Susunan Kepengurusan PW IKADI DKI Jakarta Perumusan Strategi

34 Departemen-Departemen: Dakwah : H. Arif Ma’ruf, Lc Ahmad Dimyathi, AKp H. Muhammadun Abdul Hamid, MA H. Lukman AS, Lc Subki Al-Bughuri, S.Sos Pendidikan : H. Sholeh Zainuddin, Lc. MA H. Rizka Maulana, Lc. MA Dadang Syamsuddin, Lc Riset Kajian : Asfuri Bahri, Lc Ali Sakti, MEc Ahmad Bisri, MA H. Lukmanul Hakim, S.Pdi Humas Publikasi : Ir. Dedi Junaedi H. Ali Fikri Noor, MA H. Abdul Munith, Lc Drs. Ismeides

G. Keanggotan IKADI DKI Jakarta

Untuk keanggotan di dalam organisasi dakwah IKADI DKI Jakarta, perekrutan anggota dilakukan pada saat acara atau moment yang dilaksanakan oleh IKADI DKI Jakarta. Pengurus membagikan form-form formulir penerimaan 35 anggota kepada peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, dan saat itu juga formulir dikembalikan kepada panitia untuk diproses lebih lanjut. 58 Sampai saat ini untuk keanggotaan IKADI DKI Jakarta masih belum terukur dengan hitungan angka secara valid, dikarenakan turun naik dan perpindahan dai-da’i ke berbagai wilayah dalam melaksanakan tugas dakwahnya dan sebagainya. Tetapi dapat diperkirakan sudah sekitar 10000 anggota yang terlibat dalam melaksanakan dan menyukseskan program-program IKADI DKI Jakarta. 59 Ada dua jenis anggota di dalam organisasi IKADI DKI Jakarta yang tetap mengacu pada Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART yaitu 60 : 1. Anggota biasa adalah seorang da’i muslim warga Negara Indonesia yang mendaftarkan diri dan memenuhi persyaratan organisasi. 2. Anggota luar biasa adalah anggota yang ditetapkan oleh pengurus pusat, antara lain karena jasa dan sumbangannya dalam kemajuan dakwah islamiyah dan berguna bagi kemajuan umat Islam, masyarakat dan bangsa. 58 Wawancara dengan Sekretaris IKADI DK Jakarta Ust. Izzudin Abdul Manaf pada 26 April 2010 59 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabil Luthfi pada 08 Juli 2010 60 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKADI, diakses pada 11 Juli 2010 dari www.ikadiagam.blogspot.com 36 Untuk ikut serta dalam keanggotan IKADI DKI Jakarta ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi setiap calon kader organisasi IKADI DKI Jakarta, diantaranya 61 : 1. Warga Negara Republik Indonesia yang beragama Islam 2. Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan-ketetapan organisasi. 3. Mendapat rekomendasi sekurang-kurangnya dari dua orang anggota IKADI DKI Jakarta. 4. Mengajukan permohonan dan menyatakakn secara tertulis kesediaan keanggotaan. 61 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKADI, diakses pada 11 Juli 2010 dari www.ikadiagam.blogspot.com

