Implementasi Strategi Strategi dakwah lingkungan perkantoran; analisa perencanaan strategi ikatan Da'i Indonesia (IKADI) DKI Jakarta

47 maupun pemerintah dengan memperhatikan kebutuhan dan permintaan dari sasaran dakwah IKADI DKI Jakarta. Tentu tidak seratus persen setiap hasil perumusan strategi yang telah ditetapkan dapat direalisasikan. Untuk mengetahui keberhasilan proses implementasi strategi, maka biasanya IKADI DKI Jakarta membagikan questioner kepada sasaran dakwah dari berbagai perkantoran untuk menangkap aspirasi dan kepuasaan mad’u selama ini menerima dakwah dari IKADI DKI Jakarta. 75 Faktor pendukung dalam proses implementasi strategi dakwah IKADI DKI Jakarta adalah kerjasama yang terjalin dengan berbagai lembaga dakwah untuk memudahkan proses implementasi strategi yang dilaksanakan, kualitas da’i yang sudah memadai juga sangat mendukung proses implementasi. Sedangkan faktor penghambat diantaranya terjadi gap antara penawaran dengan permintaan, baik dari da’i yang disiapkan maupun aplikasi multimedia yang diminta, selain itu dana juga menjadi kendala dalam proses implementasi dari program-program yang sudah dirumuskan. Proses implementasi dari program-program strategis yang dihasilkan dari perumusan strategi terangkum seperti yang dibawah ini:

1. Silaturahmi dengan Tokoh dan Ormas Dakwah

Program Silaturahmi dan membangun kemitraan yang sudah dilakukan oleh IKADI DKI Jakarta kepada tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang sama-sama bergerak dibidang dakwah, tentu itu merupakan strategi yang sangat menunjang sebagai langkah awal dalam dakwah di tengah masyarakat perkantoran. Dengan membangun kemitraan dengan instansi 75 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta pada 08 Juli 2010 48 lain ini akan memperkuat kedudukan IKADI DKI Jakarta di tengah masyarakat dan sebagai upaya menjaga keharmonisan diantara sesama. Silaturahmi ini juga mengokohkan kebersamaan mengemban amanah dari Allah untuk menyeru dan berdakwah memelihar seluruh umat dari jalan kemaksiatan dan kemungkaran. Hal ini sejalan dengan apa yang diperintahkan Allah dalam Surat Al-Imron; 104, yaitu: ☺ ☺ “Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Dan yang lebih penting, gerakan dakwah IKADI DKI Jakarta di lingkungan perkantoran tentu membutuhkan dukungan dari berbagai elemen yang ada di DKI Jakarta, terutama tokoh-tokoh dan ormas-ormas dakwah yang berdomisili dan beraktifitas di DKI Jakarta. Kemitraan ini tentu menjadi harapan untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang maju secara ekonomi, dan tetap menjaga keluhuran moralnya yang tercermin dalam interaksi masyarakat Jakarta yang harmoni. Dan harapan dari IKADI DKI Jakarta adalah kesejahteraan Jakarta tidak hanya sekedar dari hasil pembangunannya tapi juga karena keberkahan atau kasih sayang Allah SWT. 76 76 Dokumen Laporan Kegiatan IKADI DKI Jakarta dari Sekretaris IKADI DKI Jakarta Ust. Izzudin Abdul Manaf pada 24 Mei 2010 49 Untuk saat ini silaturahmi tokoh-tokoh dakwah yang sudah tercapai oleh IKADI DKI Jakarta adalah silaturahmi dengan Mantan Ketua MPR Dr. H. Hidayat Nurwahid, Ketua Baznas KH. Didin Hafiduddin, Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin, Ust. Yusuf Mansur, Ust. Arifin Ilham, Mama Dedeh dan Ust. Subki Al-Bughuri. Sedangkan untuk organisasi kemasyarakat dakwah, untuk saat ini yang sudah terjalin silaturahimnya diantaranya dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama PBNU, Koordinator Dakwah Indonesia KODI, Dewan Dakwah Islam Indonesia DDII dan FORSIMPTA Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran se-Jakarta. Karena segmentasi utama mad’u yang putuskan IKADI DKI Jakarta dalam aktifitas dakwahnya adalah masyarakat perkantoran, maka untuk saat ini IKADI DKI Jakarta telah menjalin kemitraan secara intens dan berkelanjutan dengan Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran Se- Jakarta FORSIMPTA dengan posisi IKADI DKI Jakarta sebagai pembinanya.

