Proses Interaksi Sosial KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Proses Interaksi Sosial

Interaksi sosial menurut Alvin dan Helen Goulner dalam Taneko 1990 : 10 adalah “aksi dan interaksi diantara orang-orang”. Jadi tidak memperdulikan hubungan tersebut bersifat bersahabat atau bermusuhan, apakah formil atau informal, apakah dilakukan secara berhadapan muka secara langsung ataukah melalui simbol-simbol seperti : bahasa tulisan yang disampaikan dari jarak jauh atau berupa gerakan-gerakan tangan serta benda-benda lainnya. Semua itu tercakup didalam konsep interaksi sosial selama hubungan-hubungan itu mengharapkan satu atau lain bentuk respon. Gerungan 2002 : 57 seorang sarjana psikologi mengatakan bahwa interaksi sosial dirumuskan sebagai berikut : yaitu suatu hubungan antara dua orang atau lebih, individu yang satu mempengaruhi, merubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau kebalikannya. Hubungan timbal balik diantara manusia disebut juga dengan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah dasar dari sebuah proses sosial, pengertian yang menuju pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Senada dengan pandangan diatas, Gillin dan Gillin menyatakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelmpok-kelompok Universitas Sumatera Utara manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia Soekanto, 1990 : 67. Charles P. Loomis mengatakan ada 4 ciri-ciri penting dari interaksi sosial, yaitu : 1. Jumlah pelaku lebih dari seorang biasanya dua orang atau lebih. 2. Adanya komunikasi antar para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. 3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan akan datang, yang menentukan sifat dan aksi yang sedang berlangsung. 4. Adanya suatu tujuan yang hendak dicapai sebagai hasil dari interaksi tersebut. Menurut Kimbal Young dan Raymond W. Mack Soekanto, 1982 : 58 menyatakan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi 2 syarat, yaitu : Adanya kontak sosial social contact dan adanya komunikasi Soekanto, 1990 : 71. Kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah, walaupun tidak selalu dalam arti yang sebenarnya. Dewasa ini melalui bantuan teknologi, orang-orang dapat lebih mudah berhubungan dengan yang lainnya, seperti melalui : telepon, telegraph, radio, surat, dan seterusnya yang tidak memerlukan suatu hubungan badaniah. Sedangkan komunikasi muncul setelah terjadinya kontak langsung, walaupun tidak berate adanya kontak akan menimbulkan komunikasi, oleh sebab itu komunikasi dapat muncul apabila seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain. Universitas Sumatera Utara Pada kasus perempuan yang juga bekerja disektor publik, akan menimbulkan lebih banyak bentuk-bentuk interaksi dibandingkan dengan perempuan yang hanya bekerja disektor domestik, baik interaksi yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga, lingkungan kerja, maupun daerah tempat tinggal. Bentuk interaksi yang mungkin akan terjadi juga akan bervariasi. Biasanya bentuk interaksi yang paling sering kita jumpai adalah kerjasama, persaingan, dan pertentangan. Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial seperti : kerjasama coorporation, persaingan competition, dan pertentanganpertikaian conflict. 1. Kerjasama coorporation Bentuk dan pola-pola kerjasama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Bentuk kerjasama kemudian berkembang kemudian apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut dikemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. 2. Persaingan competition Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu yang menjadi pusat perhatian umum baik perseorangan maupun kelompok manusia dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai 2 tipe umum yakni yang bersifat pribadi dan tidak bersifat pribadi. Universitas Sumatera Utara 3. Pertentangan pertikaian atau conflict Pribadi maupun kelompok yang menyadari adanya perbedaan-perbedaan, misalnya dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian conflict. Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman danatau kekerasan Soekanto, 1990 : 79-107 Dalam beberapa kelompok, orang berinteraksi secara cooperatif : mereka saling menolong satu sama lain, berbagi informasi, bekerjasama untuk mendapatkan keuntungan bersama. Dalam kelompok lain orang bersaing : mereka mengutamakan tujuan mereka sendiri dan berusaha menyisihkan orang lain David, O. Sears, 1985 : 144. Ketiga bentuk interaksi diatas, akan dapat dengan mudah kita jumpai pada bentuk-bentuk hubungan sehari-hari baik yang bersifat formil maupun informal, tidak terkecuali hubungan antara sesama penarik becak motor. Baik itu perempuan ataupun laki-laki penarik becak motor yang memiliki komunitas mangkal yang sama ataupun berbeda. Universitas Sumatera Utara

2.2. Pemberdayaan Perempuan