Tujuan Penulisan Sistematika Penulisan Peralatan instalasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat sekarang ini, kereta api merupakan suatu alat transportasi yang cukup banyak digunakan. Dengan luas ruangan dalam kereta api membuat penumpangnya merasa seperti didalam sebuah ruangan yang tidak jauh berbeda seperti pada ruangan yang ada pada gedung-gedung umumnya. Hal inilah yang membuat penulis ingin membahas tentang bagaimana kualitas dari penerangan yang dibuat dalam kereta api, sehingga para penumpang yang ada di dalamnya bisa merasa nyaman. Terutama kereta api kelas eksekutif yang biasanya kelas ini diadakan untuk perjalanan yang cukup jauh dan biasanya perjalanan yang ditempuh pada saat malam hari. Dengan perencanaan penerangan yang baik para penumpang akan merasa nyaman selama dalam perjalanan. Dan yang harus diperhatikan dalam perencanaan penerangan tidak hanya aman tapi juga penerangan seharusnya tidak mengganggu pandangan dari penggunanya.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan utama dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk dapat memahami bagaimana merencanakan penerangan yang sesuai dengan kegunaan dari ruangan yang digunakan dalam kereta api. Sehingga para penumpang yang ada di dalamnya merasa nyaman terutama dalam perjalanan malam hari. Sebab penerangan yang baik adalah penerangan yang cukup, tidak terlalu silau dan tidak terlalu gelap. Universitas Sumatera Utara

1.3 Sistematika Penulisan

Pada penulisan Tugas Akhir ini disusun pembahasan secara sistematis untuk lebih memudahkan pemahaman isi Tugas Akhir ini, yakni : BAB I : Pendahuluan. Yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, sistematika penulisan dan batasan masalah. BAB II : Dasar-dasar perencanaan Instalasi Listrik. Yang berisikan syarat-syarat umum, peralatan instalasi, jenis penghantar untuk instalasi penerangan, dasar perencanaan pemilihan pengantar, pengaman yang digunakan serta beberapa buah perlengkapan hubung bagi. BAB III : Dasar-Dasar Teknik Instalasi Penerangan. Yang terdiri dari pemilihan sumber cahaya dan armartur, besarnya faktor refleksi yang ada, intensitas penerangan, effisiensi penerangan, indeks ruangan, faktor penyusutan dan flux cahaya yang ditimbulkan. BAB IV : Aplikasi pada Sistem Penerangan Kereta Api di PT KeretaApi Indonesia. Yang berisikan tentang perhitungan-perhitungan besarnya beban penerangan atau titik penerangan yang seharusnya terpakai. BAB V : Kesimpulan. Yang berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran. Universitas Sumatera Utara

1.4 Batasan Masalah

Pada pembahasan Tugas Akhir ini penulis sengaja membatasi masalah yang kemungkinan dapat berkembang luas. Maka oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Pembahasan perhitungan dengan metode lumen. 2. Menentukan kuat penerangan yang diinginkan sesuai dengan standart yang berlaku, dengan luas penerangan tertentu pada kereta api tersebut. 3. Menentukan besarnya luas penampang kabel. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN

II. 1. Syarat-syarat Umum

Dalam melakukan perencanaan suatu instalasi baik itu instalasi rumah tinggal, kantor-kantor, pabrik-pabrik ataupun alat-alat transport, misalnya mobil, kereta api dan lain-lain haruslah terlebih dahulu kita memahami dasar-dasar teknik perencanaan dan peraturan umum dari instalasi listrik yang berlaku. Banyak orang yang mengatakan bahwa memasang suatu instalasi listrik adalah merupakan hal yang sangat mudah bahkan bagi mereka yang tidak berpendidikan dapat melakukannya. Menurut penulis, memang kalau memasang instalasi penerangan kalau hanya sekedar menyala tanpa memikirkan efek yang dapat terjadi baik itu bagi keselamatan manusia ataupun bagi keselamatan peralatan adalah sangat mudah. Tetapi untuk merencanakan suatu pemasangan instalasi penerangan yang baik bila ditinjau dari segi teknis dan ekonomisnya bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Seluruh pemasangan instalasi penerangan listrik terikat pada peraturan- peraturan yang kesemuanya bertujuan agar : 1. Adanya keamanan bagi manusia dan barang. 2. Tersedianya tenaga listrik yang aman dan efisien. Untuk maksud-maksud itulah maka diadakan ketentuan seperti tercantum didalam buku Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL tahun 1987. Selain dari peraturan itu perlu diperhatikan juga standarisasinya. Universitas Sumatera Utara Tujuan dari standarisasi ini adalah untuk tercapainya keseragaman mengenai : 1. Kemampuan, ukuran, bentuk jenis dan mutu barang 2. Cara menggambar instalasi penerangan dan bagaimana cara kerjanya. Dengan terpenuhinya standarisasi ini maka pemasangan suatu instalasi listrik dan mutu material yang dipergunakan dapat lebih terjamin. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara PLN, dan penyelidikan masalah kelistrikannya dilakukan oleh LMK. Rencana instalasi listrik adalah suatu berkas gambar rencana dan macam teknis yang akan dipergunakan sebagai suatu pegangan untuk pemasangan instalasi listrik yang terdiri dari : 1. Gambar situasi yang akan menunjukan dengan jelas suatu gedung atau tempat instalasi yang akan dipasang. 2. Gambar instalasi yang meliputi rencana tata letak instalasi, rencana hubungan peralatan instalasi misalnya hubungan antara lampu dengan saklar, serta tanda hubungan apakah dia terhubung atau tidak. 3. Diagram pengawatan suatu garis 4. Gambar detail keseluruhan yang meliputi : • Perkiraan ukuran fisik dari peralatan yang akan dipasang • Cara pemasangan kabelnya • Cara kerja instalasinya Kekuatan mekanis yang berbeda serta kegunaan yang berbeda pula, Ketebalan setiap pipa berbeda ukurannya ditentukan oleh diameter luar. Pada tabel Universitas Sumatera Utara dibawah ini akan memperlihatkan pipa plastik yang telah disahkan oleh standart internasional. Tabel 2.1 Standart ukuran pipa plastik 3 Diameter mm Luar Dalam 15,2 mm 18,6 mm 22,5 mm 28,3 mm 37,0 mm 47,0 mm 11,2 mm 14,1 mm 17,0 mm 22,3 mm 30,5 mm 39,5 mm Pada pipa instalasi PVC ini banyaknya kawat urat karet RD yang diperbolehkan dalam satu pipa untuk tegangan nominal sampai 750 Volt dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Angka-angka yang ada didalam kurung berlaku untuk pemasangan didalam pipa lurus. Khusus untuk pipa berukuran 58” boleh dipasang kabel sebanyak 2 x 2,5 + 3 x 6,5 mm 2 . Pada pemasangan instalasi penerangan di kereta api dipakai pipa jenis Union besi, dengan ukuran 1” dan 2” digunakan untuk melindungi kabel penghantar dari gangguan mekanik. Standart ukuran pipa union besi sama dengan standart ukuran pipa plastik. Universitas Sumatera Utara Tabe1 2.2. Banyak kawat dalam pipa 1 Penampang tembaga mm 2 Garis tengah pipa inchies 58” 3.4” 1” 1 14” 1,5” 2” 1,5 2,5 4 6 10 16 25 35 50 70 95 34 2 2 1 1 1 1 - - - - 5 34 34 23 1 1 1 1 - - - - 6 45 4 34 2 1 1 1 1 - - - - - 4 34 23 12 1 1 - - - - - - 45 4 34 2 12 1 - - - - - - - 5 4 4 23 Untuk pemasangan kabel dalam pipa pada tegangan 750 V sd 1500 V ukurannya diambil satu tingkat lebih tinggi. Benda Isolasi 3 Benda isolasi atau isolasi digunakan untuk menunjang hantaran listrik dimana diperlukan. Isolator harus dibuat dari porselin, permukaan dari isolator ini harus licin dan sudut-sudut serta lekuknya harus tidak tajam. Pemasangan isolator ini haruslah cukup kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran. Universitas Sumatera Utara Benda Bantu 3 Benda Bantu dipakai untuk merangkaikan pipa instalasi. Pada saluran panjang harus dipasang cukup banyak kotak tarik. Jarak antara kotak tarik yang satu dengan yang lainnya ditentukan oleh panjang pegas tarik yang berfungsi untuk menarik kabel kedalam pipa. Panjang pegas tarik ini sekitar 10 sd 20 meter. Berdasarkan ketentuan antara kotak tarik tidak boleh ada Iebih dari 4 benda bengkok atau lebih dari 20 meter pipa lurus. Pembangkit 3 Pusat pembangkit berfungsi untuk mengkonversikan sumber daya energi primer menjadi energi listrik. Seperti kita ketahui bahwasanya instalasi penerangan pada kereta api tidak disupply dari PLN Perusahaan Listrik Negara melainkan adanya generator yang bekerja untuk memberikan penerangan bagi kereta api tersebut.