2. Pembekalan dan Regenerasi Da’i

Da’i memiliki peran penting dalam pengembangan dakwah. Karena da’i merupakan pelaku dakwah dan tingkat keberhasilan dakwah bisa dikatakan tergantung pada kemampuan da’i. Untuk berdakwah di lingkungan perkantoran, da’i dituntut untuk berpengetahuan luas, menjadi 50 tauladan dihadapan umat, cerdas dan berwawasan luas, bermoral dan memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas umat. 77 Da’i yang juga berperan sebagai komunikator, dan komunikator merupakan salah satu unsur dari keberhasilan dakwah. Sebagai seorang komunikator Onong Uchjana Effendy dalam strategi komunikasi berpendapat ada dua hal penting yang perlu diperhatikan pada diri seorang komunikator untuk melancarkan proses komunikasi atau dakwahnya, yaitu daya tarik dan kredibilitas komunikator. 78 Daya tarik komunikator berkaitan bagaimana supaya komunikan merasa memiliki kesamaan dengan komunikator sehingga komunikan bersedia menerimanya, sedangkan kredibilitas berkaitan bagaimana caranya komunikan bisa mempercayai komunikator. Pembekalan yang dilakukan IKADI DKI Jakarta sangat penting karena berkaitan dengan dua hal penting diatas yang harus dimiliki oleh seorang da’i, yaitu untuk meningkatkan daya tarik da’i dan kredibilitas da’i di depan mad’u disaat melaksanakan tugas dakwahnya di lingkungan perkantoran. Program pembekalan dan regenerasi da’i di IKADI DKI Jakarta dinamakan dengan Training Da’i Muda se-Jakarta. Kenapa pemuda yang menjadi prioritas utama dalam program ini. IKADI DKI Jakarta berpendapat Pemuda merupakan harapan dan tumpuan bagi semua lapisan 77 Acep Aripudin, Syukriadi Sambas, Dakwah dan Damai Pengantar Dakwah Antarbudaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 150 78 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 38-39 51 masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Di dalam diri seorang pemuda, tertanam cita-cita yang tinggi untuk masa depan. Islam pun memandang sosok pemuda sebagai masa emas untuk mengemban amanah dakwah agar Islam tegak di muka bumi. 79 Dari alasan-alasan diatas penulis berpendapat bahwa langkah strategis IKADI DKI Jakarta mengadakan program pembekalan dan regenerasi da’i dengan nama Training Da’i Muda se-Jakarta memiliki peran yang sangat penting dalam usaha mensukseskan implementasi strategi dakwah di lingkungan perkantoran. Untuk tahun 2010 IKADI DKI Jakarta telah melaksanakan satu kali pelaksanaan Training Da’i Muda se-Jakarta di Jakarta Islamic Center Jakarta Utara pada bulan Januri 2010, yang menghadirkan peserta training sebanyak 100 da’i muda se-Jakarta. Program training ini, yang dilaksanakan oleh IKADI DKI Jakarta dengan nama Training Da’i Muda se-Jakarta mulai dari ditetapkan program tersebut hingga sekarang memiliki beberapa tujuan umum dan tujuan khusus 80 . Tujuan umum dari pelaksanaan pelatihan dan training da’i ini diantaranya: a. Untuk meningkatkan ketertarikan pemuda dan remaja Islam terhadap ajaran islam dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang keIslaman yang intensif. 79 Dokumen Laporan Kegiatan IKADI DKI Jakarta dari Sekretaris IKADI DKI Jakarta Ust. Izzudin Abdul Manaf pada 24 Mei 2010 80 Dokumen laporan kegiatan IKADI DKI Jakarta dari Sekretaris IKADI DKI Jakarta Ust. Izzudin Abdul Manaf pada 24 Mei 2010 52 b. Untuk meningkatkan potensi pemuda dan remaja Islam dalam meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat. c. Sebagai sarana kegiatan alternatif yang bersifat positif yang akan meminimalisir kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif seperti tawuran, penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dll. Sedangkan tujuan khusus dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan para da’i muda dan calon-calon da’i serta memberikan kiat-kiat dalam melaksanakan Manajemen Organisasi Operasional dakwah untuk Pemuda dan Remaja Islam se-Jakarta. Training dan regenerasi da’i menjadi penting dalam aktifitas dakwah di lingkungan perkantoran, saat ini para kader da’i yang aktif di IKADI DKI Jakarta sebagian besar minimal telah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi timur tengah bergelar Lc, MA dan Dr. Karena tidak bisa dipungkiri saat ini di masyarakat perkantoran, sangat memperhitungkan tingkat pendidikan dari da’i, tentunya sangat tidak tepat jika IKADI DKI Jakarta tidak menyesuaikan kualifikasi da’i terhadap kebutuhan mad’u. Selain training da’i muda yang rutin dilaksanakan dalam meningkatkan SDM da’i, IKADI juga memiliki program apa yang disebut sertifikasi da’i. Sertifikasi da’i sangat urgensi dalam pengembangan dakwah menurut IKADI, karena berkaitan dengan standarisasi kemampuan dakwah bagi da’i IKADI dan juga optimalisasi potensi da’i IKADI dalam memerankan pembinaan masyarakat. Sertifikasi melalui 53 berbagai jenjang dalam pelatihannya sebagai bentuk pelatihan untuk mengembangkan skill dan potensi dalam mengembangkan dakwah. Dan ini sangat sesuai dengan visi dan misi IKADI. 81

