PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Fungsi Kognitif Pada Remaja Penderita Migren Dan Peran Terapi Profilaktik Siproheptadin

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nyeri kepala merupakan bagian terbesar dari penderitaan manusia greatest shared human affliction. 1 Nyeri kepala berulang merupakan masalah yang sering pada anak dan remaja, yang mengganggu pelajaran dan aktivitas. 2 Migren merupakan fenomena umum pada anak namun masih sedikit diteliti. 3 Migren sering diderita anak dan remaja, walaupun sering diremehkan oleh karena sulit didiagosis secara tepat. 4 Insiden migren sampai usia di bawah 11 tahun lebih banyak mengenai anak laki-laki 4 sampai 11, namun setelah umur tersebut lebih sering ditemukan pada anak perempuan 8 sampai 23. Usia puncak kejadian migren rata-rata 7 tahun untuk anak laki- laki dan 11 tahun untuk anak perempuan. 5 Pada anak perempuan menjelang menstruasi terjadi peningkatan jumlah kejadian migren sampai dua kali lipat dibanding anak laki-laki yang dikarenakan terjadi penurunan kadar estrogen dan pelepasan prostaglandin. 1 Penelitian jangka panjang yang dilakukan di Finlandia melaporkan peningkatan insiden migren pada anak yang luar biasa selama lebih 30 tahun seperti migren tanpa aura tahun 1974 hanya 14,5 per seribu menjadi 91,9 tahun 2002 yang diakibatkan perubahan pola hidup anak. 6 Menurut World Federation of Neurology, migren adalah suatu kelainan yang bersifat familial dengan adanya serangan nyeri kepala yang berulang dengan intensitas, frekuensi dan lama yang bervariasi. Pada umumnya Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008 serangan migren bersifat unilateral, berdenyut, disertai hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan membaik setelah tidur. Migren merupakan tipe nyeri kepala yang paling penting dan paling sering pada anak serta penyebab umum ketidakhadiran anak di sekolah. 7 Studi prevalensi yang dilakukan terhadap anak sekolah dilaporkan migren sebagai penyebab tersering nyeri kepala pada anak dan remaja, dan secara bermakna menyebabkan penurunan angka kehadiran di sekolah. 8 Fungsi proses informasi visual dan auditorik penderita migren berbeda dengan yang bukan penderita migren. Telah ditemukan bahwa perubahan fungsi dan elektrofisiologi saat interval migren yang berkaitan dengan gangguan kognitif seperti yang ditunjukkan pada uji persepsi, kemampuan psikomotor, atensi, memori dan verbal. 9 Beberapa penelitian melaporkan bahwa penderita migren mengalami defisit fungsi kognitif. Sementara penelitian lain tidak mendukung adanya kaitan antara migren dan fungsi kognitif. Fungsi yang paling sering dipengaruhi adalah memori, kecepatan proses informasi, perhatian dan kemampuan psikomotor. 4 Suatu studi yang dilakukan untuk mengetahui hubungan migren dengan fungsi kognitif disimpulkan bahwa kemampuan verbal penderita migren lebih rendah diakibatkan oleh serangan kumulatif dan dapat disebabkan oleh faktor perkembangan semasa janin. 9 Terapi migren bisa dilakukan secara akut abortif dan preventif profilaktik. Anak yang seringkali mengalami serangan biasanya Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008 memerlukan keduanya. Terapi akut bertujuan untuk menghentikan atau melakukan prevensi progresi migren atau mengurangi nyeri kepala. Terapi profilaktik diberikan juga sewaktu tidak ada nyeri kepala, bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan beratnya serangan migren. 10 Terapi profilaktik migren pada anak sulit dimengerti dan masih sedikit diteliti. Terdapat dua pertiga penderita terjadi pengurangan frekuensi migren setelah mendapat terapi profilaktik. 11 Suatu penelitian di Jerman di dapati bahwa profilaktik jangka panjang dengan ergotamin berpengaruh terhadap proses informasi kognitif, meskipun sampai pengobatan selesai proses informasi kognitif tidak normal secara sempurna. 12 Siproheptadin menurut U.S. Headache Consortium Recommendations dan American Academy of Neurology bermanfaat untuk pencegahan migren pada anak dan dewasa, namun American Academy of Family Physicians AAFP dan American College of Physicians-American Society of Internal Medicine ACP-ASIM tidak merekomendasikan disebabkan belum mempunyai high-quality evidence. 13 Siproheptadin sebagai antihistamin yang bermanfaat untuk profilaktik migren sudah sangat berkembang penggunaannya pada anak, namun belum mempunyai data yang memadai, seperti halnya penggunaan sodium valproat, topiramat dan amitriptilin yang juga telah banyak digunakan. 14 Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008 Belum ada penelitian yang menilai apakah terapi profilaktik mengurangi fungsi kognitif anak migren. 15

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan yaitu: Bagaimana gangguan fungsi kognitif remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik siproheptadin sebelum dan setelah mendapat terapi

1.3. Hipotesis

Terdapat perbedaan fungsi kognitif pada remaja penderita migren sebelum dan setelah terapi profilaktik siproheptadin

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gangguan fungsi kognitif remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik siproheptadin

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Mengetahui manfaat siproheptadin sebagai salah satu terapi pencegahan serangan profilaktik migren pada remaja dan pemantauan efek samping yang timbul sehingga dapat mengurangi jumlah ketidakhadiran remaja di sekolah karena menderita migren 1.5.2. Memberikan alternatif obat profilaktik migren yang dapat terjangkau masyarakat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA