Jenis Migren Patogenesis Migren

Nyeri kepala pada migren sifatnya berdenyut dan berpulsasi, mula- mula unilateral dan berlokalisasi di daerah frontotemporal dan okuler, lalu bertambah dalam waktu 1 sampai 2 jam, menyebar ke posterior dan menjadi difus, dan biasanya lamanya dari beberapa jam sampai sehari penuh dengan intensitas nyeri sedang sampai berat, sehingga menyebabkan penderita berdiam diri, karena nyeri akan bertambah pada aktivitas fisik. 20 Serangan biasanya terjadi sewaktu pasien sadar, mual terjadi pada sekitar 80 anak dan muntah pada sekitar 50 penderita yang biasanya terjadi sewaktu serangan, disertai muntah dan intoleransi makanan, dan pada beberapa anak tampak pucat dengan fotofobia dan fonofobia, yang biasa menyertai nyeri kepalanya. 20,21

2.2.1. Jenis Migren

Migren tanpa aura pada anak serangan dapat berlangsung selama 1 sampai 72 jam, umumnya bilateral, nyeri biasa di oksipital bisa unilateral atau bilateral. Disini tidak terdapat aura, tetapi biasanya 24 jam atau lebih sebelum serangan bisa terdapat gejala prodormal: misalnya perasaan lemah, lelah, lesu, kurang nafsu makan, muntah, perasaan sensitif terhadap sentuhan, suara, bau-bauan maupun cahaya. 22 Nyeri kepala migren tanpa aura seringkali sukar dibedakan dengan nyeri kepala oleh sebab lain. Pedoman jelas pada migren adalah anak tampak sakit, ingin tidur dan tidak tahan cahaya terang atau suara keras. 23 Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008 Migren dengan aura classic migraine yaitu suatu serangan nyeri kepala menyerupai migren tanpa aura, berulang sekurang-kurangnya dua kali, bersamaan atau didahului gejala aura homonim yang reversible secara bertahap 5 sampai 20 menit dan berlangsung kurang dari 60 menit. Bila dibandingkan dengan migren umum, migren klasik lebih jarang ditemukan pada anak dan remaja. 7

2.2.2. Patogenesis Migren

24,25 Harold Wolf dianggap sebagai ahli pertama yang mendukung teori vaskular migren. Bila ”generator migren” dinyalakan, aliran darah otak regional menurun yang diikuti dengan suatu gelombang depresi yang menyebar ke kortikal. Jika aliran darah otak menurun dibawah nilai kritis akan muncul gejala aura. Penurunan aliran darah otak kemudian diikuti oleh vasodilatasi yang menyebabkan edema perivaskular dan inflamasi yang menyebabkan sakit kepala migren. Penelitian lain yang menilai peran serotonin dalam patogenesis migren. Sistim vaskular trigeminal dan agonis serotonin dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluih darah meningeal dan meningkatkan pelepasan berbagai dari aferent trigeminal termasuk serotonin 5-TH, Vasoactive Intestinal Peptide VIP, Nitric Oxide NO, substans P, neurokin A dan Calcitonin Gene-Related Peptide CGRP. Namun teori trigeminal vaskular ini diketahui gagal menjelaskan triger migren yang spesifik seperti menstruasi, fase sakit kepala nonvaskular yang ringan dari migren dan gejala Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008 neurologi seperti gangguan kognitif yang muncul saat serangan migren. Gambar 2.1 berikut ini mencantumkan patofisiologi dan target terapi migren. Gambar 2.1. Patofisiologi dan target terapi migren 24

2.2.3. Gejala Klinik Migren