Bahan Penghantar Studi Sistem Instalasi Penerangan Pada Kereta Api Penumpang Class Executive Aplikasi Pada PT Kai (Kereta Api Indonesia)

II.3. Bahan Penghantar

3 Tembaga atau alumunium banyak digunakan sebagai suatu bahan penghantar untuk kabel listrik. Tembaga yang diprgunakan untuk penghantar kabel umumnya tembaga elektrolis dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99,9 . Tahanan jenis tembaga lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan secara internasional, yaitu tidak boleh melebihi 0,017241 ohm mm 2 m pada temperatur 20°C. Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus juga alumunium murni dan umumnya digunakan alumunium dengan kemurnian sekurang- kurangnya 99,5 . Tahanan jenis alumunium ini menurut ketentuan yang berlaku tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm 2 m pada temperatur 20 o C.

II.3.1. Jenis Penghantar untuk Istalasi penerangan

3 Sebagai mana kita ketahui bahwa bahan penghantar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Penghantar yang dimaksudkan disini merupakan penghantar yang dipakai untuk instalasi penerangan. Jenis penghantar yang dipakai untuk instalasi penerangan ini adalah kabel yang berisolasi PVC dengan ukuran sebagai berikut : 1. Untuk kabel NYM ukurannya 2 x 1,5 mm 2 , 2 x 2,5 mm 2 , 2 x 6 mm 2 , 4 x 2,5 mm 2 , 4 x 6 mm 2 . 2. Untuk kabel NYA ukurannya 1,5 mm 2 , 2,5 mm 2 , 4 mm 2 , 6 mm 2 dan lainnya. Didalam pemasangan kabel instalasi pada kereta api, kabel yang digunakan adalah kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm 2 , 2,5 mm 2 , 4 mm 2 , kabel NYAF dengan Universitas Sumatera Utara ukuran 2,5 mm 2 , dan kabel NYMHY dengan ukuran 4 x 2,5 mm 2 , 2 x 2,5 mm 2 , 2 x 1,5 mm 2 . Penggunaan kabel NYAF sama dengan kabel NYA, hanya dibuat dengan inti stranded serabut. Sedangkan kabel NYMHY, penghantar urat halus tahan terhadap pengaruh panas, dapat dipergunakan untuk tidak permanent atau berpindah-pindah.

II.3.2. Dasar Perencanaan Pemilihan Penghantar

3 Dalam merencanakan ukuran sebuah penghantar haruslah berdasarkan peraturan yang berlaku. Menurut PUIL peraturan umum instalasi listrik sebuah penghantar kabel yang digunakan untuk memberikan supply kepada peralatan- peralatan listrik, seperti motor listrik akan dianggap baik apabila akan memenuhi 3 persyaratan yakni : 1. Kabel tersebut telah diamankan secara tepat terhadap kemungkinan terjadinya beban lebih. 2. Kabel tersebut telah diamankan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan hubung singkat dengan mengggunakan penghantar lebur. Untuk kemampuan menghantarkan arus diusahakan supaya patron lebur ini boleh mengambil suatu nilai yang berlaku untuk luas penampang penghantar yang digunakan pada jenis kabelnya. 3. Arus hubung singkat yang timbul diujung kabel kalau tejadi hubung singkat misalnya antara fase-fase, diusahakan sekurang-kurangnya sama dengan 11 kali arus nominal pada pengaman lebur yang digunakan. Arus hubung singkat ini harus dihitung berdasarkan ketentuan yakni harus 75 dari tegangan Universitas Sumatera Utara nominal. Sebagai akibat kenaikan suhu yang disebabkan oleh arus hubung singkat tersebut, maka kita harus memperhitungkan kenaikan tahanan sebesar 40 .

II.4. Pengaman