BAB IV HASIL PENELITIAN

IKADI DKI Jakarta merupakan wadah pada da’i yang memiliki kesamaan visi dalam mewujudkan Kota Jakarta yang bermoral dan bermartabat, berdirinya IKADI DKI Jakarta berawal dari berbagai problematika yang ada di Kota Jakarta, yang jika dianalisa lebih dalam masalah utama yang dominan adalah masalah moral. Rendahnya moralitas inilah yang penyebab kesenjangan semakin melebar dan dalam, serta harmonisasi sosial di tengah masyarakat tidak terwujud. Problematika-problematika tersebut harus diatasi dengan kegiatan dakwah yang dilakukan secara terencana, terukur, sistematik dan terorganisir dengan baik. Dengan begitu kesejahteraan manusia secara materil maupun spiritual dapat terwujudkan. Dari keterangan hasil wawancara dengan ketua IKADI DKI Jakarta Dr. H. Atabil Luthfi, MA menjelaskan bawah dalam pelaksanaan kegiatan dakwahnya IKADI DKI Jakarta mengambil segmentasi mad’u utamanya adalah berdakwah di masyarakat perkantoran, yang selama ini mad’u ini kurang disentuh oleh organisasi dakwah lainnya. Sambutan dari masyarakat perkantoran cukup baik disebabkan akan kebutuhan rohani, kita ketahui bersama bahwa komunikasi sehari-hari yang dominan di perkantoran adalah interaksi borjuis, sehingga membutuhkan kedamaian dan ketentraman melalui kajian-kajian Islami yang IKADI DKI Jakarta. 62 62 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Selasa, 12 Mei 2010 37 38 Tujuan kenapa IKADI DKI Jakarta mengambil segmentasi mad’u dari masyarakat yang rutinitas kesehariannya berakfitifitas di perkantoran, supaya masyarakat perkantoran juga bisa merasakan nilai-nilai Islam dalam aktifitasnya di kantor, seperti semangat Islam, motivasi Islam dan warna pergaulan yang Islami. Dengan memahami nilai-nilai Islam,IKADI DKI Jakarta juga berharap masyarakat perkantoran tidak hanya mendapatkan gaji atau materi dari aktifitasnya di kantor, tetapi juga diharapakan terpenuhi kebutuhan rohaninya saat beaktifitas di kantor. 63 Dalam proses pelaksanaan pengembangan dakwah di masyarakat perkantoran, IKADI DKI Jakarta dominan dengan ciri da’wah bi lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan seperti khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain. Diskusi atau kajian Islam yang dipadukan dengan teknologi pemanfaatan Laptop dan LCD Projector sebagai media penyampaian materi. IKADI DKI Jakarta juga pernah melakukan da’wah bil qalam, dengan memanfaatkan media online dalam pengembangan dakwahnya, tapi hanya bertahan satu tahun karena terkendala sedikitnya kontributor untuk menjalankan website IKADI DKI Jakarta. Dalam prosesnya, strategi dakwah memiliki tahapan-tahapan strategi yang umumnya dilakukan, yaitu perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. 63 Wawancara dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Selasa, 12 Mei 2010. 39

A. Perumusan Strategi

Perumusan strategi memiliki arti yang sama dengan perencanaan, yaitu merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun sesuai dengan visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan kemampuan organisasi, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. 64 Perumusan strategi dilakukan sebulan atau dua bulan menjelang berakhirnya pelaksanaan program tahunan, perumusan strategi melibatkan semua komponen IKADI DKI Jakarta secara keseluruhan, baik Pengurus Wilayah IKADI DKI Jakarta maupun Pengurus Daerah yang ada di Jakarta. IKADI DKI Jakarta juga melibatkan da’i-da’i yang diterjunkan untuk menyampaikan dakwah di beberapa perkantoran dengan harapan dapat memberikan masukan secara aplikatif yang sesuai dengan apa yang terjadi lapangan. 65 Target utama dari perumusan strategi tersebut adalah mengevaluasi strategi yang pernah dilaksanakan dengan menimbang persoalan-persoalan objek dakwah yang terus mengalami perubahan dan perkembangan yang semakin kompleks. Sehingga strategi dakwah untuk tahun ini bisa diharapkan lebih tepat sasaran, dapat lebih terbuka dan terjadi keselarasan antara IKADI DKI Jakarta dengan sasaran dakwahnya. Yang menjadi bahan pertimbangan dalam proses perumusan strategi dakwah yang berkaitan dengan keberhasilan dan ketidakberhasilan program 64 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Malang: Bayu Media Publishing, 2005,h. 5 65 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 08 Juli 2010 40 dakwah yang telah digulirkan selama satu tahun sebelumnya. Dilihat dari aspek pendanaan, ketersediaan Sumber Daya Manusia SDM dan perangkat tambahan lainnya yang menjadi Wasa’il Dakwah. 66

