neurologi seperti gangguan kognitif yang muncul saat serangan migren. Gambar 2.1 berikut ini mencantumkan patofisiologi dan target terapi migren.
Gambar 2.1. Patofisiologi dan target terapi migren
24
2.2.3. Gejala Klinik Migren
26
Gejala prodromal seperti mual, hilangnya penglihatan dalam sebagian lapangan penglihatan dan aura selalu muncul setengah sampai satu jam
sebelum migren. Emosi dan ketegangan yang lama menyebabkan vasospasme refleks dari beberapa arteri kepala, termasuk arteri yang
mensuplai otak itu sendiri. Spasme pembuluh darah itu menyebabkan iskemia bagian otak, sehingga timbul gejala prodromal. Terjadi iskemia berat
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008
berakibat dinding vaskuler lemah dan tidak dapat mempertahankan tonus vaskuler selama 24 sampai 48 jam. Tekanan darah di dalam pembuluh darah
tersebut menyebabkan berdilatasi dan berpulsasi dengan hebat, dan terjadi peregangan berlebihan dari dinding arteri termasuk arteri temporalis
sehingga berakibat nyeri kepala pada migren.
2.2.4. Diagnosis Migren
Diagnosis migren umumnya didasarkan pada observasi klinis dan tidak memerlukan alat bantu diagnostik. Namun bila nyeri kepala bersifat kronis
dan diagnosis meragukan sebaiknya dikerjakan pemeriksaan pencitraan untuk menyingkirkan adanya kelainan organik.
20
Kriteria diagnostik migren pada anak dapat ditegakkan berdasarkan kriteria International Headache
Society IHS.
5
Diagnosis klinik IHS sebagai standar baku emas migren sebab lebih mudah dan mempunyai akurasi yang baik.
20
2.2.5. Terapi Profilaktik Migren
Pengobatan migren adalah akut abortif dan profilaktik preventif. Pengobatan akut tergantung dari pemilihan anak terhadap beratnya
serangan dan timbulnya gejala komorbid serta respon anak terhadap migren. Tujuan prevensi migren adalah untuk mengurangi frekuensi, berat dan
lamanya serangan migren dan memperbaiki respons terhadap pengobatan dari serangan akut dan memperbaiki fungsi dan mengurangi disabilitas.
27
Indikasi terapi profilaktik migren adalah serangan berulang, yang secara bermakna mempengaruhi kegiatan sehari-hari, seperti ketidakhadiran
Elvina Yulianti : Gangguan fungsi kognitif pada remaja penderita migren dan peran terapi profilaktik Siproheptadin, 2008. USU Repository©2008
di sekolah serta aktivitas anak lainnya walaupun telah diberi terapi akut.
7
Terapi juga diberi pada serangan migren yang sering, efek samping pada terapi akut, dan terdapatnya jenis migren yang tidak lazim seperti migren
hemiplegik, migren basiler atau migren dengan aura yang panjang.
10
Terapi adekuat untuk profilaktik migren secara umum tampak perbaikan sedikitnya
satu sampai dua bulan.
5,10
2.2.6. Siproheptadin sebagai Antiserotonergik