa  yang  diinginkan,  dan
harus  mereka  lakukan.  Fungsi  ini  melibatkan  kualitas,  gaya  dan kekuasaan  pemimpin  serta  kegiatan-kegiatan  kepemimpinan  seperti
komunikasi, motivasi dan disiplin. Bila  fungsi  perencanaan  dan  pengorganisasian  lebih  banyak
menyangkut  aspek-aspek  abstrak  proses  manajemen,  kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.
Berkaitan dengan lembaga pendidikan yakni mengenai guru, tahap pengarahan berupa pemberitahuan apa yang harus dilakukan, bidang
studi  apa  yang  akan  dipegang,  selain  itu  juga  pengenalan  terhadap kurikulum, pengenalan dengan para anggota dewan guru, pengenalan
terhadap para siswa dan pengenalan terhadap masyarakat. Tujuan  dari  pengarahan  tersebut  agar  karayaawan  atau  guru  baru
dapat  bekerja  sama  dengan  baik  untuk  mencapai  tujuan  individu, sekolah dan masyarakat.
e. Pelatihan dan Pengembangan Pengertian  pelatihan  dan  pengembangan  adalah  berbeda,  latihan
training  dimaksudkan  untuk  memperbaiki  penguasaan  berbagai ketrampilan  dan  teknik  pelaksanaan  kerja  tertentu,  terinci  dan  rutin.
12
Tarwotjo, Kepemimpinan, Jakarta : Karunika Universitas Terbuka, 1988, Cet. I, h. 4.5
Latihan  menyiapkan  para  karyawan  untuk  melakukan  pekerjaan- pekerjaan sekarang. Di lain pihak, bila manajemen ingin menyiapkan
para karyawan untuk memegang tanggung jawab di waktu yang akan datang,  kegiatan  ini  disebut  pengembangan  sumber  daya  manusia.
Pengembangan  development  mempunyai  ruang  lingkup  lebih  luas dalam  upaya  untuk  memperbaiki  dan  meningkatkan  pengetahuan,
kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Pengembangan  sumber  daya  manusia  ini  perlu  dilakukan  sampai
pada tahap tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi tersebut, pengembangan  sumber  daya  ini  penting  searah  pengembangan
organisasi. Apabila  organisasi  ingin  berkembang  seyogyanya  diikuti  oleh
pengembangan  sumber  daya  manusia,  pengembangan  sumber  daya manusia  ini  dapat  dilaksanakan  melalui  pendidikan  dan  pelatihan
yang berkesinambungan. Ada  dua  tujuan  utama  program  latihan  dan  pengembangan
pegawai.  Pertama,  latihan  dan  pengembangan  dilakukan  untuk menutup  gap  antara  kecakapan  atau  kemampuan  karayawan  dengan
permintaan  jabatan.  Kedua,  program-program  tersebut  diharapkan dapat  meningkatkan  efisiensi  dan  efektifitas  kerja  karyawan  dalam
mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan. Meskipun  usaha-usaha  pelatihan-pelatihan  dan  pengembangan
memakan  waktu  dan  mahal,  tetapi  akan  mengurangi  perputaran tenaga  kerja  dan  membuat  karyawan  menjadi  lebih  produktif.  Lebih
lanjut,  latihan  dan  pengembangan  membantu  mereka  dalam menghindari diri dari keusangan dan melaksanakan pekerjaan dengan
lebih baik.
f. Kompensasi Menurut  E.  Mulyasa,  kompensasi  adalah  “balas  jasa  yang
diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang
dan  mempunyai  kecenderungan  diberikan  secara  tetap”.
13
Pemberian kompensasi,  selain  dalam  bentuk  gaji,  dapat  juga  berupa  tunjangan,
fasilaitas perumahan, kendaraan dan lain-lain. Fungsi  kompensasi  ini  dirumuskan  sebagai  balas  jasa  yang
memadai  dan  layak  kepada  personalia  untuk  sumbangan  mereka kepada tujuan organisasi.