1. Pendekatan Analisa SWOT

Menurut Hisyam Ali yang dikutip oleh Rafi’udin dan Maman dalam bukunya untuk melaksanakan merumuskan strategi dakwah yang strategis, terlebih dahulu perlu memperhatikan hal-hal yang biasa dikenal dengan Pendekatan Analisa SWOT. 67 Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa 1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunity kesempatan dan Threat Ancaman. 68 Melalui Pendekatana analisa SWOT ini, dapat mengetahui posisi IKADI DKI Jakarta dilihat dari sisi internal dan eksternal organisasi. Dari pengamatan dan kajian selama penelitian berlangsung dari data dan informasi yang berhasil penulis peroleh, penulis mencoba menganalisa IKADI DKI Jakarta melalui pendekatan analisa SWOT, sebagai berikut: a. Kekuatan Strenghts Kekuatan merupakan keuntungan yang dimiliki oleh suatu lembaga, menyangkut sumber daya manusia, keuangan, dan 66 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 08 Juli 2010 67 Rafi’udin dan Maman. Prinsip dan Strategi Dakwah Bandung; Pustaka Setia, 1997, h. 77 68 Artikel, Analisa SWOT dan Penerapannya dalam Organisasi, diakses pada tanggal 28 September 2010 dari http:imadiklus.comanalisa-swot-dan-penerapannya-dalam-organisasi 41 beberapa piranti lainnya yang dimiliki. Keberhasilan strategi yang diterapkan oleh tentu tidak terlepas dari kekuatan yang dimiliki oleh IKADI DKI Jakarta dalam menunjang dakwah di lingkungan perkantoran, baik dari internal dan eksternal. 1 Internal IKADI DKI Jakarta merupakan salah satu kepengurusan wilayah dari PP IKADI, yang terdiri dari pengurus wilayah dan cabang yang tersebar di berbagai daerah. Kader da’i dari IKADI DKI Jakarta sebagian besar memiliki kualifikasi pendidikan berpredikat Magister dan doktor lulusan luar negeri yang bisa menarik kepercayaan masyarakat perkantoran. 69 IKADI DKI Jakarta merupakan organsisasi massa resmi yang saat ini tercatat pada Akta Notaris Ny. Trie Sulistiowarni No. 1 tanggal 8 Januari 2003 dengan nama Ikatan Da’i Indonesia. 2 Eksternal Sambutan baik dari masyarakat perkantoran terhadap kajian-kajian Islam yang ditawarkan IKADI DKI Jakarta. Kemitraan dengan organisasi dakwah lainnya, terutama dengan Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran Se-Jakarta FORSIMPTA. 69 Wawancara via Email dari Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Rabu, 06 Oktober 2010 42 b. Kelemahan Kelemahan merupakan keterbatasan yang dimiliki oleh suatu organisasi. Sebagai organisasi masyarakat yang termasuk dikategorikan baru jika dibandingkan dengan organisasi massa lainnya, IKADI DKI Jakarta juga memiliki beberapa kelemahan. 1 Internal Jumlah da’i yang dibutuhkan dengan kuantitas mad’u sangat tidak berimbang, sehinngga memerlukan program sertifikasi da’i yang ditarik dari beberapa alumni pesantren dan sekolah tinggi Ilmu Dakwah sebagai program perngkaderan. 70 Secara struktur pengurus sudah lengkap, namun hanya beberapa pengurus yang aktif terlibat dalam kegiatan dakwah IKADI DKI Jakarta. Sebagai sebuah organisasi massa, kendala dana masih menjadi persoalan utama dalam kegiatan dakwah. 2 Eksternal Waktu yang dimiliki oleh mad’u masyarakat perkantoran sangat sedikit sekali, biasanya kajian di perkantoran hanya dilaksanakan pada setelah waktu shalat Dzuhur antara pukul 12.00-13.00 WIB. 70 Wawancara via Email dari Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Rabu, 06 Oktober 2010 43 Publikasi dan sosialisai IKADI DKI Jakarta bisa dikatakan masih kurang, karena IKADI DKI Jakarta belum dikenal oleh masyarakat luas. c. Peluang Peluang merupakan kondisi kesempatan lebih berkembang di masa mendatang. Peluang yang dimiliki IKADI DKI Jakarta adalah: 1 Internal IKADI DKI Jakarta terus berkembang seiring geliat dan semarak kegiatan dakwahnya. 