Tingkat Bahaya Erosi Kajian Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Pada Penggunaan Lahan Tanaman Pangan (Jagung) Di Sub Das Lau Biang (Kawasan Hulu Das Wampu)

prediksi erosi dengan metode USLE telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain mungkin faktor-faktor tersebut tidak sesuai dengan lahan yang sedang diukur laju erosinya. Misalnya untuk faktor topografi, kemiringan dan panjang lereng diukur di lapangan. Kesalahan dalam pengukuran dapat berpengaruh terhadap penyimpanan nilai erosi yang diperoleh. Demikian juga untuk nilai C dan P yang didapat merupakan nilai yang besarnya telah tertentu berdasarkan tabel yang telah ada sebelumnya sehingga nilai dari kedua faktor ini merupakan koefisien yang didapat melalui penelitian sebelumnya yang telah menjadi tetapan. Untuk itu perlu penetapan nilai C dan P yang sesuai dengan di lapangan. Karena nilai-nilai faktor pada prediksi metode USLE telah tertentu terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara metode Petak Kecil dengan metode prediksi USLE, sehingga prediksi USLE perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah secara terurai. Sehingga setiap faktor yang mempengaruhi erosi tanah diuraikan satu persatu. Hal ini bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran di laboratorium pengukuran laju erosi skala laboratorium.

2. Tingkat Bahaya Erosi

Erosi ditoleransikan T sangat berkaitan dengan tingkat bahaya erosi TBE, karena semakin besar nilai T dengan besar erosi tanah A sama, maka TBE akan semakin rendah, dan jika Tsemakin kecil maka TBE akan semakin tinggi. Jadi hubungan antara T dengan TBE sangat nyata dalam penentuan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Pengukuran tingkat bahaya erosi bertujuan untuk mengetahui potensi erosi tanah yang terjadi di lahan tanaman pangan jagung di Sub DAS Lau Biang dan tingkat erosi yang terjadi. Nilai tingkat bahaya erosi dapat dilihat pada Tabel 13 berikut: Tabel 13. Nilai tingkat bahaya erosi pada lahan tanaman pangan jagung di Sub DAS Lau Biang. No Kec Desa Erosi tanah A tonha.thn Erosi ditoleransikan T tonha.thn Tingkat Bahaya Erosi TBE Harkat Kriteria 1 Merek Merek 73,371 23,948 3,064 Sedang 2 Merek Merek 78,947 22,725 3,474 sedang 3 Merek Dokhan 164,861 23,038 7,156 tinggi 4 Merek Dokhan 164,836 25,200 6,541 tinggi 5 Dolok Silau Cingkes 382,043 23,230 16,446 sangat tinggi 6 Dolok Silau Cingkes 377,893 22,088 17,109 sangat tinggi 7 Silimakuta Naga Timbul 71,775 24,700 2,906 sedang 8 Silimakuta Naga Timbul 80,975 23,018 3,518 sedang 9 Tiga Panah Regaji 113,052 23,250 4,862 tinggi 10 Tiga Panah Regaji 106,071 25,990 4,081 tinggi 11 Barus Jahe Semangat 222,222 23,275 9,548 tinggi 12 Barus Jahe Semangat 199,240 21,825 9,129 tinggi 13 Kabanjahe Sukaramai 219,789 23,483 9,360 tinggi 14 Kabanjahe Sukaramai 288,461 23,175 12,447 sangat tinggi 15 Munthe Singgamanik 65,859 25,575 2,575 sedang 16 Munthe Singgamanik 64,031 27,120 2,361 sedang 17 Payung Payung 148,746 25,343 5,869 tinggi 18 Payung Payung 146,773 24,720 5,937 tinggi 19 Kuta Buluh Bintang Meriah 353,079 23,970 14,730 sangat tinggi 20 Kuta Buluh Bintang Meriah 288,918 23,000 12,562 sangat tinggi 21 Tiganderket Tiganderket 76,830 23,920 3,212 sedang 22 Tiganderket Tiganderket 77,855 22,785 3,417 sedang Ket : Dihitung dengan persamaan Hammer, 1981 Persamaan 9 Tingkat bahaya erosi yang terjadi pada lahan tanaman pangan jagung yang terjadi di 22 titik sampel termasuk dalam kategori sedang, tinggi dan sangat tinggi. Daerah yang tertinggi tingkat bahaya erosinya terjadi pada daerah Dolok Silau sebesar 17,109 sedangkan yang terendah pada daerah Munthe sebesar 2,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan berdasarkan pengukuran erosi menurut prediksi USLE bahwa lahan tanaman pangan di kawasan Sub DAS Lau Biang ini tingkat bahaya erosi TBE tinggi. Pengukuran erosi dengan metode petak kecil dapat dilihat bahwa nilai tingkat bahaya erosinya TBE termasuk dalam kategori sedang 1,12 yang merupakan perbandingan antara nilai erosi tanah A sebesar 27,435 tonha.thn dengan nilai erosi yang ditoleransikan T sebesar 23,881 tonha.thn. sedangkan untuk prediksi erosi dengan metode USLE nilai tingkat bahaya erosinya termasuk dalam kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Apabila dibandingkan dengan nilai prediksi erosi dengan metode USLE rata-rata sebesar 171,165tonha.thn dengan nilai erosi yang dapat ditoleransikan T rata-rata sebesar 23,881 tonha.thn maka nilai TBE sebesar 7,17 dikategorikan tinggi 4,01-10,0. Perbedaan nilai TBE kategori yang diperoleh ini disebabkan oleh perbedaan nilai erosi tanah dengan metode petak kecil dan dengan prediksi USLE yang sangat jauh berbeda.

3. Penilaian Faktor Erosi Tanah