Persepsi Guru Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

Dalam kamus Psikologi kata persepsi juga berasal dari kata “perception” yang berarti proses mengetahui atau mengenali objek dalam kejadian objektif dengan bantuan indera. 22 Dalam interaksi dengan manusia khususnya dengan lingkungan sosialnya, setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam menanggapi, memahami dan menafsirkan suatu objek yang dirasakan dan dilihatnya. Persepsi pada setiap individu berasal dari stimulus atau rangsangan yang diterimanya. Maka persepsi merupakan keadaan yang terintegrasi dalam diri setiap orang terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. 23 Sedangkan menurut definisi para ahli banyak mengemukakan pendapat masing-masing berbeda satu sama lain mengenai persepsi. Veithzal Riva’i menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu; proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya. 24 Hal ini berarti persepsi itu didahului oleh proses penginderaan. Proses individu mengenali objek-objek dengan alat penginderaannya sehingga individu tersebut menyadari apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, kemudian individu tersebut mengalami persepsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses pemahaman seseorang dari hasil interaksinya dengan orang lain dalam lingkungan yang berupa pendapat dan penelitian dirinya terhadap apa yang diterima dan di tangkapnya selama melakukan kegiatan atau pekerjaan di 22 J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Edisi. I, hal. 358 23 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Edisi. I, hal. 138 24 Veithzal Riva’I, Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Edisi. II, h. 359 lingkungan tersebut. Dengan adanya persepsi maka baik buruknya seseorang atau suatu objek dapat diketahui dengan jelas sesuai dengan keadaan yang terjadi. Sedangkan menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan pada satu objek. 25 Didalam psikologi, proses sensasi dan persepsi berbeda. Sensasi ialah penerimaan stimulus melalui alat indera. Sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak. 26 Sedangkan berkaitan dengan guru, sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008 tentang guru, dijelaskan pada pasal 1 bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 27 Dalam hal ini guru sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial tidak terlepas dari persepsi sosial, yaitu proses pemberian nilai atau pemahaman diantara sesama makhluk yang saling berinteraksi secara sosial. Sedangkan menurut Uzer Usman bahwa guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Berdasarkan pengertian di atas, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan persepsi guru adalah mengenai pandangan atau proses berfikir guru dalam menilai jalannya suatu kegiatan di sekolah yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan tempatnya bekerja, dan memberikan persepsi terhadap kompetensi manajerial kepala sekolah. Melalui persepsi yang baik akan menimbulkan kepuasan kerja serta sekaligus meningkatkan produktivitas kerja. 25 Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar UmumPsikologi, Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1986, Cet. IV, h. 39 26 Drs. H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, h. 37 27 Tim Penyusun, Peraturan Pemerintah RI, No. 74 Tahun 2008 Pasal 1, Tentang Guru, Jakarta : BP. Cipta Jaya, h. 2 Persepsi guru yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini adalah proses penerimaan, penyeleksian, pengorganisasian dan penafsiran dari stimulus yang diterima oleh guru melalui alat-alat inderanya. Dalam hal ini bagaimana guru memberikan tanggapan, penafsiran dan memberikan perhatian dan penilaian tentang kompetensi manajerial kepala sekolah di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta. 2. Persepsi Guru Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Persepsi guru adalah suatu tanggapan yang dimiliki oleh guru melalui alat- alat inderanya untuk memperhatikan dan memberikan penilaian tentang kompetensi manajerial kepala sekolah. Maka, kompetensi manajerial kepala sekolah akan mempengaruhi etos kerja dan kualitas sekolah yang di pimpinnya. Sebagai kepala sekolah berhadapan dengan para guru, kompetensi yang dimiliki sangatlah berpengaruh terhadap penilaian guru. Kompetensi manajerial yang dimiliki dan ditunjukkan kepala sekolah dapat pula diterapkan pada kinerja guru. Kepala sekolah adalah figur seorang pemimpin. Kepala sekolah juga adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa, watak dan etos kerja para guru, karena mampu menjadi ragi atau mewarnai lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Jabatan kepala sekolah memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas kepala sekolah tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga suatui tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Kepala sekolah memang menempati kedudukan yang terhormat di sekolah dan masyarakat, sebagaimana guru yang mempunyai kewibawaan sehingga masyarakat tidak meragukan figur seorang guru. Kepala sekolah yang kompeten adalah kepala sekolah yang mampu menciptakan suasana yang kondusif dan bekerja secara profesional di sekolah, sehingga etos kerja guru dan staf pun sangat tinggi. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi manajerial. Kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolahnya akan berpengaruh terhadap persepsi guru terhadap dirinya, sehingga apabila kompetensi manajerial kepala sekolah itu baik, maka persepsi guru tentang kompetensi manajerial kepala sekolah pun baik. Jadi, yang dimaksud dengan persepsi guru tentang kompetensi manajerial kepala sekolah adalah pandangan, tanggapan atau penilaian guru tentang kemampuan kepala sekolah mengelola sumber daya sekolahnya, khususnya mengelola guru dan staf dalam mendukung jalannya kegiatan sekolah, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan profesionalisme guru dalam bekerja. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan nasional akan tercapai secara optimal. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui persepsi guru tentang kompetensi manajerial kepala sekolah. 2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi manajerial.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2009, sehingga data yang diperoleh dari responden lebih akurat. Adapun tempat penelitian ini dilakukan di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta.

C. Populasi dan Sampel

Berdasarkan pada judul penelitian, maka populasi dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta yang berjumlah 20 orang. Untuk mengetahui persepsi guru tentang kompetensi manajerial kepala sekolah dalam penelitian ini, sampel yang diambil penulis adalah semua guru yang ada di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta. 24

D. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu menganalisis hasil yang telah didapat dari hasil penelitian di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta berupa data dan informasi sebenarnya mengenai kondisi yang ada. Untuk mendapatkan data dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan dua macam penelitian yaitu penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan applied research. a. Penelitian kepustakaan yang dimaksud disini adalah mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur buku yang ada kaitannya dengan penulisan ini. b. Penelitian lapangan yaitu penelitian dengan meninjau langsung ke objek penelitian. Adapun penelitian tersebut menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara yaitu pengumpulan data secara tertulis dengan mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada kepala sekolah dan guru- guru yang ada di SMK Teknik 10 Nopember Jakarta.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data tentang kompetensi manajerial kepala sekolah, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 1 Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi manajerial. Dan juga memperoleh data sejauhmana tugas dan fungsinya sehari-hari sebagai kepala sekolah. 1 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2007, Cet. VI, h. 158

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL, PERSEPSI GURU TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK BER-ISO DI KOTA SALATIGA.

0 1 15

Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMK Seni dan Kerajinan Kota Surakarta.

0 1 24

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK SMIP YPPT BANDUNG.

0 3 53

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI MENGAJAR GURU SMK NEGERI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 147

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS SE-KECAMATAN WONOSARI.

0 1 119

PENGARUH KETERAMPILAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN SETATUS SOSIAL EKONOMI GURU

0 0 9

KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAYAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

0 0 16

KEMAMPUAN MANEJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAYAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI JAKARTA BARAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11