71 2 Eksternal Perkantoran terus mengalami perkembangan, ini semakin menyemarakan aktifitas dakwah di perkantoran Kebutuhan masyarakat perkantoran akan ketenangan dan kedamaian melalui kajian keislaman disela-sela aktifitasnya yang padat di kantor. d. Ancaman Ancaman adalah suatu kondisi yang tidak menguntungkan dari sebuah organisasi. Ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh IKADI DKI Jakarta diantaranya: 1 Internal 71 Wawancara via Email dari Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Rabu, 06 Oktober 2010 44 2 Eksternal Terjadi perbedaan pandangan antara para da’i yang ada dalam mensikapi persoalan kotemporer ditengah-tengah masyarakat, terutama persoalan terorisme dan sikap keras yang ditunjukan oleh sebagian ormas dan umat Islam tertentu. 72 Setelah memahami dan mengetahui kondisi dan posisi IKADI DKI Jakarta dengan menggunakan pendekatan analisa SWOT, barulah tercipta sebuah perencanaan strategis yang akurat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan sasaran mad’u . 2. Program-program Unggulan Setelah mempertimbangan dari beberapa hal yang telah dikemukakan diatas, kemudian sesuai dengan kesepakatan bersama IKADI DKI Jakarta menyusun dan menetapkan program-program unggulan yang strategis dalam dakwah di lingkungan masyarakat perkantoran yang terhimpun dalam tiga program, yaitu: 73 1. Silaturahmi dengan Tokoh dan Organisasi Kemasyarakatan Ormas Dakwah. 2. Pembekalan dan Regenerasi Da’i 3. Kajian Perkantoran dan Kajian Masyarakat Umum. Ketiga program unggulan diatas penulis nilai cukup efektif dan strategis untuk menunjang strategi dakwah di tengah-tengah masyarakat perkantoran, yang 72 Wawancara via Email dari Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Luthfi pada Rabu, 06 Oktober 2010 73 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta Ust. Atabik Lutfi pada 18 Mei 2010 45 memiliki tingkat intelektual yang mumpuni dan berbagai macama karakteristik serta problematika kehidupan. Selain ketiga program strategis di atas, ada beberapa program lain yang sudah merupakan pecahan dan kesinambungan dari program-program ungulan, seperti peringatan hari besar Islam dalam bentu tabligh. Ada juga program sosial kepada keluarga da’i IKADI DKI Jakarta, terutama da’i-da’i yang berdomisili di pedalaman. Berbicara masyarakat perkantoran tentu tidak terlepas dari masyarkat perkotaan, karena juga berdomisili di perkotaan yang bisa dikatakan memiliki karakteristika yang sama yakni pola hidup yang individualistik. Memang benar kehidupan masyarakat perkotaan lebih terkenal dengan kehidupan individualistik, tetapi masyarakat perkotaan juga memiliki semangat membina hubungan dalam perkumpulan-perkumpulan atau organisasi yang memilik kesamaan aktifitas atau profesinya, contohnya seperti organisasi guru, perkantoran, buruh dan lain- lainnya. Silaturahmi yang dibina oleh IKADI DKI Jakarta dengan berbagai tokoh dan Ormas dakwah dapat membantu dalam pengembangan dakwah di masyarakat perkantoran. Masing-masing tokoh dan lembaga dakwah tentu memiliki mad’u yang luas di tengah-tengah masyarakat perkantoran, sehingga ini bisa dikatakan proses sosialisasi atau harmonisasi IKADI DKI Jakarta dalam dakwah di lingkungan perkantoran. Pembekalan dan regenerasi da’i yang dilakukan IKADI DKI Jakarta merupakan langkah yang perlu direalisasikan dalam upaya meningkatkan kualitas 46 Sumber Daya Manusia da’i untuk meningkatkan tingkat kemampuan da’i untuk melakukan dakwah di lingkungan perkantoran dan juga untuk keberlangsungan eksistensi dakwah IKADI DKI Jakarta di masa mendatang. Program strategis yang terakhir yaitu kajian di masyarakat perkantoran dan masyarakat umum, program ini dilakukan akan memiliki efek untuk lebih meluaskan segmentasi sasaran mad’u IKADI DKI Jakarta dakwah di tengah masyarakat perkantoran. Sehingga harapan IKADI DKI Jakarta yaitu mampu mengoptimalkan dakwah yang sesuai dengan nilai-nilai keIslaman rahamatan lil’alamin dapat tercapai kepada semua kalangan masyarakat perkantoran dapat tercapai melalui program-program strategis yang telah dirumuskan.

