Kemiringan Lahan Tanaman Pangan jagung. Budidaya tanaman pangan jagung. Tanah Lahan Budidaya Tanaman Pangan.

berasal dari bahan pangan nabati. Tanaman pangan di Indonesia meliputi padi, jagung, serealia, ubi-ubian, kacang-kacangan Anonim, 2007. Pemanfaatan lahan kering pada lahan pertanian umumnya ditentukan atas dasar kemiringan dan ketinggian lahan di atas permukaan laut. Lahan berkemiringan 0-15 kiranya cocok untuk pertanian tanaman pangan dan hortikultura secara intensif, lahan kemiringan 15-25 ditempuh pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dikombinasikan secara baik dengan tanaman kehutanan dan perkebunan, lahan berkemiringan 25 kiranya hanya cocok untuk kehutanan dan perkebunan Sukartiko, 1988.

1. Kemiringan Lahan Tanaman Pangan jagung.

Usahatani tanaman pangan yang berupa jagung, padi, serealia, ubi-ubian, kacang-kacangan yang memanfaatkan lahan dengan lereng 15, dengan bentuk wilayah berbukit dan bergunung, tanpa menerapkan usaha konservasi tanah dan air, sehingga tingkat erosi yang terjadi cukup besar, menurunkan potensi sumberdaya lahan dan air, serta degradasi lingkungan di masa depan. Penerapan usaha konservasi tanah dan air yang murah dan mudah diterapkan masyarakat perlu dilakukan untuk menekan laju erosi yang mengangkut lapisan alas tanah dan mengakibatkan merosotnya produktivitas tanah Mulyani, dkk. 2003.

2. Budidaya tanaman pangan jagung.

Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di samping itu, jagung pun digunakan sebagai bahan makanan ternak pakan dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai bahan pakan yang sebagian besar untuk ternak ayam ras menunjukkan tendensi makin meningkat setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20 . Sebaliknya, penggunaan sebagai bahan pangan menurun. Sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering. Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan. Masalah lainnya adalah bervariasinya kesuburan lahan dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan Adisarwanto dan Widyastuti, 2000.

3. Tanah Lahan Budidaya Tanaman Pangan.

Lahan yang baik untuk pengembangan lahan pangan ialah datar atau sedikit landai. Lahan yang terlalu miring tidak terlalu cocok karena biasanya miskin hara kecuali yang tanahnya terbentuk dari endapan abu volkan dan memerlukan penterasan untuk pengendalian erosi. Tanah yang baik untuk pengembangan tanaman pangan ialah tanah alluvial asal jangan terlalu berpasir atau berbatu dan bebas banjir. Pemilihan tapak penanaman yang baik berkenaan dengan suhu, dan curah hujan Terra, 1948.

4. Faktor penutupan lahan.