3. Kajian Perkantoran dan Kajian Masyarakat Umum

Untuk aktifitas kajian yang dilakukan oleh IKADI Jakarta terbagi atas dua sasaran, yaitu: a. Kajian Perkantoran Dalam bidang kajian-kajian keislaman di masyarakat perkotaan, IKADI DKI Jakarta membagi segementasi mad’u menjadi dua, yaitu segmentasi mad’u utama masyarakat perkantoran dan segmentasi masyarakat umum. Kajian perkantoran merupakan prioritas utama dakwah, karena perkantoranlah segmentasi utama dakwah IKADI DKI Jakarta. Masyarakat perkantoran merupakan masyarakat yang memiliki sangat sedikit waktu luang, karena dalam kesehariannya dihabiskan dengan aktifitas yang berada di kantor dari pagi hingga sore sesuang jam kerja masing-masing kantor, dan itu berlangsung setiap saat kecuali hari libur yang telah ditetapkan. Untuk bisa masuk dalam lingkungan masyarakat perkantoran dan menyukseskan program kajian di perkantoran, IKADI DKI Jakarta menyiasati dengan membangun kemitraan dengan 81 Tim sertifikasi da’i IKADI, Bekal Da’i Muda; Kumpulan Materi Sertifikasi Da’i IKADI, Jakarta: Pustaka IKADI, 2008, h. xviii 54 FORSIMPTA untuk menjalin komunikasi yang intens dengan mereka dan mencari bagaimana proses yang terbaik dalam pelaksanaan kajian islam di perkantoran. Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran Se-Jakarta FORSIMPTA dideklarasikan tepatnya pada hari Jum’at tanggal 09 Juni 2001 atau bertepatan dengan 7 Rabi’ul Akhir 1422 H bertempat di Masjid Plaza Mandiri Jakarta. Ada 14 deklarator dari perwakilan masjid mushola majlis taklim dari wilayah Gatot Subroto dan Sudirman. Masjid mushola. Majlis taklim yang tergabung dalam FORSIMPTA yaitu : Masjid Al-Muhajirin Graha Unilever Gatot Subroto, Masjid Plaza Mandiri Gatot Subroto, Masjid Telkom Gatot Subroto, Masjid LIPI Gatot Subroto, Masjid Al-Maghfiroh Jamsostek Gatot Subroto, Masjid Dirjen Pajak Gator Subroto, Mushola Gedung Menara Mulia Gatot Subroto, Mushola Surveyor Indonesia Gatot Subroto, Mushola Miftahul Jannah PT Gufl Indonesia Sudirman, Mushola Plaza Bapindo Sudirman, Masjid Al’Alaa BEJ Sudiriman, Masjid Itjen Depdiknas Sudirman dan Masjid Land Mark Sudirman. 82 Karena masyarakat perkantoran sudah termasuk masyarakat yang memadai dalam berbagai hal seperti dari segi keilmuan dan materi. Strategi yang pertama dilakukan olah IKADI DKI Jakarta 82 Sekilas Tentang FORSIMPTA, diakses pada 14 Mei 2010 dari htttp:www.dakwahkantor.com 55 adalah membaca apa sebenarnya yang menjadi tuntutan dan kebutuhan dari masyarakat perkantoran, dan itu harus diketahui terlebih dahulu. Untuk itulah IKADI DKI Jakarta membangun kemitraan dengan FORSIMPTA untuk bisa berkoordinasi berkaitan dengan topik-topik kajian yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 83 Sedangkan strategi yang kedua IKADI DKI Jakarta menyesuaikan atau menyelaraskan dengan target-target yang ingin dicapai atau dikuasai oleh mad’u sesuai dengan target kantornya masing-masing. Untuk kajian diperkantoran umumnya materi yang diminta adalah berkaitan dengan akhlak atau pergaulan dalam sehari-hari, untuk masalah ibadah atau fiqih kurang diminati karena ada kekhawatiran terjadi perbedaan-perbedaan pendapat nantinya. IKADI DKI Jakarta selalu melibatkan perkantoran untuk bersama-sama memutuskan topik yang akan dikaji, dan untuk itu biasanya ada pertemuan bulanan dengan rohis-rohis perkantoran yang bertanggungjawab terhadap kajian. 84 Komunikasi yang melibatkan berbagai pihak tersebut dengan harapan dapat mensukseskan kegiatan kajian islam di perkantoran sukses sesuai dengan harapan semua pihak. 83 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 12 Mei 2010 84 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 12 Mei 2010 56 Kajian islam di perkantoran ini biasanya dilaksanakan secara rutin dalam jangka sebulan sekali, namun ada juga beberapa perkantoran dan hotel yang melakukan kajian dengan IKADI DKI Jakarta tidak secara rutin. Dibawah ini adalah jadwal kajian rutin dengan beberapa perkantoran yang saat ini masih menjalin kerja sama dengan IKADI DKI Jakarta, diantaranya adalah: No Kantor Waktu Kajian 1 PT. Pembangunan Perumahan Jl. Letjend TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Setiap Rabu Pekan ke- 2 2 PT. Indonesia Power Jl. Gatot Subroto Kav. 18 Jakarta Setiap Rabu Pekan ke- 3 3 Unilever Indonesia Jl. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta Selatan Setiap Rabu Pekan ke- 4 4 Badan Pemeriksa Keuangan Jl. Gatoto Subroto Kav. 13 Jakarta Setiap Selasa Pekan ke-3 5 Conophilips Indonesia Jl. Letjend TB Simatupang Kav 1- B Jakarta Setiap Kamis Pekan ke-1 6 Taman Raffles Setiap Jumat Pekan ke- 3 7 Kota Wisata Setiap Kamis Pekan ke-3 8 Badan Kepegawaian Negara Jl. Letjend Sutoyo Jakarta Timur Setiap Senin Pekan ke- 4 Tabel. 1 85 Jadwal Kajian Rutin IKADI DKI Jakarta di Perkantoran Dalam proses implementasi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam prosesnya terdapat hal-hal yang menjadi kendala, namun dari semua kendala yang ada, kendala yang dominan dalam 85 Data dari SMS Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 19 Mei 2010 pukul 20:19 dan 20:54 WIB. 57 pengembangan masyarakat diperkantoran adalah waktu yang tidak sesuai atau singkatnya waktu untuk pelaksanaan kajian-kajian Islam diperkantoran. Karena umumnya waktu yang disediakan oleh pihak manajemen kantor adalah siang hari yang sebenarnya merupakan waktu Istirahat, shalat dzuhur, dan makan siang. biasanya kajian dimulai sesudah pelaksanaan shalat dzuhur sampai pukul 13.00 atau 13.30 WIB, tapi memang ada juga yang menawarkan waktu shalat dhuha seperti saat bekerja sama dengan Bank BNI yang dilaksanakan pada pukul 07.00-08.00 WIB. Itu lebih baik dibandingkan pada siang hari, karena di pagi hari kondisi mad’u masih dalam kondisi fresh, sehingga motivasi yang didapatkan dari kajian tersebut langsung berefek pada saat mereka memulai kerja. Untuk mengatasi itu semua, maka IKADI DKI Jakarta mengurangi model komunikasi satu arah dalam penyajiaannya kecuali pada khutbah Jum’at. Model komunikasi yang digunakan IKADI DKI Jakarta dalam penyajian kajian di perkantoran adalah komunikasi dua arah yaitu model dialog atau diskusi yang interaktif untuk memancing keaktifan dari peserta kajian. Perkembangan teknologi yang terus tumbuh dimanfaatkan oleh IKADI DKI Jakarta dalam penyajian kajian-kajian di perkantoran, dengan memanfaatkan “Laptop” yang dipadukan dengan “LCD Projector”, dan itu sudah menjadi ketentuan dan 58 kesepakatan bersama selama ini. Dakwah berbasis multimedia menjadi lebih menarik karena tidak monoton, peserta bisa melihat materi yang disajikan dan juga mengurangi rasa ngantuk dari peserta karena memang waktu pelaksanaannya dilaksanakan pada siang hari. b. Kajian Masyarakat Umum Selain aktifitas kajian di masyarakat perkantoran, IKADI DKI Jakarta juga tidak meninggalkan kajian untuk masyarkat umum yang biasa dilaksanakan di Masjid Jami dan kajian tersebut dikenal dengan program MAKKAH Majlis Akhlakul Karimah yang muatan dari program tersebut ada tiga, yaitu tilawah, tabligh dan tazkiyah. 86 Selain itu, menurut sekretaris IKADI DKI Jakarta ada beberapa target dari program MAKKAH tersebut, diantaranya Rekrutmen kader da’i IKADI, Sosialisasi Personal Da’i dan Pengembangan visi IKADI. 87 Untuk periode 2009-2010 program MAKKAH sudah berlangsung setiap tiga bulan sekali, dimulai dari akhir agustus 2009 sampai maret 2010 yang telah menghadirkan beberapa da’i dan da’iah seperti Ust. Yusuf Mansur, Ust. Arifin Ilhan, Mama 86 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Selasa, 12 Mei 2010. 87 Wawancara dengan Sekretaris IKADI DKI Jakarta Ust. Izzuddin Abdul Manaf pada Senin, 10 Mei 2010. 59 Dedeh, Ust. Subki Al-Bughuri dan rencananya bulan juli 2010 akan menghadirkan KH. Abdullah Gymnastiar. 88 Kegiatan MAKKAH juga biasanya sebagian dilaksanakan pada moment-moment tertentu, seperti peringatan hari-hari besar Islam dan Nasional yang temanya disesuaikan dengan moment- moment tersebut. Moment yang termasuk banyak mengadakan kegiatan ini adalah disaat bulan ramadhan tiba. Di bulan ramadhan IKADI DKI Jakarta membagi sebanyak tiga kali sebelum ramadhan, saat ramadhan dan pasca ramadhan. Dalam artian kegiatan kajian di masyarakat umum lebih memanfaatkan pada moment-moment tertentu.

