2.3. Diagnosis Malaria Falsiparum
Diagnosis malaria falsiparum malaria ditegakkan dengan ditemukannya satu atau lebih dari 4 jenis plasmodium pada pemeriksaan darah tepi.
6
2.4. Gambaran Klinis
Masa inkubasi malaria bervariasi antara 9 hingga 30 hari, dimana paling cepat adalah Plasmodium falciparum dan yang paling lama adalah
Plasmodium malariae. Onset penyakit tiba-tiba dimana dijumpai demam, nyeri kepala, hilang nafsu makan dan nyeri pada sendi. Penyakit ini
dikarakteristikkan dengan 3 stadium yaitu: stadium dingin mulai menggigil dengan nyeri kepala, mual dan muntah ; stadium panas muka penderita
merah, pernafasan yang cepat ; dan stadium berkeringat.
1
2.5. Pemeriksaan Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adanya parasit malaria sangat penting untuk menegakkan diagnosis.
2
a. Preparat darah tebal Merupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan
darah cukup banyak dibandingkan preparat darah tipis. Sekaligus juga untuk identifikasi jenis plasmodium. Pengecatan dilakukan dengan cat Giemsa yang
merupakan pengecatan yang mudah dengan hasil yang cukup baik. b. Preparat darah tipis
Digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium, bila dengan preparat darah tebal sulit dilakukan.
2
Teknik alternatif lainnya yang juga memiliki tingkat akurasi diagnostik yang lebih tinggi untuk Plasmodium falciparum antara lain adalah Enzyme-
Linked Immunosorbent Assay, dan Polymerase Chain Reaction.
6
Purnama Fitri: Perbandingan efikasi Kombinasi Artesunat-Amodiakuin Dengan Kinin-Klindamisin Pada Pengobatan Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi pada Anak, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.6. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari malaria adalah demam typhoid, hepatitis, sepsis,
1
pneumonia, meningitis, ensefalitis, dan abses hati.
4
2.7. Cara Penularan
Penularan malaria dapat melalui berbagai cara yaitu : 1. Penularan secara alamiah
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles yang menularkan malaria.
2. Penularan yang tidak alamiah
8
2.8. Pencegahan