B. Implementasi Strategi

Implementasi strategi merupakan tahap yang paling sulit dalam tahapan atau proses strategi, karena mengingat banyaknya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan strategi di lapangan dan mungkin tidak sesuai dengan perkiraan semula. 74 Sehingga hasilnya terkadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Karena itu dalam pelaksanaan strategi perlu ada komitmen dan konsistensi yang tinggi dari setiap elemen IKADI DKI Jakarta yang terlibat dalam kegiatan dakwah. Setelah menetapkan apa yang menjadi perumusan strategi dakwah IKADI DKI Jakarta dilingkungan perkantoran. Sebagai langkah awal implementasi strategi, IKADI menawarkan terlebih dahulu beberapa program dakwah seperti kajian perkantoran yang telah dirumuskan ke berbagai perkantoran baik swasta 74 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, Strategi Memenangkan Perang Bisnis, h. 13 47 maupun pemerintah dengan memperhatikan kebutuhan dan permintaan dari sasaran dakwah IKADI DKI Jakarta. Tentu tidak seratus persen setiap hasil perumusan strategi yang telah ditetapkan dapat direalisasikan. Untuk mengetahui keberhasilan proses implementasi strategi, maka biasanya IKADI DKI Jakarta membagikan questioner kepada sasaran dakwah dari berbagai perkantoran untuk menangkap aspirasi dan kepuasaan mad’u selama ini menerima dakwah dari IKADI DKI Jakarta. 75 Faktor pendukung dalam proses implementasi strategi dakwah IKADI DKI Jakarta adalah kerjasama yang terjalin dengan berbagai lembaga dakwah untuk memudahkan proses implementasi strategi yang dilaksanakan, kualitas da’i yang sudah memadai juga sangat mendukung proses implementasi. Sedangkan faktor penghambat diantaranya terjadi gap antara penawaran dengan permintaan, baik dari da’i yang disiapkan maupun aplikasi multimedia yang diminta, selain itu dana juga menjadi kendala dalam proses implementasi dari program-program yang sudah dirumuskan. Proses implementasi dari program-program strategis yang dihasilkan dari perumusan strategi terangkum seperti yang dibawah ini:

1. Silaturahmi dengan Tokoh dan Ormas Dakwah

Program Silaturahmi dan membangun kemitraan yang sudah dilakukan oleh IKADI DKI Jakarta kepada tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang sama-sama bergerak dibidang dakwah, tentu itu merupakan strategi yang sangat menunjang sebagai langkah awal dalam dakwah di tengah masyarakat perkantoran. Dengan membangun kemitraan dengan instansi 75 Wawancara via Email dengan Ketua IKADI DKI Jakarta pada 08 Juli 2010