14
Masalah kompensasi merupakan salah satu bentuk tantangan yang harus dihadapi manajemen. Dikatakan tantangan karena imbalan oleh
pekerja  tidak  lagi  dipandang  semata-mata  sebagai  alat  pemuas kebutuhan  materialnya.  Akan  tetapi  sudah  dikaitkan  dengan  harkat
dan  martabat  manusia.  Sebaliknya,  organisasi  cenderung  melihatnya sebagai  beban  yang  harus  dipikul  oleh  organisasi  tersebut  dalam
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran. Kompensasi  tidak  akan  menjadi  beban  yang  berat  apabila
organisasi  dapat  mengadministrasikan  pembayaran  kompensasi karyawan dengan tepat.
Kompensasi  juga  perlu  diberikan  kepada  pekerja  agar  dapat melaksanakan  pekerjaannya  dengan  tenang  sehingga  kinerja  dan
kontribusi  pekerja  tersebut  dapat  tetap  maksimal  dari  waktu  ke waktu.
15
g. Penilaian Dalam  melakukan  tugas-tugas  para  pegawai,  diperlukan  sistem
penilaian secara objektif dan akurat. Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan  pada  prestasi  individu  dan  peran  sertanya  dalam  kegiatan
sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Penilaian  itu  berguna  sebagai  umpan  balik  berbagai  hal,  seperti
kemampuan,  keletihan,  kekurangan  dan  potensi  yang  pada  gilirannya
13
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung : PT. Rosda Karya, 2004, h. 45
14
Suhendra,  dan Murdiyah Hayati,  Manajemen Sumber Daya Manusia…., h. 28
15
Suhendra,  dan Murdiyah Hayati,  Manajemen Sumber Daya Manusia…., h. 28
bermanfaat untuk
menentukan tujuan,
jalur, rencana
dan pengembangan  karir.  Bagi  lembaga  pendidikan,  hasil    penelitian
prestasi kerja tenaga kependidikan sangat penting dalam pengambilan keputusan  berbagai  hal,  seperti  identifikasi  kebutuhan  program
sekolah,  penerimaan,  pemilihan,  pengenalan,  penempatan,  promosi, sistem  imbalan dan aspek  lain dari keseluruhan proses efektif sumber
daya manusia. Berkaitan  dengan  penilaian  guru  dalam  lembaga  pendidikan  guru
harus  dinilai,  sejak  awal  guru  bersangakutan  melaksanakan  tugas mengajar sampaai guru tersebut berhenti tidak mengajar.
Adapun  pokok-pokok  sasaran  penilaian  guru,  menurut  Wahjosumidjo adalah sebagai berikut :
1. Metodologi mengajar Teaching Metodology 2. Pengelolaan kelas Classroom Management
3. Pengetahuan isi dan kadar isi Knowledge of Content 4.  Hubungan  pertumbuhan  profesional  Extent  of  Profesional
Growth.
16
h. Pemberhentian Pemberhentian  separation  adalah  putusnya  hubungan  kerja
seseorang  dari  suatu  perusahaan.  Pemberhentian  ini  disebabkan  oleh keinginan  karyawan,  keinginan  perusahaan,  kontrak  kerja  berakhir,
pensiun dan sebab-sebab lainnya. Pemberhentian  pegawai  merupakan  fungsi  personalia  yang
menyebabkan  terlepasnya  pihak  organisasi  dan  personil  dari  hak  dan kewajiban  sebagai  lembaga  tempat  bekerja  dan  sebagai  pegawai.
Dalam  kaitannya  dengan  tenaga  kependidikan  di  sekolah,  khususnya pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian pegawai ini menurut
E.  Mulyasa  dapat  dikelompokkan  ke  dalam  tiga  jenis.  1 pemberhentian  atas  permohonan  sendiri,  misalnya  pindah  lapangan
16
Wahjosumidjo, Kepemimpinan…, h. 278
pekerjaan  dengan  tujuan  memperbaiki  nasib  2  pemberhentian  oleh dinas  atau  pemerintah,  misalnya  pegawai  tidak  cakap  atau  tidak
melaksanakan  tugas  dengan  baik,  dan  3  pemberhentian  sebab  lain- lain.
17
                