Rentang nilai PedMIDAS Gradasi disabilitas
0 – 10 Sedikit atau tidak ada
11- 30 Ringan
31 – 50 Sedang
50 Berat
2.3. Hubungan Migren dengan Fungsi Kognitif
Migren diketahui berkaitan dengan spektrum luas dari neuropsikologi seperti amnesia transient. Biasanya gangguan sementara ini berakhir setelah
periode waktu 10 sampai 15 menit. Meskipun kerentanan neuropsikologi yang lebih tinggi telah dikemukakan terutama penderita migren dengan aura,
dimana terjadi atrofi sereberal luas atau fokal.
33
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa penderita migren mengalami perubahan dalam aliran
darah ke otak dan evoked potensial, serta meningkatkan risiko untuk lesi subklinik otak dan strok.
34
Banyak penelitian telah menemukan defisit neurokognitif pada penderita migren. Secara umum terdapat kecenderungan para peneliti tidak
menemukan defisit verbal dan memori visual. Masih sedikit penelitian yang menilai fungsi kognitif anak penderita migren, tapi suatu penelitian
menemukan tidak ada perbedaan fungsi kognitif antara 37 anak migren dibanding yang tidak migren.
35
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008
Dalam penelitian fungsi kognitif penderita migren yang dilakukan secara tersamar didapati terjadi penurunan dalam hal memori waktu reaksi,
konsentrasi dan proses visual spasial pada 28 penderita migren. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penderita
migren memiliki uji memori perspektif yang lebih buruk dibanding bukan penderita migren.
36
Fungsi kognitif secara tipikal menurun saat fase serangan migren. Beberapa peneliti mendapati perbaikan fungsi kognitif setelah pengobatan
migren akut. Di banding plasebo hanya sedikit yang terjadi perubahan fungsi kognitif dari pada yang mendapat terapi terhadap migren.
37
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008
2.4. Kerangka Konseptual
- Perubahan fungsi dan elektrofisiologi
saat interval migren - Perubahan aliran darah ke otak
- Perubahan Evoked Potensial
Migren - Nyeri kepala berulang
- Unilateral - Hilang nafsu makan
- Mual-
muntah - Membaik setelah tidur
- Ketidakhadiran di
k l h
Gangguan fungsi Profilaktik
Preventif Menurunkan:
frekuensi, keparahan,
lamanya serangan
Æsiproheptadin Akut Abortif
Mengatasi serangan
akut
ÆSumatripta
Daya tangkap Verbal
Perhatian Psikomotor
Memor i
WISC
: yang di amati dalam penelitian
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008
Gambar 2.3. Kerangka konseptual
BAB 3. METODOLOGI 3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat uji klinis tersamar tunggal, untuk mengetahui fungsi kognitif remaja penderita migren yang mendapat terapi siproheptadin
sebagai terapi profilaktik dibandingkan dengan plasebo
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekolah SMP Swasta Bhayangkari, SMP dan SMK Swasta Taman Siswa, SMP Negeri 34, serta SMU, STM, SMEA, Tsanawiyah
UMN Al-Washliyah, SMU I UNIVA, SMU Muallimin UNIVA dan SMU PGA UNIVA di Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan selama 8 minggu
yaitu pada bulan Maret hingga Mei 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel penelitian adalah anak sekolah yang berusia 11 sampai 18 tahun yang dikunjungi ke sekolah untuk di lakukan skrining dengan
kuisoner untuk menentukan penderita sakit kepala, yang selanjutnya dilakukan uji diagnostik dengan menggunakan IHS untuk menentukan
penderita migren. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi di masukkan ke dalam sampel penelitian.
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008