Pengertian Kebijakan Teori Kebijakan Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kebijakan Publik

Sebelum kita memperdalam dan dalam rangka mempermudah pengertian kebijakan publik, terlebih dahulu perlu diperjelas arti dari beberapa konsep yang melingkupinya, yakni konsep ”kebijakan”, konsep ”publik”, konsep ”kebijakan publik”, dan konsep ”implementasi kebijakan publik”.

2.1.1 Pengertian Kebijakan

Kata kebijakan selama ini telah digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang sangat beragam. Lasswell dan Kaplan dalam Islamy, 2000:15 mendefinisikan kebijakan sebagai,”a projected program of goals, values, and practicies”, yang diartikan sebagai suatu program pencapaian tujuan-tujuan, nilai-nilai dan praktek- praktek yang terarah. Definisi kebijakan lainnya dikemukakan oleh Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt dalam Jones, 1996:47, Kebijakan adalah ”keputusan tetap” yang dicirikan oleh konsistensi dan pengulangan repetitiveness tingkah laku dari mereka yang membuat dan dari mereka yang mematuhi keputusan tersebut. Dari dua pendapat di atas secara garis besar dapat ditarik pemahaman awal bahwa pengertian dari kebijakan adalah keputusan yang dilaksanakan oleh pembuat dan pelaksana kebijakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara itu menurut Jones 1996:25, istilah kebijakan policy term digunakan dalam praktek sehari-hari, namun untuk menggantikan kegiatan atau keputusan yang sangat berbeda. Istilah ini sering dipertukarkan dengan tujuan-tujuan goals, program, keputusan- keputusan decisions, standar, proposal, dan grand design. 6 7 Dari penjelasan di atas terlihat bahwa kata ”kebijakan” sulit untuk diberi makna tunggal. Namun demikian, kebijakan dapat dibedakan dengan keputusan. Beberapa pembedaan keduanya antara lain: a. kebijakan memiliki ruang lingkupnya yang lebih luas dibandingkan dengan keputusan. Kebijakan terdiri atas serangkaian keputusan yang saling terkait guna mengatasi masalah tertentu; b. setiap kebijakan mungkin dibuat berdasarkan langkah-langkah yang panjang dan rumit. Keputusan dipilih dari berbagai alternatif yang ada; c. keputusan dibuat oleh decision makers yang dapat berupa sekelompok orang ataupun suatu organisasi. Dalam bahasa yang sederhana pada hakikatnya studi tentang kebijakan mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: apa what, mengapa why, kapan when, dimana where, oleh dan untuk siapa who atau for whom, serta bagaimana how Studi tentang kebijakan biasanya mencakup penelusuran terhadap interaksi yang berlangsung antar individu, kelompok, dan organisasi dalam pembuatan keputusan.

2.1.2 Konsep Publik