C. Evaluasi Strategi

Setelah melewati beberapa tahapan yang sudah kita jelaskan sebelumnya, untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan untuk melihat apakah implementasi yang dilakukan masih sesuai atau tidak, maka kita membutuhkan evaluasi strategi untuk memastikannnya. Karena itu evaluasi dari program-program yang telah diimplementasikan perlu untuk dilakukan secara terus menerus. Di IKADI DKI Jakarta evaluasi merupakan unsur terpenting dalam mengetahui dan memastikan sejauh keberhasilan dakwah yang sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau perumusan yang telah ditetapkan, karena itu evaluasi harus dilakukan secara terprogram dan tertentu waktunya. 88 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Selasa, 12 Mei 2010. 60 Evaluasi bisa dilakukan dalam bentuk insidentil atau secara terencana. Insidentil di sini maksudnya setiap ada persoalan di lapangan yang menyangkut program atau implementasi dakwah akan langsung evaluasi untuk memperbaiki hubungan, sedangkan evaluasi terencana akan dilakukan setiap setengah setahun sekali. Untuk setahun ini, evaluasi strategi sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Dua kali dalam bentuk terencana dan satu kali dalam bentuk evaluasi insidentil. 89 Terencana dimaksudkan bahwa evaluasi yang dilakukan sudah direncanakan sebelumnya disaat penetapan dalam perumusan atau agenda rutin, sedangkan insidentil adalah evaluasi yang dilakukan secara spontan dalam menyikapi permasalahan yang ada dalam proses implementasi. Untuk kajian di perkantoran, IKADI DKI Jakarta karena dari awal membangun kemitraan secara berkelanjutan dengan FORSIMPTA dalam pengembangan dakwah dimasyarakat perkantoran, juga bersama dengan Rohis- rohis dari Masjid perkantoran yang ada di Jakarta turut serta mengevaluasi kajian-kajian yang sudah berlangsung untuk kemudian mencari solusi bersama. 89 Wawancara via email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada 08 Juli 2010