Topografi, Geologi, dan Iklim

42 4.1.2 Kecamatan Panti Kabupaten Jember 4.1.2.1 Batas Administrasi dan Letak Geografi Jember merupakan kabupaten yang membawahi 31 kecamatan. Salah satu di antaranya adalah kecamatan Panti. Wilayah Panti terletak kurang lebih 12 km di bagian barat laut ibukota Kabupaten Jember dan mencakup wilayah 160,71 Km 2 dengan ketinggian rata-rata 71 m dari atas permukaan laut. Batas Administratif daerah Kecamatan Panti, di sebelah utara berbatasan dengan Pegunungan Argopuro. Di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bangsalsari. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rambipuji. Sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sukorambi. Secara administratif Kecamatan Panti terdiri dari 7 desa dan 23 dusun. Desa tersebut meliputi, Panti, Serut, Suci, Kemiri, Pakis, Kemuningsari lor, dan Galagahwero. Kecamatan Panti dalam pengembangan wilayah masuk dalam sub satuan wilayah pengembangan SSWP IV Kabupaten Jember bagian Barat-Selatan dengan pusat pengembangan di Kecamatan Balung. Dimana sektor pertanian, tanaman pangan, industri kecil, pariwisata dan perdagangan menjadi prioritas wilayah.

4.1.2.2 Topografi, Geologi, dan Iklim

Data tahun 2005 menyebutkan wilayah Kecamatan Panti berada pada ketinggiaan antara 130 – 600 m dpl. Dimana Desa Kemiri merupakan daerah dengan area wilayah tertinggi yaitu, 600 m dpl dan Kemuningsari Lor menjadi desa terendah dengan tinggi 130 m dpl. Sedangkan daerah terluas adalah Pakis dengan luas wilayah 26,97 km 2 . Dengan demikian meski beberapa wilayah desa termasuk area tinggi, secara keseluruhan wilayah Kecamatan Panti berada pada area dataran rendah. Tanah di wilayah Kecamatan Panti sangatlah bervariasi, mulai 0 o – lebih dari 40 o . 12,44 wilayah memiliki kemiringan 0 – 2 o , kemiringan 2 – 15 o meliputi 36,28, dan kemiringan 15 – 40 o meliputi 14,83 dari luas wilayah. Wilayah yang berada pada kemiringan 40 o meliputi 36,55, dimana tiga desa, Pakis 26,97 km 2 , 43 Suci 22,80 km 2 , dan Kemiri 14,66 km 2 menjadi wilayah yang mayoritas dalam posisi ini. Kondisi kemiringan lahan yang bervariasi-lebih dari 30 wilayah berada pada kemiringan 40 o -selanjutnya menjadi faktor pertimbangan penting perencanaan tata ruang yang akan ditetapkan, baik dipandang dari potensi, kendala lingkungan, maupun segi dampak lingkungan yang berkaitan dengan perubahannya. Disamping itu topografi juga berpengaruh dalam menentukan jenis dan arah penempatan aktivitas yang akan dikembangkan pada suatu daerah. Morfologi wilayah Kecamatan Panti didominasi oleh kawasan perbukitan. Daerah dengan kemiringan antara 8–15 o dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman. Daerah dengan kemiringan diatas 40 o merupakan daerah perbukitan yang terletak di sebagian utara cocok untuk kawasan lindung. Daerah sebelah timur-selatan-barat meski berbukit masih tergolong daerah landai, sehingga akan berpotensi untuk pengembangan kegiatan pertanian, peternakan, dan perkebunan. Selanjutnya, dari faktor tanah daerah Panti didominasi oleh dua jenis tanah yaitu, andosol dan latosol. Dua jenis tanah memiliki kandungan organik tinggi dan bertekstur lempung, gembur. Sehingga dapat dipastikan Panti merupakan daerah subur. Selain itu juga karena curah hujan dimiliki cukup tinggi, berkisar 2.500 mmtahun, dan adanya daerah aliran sungai Kali Putih yang cukup mendukung aktivitas pertanian daerah sekitar. Meski demikian curah hujan yang tinggi selanjutnya harus terus diwasapadai. Mengingat bencana banjir dan tanah longsor disebabkan salal satunya oleh adanya curah hujan yang tinggi dan terus-menerus.

4.1.2.3 Tata Guna Lahan