Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan metode deskriptif eksploratif yang dilakukan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi di kawasan hulu DAS Wampu Sub DAS
Lau Biang melalui penghitungan dan pengukuran besarnya erosi dan erosi yang masih dapat ditoleransikan pada penggunaan lahan tanaman pangan jagung.
Pengukuran erosi dan pengambilan sampel tanah dilakukan dengan cara purposive sampling terutama dalam menetapkan lokasi lahan budidaya tanaman pangan
jagung.
1. Pengamatan Lapangan
Penetapan besarnya erosi dilakukan dengan dua cara yaitu 1 Pengukuran secara langsung menggunakan metoda petak kecil kolektor air larian dan
sedimentasi, dan 2 Penghitungan prediksi menggunakan persamaan USLE.
2. Laju Erosi yang Dapat Ditoleransikan T
Untuk menghitung nilai laju erosi yang masih dapat ditoleransikan dipergunakan rumus sebagai berikut:
xBd RL
EqD T
=
..................................................................................... 4 dimana :
T = Laju erosi dapat ditoleransi mmha.thn
EqD = Faktor kedalaman tanah x kedalaman efektif tanah mm
RL W = Resource life 300 dan 400 tahun
Bd = Bulk density kerapatan massa grcm³.
Nilai faktor kedalaman tanah Eq dipengaruhi oleh jenis tanah seperti disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai faktor kedalaman tanah pada berbagai jenis tanah USDA
Sub Order dan Kode Faktor Kedalaman Tanah
Aqualfs AQ
0,9 Udalfs
AD 0.9
Ustalfs AU
0.9 Aquents
EQ 0.9
Arents ER
1.0 Fluvents
EV 1.0
Orthents EO
1.0 Psamments
ES 1.0
Andepts IN
1.0 Aquepts
IQ 0.95
Tropepts IT
1.0 Alballs
MW 0.75
Aqualls MQ
0.9 Rendolls
MR 0.9
Udolls MD
1.0 Ustolls
MU 1.0
Aquox OQ
0.9 Humox
OH 1.0
Orthox OO
0.9 Ustox
OU 0.9
Aquods SQ
0.9 Ferrods
SI 0.95
Hummods SH
1.0 Arthods
SO 0.95
Aquults UQ
0.8 Humults
UH 1.0
Udults UD
0.8 Ustults
UU 0.8
Uderts VD
1.0 Ustearts
VU 1.0
Sumber : Rahim 2003
3. Pengukuran Erosi dengan Metode Petak Kecil
Metode petak kecil yang akan dibuat merupakan petak standar berukuran 22 m dengan lebar 2 m. Petakan lahan tersebut dibatasi menggunakan lembar
plastik yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga setengah lebar plastik tersebut sekitar 10 cm tertanam di dalam tanah, sedangkan sisanya 10 cm menjadi
dinding penahan air larian dan sedimen. Untuk menampung air larian dan tanah
yang tererosi, di ujung bawah petak dipasang tangki penampungan, berupa drum yang diberi tutup di bagian atasnya agar air hujan langsung tidak masuk ke dalam
drum tersebut hanya air larian dari petak yang dibatasi tersebut yang masuk ke dalam drum penampung.
Gambar 2. Penampang Petak Kecil dan Kolektor pada Sebidang Lahan Pertanian Semusim.
Metode petak kecil digunakan sebagai faktor pembanding dengan prediksi USLE dengan catatan jenis tanah dan tanamannya sama sehingga dapat diketahui
perbandingan laju erosi yang terjadi.
4. Prediksi Erosi dengan Metode USLE