II.2. Peralatan instalasi

3 Adapun peralatan yang digunakan dalam instalasi listrik ini banyak sekali jenisnya. Jenis peralatan yang akan dipakai atau digunakan haruslah disesuaikan dengan keadaaan ruangan atau sifat ruangan. Pada kesempatan ini penulis hanya membicarakan sebagian kecil saja dari peralatan instalasi tersebut.Pada instalasi didalam gedung sering digunakan kabel rumah yang dipasang dalam pipa instalasinya. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya kebanyakan dipasang pipa instalasi PVC yang mempunyai sifat : a. Daya isolasinya baik sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan tanah yang bisa mengakibatkan kebakaran. b. Tidak menjalarkan nyala api. c. Mempunyai daya lentur dan mudah digunakan. Pada pemasangan Instalasi penerangan di kereta api dipakai pipa jenis Union besi. Pipa ini terbuat dari besi dengan ukuran 58 dan 34 inci, digunakan untuk melindungi kabel penghantar dari gangguan mekanik dan sebagai pelindung kabel dalam pemasangan tanam. Dikerjakan dengan menggunakan gergaji besi sebagai pemotong dan Ruimer sebagai penghalus ujung pipa. Pemakaian pipa union harus dilengkapi dengan tule agar kabel yang ditarik didalam pipa tidak terkelupas. Secara internasional telah ditetapkan jenis pipa yang dapat digunakan pada instalasi listrik. Pada pemasangan pipa PVC benda bengkok ini jarang digunakan. Belokan-belokan yang diperlukan dibuat pada pipanya sendiri, sehingga dengan demikian tidak ada kemungkinan terlepasnya suatu benda bengkok pada waktu kabelnya ditarik kedalam pipa. Untuk membuat cabang pada instalasi pipa harus kita gunakan kotak cabang atau kotak tarik, misalnya kotak T atau kotak cabang empat. Kotak-kotak cabang ini serta kotak tarik haruslah mudah dicapai, misalnya tidak boleh diletakkan didalam lapisan dinding yang sulit dilepas. Penyambungan kabel dalam instalasi pipa hanya boleh dilakukan didalam kotak cabang atau kotak tarik, serta sambungannya harus kuat dan baik. Supaya isolasi sambungannya baik, mutu Universitas Sumatera Utara lasdopnya juga diusahakan k harus baik. Dengan satu lasdop tidak boleh disambung lebih dari lima kawat. Jumlah sambungan dalam kotak sambung yaitu kotak tarik atau kotak cabang harus dibatasi supaya kotaknya masih dapat ditutup dengan baik. Lubang-lubang pemasukkan pipa pada kotak sambung diberi batas penahan, supaya pipanya tidak dapat masuk sampai kedalam kotak seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2.1. bentuk pemakaian Lasdop Gambar 2.2. Bentuk kotak tarik Universitas Sumatera Utara

II.3. Bahan Penghantar